Laprak UCT - Shift 8 - S35 - Muhammad Riza - 2106702560
Laprak UCT - Shift 8 - S35 - Muhammad Riza - 2106702560
I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 2166 “Standard Test Method for Unconfined
Compressive Strength of Cohesive Soil”
RSNI 3638 “Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif”
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk mencari nilai undrained shear
strength dari tanah berbutir halus (kohesif), contohnya
lempung yang tersaturasi dan cemented soils.
C. Alat – alat dan Bahan
Alat
Unit mesin Unconfined Compression Test
Cetakan silinder contoh tanah uji
Jangka sorong dengan ketelitian 0,001 mm
Oli
Extruder mekanis dan manual
Gergaji kawat
Spatula
Timbangan dengan Ketelitian 0,01 gram
Can
Oven
Palu
1
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Bahan
Sampel tanah undisturbed dari tabung
D. Teori dan Rumus yang Digunakan
Unconfined compression test merupakan kasus special pada
unconsolidated undrained triaxial test, dimana pada test ini tidak
ada tekanan penahan (tekanan arah horizontal) yang diberikan
(nilai σ₃=0). Tegangan axial pada specimen akan meningkat
secara bertahap hingga specimen mengalami keruntuhan. Pada
tahap keruntuhan, σ₃=0 maka,
σ₁= σ₁+ Δσi= Δσi= qu
dengan qu adalah nilai unconfined compression strength.
2
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
3
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Dimana 𝜀 = regangan
Pada percobaan ini besarnya gaya yang bekerja dapat diketahui
yaitu:
𝑃 = 𝑀×𝐿𝑅𝐶
Dimana:
𝑃 = Gaya yang hendak dicari
𝑀 =Pembacaan pada dial
𝐿𝑅𝐶 = Faktor kalibrasi alat (0,186)
Sementara itu,nilai 𝑞𝑢 dan 𝑐 dapat dicari dengan persamaan:
qu = 𝑃𝑚𝑎𝑥 dan c = 𝑞𝑢
𝐴 2
Dimana:
𝑞𝑢 = Unconfined compression strength
𝑐 = Kekuatan geser tanah
Pada percobaan ini dimensi sampel harus memenuhi syarat:
2𝐷 ≤ 𝐿 ≤ 3𝐷
Dimana:
𝐷 = Diameter sampel
𝐿 = Tinggi sampel
Hal ini didasarkan pada apabila 𝐿≤2𝐷, sudut bidang runtuhnya
akan mengalami overlap dan sementara jika𝐿≥3𝐷, contoh tanah
akan berlaku sebagai kolom dan kemungkinan akan terjadi
tekuk. Perbandingan idealnya adalah 𝐿∶𝐷=2∶1.
Setelah tanah undisturbed mengalami remoulded (disturbed)
menunjukan penurunan kekuatan dan karakteristik dari sifat
penurunan tersebut dikenal atau disebut juga dengan Sensitivity,
yaitu:
Sensitivity qu undisturbed
= qu remoulded
4
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
E. Teori Tambahan
Unconfined Compression Test merupakan kondisi
khusus pada pengujian Triaxial Unconsolidated Undrained,
dimana sampel tanah yang diuji tidak diberikan gaya pada sisi-
sisinya. Maka dari itu, kondisi sampel saat pembebanan adalah
bebas (tidak ditahan di sisi-sisinya), tidak seperti kondisi uji
triaxial yang diberikan gaya tekan ke segala arah oleh gliserin
atau air.
Selain itu, hasil pengujian Unconfined Compression Test
menghasilkan nilai kohesi dan kuat tekan bebas, sedangkan uji
Triaxial Unconsolidated Undrained menghasilkan nilai kohesi
dan sudut geser dalam. Yang perlu diperhatikan pada pengujian
ini hanyalah sampel tanah harus dalam kondisi unconsolidated
dan undrained yaitu tidak ada aliran air masuk maupun keluar
dari sampel tanah.
