Anda di halaman 1dari 25

Laboratorium Mekanika Tanah

Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN : Muhammad Riza Clearesta 2106702560


Michael Harry Hotmaendri M. 2006578772
Anisya Orchianne Hasan 2006578816
KELOMPOK : S-35
TANGGAL PRAKTIKUM : 11 Mei 2023
JUDUL PRAKTIKUM : Unconfined Compression Test
ASISTEN : Ninditya Chorul Athifah
PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 2166 “Standard Test Method for Unconfined
Compressive Strength of Cohesive Soil”
RSNI 3638 “Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif”
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk mencari nilai undrained shear
strength dari tanah berbutir halus (kohesif), contohnya
lempung yang tersaturasi dan cemented soils.
C. Alat – alat dan Bahan
Alat
 Unit mesin Unconfined Compression Test
 Cetakan silinder contoh tanah uji
 Jangka sorong dengan ketelitian 0,001 mm
 Oli
 Extruder mekanis dan manual
 Gergaji kawat
 Spatula
 Timbangan dengan Ketelitian 0,01 gram
 Can
 Oven
 Palu

1
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Bahan
 Sampel tanah undisturbed dari tabung
D. Teori dan Rumus yang Digunakan
Unconfined compression test merupakan kasus special pada
unconsolidated undrained triaxial test, dimana pada test ini tidak
ada tekanan penahan (tekanan arah horizontal) yang diberikan
(nilai σ₃=0). Tegangan axial pada specimen akan meningkat
secara bertahap hingga specimen mengalami keruntuhan. Pada
tahap keruntuhan, σ₃=0 maka,
σ₁= σ₁+ Δσi= Δσi= qu
dengan qu adalah nilai unconfined compression strength.

Gambar 1. Unconfined Compression Test


Sumber: Bahsan, Erly. (2017) “Buku Panduan Praktikum Mekanika
Tanah”
Unconfined compression strength, qu, juga dapat didefinisikan
sebagai beban vertikal yang menyebabkan tanah menjadi retak

Gambar 2. Grafik Mohr mencari nilai qu


Sumber: Bahsan, Erly. (2017) “Buku Panduan Praktikum
Mekanika Tanah”

2
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

dibagi satuan luas yang dikoreksi (A). Harga qu bisa juga


didapat dari lingkaran mohr:
Cara menghitung luas sampel tanah dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Volume sampel tanah semula


𝑉₀ = 𝐿₀ × 𝐴₀
dimana:
𝑉₀ = Isi sampel mula-mula (volume)
𝐿₀ = panjang sampel mula-mula
𝐴₀ = luas penampang sampel mula-mula

Sesudah beban vertikal diberikan:


Panjang menjadi 𝐿, volume menjadi V, dan luas menjadi 𝐴.
Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
𝐿 = 𝐿₀ − Δ𝐿 dan 𝑉 = 𝑉₀ − Δ𝑉
(𝐿 dan 𝑉 diukur selama percobaan)

Gambar 3. Perubahan yang terjadi pada sampel selama


percobaan berlangsung
Sumber: Bahsan, Erly. (2017) “Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah”

 Dari persamaan diatas didapat:


𝐴(L₀ − Δ𝐿) = 𝐴₀𝐿₀ –
Δ𝑉 A₀L₀ – ΔV
A=L₀ − ΔL

 Percobaan unfined compression test ini dilakukan dalam


kondisi undrained, dimana tidak adanya aliran air selama

3
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

pembebanan sehingga tidak terjadi perubahan volume


(Δ𝑉=0), sehingga persamaannya menjadi:
A₀L₀ 𝐴₀ΔL 𝐴₀
𝐴 =L₀−ΔL = 1− = 1− 𝗌
𝐿₀

Dimana 𝜀 = regangan
Pada percobaan ini besarnya gaya yang bekerja dapat diketahui
yaitu:
𝑃 = 𝑀×𝐿𝑅𝐶
Dimana:
𝑃 = Gaya yang hendak dicari
𝑀 =Pembacaan pada dial
𝐿𝑅𝐶 = Faktor kalibrasi alat (0,186)
Sementara itu,nilai 𝑞𝑢 dan 𝑐 dapat dicari dengan persamaan:
qu = 𝑃𝑚𝑎𝑥 dan c = 𝑞𝑢
𝐴 2

