Disampaikan Oleh:
Anjarwati, S,Si., M. Env
PENETAPAN LIMBAH B3 DAN/ATAU LIMBAH NON B3
(APABILA TIDAK ADA DALAM DAFTAR PERATURAN)
LIMBAH B3
KATEGORI 1
> TCLP Nilai LD50 <
YA TIDAK kolom 50 mg/kg
Apakah limbah A BB hewan
eksplosif, mudah TCLP (toxicity < TCLP uji
menyala, reaktif, characteristic kolom B LD50 (lethal Beracun Limbah
Nilai LD50 >
LIMBAH infeksius, leaching dose-50)? 5000 mg/kg sub-kronis? nonB3
dan/atau BB hewan uji
procedure)?
korosif?
Nilai LD50 > 50
mg/kg dan <
< TCLP kolom
5000 mg/kg YA
A dan > TCLP TIDAK
BB hewan uji
kolom B
LIMBAH B3
KATEGORI 2
4
5
6
7
Contoh Kasus Pencemaran yang diketahui kapan mulai kejadiannya:
Oil sludge spill selama tank cleaning
• Add Video drone
Studi Deliniasi:
• Gambaran kondisi/rona lingkungan daerah studi.
• Mendapatkan informasi awal yang relevan dengan data yang
telah tersedia sebelumnya (data sekunder).
• Melakukan identifikasi yang terkait dengan:
• Sumber kontaminan,
• Pola penjalaran,
• Hidrogeologi,
• Topographi,
• Geolistrik
Sampling Tools: Hand auger, Power head auger, Direct push sampler
Petunjuk Teknis → Studi Deliniasi:
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA NO.33 TAHUN 2009
TENTANG TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3
T. referensi
hilir
hulu
Pengambilan sampel di lokasi dan sekitarnya (Step-2)
hilir
hulu
Tampak Samping
Tampak Atas
Conceptual Site Modelling
AT
HU
Studi Deliniasi :
1. Sampling Limbah (Komposit 5 Titik)
5
4
3
Limbah Slag
1
Studi Deliniasi :
1. Sampling Tanah Terkontaminasi (2 sampel Komposit) 3
2. Sampling Tanah Referensi (Tanah Bersih) 4
R
54
3 1
3
4 2
2
5
1 1
2
0-30 cm
30-60 cm
60-90 cm
90-120 cm
Studi Deliniasi :
1. Sampling Tanah di luar Boundary Area 6b
6a
R
4
5a
3 5b
4a
2 3a 4b
3b Untuk meyakinkan bahwa
tidak terjadi penyebaran dari
Limbah
1 2a
1a 2b
1b 100cm 200cm
0-30 cm
30-60 cm
60-90 cm
90-120 cm
1a 1b
Skala kontaminasi → Besar (area luas)
Studi Deliniasi:
• Survey, Sampling
• Studi pendukung: Geolistrik, Geohidrologi, Topografi, Pemetaan
Udara, Ground Penetrating Radar (GPR), dll
→ Pemodelan luasan, volume lahan terkontaminasi
→ Sampling sebagai Validasi
Teknik Sampling Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Perencanaan
Sampling
Pelaksanaan
Sampling 4. 2.
5. 3.
Persiapan
QA/QC Sampling
Pendahuluan
1.
4. 2.
5. 3.
Pendahuluan
• Salah satu aspek penting dalam Pengelolaan dan Pengawasan Limbah B3
adalah pelaksanaan sampling dan analisis sesuai metoda standar .
• Sampling limbah B3 dan hasil analisis (data) harus dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah maupun hukum .
• Masih terbatasnya SDM baik di daerah maupun di pusat yang memahami
metoda (teknik) sampling Limbah B3 .
• Data yang diperoleh sangat terkait dengan metoda sampling dan analisis .
• Kesimpulan yang diambil sangat tergantung pada kerepresentatifan sampel .
1.Pendahulu
an
2.
Perencanaan
4.
Sampling
Pelaksanaan
Sampling
3. Persiapan
5. QA/QC Sampling
Desain Sampling:
Tujuan
pengambil
a. Penentuan lokasi (Peta dll)
an sampel b. Penentuan titik dan jumlah
titik sampling (GPS)
c. Waktu dan frekuensi
Perencanaan pengambilan sampel
Sampling d. Homogenitas sampel
Persiapan Desain e. Pengendalian mutu
peralatan sampling lapangan
f. Penentuan parameter uji
g. Penentuan metode sampling
h. Biaya pengambilan sampel
Hal Utama yang Ditetapkan
Dalam Perencanaan Sampling
TUJUAN SAMPLING ?
-Penetapan Limbah B3
-Pengecualian Limbah B3
-Penetapan by product
-Pemulihan lingkungan (clean up)
-Penanganan kasus
-Monitoring untuk mendapatkan bukti dipenuhi atau
tidaknya peraturan yang terkait
2.
Perencanaan
4.
Sampling
Pelaksanaan
Sampling
3. Persiapan
5. QA/QC Sampling
Persiapan Pengambilan
contoh uji
(Hyperlink ke Tabel 8.2)
2.
Perencanaan
4.
Sampling
Pelaksanaan
Sampling
3. Persiapan
5. QA/QC Sampling
Pelaksanaan Sampling
Pengambilan
Pelabelan
Pengawetan
Transportasi
Penyimpanan
Dokumentasi Contoh
Contents 1
Teknik Pengambilan Contoh Limbah B3
• Sesaat
• Komposit tempat
• Komposit waktu
• Komposit waktu dan tempat
2-8 2
9 - 27 3
28 - 64 4
65 - 125 5
126 - 216 6
51
Drum limbah
Total drum limbah
yang diambil
217 - 343 7
344 - 512 8
513 - 729 9
730 - 1000 10
1001 - 1331 11
52
2. Tangki
Cara pengambilan sama seperti pada
Bila mobil tanki
wadah atau drum
sebagai wadah maka
Pengambilan contoh uji dengan sistem grid diperlakukan seperti
3 atau 2 dimensi halnya wadah tanki.
