Anda di halaman 1dari 12

ELECTRICAL ENHANCED OIL RECOVERY, MENINGKATKAN PRODUKSI

MINYAK MENGGUNAKAN METODA DIRECT CURRENT

Oleh :

Nyoman Witasta

ABSTRAK

Produksi Minyak Indonesia terus menurun dan penemuan eksplorasi tidak signifikan. Dilain pihak Sebagian
besar lapangan migas di Indonesia merupakan lapangan tua yang sudah optimal pengurasannya secara primer
dan seharusnya sudah masuk ketahap produksi sekunder maupun tersier. Salah satu upaya meningkat produksi
adalah dengan teknologi enhanced oil recovery yaitu teknologi meningkatkan produksi minyak yang tidak dapat
diproduksikan secara primer maupun sekunder. Untuk itu perlu terobosan mencari teknologi baru yang tidak
membutuhkan investasi besar. Teknologi electrical enhanced oil recovery (EEOR) yaitu mengalirkan arus listrik
searah (DC) melalui reservoir dapat memperbaiki permeabilitas efektif batuan, tegangan antar muka air dan
minyak, dan viskositas, yang berujung pada perbaikan mobilitas minyak dan meningkat produksi. Uji coba
EEOR dilakukan disalah satu lapangan tua Sumatera selatan, pada reservoir batupasir sumur sumur XX dan
sumur produksi YY. Aplikasi EEOR terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak (recovery factor), dan
meningkatkan produksi minyak dari 6,5 hingga 61 barel per hari, menurunkan kadar air (water cut) dari 90-
65%, menurunkan specific gravity dari 0,89-0,82 centipoice (cP) dan meningkatkan API gravity minyak dari
31-42.

Kata Kunci : eksplorasi, electrical enhanced oil recovery, recovery factor, API gravity, water cut

