I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 2166 “Standard Test Method for Unconfined Compressive
Strength of Cohesive Soil”
RSNI 3638 “Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif”
• Spatula
• Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
• Can
• Oven
• Palu
b. Bahan
• Sampel tanah undisturbed dari tabung
dibagi satuan luas yang dikoreksi (A). Harga qu bisa juga didapat
dari lingkaran mohr:
dimana:
V0 = Isi sampel mula-mula (volume)
L0 = Panjang sampel mula-mula
A0 = luas penampang sampel mula-mula
Dimana:
P = Gaya yang hendak dicari
M = Pembacaan pada dial
LRC = Faktor kalibrasi alat (0,186)
Dimana:
qu = Unconfined compression strength
c = Kekuatan geser tanah
Pada percobaan ini dimensi sampel harus memenuhi syarat:
Dimana:
D = Diameter sampel
L = Tinggi sampel
Hal ini didasarkan pada apabila 𝐿 ≤ 2𝐷, sudut bidang runtuhnya akan
mengalami overlap dan sementara jika 𝐿 ≥ 3𝐷, contoh tanah akan berlaku
sebagai kolom dan kemungkinan akan terjadi tekuk. Perbandingan idealnya
adalah 𝐿 ∶ 𝐷 = 2 ∶ 1.
Pada tanah undisturbed setelah mengalami remoulded (disturbed)
menunjukkan penurunan kekuatan dan karakteristik dari sifat penurunan
tersebut dikenal atau disebut juga dengan Sensitivity, yaitu:
E. Teori Tambahan
Menurut SNI 3638:2012 tentang Metode Uji Kuat Tekan-Bebas
Tanah Kohesif, unconfined compression test atau uji kuat tekan bebas
dilakukan dengan tujuan mendapatkan (dengan cepat) kuat tekan tanah
bebas berkohesi. Dalam hal ini, bebas diartikan sebagai pengujian tanpa
tahanan keliling. Tanah yang mempunyai struktur berlapis atau retak,
lempung sangat lunak, tanah lepas, serta tanah kering dan rapuh pada
umumnya menghasilkan kuat geser yang lebih besar. Demikian pula untuk
tanah yang tidak jenuh (unsaturated) akan mempunyai nilai kuat geser yang
berbeda dengan tanah yang jenuh (saturated).
Prinsip pembebanan pada unconfined compression test dapat dilihat
pada gambar berikut.
F. Prosedur Praktikum
• Persiapan
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan
memasukkan ke dalam cetakan silinder uji (dengan
menggunakan extruder mekanis) dan memotong dengan gergaji
kawat.
• Jalannya Praktikum
1. Menempatkan sampel uji pada mesin Unconfined Compression
Test sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya kadar air
pada sampel uji.
nilai Load Dial mulai bergerak stabil atau turun selama 3 kali
pembacaan.
5. Melakukan proses remoulded yaitu melebur kembali sampel uji
yang telah dicoba dan dipadatkan kembali dengan cara
metumbuk secara konstan langsung pada silinder uji. Berat
sampel uji remoulded haruslah sama dengan berat sampel uji
undisturbed.
6. Mengulangi percobaan b – d.
a. Pengolahan Data
Diameter 1 3.76
Diameter 2 3.78
Diameter 3 3.79
Diameter rata-rata (d, cm) 3.77666667
Tinggi 1 7.54
Tinggi 2 7.51
Tinggi 3 7.52
Rata-rata tinggi (L0, cm) 7.52333333
Luas (A0, cm2) 11.2022998
Volume (V, cm3) 84.2786356
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400
Unit Strain
5.0000
4.0000
y = 9.7271x + 0.8018
Unit Load
3.0000 R² = 0.6854
2.0000
1.0000
0.0000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
Unit Strain
4.0000
Unit Load
Disturbed
3.0000
Undisturbed
2.0000 Linear
y = 7.9184x + 0.47
(Disturbed)
R² = 0.7175 Linear
1.0000
(Disturbed)
Linear
0.0000 (Undisturbed)
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
Unit Strain
Grafik 3. Unit Strain vs Unit Load (Disturbed dan Undisturbed Sample)
1. Mencari nilai qu
qu = P max / A’ = Total Load on Sample max / A’
qu = 3.0608 kg/cm3 (Disturbed) ; 4.6307 kg/cm3 (Undisturbed)
2. Mencari nilai C
C = qu / 2 = 1.5304 kg/cm2 (Disturbed) ; 2.3153 kg/cm2 (Undisturbed)
3. Mencari ɣwet
ɣwet = (berat tanah basah + can) – berat can / volume = 1.4559 g/cm3
4. Mencari ɣdry
ɣdry = ɣwet / (1 + w) = 0.0602 g/cm3
b. Analisis
• Analisis Percobaan
Praktikum Unconfined Compression Test bertujuan untuk
mengetahui nilai undrained shear strength dari tanah berbutir halus
(kohesif).
