Metode Geolistrik Tahanan Jenis PDF

METODE GEOLISTRIK
TAHANAN JENIS
Febriwan Mohamad
Maret 2014
KONFIGURASI PENGUKURAN
Berdasarkan tujuan, pengukuran

terbagi atas :
a. Sounding (satu titik/1 D)
b. Mapping (profiling secara lateral dalam
2D, 3D atau 4D)
Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

2
Bab 2. Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Konfigurasi elektroda pengukuran:
1. Schlumberger (1D/2D)
2. Wenner (1D/2D)
3. Wenner-Schlumberger (2D)
4. Dipole-Dipole (2D)
5. Pole-Dipole (2D/3D)
6. Pole-Pole (2D/3D)
7. Dll

3
Sensitif pada perubahan Sensitif pada perubahan resistivitas lateral

resistivitas terhadap
kedalaman

4
Peralatan Geolistrik

Akuisisi data

BEBERAPA CONTOH
Hasil prosesing data pengukuran resistivitas sounding konfigurasi Schlumberger

9
1= 7.53 .m 1= 8.28 .m 1= 14.5 .m
d1= 2.268 m d1= 2.289 m d1= 2.031 m
2= 6.877 .m 2= 6.132 .m 2= 6.049 .m

d2= 13 m d2= 9.422 m d2= 6.43 m
3= 25.27 .m

d3=  m
3= 24.51 .m
d3=  m
3= 11.68 .m
d3=  m
Kolom resistivitas 1D

10
2D (Profiling)
Contoh profil landslide di daerah Cengkat Jering, Malaysia

11
Old tar leacheate survey, industrial pollution, UK

12
Clay
Lubang
Holes in clay layer, USA

13
4 D Resistivity
Time-lapse resistivity pada studi

infiltrasi air- UK
Selisih nilai resistivitas diplot terhadap

perubahan waktu
14
3D (Profiling)
Bentuk kubus 3D
Survey 3D sebaran kontaminan pada

kolam penampungan limbah - Swedia
15
SUMBER NOISE
1. Polarisasi elektroda sebagai akibat interaksi antara fluida (air tanah)
terhadap elektroda sehingga membentuk beda potensial yang bisa terukur
Solusi : 1. Digunakan cairan terusi (CuSo4) dalam porous-pot
2. Sesekali balikkan arah arus untuk menghindari ‘penumpukan’ polarisasi

16
2. Arus teluric : Dalam alam selalu terdapat arus teluric yang dihasilkan
secara alami walaupun saat pengukuran arus tidak diinjeksikan.
SP = Self potential (potensial diri)
Solusi :
1. Sesekali balikkan arus
2. Jangan ambil data dalam rentang (range) SP (< 10 mV)
3. Konduktor dekat permukaan : Adanya konduktor akan menyebabkan

jebakan arus, contoh : adanya pipa dekat dengan elektroda arus.

17
4. Lapisan tanah dengan resistivitas tinggi : Arus tidak dapat menembus
terlalu dalam, contoh : media pasir, boulder
5. Induksi arus pada kabel : posisi kabel arus dan potensial yang saling
berdekatan akan membentuk medan induksi yang akan terukur pada
elektroda potensial

18
PENETRASI ARUS
Pada medium homogen, semakin besar spasi arus jangkauan kedalaman

akan semakin besar. Akan tetapi resolusi data mengecil.

19
High resistivity zone Low resistivity zone
Sebaran arus pada model bumi berlapis dengan resistivitas berbeda

20
Pola aliran arus terhadap penambahan spasi Kurva resistivity terhadap
elektroda pada high resistivity zone spasi elektroda

21
Pola aliran arus terhadap penambahan spasi Kurva resistivity terhadap
elektroda pada low resistivity zone spasi elektroda

22
Dasar Pengukuran Geolistrik
Adanya bahan atau lapisan tertentu di
bawah permukaan bumi akan terasa,
karena adanya berbagai sifat-sifat fisika
seperti :
 Elastisitas
 Magnit
 Listrik
 Kerapatan
23
 Dengan mengenal sifat-sifat di atas, 
mengenal percobaan resistivitas,seismik,
kemagnitan, gravitasi,dll
 Percobaannya mudah, yang sulit adalah
interpretasinya;
 Karena medan tempat kita bereksperimen
tidak di bawah kuasa kita sepenuhnya;
dimensi ruang medan eksperimen yang
besar akan menambah kompleksitas
interpretasi.