1. PENDAHULUAN adanya suatu mekanisme yang dapat dilakukan


untuk peningkatan produksi minyak tahap
1.1. Latar Belakang tertiary atau enhanced oil recovery yang lebih
dikenal sebagai EOR. Tikhomolova (1993)
Electric Enhanced Oil Recovery (EEOR) yaitu melakukan kajian yang sama yang dilakukan di
mengalirkan arus listrik searah (Dirrect Current) Universitas St. Patersburg, juga menyatakan
melalui reservoir dari suatu titik yang energy bahwa teknologi mengalirkan arus searah,
potensialnya lebih tinggi ke titik lain yang sangat berpotensi untuk EOR. Hill (1997)
energy potensialnya lebih rendah (anoda-katoda) melakukan kajian laboratorium yang
antara sumur satu dengan sumur lainnya. Karena menyatakan bahwa hidrokarbon juga dapat
teknologi ini menggunakan arus listrik maka mengalir karena elektrokinetik. Selanjutnya
disebut sebagai Ectric Enhanced Oil Recovery Pamukcu dkk (1993) dan beberapa mahasiswa
(EEOR), beberapa peneliti ada yang menyebut Universitas Lehigh, berhasil
Direct Curent Enhanced Oil Recovery mendemonstrasikan alat ekektrokinetik yang
(DCEOR). Namun dalam tulisan ini penulis mampu mengalirkan hidrokarbon dari soil dan
menggunakan istilah EEOR, karena sesuai batu lempung yang terkontaminasi minyak.
dengan kaedah keteknikan reservoir dan Penelitian skala laboratorium juga telah
produksi migas yaitu; Enhanced oil recovery dilakukan di Universitas Southern California.
(EOR), merupakan pengurasan secara tertsier Dari Core atau batuan inti menunjukkan
(tertiary recovery) yaitu proses produksi minyak kemampuannya bahwa batuan yang banyak
yang tidak bisa diproduksikan secara primer mengandung mineral lempung mampu
maupun sekunder. mengalirkan fluida hingga sembilan kali lipat
dibandingkan dengan batuan yang mengandung
Teknologi Elektrokinetik pada mulanya silika.
digunakan secara luas di Eropa untuk
kepentingan konstruksi maupun kestabilan soil. Teknlogi EEOR sudah dilakukan field trial,
Di Amerika teknologi tersebut diperkenalkan pengujian langsung dibeberapa reservoir
pertama kalinya tahun 1950 oleh Leo batupasir, lapangan minyak di Amerika, Kanada
Casagrande dari Universitas Harvard. dan Argentina. Di Indonesia teknologi ini pernah
Tchilingarian (Chilingar) tahun 1950, dicoba pada reservoir batuan karbonat, lapangan
melakukan beberapa percobaan laboratorium Klamono, Papua. Uji coba berhasil
mengenai elektrokinetik yang mengindikasikan meningkatkan produksi dari 2 BOPD menjadi 9
Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 1
BOPD, namun saat uji coba tersebut hanya perlu dilakukan field trial untuk melihat
memonitor kenaikan produksi saja. bagaimana kinerja bahan kimia yang digunakan.
Luasan yang digunakan dalam field trial
1.2. Perkembangan Enhanced Oil Recovery tergolong kecil dengan jarak antara sumur
Indonesia injeksi dan produksi sekitar 100 meter. Apabila
hasil field trial menunjukkan bahan kimia yang
EOR adalah salah satu cara untuk meningkatkan digunakan bisa bekerja, proses EOR berlanjut
cadangan minyak dengan menguras volume pada pilot project. Hasil pilot project digunakan
minyak yang sebelumnya tidak dapat untuk menentukan apakah pengembangan
diproduksikan. Secara umum, kegiatan lapangan dengan metode EOR komersial atau
eksploitasi terbagi menjadi tiga fase, yakni tidak. Mengacu pada kegiatan Chemical EOR
primer, sekunder dan tersier. Fase primer adalah yang saat ini sedang dilakukan di Lapangan Kaji
fase di mana lapangan baru dikembangkan. Saat dan Minas, total waktu yang diperlukan untuk
produksi mulai turun sejalan dengan penurunan sampai tahap pilot saja lebih dari 10 tahun.
tekanan, kegiatan eksploitasi masuk fase Lapangan Duri dengan steamflood, total waktu
sekunder. Pada fase ini, injeksi air atau gas dari persiapan hingga pengembangan selama 19
dilakukan untuk memberikan tambahan energi tahun.
ke dalam reservoir dan mendorong minyak
mengalir ke sumur-sumur produksi. Setelah fase EOR diperlukan untuk memaksimalkan nilai
sekunder, kegiatan eksploitasi masuk fase ekonomi suatu lapangan minyak. Volume
tersier. Biasanya pada fase ini EOR diterapkan. minyak di reservoir tidak semua menjadi
Untuk kasus tertentu kegiatan EOR dapat cadangan minyak yang dapat diproduksikan,
langsung diterapkan tanpa melalui fase primer maksimal hanya 40 persen. Volume minyak
atau sekunder, misalnya Lapangan Duri yang yang tidak bisa diproduksi di Indonesia sekitar
memiliki kandungan minyak yang sangat kental, 45 miliar barel. Seandainya 5 persen saja dari
yang dikenal sebagai Duri Steam Flood (DSF). minyak tersebut bisa diambil, cadangan minyak
Indonesia bisa bertambah lebih dari 2 miliar
Ada beberapa metode EOR, yakni thermal, gas barel. Untuk bisa mengangkatnya, perlu EOR.
miscible dan chemical flooding. Metode thermal Tetapi kenaikan produksi EOR akan diperoleh
dan gas miscible flooding dipilih untuk dalam jangka panjang. Namun tingkat kepastian
mengubah karakteristik fluida. Sedangkan EOR lebih tinggi dibanding eksplorasi karena
chemical flooding dapat mengubah karakteristik volume cadangan minyak yang ada di suatu
fluida dan reservoir. Thermal flooding membuat lapangan sudah bisa dipastikan. Sebagai
minyak yang kental menjadi lebih encer. ilustrasi, apabila Minas dan Kaji bisa komersial,
Miscible gas flooding (CO2) yang bila penambahan cadangan diperkirakan sebesar 850
tercampur di larutan minyak pada kondisi juta barel.
tertentu akan mengubah karakteristik minyak
sehingga densitasnya turun dan mudah dialirkan Di Indonesia, EOR baru berhasil diterapkan di
ke sumursumur produksi. Selain itu, EOR juga Lapangan Duri dengan metode steam. Dengan
bisa dilakukan dengan menginjeksikan bahan EOR, Lapangan Duri mampu mengangkat 80
kimia. Ada dua jenis bahan kimia yang persen dari volume minyak yang berkisar 4,5
digunakan. Pertama, surfaktan yang bisa miliar barel. Tanpa EOR, Lapangan Duri hanya
melepaskan minyak yang menempel pada mampu menguras kurang dari 10 persen.
batuan. Kedua, polimer yang berfungsi membuat Kegiatan EOR dengan memanfaatkan bahan
air menjadi lebih kental sehingga bisa kimia dilakukan di Lapangan Minas dan
mendorong minyak ke sumur produksi.dengan Lapangan Kaji. Lapangan Minas masih dalam
lebih baik. tahap field trial. Sementara Lapangan Kaji masih
pada tahap pilot project. Keduanya
Persiapan EOR memerlukan waktu yang cukup menunjukkan hasil yang sangat bagus. Lapangan
lama karena kegiatan ini melibatkan kapital yang Kaji merupakan lapangan pertama di dunia yang
sangat besar sehingga perlu upaya-upaya untuk menerapkan Chemical EOR dengan
memitigasi risiko. Persiapan dimulai dengan menggunakan surfaktan polimer pada batuan
studi karakteristik fluida, batuan, dan kinerja karbonat dan secara teknis berhasil. Indonesia
reservoir serta menentukan metode EOR apa juga memiliki pilot project di offshore, yaitu
yang cocok untuk digunakan. Apabila metode Lapangan Widuri, yang menggunakan metode
yang dipilih menggunakan bahan kimia yang polymer flooding. Ada juga beberapa lapangan
belum terbukti akan bekerja seperti diharapkan,

