Anda di halaman 1dari 20

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

LAPORAN MEKANIKA TANAH

NAMA PRAKTIKAN : Astari Nuranya Liriany (1806187530)


Dinda Syaqiya (1806187461)
Thimotius Sebastian M. (1806233133)
KELOMPOK : 02-C / Shift 4
TANGGAL PRAKTIKUM : 24 Oktober 2020
JUDUL PRAKTIKUM : Unconfined Compression Test
ASISTEN : Natasha Gilbert
PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 2166 “Standard Test Method for Unconfined Compressive
Strength of Cohesive Soil”
RSNI 3638 “Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif”

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Untuk mencari nilai undrained shear strength dari tanah berbutir halus
(kohesif), seperti lempung yang tersaturasi dan cemented soils.

C. Alat-alat dan Bahan


a. Alat
• Unit mesin Unconfined Compression Test
• Cetakan silinder contoh tanah uji
• Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
• Oli
• Extruder mekanis dan manual
• Gergaji kawat

Unconfined Compression Test 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

• Spatula
• Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
• Can
• Oven
• Palu

b. Bahan
• Sampel tanah undisturbed dari tabung

D. Teori dan Rumus yang Digunakan


Unconfined compression test merupakan kasus special pada
unconsolidated undrained triaxial test, dimana pada test ini tidak ada
tekanan penahan (tekanan arah horizontal) yang diberikan (nilai σ3=0).
Tegangan axial pada specimen akan meningkat secara bertahap hingga
specimen mengalami keruntuhan. Pada tahap keruntuhan, σ3=0 maka,

dengan qu adalah nilai unconfined compression strength.

Gambar 1. Unconfined compression strength

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah

Unconfined compression strength, qu, juga dapat didefinisikan


sebagai beban vertikal yang menyebabkan tanah menjadi retak

Unconfined Compression Test 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

dibagi satuan luas yang dikoreksi (A). Harga qu bisa juga didapat
dari lingkaran mohr:

Gambar 2. Grafik mohr mencari nilai qu

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah

Cara menghitung luas sampel tanah dapat dijelaskan sebagai


berikut:
• Volume sampel tanah semula

dimana:
V0 = Isi sampel mula-mula (volume)
L0 = Panjang sampel mula-mula
A0 = luas penampang sampel mula-mula

• Sesudah beban vertikal diberikan:


Panjang menjadi L, volume menjadi V, dan luas menjadi A.

(L dan V diukur selama percobaan)

Unconfined Compression Test 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 3. Perubahan yang terjadi pada sampel selama percobaan berlangsung

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah

• Dari persamaan diatas didapat:

• Percobaan unconfined compression test ini dilakukan dalam kondisi


undrained, dimana tidak adanya aliran air selama pembebanan
sehingga tidak terjadi perubahan volume (Δ𝑉=0), sehingga
persamaannya menjadi:

Pada percobaan ini besarnya gaya yang bekerja dapat diketahui


yaitu:

Dimana:
P = Gaya yang hendak dicari
M = Pembacaan pada dial
LRC = Faktor kalibrasi alat (0,186)

Unconfined Compression Test 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Sementara itu, nilau qu dan c dapat dicari dengan persamaan:

Dimana:
qu = Unconfined compression strength
c = Kekuatan geser tanah
Pada percobaan ini dimensi sampel harus memenuhi syarat:

Dimana:
D = Diameter sampel
L = Tinggi sampel
Hal ini didasarkan pada apabila 𝐿 ≤ 2𝐷, sudut bidang runtuhnya akan
mengalami overlap dan sementara jika 𝐿 ≥ 3𝐷, contoh tanah akan berlaku
sebagai kolom dan kemungkinan akan terjadi tekuk. Perbandingan idealnya
adalah 𝐿 ∶ 𝐷 = 2 ∶ 1.
Pada tanah undisturbed setelah mengalami remoulded (disturbed)
menunjukkan penurunan kekuatan dan karakteristik dari sifat penurunan
tersebut dikenal atau disebut juga dengan Sensitivity, yaitu:

Pada tanah jenis lempung dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai


sensitivitasnya dalam tabel berikut.