Uji Unconfined Compression Test harus dilakukan
sebanyak 2 kali dengan sampel yang sama, namun dengan
kondisi yang berbeda. Kondisi sampel tanah uji yang pertama
adalah undisturbed, sedangkan kondisi sampel tanah uji yang
kedua adalah disturbed. Pengujian dilakukan pada sampel
5
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan
masukkan ke dalam cetakan silinder uji menggunakan extruder
mekanis, lalu potong sampel tanah dengan gergaji kawat.
6
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2. Ratakan ujung sampel tanah yang ada di silinder uji dengan
spatula, lalu keluarkan sampel uji dengan extruder manual.
3. Ukur dimensi sampel tanah
4. Timbang berat awal sampel tanah
B. Jalannya Praktikum
1. Sampel uji ditempatkan pada mesin Unconfined
Compression Test segera setelah sampel uji dimasukkan
ke silinder uji, supaya kadar air tidak menghilang.
2. Naikkan pelat bawah mesin dengan memutar kenop
hingga ujung atas sampel uji mengenai pelat atas dan dial
gauge untuk pembebanan tersentuh. Kunci kenop agar
mesin dapat bekerja.
3. Set dial menjadi nol dan mulai jalankan mesin unconfined
4. Catat pembacaan Load Dial ketika penurunan pada dial
bertambah 25mm. Pembacaan dapat dihentikan jika nilai
Load Dial mulai stabil dalam 3 kali pembacaan.
7
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
8
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
B. Perhitungan
Berat wet soil = 116,5 gram
Berat dry soil = 79,1 gram
Berat air = (Berat wet soil) – (Berat dry soil)
Berat air = 116,5 – 79,1
Berat air = 37,4 gram
Area = 1/4 x π x d2
Area = 1/4 x π x 3,55
Area = 9,898 cm2
9
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
10
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Dari tabel tersebut, praktikan menyajikan perbandingan unit strain dan unit
load pada sampel undisturbed dan disturbed dalam bentuk grafik, sebagai
berikut :
Grafik 2. Perbandingan unit strain dan unit load pada sampel undisturbed
11
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
12
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Grafik 3. Hubungan Unit Strain dengan Unit Load pada sampel disturbed
0.900
f(x) = 22.8261677548953 x + 0.214914868304418
0.800 R² = 0.953116860131796
0.700
Unit Load (Kg/cm^2)
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350
Unit Strain (ε)
Qu = 9,3/9,932 = 0,91
Qu = 8,742/10,216 = 0,856
b.
Nilai c
qu
C=
2
Perhitungan Tanah Undisturbed
C = 0,91/2 = 0,455kg/cm2
Pehitungan Tanah Disturbed
C = 0,856/2 = 0,428kg/cm2
c.
Sensitivity
𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑 0,45
𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 = = = 1,064
𝑞𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑 5
0,42
8
13
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Unconfined Compression Test (UCT) bertujuan untuk
memperoleh nilai kuat geser tanah berbutir halus, seperti lempung
yang jenuh atau tercementasi karena memiliki sifat kohesif. Dalam
praktikum ini, digunakan beberapa alat, antara lain mesin
Unconfined Compression Test sebagai tempat pengujian sampel
tanah, cetakan silinder sebagai wadah untuk sampel tanah, oli atau
vaselin sebagai pelumas cetakan, extruder mekanis untuk
mengeluarkan sampel tanah uji dari cetakan silinder, extruder
manual yang memiliki fungsi serupa namun untuk mengeluarkan
tanah pada sampel uji yang lebih kecil, gergaji kawat untuk
memotong sampel tanah pada extruder, jangka sorong untuk
mengukur dimensi cetakan, timbangan untuk menimbang sampel,
can sebagai wadah objek uji, oven untuk mengeringkan tanah dan
menghilangkan kadar air pada tanah, spatula untuk meratakan
sampel, dan palu sebagai alat penumbuk pada proses remoulded.
Objek uji atau sampel yang digunakan berasal dari tanah
undisturbed yang diperoleh dari praktikum hand boring.