2 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)


yang masih dalam tahap studi di antaranya hukum perpanjangan pengelolaan lapangan
dengan metode CO2. karena, EOR umumnya diterapkan mendekati
akhir masa kontrak. Apabila tidak ada kepastian
Banyak kendala yang muncul Ketika ingin perpanjangan wilayah kerja, operator enggan
melaksanakan EOR antara lain; masalah non- melakukan pilot EOR karena biaya yang
teknis. kontraktor kontrak kerja sama dibutuhkan sangat besar.
(kontraktor KKS) membutuhkan kepastian

Gambar 1. Tahapan Produksi Migas

Penurunan produksi migas terus berlanjut, dilain primer sudah hampir optimum. Seharusnya
pihak penemuan cadangan juga tidak signifikan. sudah berpaling ke metoda peningkatan produksi
Selain Duri Steam Flood (DSF), pengurasan tahap secondary (Water Flood) dan Tertiary
produksi secara konvensional EOR lainnya atau Enhanced Oil Revovery. Namun, dengan
belum berjalan, dan membutuhkan waktu lama kondisi harga minyak global sekarang,
serta investasi besar Sedangkan komsumsi kemungkinan investor tidak berani mengambil
migas Indonesia terus meningkat dari tahun resiko untuk investasi yang besar.Mau atau tidak
ketahun. Hingga sekarang total hanya sekitar mau Indonesia harus mencari dan menerapkan
54,6% konsumsi minyak nasional yang mampu teknologi alterbnatif yang baru dan murah.
dipenuhi dari produksi minyak dalam negeri dan Pemerintah melalui Kementrian Energi dan
sisanya harus melalui impor. Pemerintah telah Sumber Daya Mineral (ESDM) diminta
menetapkan target capaian produksi siap jual mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(lifting) minyak bumi dalam Rancangan (KKKS) untuk mencari terobosan teknologi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang murah dan berbagai metoda untuk
(RAPBN) 2021 sebesar 705 BOPD dan Gas meningkatkan produksi Migas Nasional paling
1,007 BOEPD. Target tersebut lebih rendah dari tidak dapat menjaga laju penurunan produksi.
tahun 2020 yaitu 755 ribu barel per hari. Jika
tidak ditemukan terobosan baru atau teknologi 1.3. Konsep Dasar Electrical Enhanced Oil
lain untuk meningkatkan lifting migas, maka Recovery (Eeor)
Pemerintah pasti akan membutuhkan anggaran
extra besar untuk melakukan impor minyak di Meengalirkan arus DC kedalam reservoir yang
tahun mendatang. Apalagi dengan kondisi mengandung hidrokarbon, akan terjadi reaksi
lapangan migas Indonesia saat ini sebagian besar elektrokimia disamping mengakibatkan
merupakan lapangan tua dan pengurasan secara menurunnya tegangan antar muka minyak-air
Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 3
(interfacial tention), dan menurunnya viskositas
minyak dan akhirnya akan meningkatkan 3. Electrophoresis
mobilitas dan produksi minyak. Mekanisme Partikel koloid yang tersuspensi dalam
utama penurunan interfacial tension disebabkan larutan, juga akan bermigrasi dibawah
oleh adanya reaksi elektrolisis air formasi pengaruh medan listrik, sama halnya dengan
(hydroxyl ions OH-) dalam impuritis minyak electro migration. Karena lempung
(carboxylic acid) hal ini analog sebagai fungsi umumnya bermuatan negative, maka akn
surfactant. Reaksi elektrokimia juga dapat menjauh dari katoda dan menuju anoda.
memecahkan atau craking struktur molekuler Proses ini dapat membersihkan pori-pori yng
minyak menjadi komponen lebih ringan dan tersumbat dan meningkatkan permeabilitas.
viskositas lebih rendah. Akibatnya fraksi minyak
mentah termasuk Saturate, Aromatics, Resin, 4. Electroosmosis
dan Asphaltenes (SARA) akan terpengaruh. Lapisan ganda helmhotz yang terbentuk
Karena kadar aspal dan resin dari minyak dalam dekat air konat, memungkinkan kation
reservoir berkurang dan kandungan aromatik terhidrasi dan molekul air melewati pori pori
meningkat, maka viskositas minyak berkurang. batuan (pore throats) namun menghalangi
Semakin rendah viskositas minyak akan terjadinya dehidrasi anion, mengakibatkan
semakin mudah mengalir dan diproduksikan. meningkatkan permeabilitas reservoir.

Mekanisme Elektrokinetics yang terjadi dalam 5. Electrochemically Enhanced Reaction


Electrical Enhamnced Oil recovery (EEOR) Reaksi antara fluida pori batuan dan matrik
adalah : meningkat oleh EH/PH yang disebabkan oleh
aliran arus listrik. Reaksi yang meningkat
1. Joule Heating secara elektrokimia mengakibatkan semakin
Batuan reservoir dipanaskan oleh aliran meningkat juga pemutusan rantai
listrik yang melewati fluida dan solid dalam hidrokarbon yang komplex, dan
reservoir. Mengakibatkan temperatue menghasilkan hidrokarbon yang lebih
reservoir meningkat dan menurunkan sederhana, akibatnya viskositas lebih baik
viskositas minyak. dari komponen aslinya dan meningkatkan
energi reservoir.
2. Electro Migration
Pergerakan komponen ion terlarut, seperti
kation dan anion akibat pengaruh medan
listrik. Seperti Asphaltin sebagai muatan
negative akan bergerak kearah anoda.