Dimana:
𝑞𝑢 = Unconfined compression strength
𝑐 = Kekuatan geser tanah
Pada percobaan ini dimensi sampel harus memenuhi syarat:
2𝐷 ≤ 𝐿 ≤ 3𝐷
Dimana:
𝐷 = Diameter sampel
𝐿 = Tinggi sampel
Hal ini didasarkan pada apabila 𝐿≤2𝐷, sudut bidang runtuhnya
akan mengalami overlap dan sementara jika𝐿≥3𝐷, contoh tanah
akan berlaku sebagai kolom dan kemungkinan akan terjadi
tekuk. Perbandingan idealnya adalah 𝐿∶𝐷=2∶1.
Setelah tanah undisturbed mengalami remoulded (disturbed)
menunjukan penurunan kekuatan dan karakteristik dari sifat
penurunan tersebut dikenal atau disebut juga dengan Sensitivity,
yaitu:
Sensitivity qu undisturbed
= qu remoulded

4
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Pada tanah jenis lempung dapat diklasifikasikan berdasarkan


nilai sensitivitas-nya dalam table berikut.

Gambar 4. Klasifikasi tanah berdasarkan sensitivitas


Sumber: Bahsan, Erly. (2017) “Buku Panduan Praktikum Mekanika
Tanah”

E. Teori Tambahan
Unconfined Compression Test merupakan kondisi
khusus pada pengujian Triaxial Unconsolidated Undrained,
dimana sampel tanah yang diuji tidak diberikan gaya pada sisi-
sisinya. Maka dari itu, kondisi sampel saat pembebanan adalah
bebas (tidak ditahan di sisi-sisinya), tidak seperti kondisi uji
triaxial yang diberikan gaya tekan ke segala arah oleh gliserin
atau air.
Selain itu, hasil pengujian Unconfined Compression Test
menghasilkan nilai kohesi dan kuat tekan bebas, sedangkan uji
Triaxial Unconsolidated Undrained menghasilkan nilai kohesi
dan sudut geser dalam. Yang perlu diperhatikan pada pengujian
ini hanyalah sampel tanah harus dalam kondisi unconsolidated
dan undrained yaitu tidak ada aliran air masuk maupun keluar
dari sampel tanah.
Uji Unconfined Compression Test harus dilakukan
sebanyak 2 kali dengan sampel yang sama, namun dengan
kondisi yang berbeda. Kondisi sampel tanah uji yang pertama
adalah undisturbed, sedangkan kondisi sampel tanah uji yang
kedua adalah disturbed. Pengujian dilakukan pada sampel

5
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

undisturbed dan disturbed untuk melihat nilai sensitivity pada


tanah.
Nilai sensitivity merupakan perbandingan antara qu
undisturbed dengan qu disturbed. Nilai ini menunjukan seberapa
besar penurunan qu suatu sampel tanah jika tanah tersebut telah
di-remoulded. Penurunan terjadi karena tanah yang remoulded
memiliki kepadatan berbeda dengan tanah undisturbed,
kemungkinan besar sudah banyak komponen yang berubah
sehingga qu tanah tersebut akan turun.
Semakin rendah angka sensitivity, maka semakin baik
kondisi tanah. Dengan sensitivity rendah maka artinya nilai kuat
gesernya tidak berbeda jauh dengan nilai kuat geser pada
kondisi undisturbed artinya tidak banyak perubahan terjadi pada
tanah. Nilai qu pada sampel tanah uji juga berhubungan dengan
stiffness dari tanah tersebut, dimana semakin tinggi nilai qu,
tanah dapat dikatakan sebagai stiff soil
Berikut adalah tabel stiffness of soil berdasarkan nilai
unconfined compression strength,

Gambar 5. Hubungan antara nilai unconfined compression


strength dengan properti tanah

II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan
masukkan ke dalam cetakan silinder uji menggunakan extruder
mekanis, lalu potong sampel tanah dengan gergaji kawat.