Gambar 4. Klasifikasi tanah berdasarkan sensivitas (Braja M., 436)

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah

Unconfined Compression Test 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

E. Teori Tambahan
Menurut SNI 3638:2012 tentang Metode Uji Kuat Tekan-Bebas
Tanah Kohesif, unconfined compression test atau uji kuat tekan bebas
dilakukan dengan tujuan mendapatkan (dengan cepat) kuat tekan tanah
bebas berkohesi. Dalam hal ini, bebas diartikan sebagai pengujian tanpa
tahanan keliling. Tanah yang mempunyai struktur berlapis atau retak,
lempung sangat lunak, tanah lepas, serta tanah kering dan rapuh pada
umumnya menghasilkan kuat geser yang lebih besar. Demikian pula untuk
tanah yang tidak jenuh (unsaturated) akan mempunyai nilai kuat geser yang
berbeda dengan tanah yang jenuh (saturated).
Prinsip pembebanan pada unconfined compression test dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 5. Skema Unconfined Compression Test

Dari gambar dapat dilihat bahwa σ3 = 0 atau sampel uji tidak


mendapatkan gaya tekan horizontal.

F. Prosedur Praktikum
• Persiapan
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan
memasukkan ke dalam cetakan silinder uji (dengan
menggunakan extruder mekanis) dan memotong dengan gergaji
kawat.

Unconfined Compression Test 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

2. Meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji


dengan menggunakan spatula. Kemudian mengeluarkan
sampel uji dari silinder uji dengan extruder manual.
3. Mengukur dimensi sampel tanah (L = 2-3 D).
4. Menimbang berat awal sampel tanah tersebut.
5. Mengambil sisa tanah hasil pencetakan untuk ditentukan kadar
airnya.

• Jalannya Praktikum
1. Menempatkan sampel uji pada mesin Unconfined Compression
Test sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya kadar air
pada sampel uji.

Gambar 6. Proses pengujian unconfined sedang berlangsung

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah

2. Menaikkan pelat bawah dengan memutar kenop hingga ujung


atas sampel uji mengenai pelat atas dan dial gauge untuk
pembebanan tersentuh. Mengunci kenop tersebut agar mesin
Unconfined dapat bekerja.
3. Set dial menjadi nol dan mulai jalankan mesin Unconfined.
4. Mencatat pembacaan Load Dial setiap penurunan dial
bertambah 0.02 inch atau 0.025 mm. Pembacaan dihentikan jika

Unconfined Compression Test 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

nilai Load Dial mulai bergerak stabil atau turun selama 3 kali
pembacaan.
5. Melakukan proses remoulded yaitu melebur kembali sampel uji
yang telah dicoba dan dipadatkan kembali dengan cara
metumbuk secara konstan langsung pada silinder uji. Berat
sampel uji remoulded haruslah sama dengan berat sampel uji
undisturbed.
6. Mengulangi percobaan b – d.

a. Pengolahan Data

Tabel 1. Data Hasil Praktikum


Load Dial Reading
Deformation Dial Load Dial Reading (div)
Reading (10-2 mm) Undisturbed Disturbed
25 9 13
50 30 36
75 69 73
100 119 114
125 182 159
150 267 198
175 332 232
200 378 255
225 423 263
250 452 250
275 474 219
300 487
325 491
350 480
375 465
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Unconfined Compression Test 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Tabel 2. Dimensi Cetakan

Diameter 1 3.76
Diameter 2 3.78
Diameter 3 3.79
Diameter rata-rata (d, cm) 3.77666667
Tinggi 1 7.54
Tinggi 2 7.51
Tinggi 3 7.52
Rata-rata tinggi (L0, cm) 7.52333333
Luas (A0, cm2) 11.2022998
Volume (V, cm3) 84.2786356
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Tabel 3. Kadar Air Sampel

Berat tanah basah + can (g) 139.8


Berat tanah kering + can (g) 116.7
Berat can (g) 17.1
Berat tanah kering (g) 99.6
Berat air (g) 23.1
Kadar air (w, %) 23.1927711
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Tabel 4. UCT untuk Disturbed Sample

Deformation Load Sample Unit Area Sample Unit


Corrected Total Load
Dial Reading Dial Deformation Strain Correction Load
Area (A') on Sample
(DDR) (units) (ΔL) (ɛ) Factor (CF) (kg/cm2)
25 13 0.25 0.033 0.96677 11.587 2.418 0.2087
50 36 0.5 0.066 0.93354 12.000 6.696 0.5580
75 73 0.75 0.100 0.90031 12.443 13.578 1.0912
100 114 1 0.133 0.86708 12.920 21.204 1.6412
125 159 1.25 0.166 0.83385 13.434 29.574 2.2014
150 198 1.5 0.199 0.80062 13.992 36.828 2.6321
175 232 1.75 0.233 0.76739 14.598 43.152 2.9560
200 255 2 0.266 0.73416 15.259 47.43 3.1084