Gambar 2: Aliran Hidrokarbon Dalam Pori Batuan Akibat Efek Elektrokinetic

4 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)


Gambar 3. Perubahan Permeabilitas Batuan Sebelum Dan Sesudah Electrokinitic Test

Pada dasarnya ada tiga faktor fisik menurut dengan minyak lalu diuji di laboratorium.
Thakur (1994) yang menyebabkan saturasi Dan EEOR bersamaan dengan water flood
minyak tersisa banyak setelah pemulihan mampu merecover minyak 1,5-4% lebih
minyak secara primer (Primary Recovery) dan banyak minyak dan menurunkan kebutuhan
sekunder (Secondary Recovery) sehingga air injeksi antara 15-22%, dibandingkan
memerlukan pengangkatan secara tertiary dengan hanya water flooding saja.
(EOR) diantaranya adalah viskositas minyak Haroun juga melakukan percobaaan core
yang tinggi, tegangan antar muka minyak-air bartupasir untuk menguji permeabilitas dan
(Interfacial forces,) dan heterogenitas reservoir. ternyata dengan aplikasi EEOR permeabiitas
Hasil Riset dan percobaan labrtorium paling meningkat 30%.
penting untuk menjastifikasi uji coba EEOR ini
adalah riset mengenai permeabilitas dan spesifik 3. Jihong (Jihong et al., 2009) dalam
grafity. penelitiannya, melakukan water flood
bersamaan dengan aplikasi EEOR pada
1. Chilingar telah melakukan penelitian viskositas minyak 8, aliran minyak (oil rate)
menggunakan teknologi elektrokinetik untuk meningkat lebih dari 5%
produksi minyak bumi dari dua core berbeda
yaitu sintetik core dan core batupasir dan 4. Ghazanfari et al.,2012, 2013b) melakukan
hasilnya bahwa dengan elektrokinetik kedua beberapa kali Analisa laboratorium
core tersebut mampu mengalirkan fluida menggunakan core sampel yang yang jenuh
dengan flow rate sejumlah 34 kali lipat. minyak, diambil dari reservoir dangkal di
Demikian pula permeabilitas efektif Kentucky untuk mngetahui kemampuan
meningkat hingga 50%. ektraksi minyak dan permeabilitas batuan
dengan aplikasi EEOR.
Field trial aplikasi EEOR yang dilakukan
dilapangan minyak berat Santa maria 5. Penelitian laboratorium juga menunjukkan
(California) basin dan alberta juga berhasil bahwa akibat reaksi electrochemical akan
meengencerkan minyak berat (cracking terjadi penurunan tegangan antar muka
heavy oil), menurunkan water cut dan minyak-air, demikian juga penurunan
meningkatkan produksi minyak. Di viskositas minyak dan akhirnya
Lapangan California mampu meningkatkan meningkatkan mobilitas minyak. Penurunan
produksi minyak hingga 10 kali lipat dengan surface tension karena terjadi reaksi
API gravity 8. elektrolisis air formasi (ion hydroxyl, OH-)
dalam pengotor minyak yang berupa asam
2. Haroun melakukan uji core flood yaitu (carboxylic acids). Reaksi electrochemical
sebelum water dan sesudah water flood juga membantu pergerakan minyak dengan
recovery, dan core yang telah dijenuhi memecah struktur molekul berat menjadi
Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 5
komponen lebih ringan dengan viskositas Produksi unsur hidrokarbon ringan (C1-C9) dan
lebih reendah (Wittle et al.,2007). dan H2 (hydrogen) selain C1 konsisten terhadap
cold cracking.
6. Penelitian skala laboratorium yang dilakukan
di Universitas Southern California. Dari core Tabel 1. Hasil Field Trial DCEOR/EEOR, Lapangan Santa
atau batuan inti menunjukkan Maria basin (California, USA)
kemampuannya bahwa batuan yang
mengandung mineral lempung mampu
mengalirkan fluida hingga sembilan kali lipat
dibandingkan dengan batuan yang
mengandung silika. Sumber : after Witle and Hill, 2006a, 2006b; Witle et al., 2008a,
2008b, 2011

Tabel 2. Field Trial Dan Perubahan Komposisi Gas


1.4. Field Trial Electric Enhanced Oil Akibat DCEOR/EEOR
Recovery (EEOR)

Beberapa uji coba EEOR telah dilakukan oleh


General Electric (GE) dan Electro Petroleum di
lapangan minyak berat Santa Maria Basin
California, USA, Lloydminster heavy oil belt,
Alberta, Saskatchewan Kanada, dan Golfo San
Jorge Basin, Santa Cruz, Argentina.
Sumber : after Witle and Hill, 2006a, 2006b; Witle et al., 2008a,
1.5. Santa Maria 2008b, 2011