24
PENGUKURAN GEOLISTRIK
• Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar

sifat fisika batuan terhadap arus listrik, dimana
setiap batuan yang berbeda akan mempunyai
harga tahanan jenis yang berbeda pula.
• Hal ini tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya : umur batuan, kandungan
elektrolit, kepadatan batuan, jumlah mineral
yang dikandungnya, porositas, permeabilitas
dan lain sebagainya.

25
Konfigurasi Elektroda
 Pengukuran geolistrik dilakukan dengan jalan
memberikan energi listrik ke bumi dan kemudian
mengamati pengaruhnya
 Arus listrik (Ampere) dikirim ke bumi melalui dua
titik (A dan B) beda potensial (Volt) yang
diukur diantara dua titik lain (M dan N) yang
berada diantara A dan B
 Hasil pengukuran memberikan besaran tahanan
bumi (Ohm-m)
 Cara ini disebut cara pengukuran dengan
konfigurasi empat elektroda

26
Cara menyusun empat buah elektroda
 Ada banyak cara menyusun empat buah elekroda di
permukaan bumi (2 Arus & 2 Potensial)
 Bila susunan membentuk garis lurus, maka empat
elektroda tersebut dapat disusun 24 cara, sesuai urutan
nomor elektroda
(1) (2) (3) (4)

1 2 3 4
1 3 2 4
…………..
dan seterusnya hingga mencapai 24 susunan

Bila dilihat dari jenis elektrodanya, yaitu dua buah
elektroda arus (A) dan dua buah elektroda potensial (P)
 maka hanya ada 6 konfigurasi bebas (Carpenter,
1956) yaitu
 Jenis   A P P A
R P A A P
 Jenis β  A P A P
Rβ P A P A
 Jenis γ  A A P P
Rγ P P A A
 Untuk bumi homogen bagian arus total yang mengalir
diantara permukaan dan bidang mendatar pada
kedalaman z adalah f (Paresnis, 1972) :
f = (2/л) tan‾¹ ( z / L )
f = arus total
z = kedalaman
L = setengah jarak elektroda arus
 Pada kenyataannya; 50% arus total tidak pernah
menembus kedalaman melampaui z – L dan 70,6% arus
tidak pernah melewati z = 2 L
 Untuk berbagai keadaan, 2 lapis pada bumi dapat
diperkirakan harga f ini  bergantung pada (z/L) dan
tetapan kontras k = (ρ2 – ρ1) / (ρ2 + ρ1)
 Untuk berbagai keadaan, 2 lapis pada bumi dapat

diperkirakan harga f ini  bergantung pada (z/L) dan
tetapan kontras k = (ρ2 – ρ1) / (ρ2 + ρ1)
PENGUKURAN SOUNDING
Pengukuran geolistrik tahanan jenis 1-D dilakukan untuk
menentukan distribusi nilai tahanan jenis batuan terhadap
kedalaman pada suatu titik.
Konfigurasi pengukuran : Wenner dan Schlumberger

30
Wenner dan Schlumberger
Semakin besar jarak elektroda arus semakin dalam penetrasi

Densitas aliran arus terbesar ada pada 1/2 AB
Rule of Thumb = Kedalaman penetrasi adalah 1/2 AB
31
32
Metoda Schlumberger
 Kedua elektroda potensial MN selalu
ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus AB
 Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB
selalu dipindahkan sesuai dengan jarak yang
telah ditentukan, sedangkan elektroda potensial
MN hanya dipindahkan pada jarak tertentu
dengan ketentuan jarak MN/2 adalah 1/5 jarak
AB/2.
Konfigurasi Schlumberger termasuk
konfigurasi  dengan (2r / s) > 1
 Parameter data yang diperoleh dari hasil pengukuran berupa harga
arus (mA) dan harga potensial (mV), dengan menggunakan hukum
Ohm maka akan diperoleh harga tahanan jenis semu setelah
terlebih dahulu dikalikan dengan faktor jarak (k).
 Persamaan untuk mencari harga tahanan jenis semu dengan
metoda Schlumberger, adalah :
s = k . V/I
k =  /l [ (L/2)2 – (l/2)2 ]
dimana : s = Tahanan jenis semu (.meter)