Unconfined Compression Test 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

225 263 2.25 0.299 0.70093 15.982 48.918 3.0608


250 250 2.5 0.332 0.66770 16.777 46.5 2.7716
275 219 2.75 0.366 0.63447 17.656 40.734 2.3071
Diketahui LRC = 0.186
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Grafik Unit Strain vs Unit Load (Disturbed Sample)


4.0000
3.5000 y = 7.9184x + 0.47
R² = 0.7175
3.0000
2.5000
Unit Load

2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400
Unit Strain

Grafik 1. Unit Strain vs Unit Load (Disturbed Sample)

Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Tabel 5. UCT untuk Undisturbed Sample

Deformation Load Sample Unit Area Sample Unit


Corrected Total Load
Dial Reading Dial Deformation Strain Correction Load
Area (A') on Sample
(DDR) (units) (ΔL) (ɛ) Factor (CF) (kg/cm2)
25 9 0.25 0.033 0.96677 11.587 1.674 0.1445
50 30 0.5 0.066 0.93354 12.000 5.58 0.4650
75 69 0.75 0.100 0.90031 12.443 12.834 1.0314
100 119 1 0.133 0.86708 12.920 22.134 1.7132
125 182 1.25 0.166 0.83385 13.434 33.852 2.5198
150 267 1.5 0.199 0.80062 13.992 49.662 3.5493
175 332 1.75 0.233 0.76739 14.598 61.752 4.2302
200 378 2 0.266 0.73416 15.259 70.308 4.6077
225 423 2.25 0.299 0.70093 15.982 78.678 4.9229
250 452 2.5 0.332 0.66770 16.777 84.072 5.0110
275 474 2.75 0.366 0.63447 17.656 88.164 4.9934
300 487 3 0.399 0.60124 18.632 90.582 4.8616
325 491 3.25 0.432 0.56801 19.722 91.326 4.6307

Unconfined Compression Test 10


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

350 480 3.5 0.465 0.53478 20.947 89.28 4.2621


375 465 3.75 0.498 0.50155 22.335 86.49 3.8723
Diketahui LRC = 0.186
Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Grafik Unit Strain vs Unit Load (Undisturbed Sample)


6.0000

5.0000

4.0000
y = 9.7271x + 0.8018
Unit Load

3.0000 R² = 0.6854

2.0000

1.0000

0.0000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
Unit Strain

Grafik 2. Unit Strain vs Unit Load (Undisturbed Sample)

Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Grafik Unit Strain vs Unit Load (Disturbed dan Undisturbed Sample)


6.0000
y = 9.7271x + 0.8018
5.0000 R² = 0.6854

4.0000
Unit Load

Disturbed
3.0000
Undisturbed
2.0000 Linear
y = 7.9184x + 0.47
(Disturbed)
R² = 0.7175 Linear
1.0000
(Disturbed)
Linear
0.0000 (Undisturbed)
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
Unit Strain
Grafik 3. Unit Strain vs Unit Load (Disturbed dan Undisturbed Sample)

Sumber: Pengolahan data oleh penulis.

Unconfined Compression Test 11


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

1. Mencari nilai qu
qu = P max / A’ = Total Load on Sample max / A’
qu = 3.0608 kg/cm3 (Disturbed) ; 4.6307 kg/cm3 (Undisturbed)

2. Mencari nilai C
C = qu / 2 = 1.5304 kg/cm2 (Disturbed) ; 2.3153 kg/cm2 (Undisturbed)

3. Mencari ɣwet
ɣwet = (berat tanah basah + can) – berat can / volume = 1.4559 g/cm3

4. Mencari ɣdry
ɣdry = ɣwet / (1 + w) = 0.0602 g/cm3

5. Mencari nilai sensitivity


Sensitivity = qu undisturbed / qu disturbed = 1.513 (low sensitivity)

b. Analisis
• Analisis Percobaan
Praktikum Unconfined Compression Test bertujuan untuk
mengetahui nilai undrained shear strength dari tanah berbutir halus
(kohesif).
Sebelum memulai praktikum, praktikan terlebih dahulu
menyiapkan alat dan bahan. Alat yang akan digunakan antara lain
mesin Unconfined Compression Test, extruder mekanis untuk
memasukkan sampel tanah undisturbed dari tabung hand boring ke
dalam cetakan silinder, extruder manual untuk mengeluarkan
sampel tanah uji dari cetakan silinder, mould/cetakan silinder untuk
mencetak sampel tanah uji, jangka sorong untuk mengukur cetakan
silinder, gergaji kawat untuk memotong sampel tanah uji, spatula
untuk meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam cetakan
silinder, can sebagai wadah tanah yang dimasukkan ke dalam oven,