Karakter reservoir Lapangan Santa Maria, 1.7. Lloydminster Heavy Oil Belt, Alberta,
merupakan batupasir lepas (unconsolidated) Kanad)
dengan ketebalan 100 feet, berada dikedalama
2,800 feet. Uji coba dilakukan selama 6 tahun Uji coba dilakukan kurang lebih dua tahun
meliputi analisa laboratorium. Hasil uji coba termasuk melakukan analisa laboratorium.
EEOR mampu meningkatkan produksi 10 kali Reservoir terdiri dari unconsolidated braided
lipat dari baseline produksi. Water cut turun stream sand ketebalan 11 meeter. Produksi dasar
hingga 25%, API grafity meningkat dari 8,1-10.7 (base line production) 1.32 BOPD (minyak
derajat. Perubahan viskositas, API gravity berat). Setelah EEOR produksi meningkat
konsisten dengan cold cracking, EEOR menjadi 5,78 BOPD, water cut turun dari 23-
mengurai molekul complex hidrokarbon 2,8% dan viskositas minyak turun dari 10,2
menjadi lebih sederhana dan minyak menjadi menjadi 6,2 derat centipoice. Fluid level juga
semakin ringan, karena proses electrochemical. naik hingga 60m.
Dari hasil uji coba lapangan di Santa maria,
1.6. Golfo San Jorge Basin, Santa Cruz, Lloydminster dan Golfo San Jorge basin, EEOR
Argentina mampu mengubah komposisi kimia minyak.
Secara laboratorium dilakukan Analisa minyak
Uji coba EEOR dilakukan selama periode 51 yang dari jenis minyak berat California dengan
hari (Stainoh, 2011), reservoir kedalaman 820 Gas Chromatograph-Mass Spectroscopy
meter, terdiri dari perselingan batupasir tufan, analysis, kebanyakan molekul berat hidrokarbon
terkonsulidasi baik, berumur Cenozoic (Sylwan, berkurang, sementara molekul hidrokarbon yang
2001) ketebalan sekitar 66 feet, berupa endapan lebih sederhana/simple meningkat, akibat dari
braided stream. Base line produksi 11,46 BOPD, aplikasi EEOR selama 74 hari. Analisa
15,17 API gravity. Rata rata produksi dengan viskositas juga dilakukan untuk sample minyak
EEOR 69,79 BOPD, 61% water cut. Terjadi berat California, menunjukan penurunan
peningkatan produksi hamper 5 kali lipat dan viskositas pada temperature tetap secara
penurunan water cut (kadar air) 34%. signifikan. Hasil lab tersebut konsisten terhadap

6 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)


hasil uji coba lapangan di Santa maria, EEOR, baik secara laboratorium maupun secara
Lloydminster dan Golfo San Jorge Basin. aplikasi lapangan antara lain di California, Santa
Barbara dll, maka uji coba teknologi EEOR di
Tabel 3. Peningkatan Produksi Field Trial DCEOR/EEOR Indonesia akan bisa menjadikan terobosan dalam
rangka mendapatkan teknologi baru,
peningkatan produksi migas Indonesia.

Penelitian ini akan membahas hasil uji coba


teknologi EEOR yang dilakukan di Lapangan
SPE Sumatera selatan. Lapangan SPE
merupakan salah satu lapangan tua yang
Sumber : - after Wittle et al., 2008c1 ditemukan tahun 1916 oleh Bataffsche
- After Stainoh, 2011
Petroleum Maatschappi (BPM). Jumlah sumur
1.8. Percobaan Aplikasi Eeor (Field Trial) Di yang telah dibor kurang lebih 710 sumur dan
Indonesia sumur yang aktif hany 25 sumur. Sisanya banyak
sumur yang tidak berproduksi selain karena
Uji coba EEOR pertama kali di Indonesia masalah teknis banyak juga masalah
dilakukan tahun 2011, pada reservoir Karbonat, keekonomian karena produksinya terlalu kecil
lapangan Klamono, Pertamina EP bekerjasama dan water cut sangat tinggi, itulah sebabnya
dengan Pertamina Upstream Technology Center. diperlukan upaya mencari teknologi yang
Dari uji coba tersebut berhasil meningkatan mampu produksi minyak baik secara sekunder
produksi dari 1,5 barel minyak per hari menjadi maupun tersier.
7,5 barel per hari. Hasil pilot test juga dimuat
dimajalah Pertamina (Kiprah Anak Perusahan”
Majalah Pertamina no.18 tahun XLVII, 2 Mei
2011). Dengan keberhasilan aplikasi teknologi