6
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2. Ratakan ujung sampel tanah yang ada di silinder uji dengan
spatula, lalu keluarkan sampel uji dengan extruder manual.
3. Ukur dimensi sampel tanah
4. Timbang berat awal sampel tanah

B. Jalannya Praktikum
1. Sampel uji ditempatkan pada mesin Unconfined
Compression Test segera setelah sampel uji dimasukkan
ke silinder uji, supaya kadar air tidak menghilang.
2. Naikkan pelat bawah mesin dengan memutar kenop
hingga ujung atas sampel uji mengenai pelat atas dan dial
gauge untuk pembebanan tersentuh. Kunci kenop agar
mesin dapat bekerja.
3. Set dial menjadi nol dan mulai jalankan mesin unconfined
4. Catat pembacaan Load Dial ketika penurunan pada dial
bertambah 25mm. Pembacaan dapat dihentikan jika nilai
Load Dial mulai stabil dalam 3 kali pembacaan.

5. Melebur kembali sampel uji dan dipadattkan kembali


dengan ditumbuk langsung pada silinder uji (proses
remoulded). Berat sampel uji remoulded harusnya sama
dengan berat sampel uji undisturbed

6. Ulangi lagi percobaan dengan sampel remoulded

7
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

III. PENGOLAHAN DATA


A. Data Hasil Praktikum
Tabel 1. Data Sampel Uji
Sampel Data
Berat wet soil (gr) 116,5
Berat Tanah kering (gr) 79,1
Wt of moisture (gr) 37,4
Water Content % 47%
Sample Height (cm) 7,23
Sample Diameter (cm) 3,55
Area (cm2) 9,898
71,56239
Volume (cm3) 8
1,627949
ℽwet (kg/cm3) 92
1,105329
ℽdry (kg/cm3) 09
LRC (kg/div) 0,186

Tabel 2. Hasil Pembacaan Dial Sampel dalam Kondisi Undisturbed dan


Disturbed
Load Dial Reading
Deform Dial Reading (mm) Disturbe
Undisturbed d
25 10 12
50 17 19
75 26 25
100 35 31
125 42 36
150 46 40
175 49 43
200 50 45
225 50 47

8
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

B. Perhitungan
Berat wet soil = 116,5 gram
Berat dry soil = 79,1 gram
Berat air = (Berat wet soil) – (Berat dry soil)
Berat air = 116,5 – 79,1
Berat air = 37,4 gram

Water content = (Berat air / Berat dry soil) x 100%


Water content = (37,4/79,1) x 100%
Water content = 47 %

Area = 1/4 x π x d2
Area = 1/4 x π x 3,55
Area = 9,898 cm2

Volume = Area x sample height


Volume = 9,898 x 7,23 cm
Volume = 71,562 cm3

γwet = (Berat wet soil) / Volume


γwet = 116,5 / 71,562
γwet = 1,627 Kg/cm3

γdry = γwet / (1 + water content)


γdry = 1,627 / (1+0.47)
γdry = 1,105 Kg/cm3

9
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Perhitungan Sampel Undisturbed


Pehitungan untuk DDR 25 mm
 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝐷𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝛥𝐿) = 𝐷𝐷𝑅 × 10−3 = 25 × 10−3
= 0,025
∆𝐿
 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 (𝜀) = = 0,025
= 0.0035
𝐿𝑜 7,23

 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟(𝐶𝐹) = 1 − 𝜀 = 1 − 0,0035 =


0,9965
 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑟𝑒𝑎 (𝐴′) = Area / CF = 9,898/0,9965 = 9,932
 𝐿𝑅𝐶 (𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑙𝑎𝑡) = 0,186
 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝐷𝑖𝑎𝑙 × 𝐿𝑅𝐶
= 10 × 0,186 = 1,86
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1,860
 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑 = = = 0187
𝐴′ 9,932

Perhitungan Sampel Disturbed


Perhitungan untuk DDR 25mm
 𝛥𝐿 = 𝐷𝐷𝑅 × 10−3 = 25 × 10−3 = 0.025
∆𝐿 0,025
 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 (𝜀) = =
= 0.0035
𝐿𝑜 7,230

 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟(𝐶𝐹) = 1 − 𝜀 = 1 − 0.0035 = 0.9965


 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑟𝑒𝑎 (𝐴′) = Area / CF = 9,898/0,9965 = 9,932
 𝐿𝑅𝐶 (𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑙𝑎𝑡) = 0,186
 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝐷𝑖𝑎𝑙 × 𝐿𝑅𝐶
= 12 × 0,186 = 2,232
 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑 = T o t a l L o a d / A ’ =
2,232/9,932 =0,225