Unconfined Compression Test 12


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

palu untuk menghancurkan sampel tanah undisturbed menjadi


disturbed, penumbuk untuk menumbuk kembali sampel tanah
remoulded, wadah tempat menghancurkan tanah, oven untuk
mengeringkan sampel, dan timbangan untuk mengetahui berat
sampel tanah. Sementara itu, bahan yang diperlukan pada praktikum
ini adalah sampel tanah undisturbed yang telah didapat saat
praktikum hand boring.
Langkah pertama pada praktikum ini adalah mengukur
mould menggunakan jangka sorong untuk mengetahui dimensi dari
sampel tanah uji. Pengukuran dilakukan minimal sebanyak tiga kali
agar mendapatkan hasil yang akurat. Berikutnya, sampel tanah
undisturbed yang berada di dalam tabung hand boring dimasukkan
ke dalam mould menggunakan extruder mekanis. Jika sampel tanah
telah memenuhi mould, maka sampel tanah dapat dipotong
menggunakan gergaji kawat agar terpisah dari tanah yang berada
dalam tabung hand boring dan kedua ujung tanah dalam mould
dapat diratakan menggunakan spatula. Sampel tanah uji kemudian
dikeluarkan menggunakan extruder manual dan ditimbang untuk
mengetahui berat sampel sebelum dikeringkan dengan oven.
Sampel tanah uji kemudian segera ditempatkan ke mesin
Unconfined Compression Test untuk meminimalisir berkurangnya
kadar air dari sampel. Praktikan kemudian memutar kenop agar pelat
bawah pada mesin Unconfined Compression Test naik sehingga
ujung atas sampel menyentuh pelat atas. Setelah itu, praktikan
mengatur kenop ke mode otomatis dengan cara mengunci
pergerakan kenop untuk menghasilkan pergerakan kenop yang
konstan. Lalu, kedua dial diputar agar jarum berada pada angka 0
dan pengujian dapat dilakukan dengan menyalakan mesin
Unconfined Compression Test. Pembacaan pada load dial dilakukan
saat terjadi penurunan sebesar 0.025 mm pada deformation dial dan

Unconfined Compression Test 13


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

berhenti saat load dial mulai stagnan atau mengalami penurunan


sebanyak tiga kali percobaan.
Sampel uji yang telah dilakukan pengujian pada mesin
Unconfined Compression Test kemudian dihancurkan di dalam
wadah menggunakan palu hingga menjadi butiran-butiran kecil lalu
dicetak kembali (remoulded) ke dalam mould dengan berat yang
sama seperti pada saat penimbangan di awal. Proses remoulded
bertujuan untuk mendapatkan sampel tanah disturbed. Untuk
mendapatkan berat yang sama, praktikan memasukkan tanah ke
dalam mould dengan membagi menjadi tiga lapisan dan dilakukan
penumbukan dengan penumbuk sebanyak 25 kali untuk setiap
lapisan. Langkah selanjutnya sama seperti yang dilakukan pada
sampel tanah undisturbed, namun praktikan harus berhati-hati
dalam memobilisasi sampel karena sampel tanah disturbed tidak
sepadat sampel tanah undisturbed. Setelah rangkaian pengujian
dilakukan, sampel tanah uji diletakkan pada can dan dimasukkan ke
dalam oven selama 1 x 24 jam untuk mengetahui kadar air yang
terkandung dalam sampel. Setelah sampel dikeluarkan dari oven,
sampel tersebut ditimbang untuk diketahui beratnya.
Tanah yang digunakan pada praktikum ini adalah tanah
undisturbed, yang mana tanah undisturbed adalah tanah yang masih
memiliki sifat asli dari tanah tersebut. Setelah dilakukan percobaan
pada sampel tanah undisturbed, tanah tersebut dihancurkan
sehingga sifat tanah asli tersebut hilang atau terganggu sehingga
dapat dikatakan sebagai tanah disturbed. Pengujian dilakukan pada
sampel tanah dengan kondisi yang berbeda (undisturbed dan
disturbed) agar dapat diketahui tingkat sensitivitas dari sampel tanah
uji.