V = Beda potensial (Volt)
k = faktor jarak
I = Arus listrik (Ampere)
L = Jarak elektroda arus AB (meter)
l = Jarak elektroda potensial MN (meter)
 = konstanta (3,14)

35
Metoda Wenner :
 Bila jarak antar elektroda (a) > tebal lapisan
pertama (h), maka diharapkan rapat arus di
lapisan pertama cukup besar  arus hanya lewat
di lapisan pertama saja
 Bila jarak (a) diperbesar hingga lebih besar atau

sebanding dengan tebal lapisan (h), maka akan
ada arus yang lewat di lapisan kedua  dua
resisitivitas semu, yang besarnya bergantung pada
jarak elektroda dan distribusi resisitivitas di dalam
bumi.

 Persamaan untuk mencari harga tahanan jenis semu dengan
metoda Wenner adalah :
s = k . V/I
k = 2 a
dimana : s = Tahanan jenis semu (.meter)

V = Beda potensial (Volt)
k = faktor jarak
I = Arus listrik (Ampere)
a = Jarak antar elektroda (baik arus maupun potensial)
 = konstanta (3,14)

Perbandingan Wenner dan Schlumberger

38
Kurva resistivitas 1D layer high resistivity

39
Kurva resistivitas 1D layer low resistivity
Bila kurva membentuk 45o menunjukkan arus menemui

lapisan isolator
40
Kurva resistivitas 1D 2 layer
Perubahan kemiringan menunjukkan perubahan lapisan
Semakin curam grafik berarti perbedaan resistivitas

bertambah besar
41
Kurva resistivitas 1D 2 layer
Perubahan ketebalan lapisan ke-2 merubah karakteristik

kurva resistivitas

42
Latihan
Bandingkan kedua grafik, sebutkan berapa lapisan yang terdeteksi?
dan kurva mana yang lapisan ke-2 lebih dalam?

43
PEKERJAAN STUDIO
 Pengolahan data
 Analisis dan interpretasi
 Pelaporan

44
Master Curve untuk konfigurasi
Schlumberger

45
Pengolahan Data Lapangan

46
Interpretasi Litologi Terhadap Kedalaman
Kedalaman Kedalaman
Interpretasi Interpretasi
Titik rho dari ke batuan Titik rho dari ke batuan
GL-1 50.1 0 1.04 pasir GL-6 37.3 0 0.7 pasir
12.9 1.04 7.45 pasir 7.21 0.7 6.5 pasir lempungan
5.7 7.45 34.6 lempung pasiran 42 6.5 9.1 pasir
40.9 34.6 58.3 pasir 8.64 9.1 140 pasir lempungan
0.15 58.3 lempung 0.2 140 lempung
GL-2 121 0 2.61 pasir GL-7 60 0 0.45 pasir
24.6 2.61 20.5 pasir 12.6 0.45 1.17 pasir lempungan
10 20.5 92.1 pasir lempungan 4.03 1.17 18.6 lempung pasiran
3.78 92.1 lempung pasiran 12.4 18.6 115 pasir lempungan
0.02 115 lempung

47
Data Lapisan dan kedalaman dari
Interpretasi Litologi, di buat kedalam
kolom litologi untuk memudahkan
interpretasi

48
Kolom Litologi

49
Kolom litologi dalam satu area
pengukuran dan saling berdekatan di
bentuk penampang stratigrafi/resistivity
untuk mendapatkan gambaran bawah
permukaan area pegukuran secara
komprehensif