10
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Tabel 3. Hasil Pengolahan Data Sampel Undisturbed dan Disturbed


Defo Load Dial Sample Unit
rm Uni Total Load
Reading Corre Corre Load
Dial ∆L t
ction cted
Rea (m Stra
ding Undist Distur Factor Area Undist Distur Undist Distur
) in
(mm urbed bed (CF) (A') urbed bed urbed bed
)
(ε)
0,0 0,0
25 10 12 0,997 9,93 1,86 2,23 0,19 0,225
25 035
0,0 0,0
50 17 19 0,993 9,97 3,16 3,53 0,32 0,355
5 069
0,0 0,0
75 26 25 0,99 10 4,84 4,65 0,48 0,465
75 104
0,0
100 35 31 0,1 0,986 10 6,51 5,77 0,65 0,574
138
0,1 0,0
125 42 36 0,983 10,1 7,81 6,7 0,78 0,665
25 173
0,1 0,0
150 46 40 0,979 10,1 8,56 7,44 0,85 0,736
5 207
0,1 0,0
175 49 43 0,976 10,1 9,11 8 0,9 0,788
75 242
0,0
200 50 45 0,2 0,972 10,2 9,3 8,37 0,91 0,822
277
0,2 0,0
225 50 47 0,969 10,2 9,3 8,74 0,91 0,856
25 311

Dari tabel tersebut, praktikan menyajikan perbandingan unit strain dan unit
load pada sampel undisturbed dan disturbed dalam bentuk grafik, sebagai
berikut :
Grafik 2. Perbandingan unit strain dan unit load pada sampel undisturbed

11
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik Unit Strain vs Unit Load


Undisturbed Sample
1.000
0.900 f(x) = 27.5183330591249 x + 0.188809491925726
R² = 0.899342634637089
Unit Load (Kg/cm^2) 0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350
Unit Strain (ε)

12
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik 3. Hubungan Unit Strain dengan Unit Load pada sampel disturbed

Grafik Unis Strain vs Unit Load


Disturbed Sample

0.900
f(x) = 22.8261677548953 x + 0.214914868304418
0.800 R² = 0.953116860131796
0.700
Unit Load (Kg/cm^2)

0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350
Unit Strain (ε)

Perhitungan Nilai qu, c, dan sensitivity.


a.
Nilai qu
𝑃𝑚𝑎𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑀𝑎𝑥
𝑞𝑢 = =
𝐴′ 𝐴′
Perhitungan Tanah Undisturbed

Qu = 9,3/9,932 = 0,91

Perhitungan Tanah Disturbed

Qu = 8,742/10,216 = 0,856

b.
Nilai c
qu
C=
2
Perhitungan Tanah Undisturbed
C = 0,91/2 = 0,455kg/cm2
Pehitungan Tanah Disturbed
C = 0,856/2 = 0,428kg/cm2

c.
Sensitivity
𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑 0,45
𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 = = = 1,064
𝑞𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑 5
0,42
8

13
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Unconfined Compression Test (UCT) bertujuan untuk
memperoleh nilai kuat geser tanah berbutir halus, seperti lempung
yang jenuh atau tercementasi karena memiliki sifat kohesif. Dalam
praktikum ini, digunakan beberapa alat, antara lain mesin
Unconfined Compression Test sebagai tempat pengujian sampel
tanah, cetakan silinder sebagai wadah untuk sampel tanah, oli atau
vaselin sebagai pelumas cetakan, extruder mekanis untuk
mengeluarkan sampel tanah uji dari cetakan silinder, extruder
manual yang memiliki fungsi serupa namun untuk mengeluarkan
tanah pada sampel uji yang lebih kecil, gergaji kawat untuk
memotong sampel tanah pada extruder, jangka sorong untuk
mengukur dimensi cetakan, timbangan untuk menimbang sampel,
can sebagai wadah objek uji, oven untuk mengeringkan tanah dan
menghilangkan kadar air pada tanah, spatula untuk meratakan
sampel, dan palu sebagai alat penumbuk pada proses remoulded.
Objek uji atau sampel yang digunakan berasal dari tanah
undisturbed yang diperoleh dari praktikum hand boring.