Sebelum memulai praktikum, praktikan terlebih dahulu
menyiapkan alat dan bahan. Alat yang akan digunakan antara lain
mesin Unconfined Compression Test, extruder mekanis untuk
memasukkan sampel tanah undisturbed dari tabung hand boring ke
dalam cetakan silinder, extruder manual untuk mengeluarkan
sampel tanah uji dari cetakan silinder, mould/cetakan silinder untuk
mencetak sampel tanah uji, jangka sorong untuk mengukur cetakan
silinder, gergaji kawat untuk memotong sampel tanah uji, spatula
untuk meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam cetakan
silinder, can sebagai wadah tanah yang dimasukkan ke dalam oven,
• Analisis Hasil
Dari praktikum yang telah dijalani, di dapatkan data berupa
unconfined compression strength (qu) sebesar 3.0608 kg/cm3 untuk
sampel disturbed dan 4.6307 kg/cm3 untuk sampel undisturbed dan
kekuatan geser tanah (c) sebesar 1.5304 kg/cm2 untuk sampel
disturbed dan 2.3153 kg/cm2 untuk sampel undisturbed.
Data yang didapatkan antara lain adalah dimensi dari mould
(diameter dan tinggi), berat can, berat tanah sebelum dan sesudah
dimasukkan ke dalam oven, serta pembacaan load dial untuk sampel
tanah disturbed dan undisturbed seiring bertambahnya pembacaan
pada deformation dial sebesar 0,025 mm. Karena pengukuran
dimensi dilakukan sebanyak tiga kali, maka data tersebut dirata-
ratakan sehingga didapat nilai tinggi rata-rata (L0) dan luas rata-rata
(A0) sehingga akan didapat nilai volume rata-rata (V0). Selanjutnya,
nilai sample deformation (∆L) adalah selisih dari tinggi semula
sampel (L0) dengan tinggi sampel setelah pembebanan (L) dan
direpresentasikan dari besarnya pembacaan pada deformation dial
dikalikan 10-2.
Jika sudah diketahui nilai sample deformation, dapat
diketahui nilai unit strain (𝜀) yaitu dengan membagi sample
deformation dengan tinggi rata-rata. Dengan itu, dapat diketahui
pula nilai area correction factor (CF) atau faktor koreksi luas yaitu
pengurangan dari 1 dengan nilai unit strain dari tiap pembacaan
deformation dial. Nilai area correction factor tersebut digunakan
untuk menghitung luas terkoreksi atau corrected area pada sampel
untuk tiap pembacaan deformation dial. Corrected area dihitung
dengan mengalikan area correction factor dengan luas rata-rata.
Selanjutnya, untuk mengetahui beban total yang diterima oleh
sampel atau total load on sample nilai load dial untuk tiap
pembacaan deformation dial dikalikan dengan faktor kalibrasi alat
(LRC) yang sudah diketahui sebesar 0,186. Sehingga, dapat dihitung
nilai unit load yaitu dengan membagi total load on sample dengan
corrected area. Pembacaan dial pada sampel undisturbed
memerlukan waktu yang lebih lama karena sampel undisturbed
memiliki kekuatan tekan terhadap gaya aksial yang lebih besar
dibandingkan dengan sampel tanah disturbed. Kekuatan tekan yang
besar pada sampel tanah undisturbed disebabkan oleh ikatan antar
partikel (kohesi) yang lebih kuat dibandingkan dengan sampel
undisturbed karena tanah undisturbed masih memiliki sifat asli
tanah dan belum terganggu oleh faktor luar sehingga struktur
tanahnya masih utuh.