Unconfined Compression Test 14


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

• Analisis Hasil
Dari praktikum yang telah dijalani, di dapatkan data berupa
unconfined compression strength (qu) sebesar 3.0608 kg/cm3 untuk
sampel disturbed dan 4.6307 kg/cm3 untuk sampel undisturbed dan
kekuatan geser tanah (c) sebesar 1.5304 kg/cm2 untuk sampel
disturbed dan 2.3153 kg/cm2 untuk sampel undisturbed.
Data yang didapatkan antara lain adalah dimensi dari mould
(diameter dan tinggi), berat can, berat tanah sebelum dan sesudah
dimasukkan ke dalam oven, serta pembacaan load dial untuk sampel
tanah disturbed dan undisturbed seiring bertambahnya pembacaan
pada deformation dial sebesar 0,025 mm. Karena pengukuran
dimensi dilakukan sebanyak tiga kali, maka data tersebut dirata-
ratakan sehingga didapat nilai tinggi rata-rata (L0) dan luas rata-rata
(A0) sehingga akan didapat nilai volume rata-rata (V0). Selanjutnya,
nilai sample deformation (∆L) adalah selisih dari tinggi semula
sampel (L0) dengan tinggi sampel setelah pembebanan (L) dan
direpresentasikan dari besarnya pembacaan pada deformation dial
dikalikan 10-2.
Jika sudah diketahui nilai sample deformation, dapat
diketahui nilai unit strain (𝜀) yaitu dengan membagi sample
deformation dengan tinggi rata-rata. Dengan itu, dapat diketahui
pula nilai area correction factor (CF) atau faktor koreksi luas yaitu
pengurangan dari 1 dengan nilai unit strain dari tiap pembacaan
deformation dial. Nilai area correction factor tersebut digunakan
untuk menghitung luas terkoreksi atau corrected area pada sampel
untuk tiap pembacaan deformation dial. Corrected area dihitung
dengan mengalikan area correction factor dengan luas rata-rata.
Selanjutnya, untuk mengetahui beban total yang diterima oleh
sampel atau total load on sample nilai load dial untuk tiap
pembacaan deformation dial dikalikan dengan faktor kalibrasi alat
(LRC) yang sudah diketahui sebesar 0,186. Sehingga, dapat dihitung

Unconfined Compression Test 15


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

nilai unit load yaitu dengan membagi total load on sample dengan
corrected area. Pembacaan dial pada sampel undisturbed
memerlukan waktu yang lebih lama karena sampel undisturbed
memiliki kekuatan tekan terhadap gaya aksial yang lebih besar
dibandingkan dengan sampel tanah disturbed. Kekuatan tekan yang
besar pada sampel tanah undisturbed disebabkan oleh ikatan antar
partikel (kohesi) yang lebih kuat dibandingkan dengan sampel
undisturbed karena tanah undisturbed masih memiliki sifat asli
tanah dan belum terganggu oleh faktor luar sehingga struktur
tanahnya masih utuh.
Selanjutnya, untuk mencari nilai sensitivitas dari sampel
tanah harus diketahui terlebih dulu nilai unconfined compression
strength (qu) dari sampel tanah disturbed dan undisturbed. Dari
teori, disebutkan bahwa qu adalah beban vertikal yang menyebabkan
tanah menjadi retak dibagi satuan luas yang dikoreksi. Sehingga,
nilai qu dapat dihitung dengan membagi nilai total load on sample
dengan corrected area dari masing-masing sampel. Maka,
didapatkan nilai sensitivitas dari sampel tanah sebesar 1,513 yang
mana sampel tanah tersebut tergolong tanah jenis lempung dengan
tingkat sensitivitas rendah. Dapat dihitung pula nilai kekuatan geser
tanah (c) yaitu setengah dari nilai qu masing-masing sampel yaitu
sebesar 1,5304 kg/cm2 untuk sampel tanah disturbed dan 2,3153
kg/cm2 untuk sampel tanah undisturbed.
Besarnya unit load maksimum pada sampel tanah disturbed
sebesar 3.1084 kg/cm2 dan pada sampel tanah undisturbed sebesar
5.011 kg/m2. Sedangkan besarnya unit strain maksimum pada
sampel tanah disturbed sebesar 0.366 kg/cm2 dan pada sampel tanah
undisturbed sebesar 0.498 kg/cm2. Dapat diketahui bahwa besarnya
unit load maksimum dan unit strain maksimum terbesar terjadi pada
tanah undisturbed. Hal tersebut terjadi karena pembacaan nilai load
dial pada sampel undisturbed lebih besar dan pembacaan load dial