Langkah pertama pada praktikum ini ialah mengukur dimensi


cetakan silinder untuk memperoleh diameter dan tinggi cetakan,
sehingga praktikan dapat mengetahui data luas dan volume
cetakan. Kemudian, sampel tanah dikeluarkan dari mesin ekstruder
mekanis dan dimasukkan ke dalam cetakan silinder. Setelah masuk,
bagian atas sampel dipotong dengan gergaji kawat. Selanjutnya,
sampel tanah yang tersisa diratakan pada cetakan menggunakan
spatula, dan ditimbang untuk mendapatkan berat tanah basah.
Sampel tanah kemudian dikeluarkan dari cetakan silinder
menggunakan mesin ekstruder manual.

Selanjutnya, praktikum UCT dimulai dengan menggunakan


sampel tanah undisturbed. Pertama, sampel tanah diletakkan pada
mesin UCT sesegera mungkin untuk mencegah hilangnya kadar air.
14
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Pelat bawah mesin dinaikkan dengan memutar knop hingga sampel
tanah terjepit di antara pelat atas dan pelat bawah. Mesin UCT
diatur dalam mode otomatis sehingga knop bergerak dengan
konstan, lalu dilakukan kalibrasi pada dial pembebanan dan
deformasi. Dial pembebanan digunakan untuk membaca beban
yang diberikan pada sampel tanah, sementara dial deformasi
menunjukkan penurunan yang terjadi pada sampel. Mesin UCT
dinyalakan dan pengamatan dilakukan pada dial pembebanan setiap
terjadi penurunan deformasi sebesar 0,025 mm. Hasil pengamatan
dicatat untuk mendapatkan data DDR (deformation dial reading)
dan load dial. Pengamatan dapat dihentikan ketika nilai dial
pembebanan bernilai konstan atau mengalami penurunan sebanyak
tiga kali, hal tersebut menandakan bahwa tanah tidak dapat
menahan beban yang diberikan. Setelah itu, jenis keruntuhan pada
sampel tanah dapat ditentukan.
Kemudian, praktikan melakukan pengujian sampel tanah dalam
kondisi disturbed. Proses ini diawali dengan menghancurkan tanah
menjadi butiran-butiran dalam wadah dan memadatkan kembali
tanah mengunakan palu ke dalam cetakan silinder. Proses ini
merupakan proses remoulded yang bertujuan memperoleh tanah
disturbed. Sampel tanah sebelum dan sesudah dihancurkan
diusahakan mempunyai berat yang sama sehingga tidak terdapat
tanah yang terbuang. Hal ini dilakukan agar perbandingan nilai q u
kedua sampel dapat dibandingkan. Pemadatan dilakukan dengan
membagi 3 lapisan dan penumbukan sebanyak 25 kali setiap
lapisan nya. Praktikan dapat mengeluarkan tanah yang sudah padat
dari cetakan menggunakan ekstruder manual. Tanah disturbed
memiliki tekstur yang tidak sepadat tanah undisturbed. Kemudian,
sampel tanah kembali diletakkan pada mesin UCT dan proses
pengujian dilakukan kembali seperti pengujian pada tanah
undisturbed. Setelah pengujian, praktikan dapat meletakkan sampel
ke dalam can dan memanaskan sampel ke dalam oven selama 24
jam sehingga mendapatkan tanah dalam kondisi kering. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan kadar air pada sampel tanah dan
15
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
berat dari tanah kering

16
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

B. Analisis Data dan Hasil


Setelah melakukan praktikum UCT, praktikan mendapat
beberapa data yang dapat diolah untuk mencapai tujuan praktikum.
Data yang diperoleh adalah nilai DDR ((Defromation Dial
Reading), load dial dalam kondisi undisturbed dan disturbed, tinggi
dan diameter sampel, berat tanah basah, berat tanah kering, berat
can, dan nilai LRC. Lalu, praktikan mencari persentase kadar air
dengan membagi berat air dengan pembagian antara berat air
dengan berat tanah kering dan dikali 100%. Hasil perhitungan
menunjukan kadar air sebesar 47%.