Selanjutnya, untuk mencari nilai sensitivitas dari sampel
tanah harus diketahui terlebih dulu nilai unconfined compression
strength (qu) dari sampel tanah disturbed dan undisturbed. Dari
teori, disebutkan bahwa qu adalah beban vertikal yang menyebabkan
tanah menjadi retak dibagi satuan luas yang dikoreksi. Sehingga,
nilai qu dapat dihitung dengan membagi nilai total load on sample
dengan corrected area dari masing-masing sampel. Maka,
didapatkan nilai sensitivitas dari sampel tanah sebesar 1,513 yang
mana sampel tanah tersebut tergolong tanah jenis lempung dengan
tingkat sensitivitas rendah. Dapat dihitung pula nilai kekuatan geser
tanah (c) yaitu setengah dari nilai qu masing-masing sampel yaitu
sebesar 1,5304 kg/cm2 untuk sampel tanah disturbed dan 2,3153
kg/cm2 untuk sampel tanah undisturbed.
Besarnya unit load maksimum pada sampel tanah disturbed
sebesar 3.1084 kg/cm2 dan pada sampel tanah undisturbed sebesar
5.011 kg/m2. Sedangkan besarnya unit strain maksimum pada
sampel tanah disturbed sebesar 0.366 kg/cm2 dan pada sampel tanah
undisturbed sebesar 0.498 kg/cm2. Dapat diketahui bahwa besarnya
unit load maksimum dan unit strain maksimum terbesar terjadi pada
tanah undisturbed. Hal tersebut terjadi karena pembacaan nilai load
dial pada sampel undisturbed lebih besar dan pembacaan load dial
pada sampel undisturbed lebih banyak sehingga nilai unit load unit
strain maksimum terjadi pada sampel tersebut.
Nilai qu dan c terbesar terjadi pada sampel tanah undisturbed.
Seperti yang sudah dijelaskan pada teori, unconfined compression
strength atau qu adalah kuat tekan bebas dari tanah yang
menunjukkan besarnya tegangan axial yang diterima oleh tanah
hingga tanah tersebut mengalami keruntuhan (failure). Semakin
besar nilai qu tanah, maka sampel tanah semakin padat dan memiliki
gaya tarik-menarik antar partikel yang kuat. Dengan gaya tarik-
menarik antar partikel yang kuat, maka nilai kekuatan geser tanah
akan semakin besar pula.
Dari pengolahan data, didapat pula grafik antara unit strain
dengan unit load untuk sampel undisturbed dan disturbed. Dapat
dilihat dari grafik tersebut bahwa sampel undisturbed dapat
menerima beban lebih besar dibandingkan dengan sampel disturbed.
Hal tersebut membuktikan bahwa semakin padat (compact) suatu
sampel tanah maka tanah semakin sulit mengalami keruntuhan
akibat pembebanan. Dari grafik pula dapat dilihat bahwa sebelum
mengalami keruntuhan, unit load pada sampel mengalami
penurunan.
• Analisis Kesalahan
Setelah dilakukan pengolahan data, terdapat sejumlah kesalahan
yang terjadi pada saat praktikum sehingga mempengaruhi hasil yang
didapat. Kemungkinan kesalahan tersebut berasal dari:
1. Ketidaktelitian praktikan dalam meratakan permukaan sampel
pada mould sehingga mempengaruhi pembacaan nilai tegangan
yang diberikan mesin unconfined compression test.
2. Ketidaktelitian praktikan dalam penimbangan kembali sampel
tanah sehingga perbandingan sampel tanah undisturbed dengan
sampel tanah disturbed tidak valid.
c. Aplikasi
Percobaan Unconfined Compression Test dapat diaplikasikan dalam
dunia nyata untuk mengetahui stabilitas tanah pada saat perencanaan
pondasi. Semakin kecil nilai sensitivitas dari tanah maka akan semakin
rendah potensi bahaya longsor yang dapat terjadi.
d. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dijalani, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Nilai unconfined compression strength (qu) sebesar 3.0608
kg/cm3 untuk sampel disturbed dan 4.6307 kg/cm3 untuk sampel
undisturbed dan kekuatan geser tanah (c) sebesar 1.5304 kg/cm2
untuk sampel disturbed dan 2.3153 kg/cm2 untuk sampel
undisturbed.
2. Nilai unconfined compression strength (qu) berbanding lurus
dengan nilai kekuatan geser tanah (c).
3. Nilai sensitivitas dari sampel tanah uji sebesar 1.513, sehingga
tanah tersebut tergolong tanah jenis lempung dengan tingkat
sensitivitas rendah.
e. Referensi
Universitas Indonesia. (2015). Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah.
Depok: Laboratorium Mekanika Tanah.
Herman S.T., M.T. Bahan Ajar Mekanika Tanah II.
Badan Standarisasi Nasional. (2012) SNI 3638:2012.
f. Lampiran