Gambar 4. Lokasi Uji coba aplikasi Electric Enhanced Oil Recovery

2. METODA KERJA pergerakan ion positif dan negatif yang terlarut,


dan electrophoresis yaitu pola pergerakan
Dengan mengalirkan arus searah (DC) dari satu partikel-partikel padat yang halus tersuspensi.
sumur ke sumur produksi minyak, dapat Proses electrokinetik tersebut dapat
mengaktifkan fenomena Elektro Kinetik (EK) memperbaiki permeabilitas efektif reservoir
sekitar antarmuka padat-cair di dalam media yang berujung pada peningkatan produksi.
berpori (reservoir), dapat memobilisasi, Selain fenomena di atas ada fenomena electro
mengangkut dan mengubah zat terlarut, maupun chemical-geo oxsidation (ECGO) dimana terjadi
koloid yang berada dalam ruang media berpori reaksi kimia kompleks seperti elektrolisa air
atau di sekitar dinding pori batuan dari satu formasi (redoks) yang berujung pada pemutusan
elektroda ke elektroda yang lain komponen rantai hidrokarbon yang panjang
menjadi lebih sederhana. Hal ini dikenal dengan
Konsepnya mengalirkan arus listrik se arah istilah cold cracking. Dampaknya adalah antara
melalui lapisan reservoir minyak sehingga lain terjadi peningkatan API gravity minyak
terjadi fenomena atau reaksi elektrokinetk, yakni yang berkorelasi dengan penurunan viskositas
electroosmosis yang menyebabkan lebih minyak. Tentu saja hal ini secara teknis
lebarnya leher pori batuan yang sempit akibat berpengaruh pada peningkatan produksi minyak.
hidrasi air, electro migration, yaitu pola
Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 7
Gambar 5. Electrode Electric Enhanced Oil Recovery (EEOR)

Adanya komponen hasil reaksi oksidasi dan selubung (casing) yang akan berfungsi
reduksi akan bereaksi dengan minyak sehingga sebagai penghantar arus ke zona perforasi
memecah molekul minyak berat menjadi • Disepakati selama uji coba teknologi, tidak
molekul minyak yg lebih ringan dan ada pekerjaan stimulasi lainnya, workover
memudahkan mobilitas minyak mengalir ke maupun pergantian atau perubahan setting
sumur produksi. depth dan parameter pemompaan, kecuali ada
situasi yang diakibatkan oleh teknologi
Uji coba EEOR dilakukan dengan EEOR.
menggunakan dua sumur yaitu satu sumur mati
(idle/shut in well) sebagai sumur Anoda, 2.1. Pemilihan Sumur
sekaligus berfungsi sebagai injector dan satu
sumur lainnya yaitu berfungsi sebagai sumur
katoda sekaligus sebagai sumur produksi.
Agar arus listrik bisa mengalir menuju sumur
produksi maka pada saat pemilihan sumur harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Ketersediaan listrik antara 380-480 Volt, 50-
60 Hz dan 16 Amper
• Minimal tersedia dua sumur dengan kondisi
salah satu sumurnya merupakan sumur
produksi minyak, dan diperkirakan masih
terdapat sisa cadangan minyaknya
• Kondisi geologi antara kedua calon sumur
antara lain; lapisan reservoir menerus, tidak
ada perubahan facies maupun patahan.
• Kedudukan perforasi kedua sumur berada
pada reservoir yang sama
• Jarak ideal sub surface antara sumur injeksi
dan produksi antara 200-350 meter
Gambar 6. Profil sumur XX dan YY, meliputi kedudukan
• Data produksi sumuran dan data profile casing, interval perforasi dan puncak cement
sumur untuk mengetahui kedudukan

8 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)


Gambar 7. Peta struktur kedalaman lapisan reservoir dan
posisi sumur XX dan YY Gambar 8. Korelasi kemenerusan secara lateral reservoir

Gambar 9. Posisi Kabel Mengalirkan Arus DC Melalui Casing Sebagi Penghantar, Selanjutnya
Mengalir Kedalam Reservoir Melalui Pelubangan Perforasi

Secara umum karakter reserfoir dan fluida Data dasar yang akan dipakai dalam evaluasi uji
lapangan SPE adalah sbb: coba EEOR adalah data sumur produksi terpilih
1. Reservoir Batuasir Formasi Talang akar yang digunakan dalam uji coba. Secara teknis
(TAF) dan Gumai (GUF) sumur-sumur yang ada di Lapangan SPE
2. Porositas 10-24% merupakan sumur vertical sehingga kordinat
3. Permeabilitas 10-350 mD dipermukaan dapat diasumsikan sama dengan
4. Reservoir temperature: 70 C kordinat di bawah permukaan. Pemilihan calon
5. Tekanan Reservoir 100-600 PSI sumur dilakukan sesuai dengan kritria yang telah
6. API gravity minyak 30-33 API ditentukan dan dengan pertimbangan teknis,
7. Viscositas Minyak 23-27 C ketersediaan listrik dan akses jalan, maka
8. Salinitas air 16000-20.000 PPM ditentukan bahwa sumur-XX sebagai injector
(anoda) dan sumur-YY sebagai producer
Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 9
(katoda), kedua sumur tersebut merupakan fluida dari dalam reservoir. Upaya
sumur vertical dengan jarak 215 meter. meningkatkan kecepatan pompa angguk dengan
Sebelum uji coba, dillakukan pembersihan meningkatkan SPM (stroke per menit) tidak
sumur, sirkulasi dan pergantian pompa, agar mampu mengatasinya sehingga produksi
hasil uji coba tidak bias. Data produksi akhir menurun. Akhirnya aliran arus DC dihentikan
sebelum EEOR disepakati bahwa sebagai base dan dilakukan well service, perubahan setting
line produksi sumur-YY: 16,5 barel fluid per depth pompa dan dilakukan pembersihan lubang
day (BFPD), 6,5 barel Oil per day (BOPD) sumur. Selanjutnya EEOR dipasang kembali dan
dengan water cut 95%, Specific gravity (SG) produksi terus meningkat hingga mencapai 185
0,89, dn API minyak 31 API. Selanjutnya data barel fluida per hari, minyak 61 barel per hari
produksi dan sifat fisik minyak tersebut akan dan water cut 65%. Selama kurun waktu tiga
menjadi dasar acuan untuk membandingkan bulan berhasil meningkatkan produksi sembilan
produksi minyak uji coba alat EEOR. Setelah kali lipat dari semula dan menurunkan water cut
unit EEOR diposisikan pada tempatnya dan dari 90 menjadi 65%.
semua kabel dikedua sumur telah dipasang
dengan baik sesuai prosedur, maka listrik dari
genset dapat dihubungkan ke unit EEOR.
Selanjutnya memastikan aliran listrik mengalir
dengan baik melalui keseluruhan sistim
peralatan yang ada. Langkah terakhir adalah
melakukan setting power arus listrik yang
optimal untuk kondisi awal, selanjutnya akan di
atur sesuai dengan karakteristik reservoir dan
fluidanya.