Pengolahan data dilajut dengan perhitungan sample deformation


(ΔL), unit strain (ΔL/Lo), area correction factor (CF), corrected
area (A’), total load on sample, dan sample unit load. Lalu,
praktikan akan menyajikan data tersebut dalam bentuk tabel.
Sample deformation didapatkan dengan cara mengalikan DDR
dengan 10-3 sehingga praktikan mendapatkan sample deformation
yang semakin membesar. Selanjutnya, praktikan dapat menghitung
unit strain dengan membagi nilai sample deformation dengan
panjang sampel, praktikan akan mendapati nilai unit load yang
semakin besar karena berbanding lurus dengan nilai sample
defomation. Kemudian, praktikan dapat memperoleh nilai area
correction factor dengan mengurangkan angka 1 dengan nilai unit
strain. Nilai area correction factor digunakan untuk mengoreksi
luas permukaan sampel yang disebtu corrected area dengan
membagi luas perhitungan semula dengan nilai area correction
factor. Praktikan dapat menghitung nilai total load on sample
dengan mengalikan nilai load dial dengan nilai LRC. Terakhir,
praktikan mendapatkan nilai sample unit load dengan membagi
total load on sample dengan nilai corrected area.

17
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Setelah melakukan perhitungan, langkah berikutnya adalah
menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik. Praktikan akan
membuat satu grafik untuk setiap kondisi tanah. Grafik ini menggunakan
unit strain sebagai sumbu x dan unit load sebagai sumbu y. Dari grafik
yang dibuat, kita dapat melihat bahwa grafik naik sampai mencapai
puncak, kemudian turun. Puncak pada grafik sampel tanah undisturbed
menunjukkan unit load sebesar 0,91 dan unit strain sebesar 0,031, dengan
nilai DDR 225. Setelah mencapai puncak, grafik menurun, menunjukkan
bahwa sampel tanah tidak lagi mampu menahan pembebanan (ketika
pembacaan DDR stagnan), sehingga terjadi keruntuhan pada sampel.
Pola yang sama juga terlihat pada grafik sampel tanah disturbed, dengan
puncak pada unit strain 0,0311, unit load 0,856, dan DDR 225.

Dari kedua grafik tersebut, dan dapat dilihat bahwa grafik sampel
tanah undisturbed lebih tinggi daripada grafik sampel tanah disturbed. Ini
menunjukkan bahwa nilai unit load pada sampel tanah undisturbed lebih
tinggi daripada sampel disturbed. Hal ini menunjukkan bahwa tanah
undisturbed memiliki ketahanan yang lebih tinggi daripada tanah
disturbed. Tanah undisturbed terletak di bawah permukaan tanah dan
memiliki struktur yang belum terganggu oleh kondisi luar, sehingga sifat-
sifat aslinya tetap terjaga.

Selanjutnya, praktikan menghitung nilai unconfined compression


strength (qu) untuk setiap sampel tanah. Qu merupakan nilai tegangan
aksial maksimum yang dapat ditahan oleh sampel tanah sebelum
mengalami keruntuhan geser. Praktikan mendapatkan nilai qu dengan
membagi nilai maksimal dari total load on sample dengan corrected area.
Nilai qu untuk sampel tanah undisturbed adalah 0,91 kg/cm2, sedangkan
untuk sampel tanah disturbed adalah 0,856 kg/cm2. Dapat dilihat bahwa
nilai qu untuk sampel tanah disturbed lebih rendah daripada sampel tanah
undisturbed. Hal ini menunjukkan bahwa tanah disturbed memiliki daya
dukung yang lebih rendah dan berpotensi mengalami penurunan tanah.

Selanjutnya, praktikan menghitung nilai c (kekuatan geser tanah)


18
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
dengan membagi qu dengan 2. Nilai c untuk sampel tanah undisturbed
adalah 0,455 kg/cm2, sedangkan untuk sampel tanah disturbed adalah
0,428 kg/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa sampel tanah undisturbed
memiliki kekuatan geser yang lebih tinggi daripada sampel tanah
disturbed, sehingga lebih tahan terhadap gaya geser dan lebih lama
mengalami keruntuhan.