Pada tangki tertentu hanya dapat Jumlah mobil tangki
dilakukan pengambilan contoh pada diperhitungkan dan
bagian sisinya, atau hanya pada dipilih secara random
lubang/kran/valve inspeksi dan diambil untuk menentukan titik
secara acak melalui kran inspeksi sampling
berdasarkan waktu tertentu.
Bagian tertentu dari limbah dalam tangki
dapat terambil, sehingga dapat mewakili
contoh uji limbah yang berada dalam
tangki tsb.
Limbah pada lagoon biasanya berupa slurry (semi
padat) atau sludge basah
Limbah pada landfill umumnya padatan
Membuat peta landfill atau lagoon kemudian
membaginya menjadi 2 dimensi & dinomori, setelah
itu dilakukan pengambilan.
Untuk kolam yang limbahnya cair atau slurry metode
pengambilan disarankan sama seperti yang
dilakukan pada tanki.
Peralatan yang cocok untuk pengambilan contoh uji di
landfill dan lagoon adalah auger
54
Grid 3 dimensi untuk pemilihan sel
pengambilan contoh uji
55
4. Karung atau Kantong
56
• Luas timbunan dan kemudahan akses merupakan
pertimbangan penting perencanaan strategis
sampling.
• Karena sampling yang ideal bila ada
kemudahan untuk menjangkau semua bagian
timbunan limbah
• Pengambilan contoh uji dapat dibagi menjadi
sistem grid tiga dimensi diberi kode (nomor) dan
dipilih secara acak
57
58
Limbah B-3 berupa cairan pada IPAL diambil
pada saluran limbah sebelum masuk ke IPAL
(inlet) dan saluran yang keluar dari IPAL (outlet)
METODE
VARIASI tergantung
TEKNIK Type Sampel
SAMPLING (dist&undist)
PERALATAN
Tipe tanah
61
JENIS TANAH:
Undisturbed soils (sebagai
kontrol)
Mechanically disturbed soils
(tanah tercemar)
62
Sangat penting untuk mendapatkan karakteristik tanah yang akurat
64
Exploratory Sampling
SITE
Daerah tercemar
Titik sampling
65
Exploratory Sampling
67
Simple Random Sampling
Site
Stratum 1
Stratum 2
SITE
74
Systematic or Grid Sampling
(lanjutan)
SITE
75
Systematic or Grid sampling map
5. Composite sampling
1 2 3
Digunakan Sejumlah
apabila hanya contoh uji yang Polutan yang
nilai rata-rata dari diambil dari terkandung
suatu unsur setiap populasi diperkirakan
dalam tanah yang dicampurkan sama dan
diinginkan dan menjadi satu stabil dalam
dapat mengurangi sebagai contoh uji
biaya analisis. composite
sample.
Composite Sampling
SITE
77
Metode
Metode yang umum dipakai dalam pengambilan
contoh uji tanah di suatu area adalah dengan
cara pengambilan 5 porsi tanah dalam pola “Z”
seperti pada gambar;
Sample Komposit.
.
Peralatan Sampling (lanjutan)
82
Galvanized steel sampler Soil pH meter
84
Core sampler
Coring Tube
85
Coliwasa,
untuk limbah cair
dan slurry
Weighted bottle
sampler,
untuk limbah cair
dan slurry
Dipper,
untuk limbah
cair, butiran
dan slurry
Trier,
untuk limbah
padat,sludge,
butiran
Thief,
untuk limbah
padat dan
butiran
Auger,
untuk limbah
berbentuk
pasir atau
granuler Rugged brass auger
Shovel,
untuk limbah
padat, slugde dan
butiran
Eckman grab,
untuk sedimen
dan sludge pada
dasar kolam atau
perairan
Wadah Contoh Uji
3. Keterangan singkat
Identifikasi mengenai jenis
Sampel contoh
2.
Perencanaan
4. Pelaksanaan Sampling
Sampling
3. Persiapan
5. QA/QC Sampling
Jaminan mutu merupakan bagian penting untuk menghasilkan
validitas data
Blanko lapangan
Blanko diperlakukan
Blanko contoh sama dengan contoh
uji (dibuka
Blanko perjalanan
dilapangan,
ditambahkan
pengawet, dan
Split sampel diangkut dengan
wadah yang sama)
Sampel duplikat
Serah Terima Sample
.
Merupakan catatan
rangkaian perjalanan
contoh uji mulai
Chain of custody pengambilan contoh uji,
preparasi contoh uji, waktu
dan tanggal penerimaan
contoh uji, kondisi contoh
uji saat diterima.
Chain of Custody
▪ Petugas Sampling
▪ Jumlah sampel yang dikirim (volume, jumlah
wadah)
▪ Tanggal dan waktu pengambilan sampel
▪ Deskripsi sampel
▪ Parameter yang akan diuji
▪ Perlakuan terhadap sampel yang diambil
▪ Waktu dan tanggal penerimaan
▪ Tandatangan orang yang membawa dan
8/2/2021
menerima sampel 101
Chain of Custody
➔semua informasi
➔semua ➔ temperatur yang disepakati
kondisi penyimpan antara pembawa
sampel sampel, dan penerina
direkam juga sampel harus
dituangkan/direkam
abnormalit
dalam Rangkaian
as sampel Pengamanan
bila ada. Sampel.
Penanganan di Laboratorium
109
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
110