3. MONITORING DAN PEMBAHASAN

Monitoring utama yang dilakukan setelah


mengalirkan arus DC adalah, adanya aliran arus Gambar 10. Hasil Plot Produksi Sumur YY, Selama Fied
Trial
dari sumur injeksi (Anoda) ke sumur produksi
(Katoda) untuk mengetahui kemenerusan secara
Selain monitoring produksi dilakukan
lateral reservoir yang akan di uji. Jika tidak ada
monitoring sifat fisik fluida minyak. Analisa
output arus DC ke sumur produksi,
laboratorium telah dilakukan dan makin hari
dimungkinkan ada gangguan patahan atau
kehari produksi minyak EEOR menunjukkan
perubahan facies reservoir antara sumur injector
sifat fisik yang berubah antara lain SG dari 08,9
dan sumur produksi. Dan selanjutnya segera
menurun menjadi 08,2 akibatnya API minyak
diganti dengan sumur alternatif lainnya.
juga semakin ringan yaitu dari 31 API menjadi
41 API.
Selanjutnya dilakukan monitoring produksi
harian, meliputi gross produksi yaitu jumlah air Adanya perubahan specific gravity (SG)
dan minyak, produksi minyak (net Oil), mengakibatkan semakin ringan minyak dan
kenaikan fluid level sumur untuk evaluasi kinerja mobilitas minyak semakin baik. Hal ini sebagi
pompa dan melakukan uji laboratorium specific kontrol utama meningkatnya produksi minyak
gravity dan API gravity minyak. Analisa lainnya akibat dari aliran listrik arus searah. Terjadinya
akan dilakukan kesebandingan dengan hasil riset perubahan yaitu meningkatnya produksi
skala laboratorium dan uji lapangan yang telah minyak, menurunnya kadar air dan sifat fisik
dilakukan di Amerika, Kanada dan Argentina. batuan menunjukkan konsistensi antara hasil
laboratorium dan uji coba penelti terdahulu yang
Uji coba EEOR dilakukan kurang lebih selama dilakukan di Amerika, Kanada dan argentina,
tiga bulan yaitu mulai Oktober 2012 hingga terhadap hasil uji coba EEOR yang dilakukan
Januari 2013. Kenaikan produksi mulai di Lapangan SPE. Secara kwalitatif
signifikan tiga minggu setelah dimulainya dimungkinkan terjadi juga perubahan
EEOR. Namun Ketika produksi gross mencapai permeabilitas reservoir sesuai dengan penelitian
140 barel fluida per hari dan produksi minyak 40 laboratorium dan percobaan lapangan ya ng
barel per hari, terjadi over flow, dimungkinkan dilakukan peneliti terdahulu.
terjadi akibat meningkatnya aliran dan tekanan

10 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)


muka, peningkatan permeabilitas batuan,dan
pemecahan molekul molekul berat minyak
sehingga menjadi ikatan yang lebih sederhana
sehingga mempengaruhi specific gravity dan
API minyak.

Mengacu hasil riset yang dilakukan oleh peneliti


electrikal EOR di laboratorium dan uji coba
lapangan menjelaskan bahwa; ketika batuan
dialiri arus searah maka akan terjadi perubahan
Gambar 11. Hasil produksi sebelum dan sesudah dilakukan permeabilitas karena terjadinya reaksi
uji coba EEOR elektrokinetik. Reservoir Sumur-YY terdiri dari
batupasir lempungan (shally sand) dan
kandungan clay sebagai matrik dan cement
batuan dan lebih menguntungkan karena sacara
laboratorium mampu meningkatkan
permeabilitas yang lebih bagus dari batu pasir
silika.

Peningkatan produksi sumur sumur-YY,


merupakan produksi tahap tersier atau EOR
karena terjadi perubahan sifat fisik dan terjadi
perubahan tegangan muka.