Terakhir, praktikan menghitung sensitivity dari kedua kondisi


tanah dengan membagi c undisturbed dengan c disturbed. Nilai
sensitivity adalah 1,064. Dari nilai ini dapat disimpulkan bahwa sampel
tanah uji termasuk dalam kategori tanah lempung yang tidak sensitif atau
insensitive, yang berarti cenderung memiliki risiko keruntuhan yang kecil
dan reaksi terhadap longsor yang rendah.

19
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

C. Analisis Kesalahan
Terdapat beberapa kesalahan atau kekeliruan pada praktikum
Unconfined Compression yang dapat mempengaruhi ketepatan data
yang didapatkan. Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada
praktikum kali ini, yaitu :
1. Tanah undisturbed terlalu lama berada di ruangan sehingga
kadar air berkurang akibat penguapan. Kondisi tersebut
berpengaruh pada data yang diolah pada pengujian tanah
undisturbed karena nilai kadar air yang kurang valid.
2. Dalam proses remoulded, praktikan menumbuk tanah terlalu
keras sehingga tanah terlalu padat dan tinggi sampel tanah
berbeda. Hal ini akan berpenggaruh pada perhitungan dimensi
sampel dan keruntuhan yang terjadi menjadi lebih lambat dari
yang seharusnya karena tanah menjadi lebih kuat. Kekeliruan
akan terjadi pada data dial load pengujian. Hal ini dapat
diminimalisir dengan memasukan tanah secara perlahan-lahan
ke dalam cetakan saat proses remoulded
3. Praktikan tidak teliti dalam membaca pengukuran load dial
terhadap waktu yang sudah ditentukan. Hal ini akan
mempengaruhi data dari load dial.
V. APLIKASI
Praktikum Unconfined Compression Test (UCT) dalam teknik sipil
memiliki aplikasi penting, seperti menentukan kekuatan dan sifat kohesif
tanah, karakterisasi tanah terhadap deformasi, penentuan parameter tanah, dan
perbandingan antara sampel tanah undisturbed dan disturbed. UCT
memberikan informasi yang diperlukan dalam perencanaan, analisis, dan
desain struktur teknik sipil, serta membantu beberapa pekerjaan seperti desain
struktur dalam membangun pondasi, analisis stabilitas lereng, dan dalam
manajemen proyek dapat membantu menentukan karakteristik tanah yang
sesuai dengan proyek yang dikerjakan.

20
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data, praktikan
dapat menyimpulkan beberapa poin-poin, yaitu :
1.
Praktikan mendapatkan qu pada sampel undisturbed sebesar 0,91
kg/cm2 dan pada sampel disturbed sebesar 0,856 kg/cm2.. Kedua
kondisi sampel masuk ke dalam konsistensi tanah stiff yaitu tanah
yang kaku dan kuat.
2.
Nilai c pada sampel undisturbed sebesar 0,455 kg/cm2 dan sampel
disturbed sebesar 0,428 kg/cm2. Hal ini menyatakan bahwa sampel
tanah undisturbed memiliki kekuatan geser lebih besar daripada
sampel disturbed sehingga akan lebih lama mengalami keruntuhan
jika ada shear strength yang diberikan.
3.
Nilai sensitivity sebesar 1,064. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tanah sampel uji berkategori tanah lempung bersifat insensitive atau
tidak sensitif sehingga memiliki kecenderungan keruntuhan yang
kecil.

VII. REFERENSI
Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah. (2017). Depok:
Laboratorium Mekanika Tanah.
Nita Fadilla, Roesyanto. Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined
Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan
Campuran Semen dan Abu Sekam Padi. Departemen Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Dermawan, Herwan. Unconfined Compression Test (UCT) ASTM
D2166-06. Laboratorium Mekanika Tanah, Universitas
Pendidikan Indonesia.

21
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VIII. LAMPIRAN

Gambar 6. Menimbang sampel tanah


(Sumber : Dokumentasi Praktikan)

Gambar 7. Meletakkan tanah dan mengatur alat UCT


(Sumber : Dokumentasi Praktikan)

22
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 8. Praktikan mengeluarkan tanah menggunakan ekstruder manual


(Sumber : Dokumentasi Praktikan)

Gambar 9. Data yang didapatkan dari uji UCT


(Sumber : Dokumentasi Praktikan)

23
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

24
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

25
Unconfined Compression Test

Anda mungkin juga menyukai