Unconfined Compression Test 16


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

pada sampel undisturbed lebih banyak sehingga nilai unit load unit
strain maksimum terjadi pada sampel tersebut.
Nilai qu dan c terbesar terjadi pada sampel tanah undisturbed.
Seperti yang sudah dijelaskan pada teori, unconfined compression
strength atau qu adalah kuat tekan bebas dari tanah yang
menunjukkan besarnya tegangan axial yang diterima oleh tanah
hingga tanah tersebut mengalami keruntuhan (failure). Semakin
besar nilai qu tanah, maka sampel tanah semakin padat dan memiliki
gaya tarik-menarik antar partikel yang kuat. Dengan gaya tarik-
menarik antar partikel yang kuat, maka nilai kekuatan geser tanah
akan semakin besar pula.
Dari pengolahan data, didapat pula grafik antara unit strain
dengan unit load untuk sampel undisturbed dan disturbed. Dapat
dilihat dari grafik tersebut bahwa sampel undisturbed dapat
menerima beban lebih besar dibandingkan dengan sampel disturbed.
Hal tersebut membuktikan bahwa semakin padat (compact) suatu
sampel tanah maka tanah semakin sulit mengalami keruntuhan
akibat pembebanan. Dari grafik pula dapat dilihat bahwa sebelum
mengalami keruntuhan, unit load pada sampel mengalami
penurunan.

• Analisis Kesalahan
Setelah dilakukan pengolahan data, terdapat sejumlah kesalahan
yang terjadi pada saat praktikum sehingga mempengaruhi hasil yang
didapat. Kemungkinan kesalahan tersebut berasal dari:
1. Ketidaktelitian praktikan dalam meratakan permukaan sampel
pada mould sehingga mempengaruhi pembacaan nilai tegangan
yang diberikan mesin unconfined compression test.
2. Ketidaktelitian praktikan dalam penimbangan kembali sampel
tanah sehingga perbandingan sampel tanah undisturbed dengan
sampel tanah disturbed tidak valid.

Unconfined Compression Test 17


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

3. Kesalahan praktikan dalam membaca dial sehingga terjadi


kesalahan dalam perhitungan.
4. Kesalahan praktikan dalam memadatkan kembali (remoulded)
sampel tanah disturbed ke dalam mould sehingga mempengaruhi
nilai tegangan yang terbaca.

c. Aplikasi
Percobaan Unconfined Compression Test dapat diaplikasikan dalam
dunia nyata untuk mengetahui stabilitas tanah pada saat perencanaan
pondasi. Semakin kecil nilai sensitivitas dari tanah maka akan semakin
rendah potensi bahaya longsor yang dapat terjadi.

d. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dijalani, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Nilai unconfined compression strength (qu) sebesar 3.0608
kg/cm3 untuk sampel disturbed dan 4.6307 kg/cm3 untuk sampel
undisturbed dan kekuatan geser tanah (c) sebesar 1.5304 kg/cm2
untuk sampel disturbed dan 2.3153 kg/cm2 untuk sampel
undisturbed.
2. Nilai unconfined compression strength (qu) berbanding lurus
dengan nilai kekuatan geser tanah (c).
3. Nilai sensitivitas dari sampel tanah uji sebesar 1.513, sehingga
tanah tersebut tergolong tanah jenis lempung dengan tingkat
sensitivitas rendah.

e. Referensi
Universitas Indonesia. (2015). Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah.
Depok: Laboratorium Mekanika Tanah.
Herman S.T., M.T. Bahan Ajar Mekanika Tanah II.
Badan Standarisasi Nasional. (2012) SNI 3638:2012.

Unconfined Compression Test 18


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

f. Lampiran

Gambar 7. Praktikan Mengeluarkan Sampel Tanah menggunakan Extruder Manual

Sumber: Video Praktikum Unconfined Compression Test

Gambar 8. Praktikan Mengukur Dimensi Mould menggunakan Jangka Sorong

Sumber: Video Praktikum Unconfined Compression Test

Unconfined Compression Test 19


Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 9. Praktikan Menghancurkan Sampel Tanah Undisturbed

Sumber: Video Praktikum Unconfined Compression Test

Unconfined Compression Test 20

Anda mungkin juga menyukai