Gambar 12. Penurunan Specifiic Gravity (SG) Minyak Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
hasil EEOR Ehsan Ghazanfari, Lehigh University,2013
Bahwa faktor pertama yang mengontrol
kenaikan produksi minyak pada lapisan
reservoir yang dialiri listrik searah adalah
akibat adanya perubahan permeabilitas,
adanya penurunan tegangan antar muka dan
transformasi elektro kimia minyak yang
mempengaruhi viskositas, sehingga
mobilitasnya meningkat.

4. KESIMPULAN
Gambar 13. Peningkatan API Gravity Minyak, Selama
Field Trial EEOR
Electric Enhanced Oil Recovery (EEOR) yaitu
Peningkatan produksi dan perubahan spesifik mengalirkan arus listrik searah (Dirrect Current)
gravity minyak pada aplikasi EEOR dalam melalui reservoir sumur-XX ke sumur produksi
reservoir minyak telah banyak dibahas dan telah YY, yang diaplikasikan di lapangan SPE dapat
dilakukan percobaan laboratorium demikian meningkatkan produksi minyak dari 6,5 hingga
juga field trial. Peningatan produksi antara 61 barel per hari, menurunkan kadar air (water
antara lain disebabkan oleh adanya fenomena cut) dari 90-65%, menurunkan specific gravity
Elektrokinetik yaitu proses pemisahan dan dari 0,89-0,82 Cp dan meningkatkan °API
akumulasi muatan listrik sebagai akibat dari minyak dari 31-42. Selain dapat meningkatkan
pergerakan fluida yang bersifat elektrolit pada faktor perolehan minyak (Recoveri Factor) dari
medium berpori (Grandis, 2005). sauatu cadangan migas, juga ramah lingkungan
karena tidak ada material air maupun kimia yang
Peningkatan produksi sumur-YY, sangat masuk kedalam reservoir , peralatannya
konsisten dengan yang telah dilakukan oleh sederhana dan tidak membutuhkan investasi
peneliti terdahulu. Mekanisme mengalirkan arus yang besar.
searah antara sumur-XX ke sumur-YY,
mengakibatkan terjadi proses electro kinetic,
antara lain adanya penurunan interfacial antara

Electrical Enhanced Oil Recovery, Meningkatkan Produksi Minyak Menggunakan………………..……(Nyoman Witasta) 11


DAFTAR PUSTAKA [7] Ghazanfari, E., (2013), Development of a
Mathematical Model for Electrically
[1] Al Shalabi, E. W., Haroun, M., Ghosh, B., Assisted Oil Transport in Porous Media,
Pamukcu, S., (2012), The Application of Theses and Dissertations, Lehigh
Direct Current Potential to Enhancing University.
Waterflood Recovery Efficiency, Journal [8] Rehman,M.M., Meribout, M.,
of Petroleum Science and Technology, Conventional versus electrical enhanced
Taylor & Francis, DOI: oil recovery:review, Journal of Petroleum
10.1080/10916466.2010.547902, Vol. 30, Exploration and Production Technology,
issue 20, pp. 2160-2168. December 2012, Volume 2, Issue, pp 157-
[2] Alshawabkeh, A. N. and Acar, Y. B. 167
(1996), Electrokinetic Remediation: II. [9] Sater, A., Thakur, G.C., Integrated
Theory, Journal of Geotechnical Petroleum Reservoir Management: a team
Engineering, ASCE, 122(3): 186-196. approach, publisher paennWell Books,
[3] Amba S.A., Chilingar G.V., Beeson, C. 1994
M., (1964), Use of Direct Electrical [10] Wittle, J.K., SPE, Electro-Petroleum,Inc.;
Current for Increasing the Flow Rate of Hill, D.G., SPE, and Chilingar, G.V., SPE,
Reservoir Fluids during Petroleum Direct Current Electrical Enhanced Oil
Recovery: Journal of Canadian Petroleum Recovery in Heavy-Oil Reservoirs To
Technology, vol. 3, No. 1, pp. 8 - 14. Improve Recovery, Reduce Water Cut,
[4] Chilingar, G. V., M., Haroun, and Reduce H2S Production While
Electrokinetics for Petroleum and Increasing API Gravity. Source SPE
Environmental Engineers, Scrivener Western Regional and Pacific Section
Publishing, Wiley. AAPG Joint Meeting, 29 March-4 April,
[5] Donald, G.,Hill (Hillpetro), Chilingar, Bakersfield, California, USA. Publication
G.V., (U.of Southern California), Wittle, Date 2008.
J.K., (Electro-Petroleum Inc.), DOI
https://doi.org/10.2118/114012-MS., PENULIS :
Documen IDSPE-11402-M..,S Publisher,
Society of Petroleum Engineers. Ir. Nyoman Witasta, MT. Staf Dosen Program
[6] Rukmana, D., Kristanto,D., Dedi Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik –
V,.C.A.,Teknik Reservoir, Teori dan Universitas Pakuan, Bogor.
Aplikasi, Penerbit-Percetakan Pohon
Cahaya, Yogyakarta.
[6] EOR, Antara Kebutuhan dan Tantangan,
BULETIN SKK MIGAS No.14 I Maret
20

12 Jurnal Teknik, Volume 21, Nomor 2, Desember 2020 (1-12)

Anda mungkin juga menyukai