50
Penampang resistivity

51
Penampang resistivity

52
Data nilai resistivity, koordinat masing-
masing titik pengukuran dan kedalaman
berdasarkan betangan terluar di olah
dalam bentuk informasi peta untuk
mendapatkan kontur isopach yang
memberikan gambaran sebaran
resistivity pada kedalman tertentu

53
Kontur resistivity

54
Data beberapa kontur isopach dari
beberapa kedalaman di buat
penampang isopach untuk medapat
sebaran detil mulai dari permukaan
sampai kedalaman maksimum yang
didapat

55
Penampang isopach
ISOPACH MAP 0 - 150 M
GR-01
GR-07
GR-08 GR-05 GR-02
GR-03
GR-04
GR-06
GR-09
GR-10
GR-11
Scale : 1:2000 20 -30 Ohm m 30 - 50 Ohm m

<10 Ohm m 10 -20 Ohm m
(fine tuff) (tuff) (coarse tuff) (lapilli tuff)
Location :
Tugu Jaya Village
Cigombong District
50 - 100 Ohm m 100 - 200 Ohm m 200 - 500 Ohm m > 500 Ohm m
Bogor
(Lapilli) (laharic breccia) (volcanic breccia) (andesitic lava)
West Java Province

56
Penampang isopach

57
Hasil kompilasi data dan interpretasi di
olah dalam bentuk peta kontur untuk
mendapatkan beberapa parameter
rekomendasi : peta kedalaman akifer,
zonasi akifer, zonasi guna lahan,
konservasi, dll

58
Kontur kedalaman

59
Zonasi akifer

60
Data dan interpretasi hidrogeofisika
kemudian dijadikan salah satu dasar
rekomendasi/evaluasi untuk :
 Penentuan posisi sumur (deepwell)
 Penentuan screen pada deepwell
 Penentuan akifer yang akan dimanfaatkan
 Evaluasi penurunan muka air tanah
 Penentuan area konservasi dan eksploitasi
 Dll

61
TERIMA KASIH

Metode Geolistrik Tahanan Jenis PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Metode Geolistrik Tahanan Jenis PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

METODE GEOLISTRIK

Berdasarkan tujuan, pengukuran

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Sensitif pada perubahan Sensitif pada perubahan resistivitas lateral

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Hasil prosesing data pengukuran resistivitas sounding konfigurasi Schlumberger

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

2= 6.877 .m 2= 6.132 .m 2= 6.049 .m

3= 25.27 .m

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Contoh profil landslide di daerah Cengkat Jering, Malaysia

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Holes in clay layer, USA

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Time-lapse resistivity pada studi

Selisih nilai resistivitas diplot terhadap

Survey 3D sebaran kontaminan pada

Solusi : 1. Digunakan cairan terusi (CuSo4) dalam porous-pot

2. Sesekali balikkan arah arus untuk menghindari ‘penumpukan’ polarisasi

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

SP = Self potential (potensial diri)

3. Konduktor dekat permukaan : Adanya konduktor akan menyebabkan

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Pada medium homogen, semakin besar spasi arus jangkauan kedalaman

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Sebaran arus pada model bumi berlapis dengan resistivitas berbeda

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

• Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

(1) (2) (3) (4)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

 Untuk berbagai keadaan, 2 lapis pada bumi dapat

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Semakin besar jarak elektroda arus semakin dalam penetrasi

dimana : s = Tahanan jenis semu (.meter)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

 Bila jarak (a) diperbesar hingga lebih besar atau

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

dimana : s = Tahanan jenis semu (.meter)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Bila kurva membentuk 45o menunjukkan arus menemui

Perubahan kemiringan menunjukkan perubahan lapisan

Semakin curam grafik berarti perbedaan resistivitas

Perubahan ketebalan lapisan ke-2 merubah karakteristik

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

Resistivitas Untuk Eksplorasi Mineral dan Air Tanah (GEOCIS)

GL-1 50.1 0 1.04 pasir GL-6 37.3 0 0.7 pasir

12.9 1.04 7.45 pasir 7.21 0.7 6.5 pasir lempungan

5.7 7.45 34.6 lempung pasiran 42 6.5 9.1 pasir