16
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
17
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Setelah melakukan perhitungan, langkah berikutnya adalah
menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik. Praktikan akan
membuat satu grafik untuk setiap kondisi tanah. Grafik ini menggunakan
unit strain sebagai sumbu x dan unit load sebagai sumbu y. Dari grafik
yang dibuat, kita dapat melihat bahwa grafik naik sampai mencapai
puncak, kemudian turun. Puncak pada grafik sampel tanah undisturbed
menunjukkan unit load sebesar 0,91 dan unit strain sebesar 0,031, dengan
nilai DDR 225. Setelah mencapai puncak, grafik menurun, menunjukkan
bahwa sampel tanah tidak lagi mampu menahan pembebanan (ketika
pembacaan DDR stagnan), sehingga terjadi keruntuhan pada sampel.
Pola yang sama juga terlihat pada grafik sampel tanah disturbed, dengan
puncak pada unit strain 0,0311, unit load 0,856, dan DDR 225.
Dari kedua grafik tersebut, dan dapat dilihat bahwa grafik sampel
tanah undisturbed lebih tinggi daripada grafik sampel tanah disturbed. Ini
menunjukkan bahwa nilai unit load pada sampel tanah undisturbed lebih
tinggi daripada sampel disturbed. Hal ini menunjukkan bahwa tanah
undisturbed memiliki ketahanan yang lebih tinggi daripada tanah
disturbed. Tanah undisturbed terletak di bawah permukaan tanah dan
memiliki struktur yang belum terganggu oleh kondisi luar, sehingga sifat-
sifat aslinya tetap terjaga.
19
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. Analisis Kesalahan
Terdapat beberapa kesalahan atau kekeliruan pada praktikum
Unconfined Compression yang dapat mempengaruhi ketepatan data
yang didapatkan. Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada
praktikum kali ini, yaitu :
1. Tanah undisturbed terlalu lama berada di ruangan sehingga
kadar air berkurang akibat penguapan. Kondisi tersebut
berpengaruh pada data yang diolah pada pengujian tanah
undisturbed karena nilai kadar air yang kurang valid.
2. Dalam proses remoulded, praktikan menumbuk tanah terlalu
keras sehingga tanah terlalu padat dan tinggi sampel tanah
berbeda. Hal ini akan berpenggaruh pada perhitungan dimensi
sampel dan keruntuhan yang terjadi menjadi lebih lambat dari
yang seharusnya karena tanah menjadi lebih kuat. Kekeliruan
akan terjadi pada data dial load pengujian. Hal ini dapat
diminimalisir dengan memasukan tanah secara perlahan-lahan
ke dalam cetakan saat proses remoulded
3. Praktikan tidak teliti dalam membaca pengukuran load dial
terhadap waktu yang sudah ditentukan. Hal ini akan
mempengaruhi data dari load dial.
V. APLIKASI
Praktikum Unconfined Compression Test (UCT) dalam teknik sipil
memiliki aplikasi penting, seperti menentukan kekuatan dan sifat kohesif
tanah, karakterisasi tanah terhadap deformasi, penentuan parameter tanah, dan
perbandingan antara sampel tanah undisturbed dan disturbed. UCT
memberikan informasi yang diperlukan dalam perencanaan, analisis, dan
desain struktur teknik sipil, serta membantu beberapa pekerjaan seperti desain
struktur dalam membangun pondasi, analisis stabilitas lereng, dan dalam
manajemen proyek dapat membantu menentukan karakteristik tanah yang
sesuai dengan proyek yang dikerjakan.
20
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data, praktikan
dapat menyimpulkan beberapa poin-poin, yaitu :
1.
Praktikan mendapatkan qu pada sampel undisturbed sebesar 0,91
kg/cm2 dan pada sampel disturbed sebesar 0,856 kg/cm2.. Kedua
kondisi sampel masuk ke dalam konsistensi tanah stiff yaitu tanah
yang kaku dan kuat.
2.
Nilai c pada sampel undisturbed sebesar 0,455 kg/cm2 dan sampel
disturbed sebesar 0,428 kg/cm2. Hal ini menyatakan bahwa sampel
tanah undisturbed memiliki kekuatan geser lebih besar daripada
sampel disturbed sehingga akan lebih lama mengalami keruntuhan
jika ada shear strength yang diberikan.
3.
Nilai sensitivity sebesar 1,064. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tanah sampel uji berkategori tanah lempung bersifat insensitive atau
tidak sensitif sehingga memiliki kecenderungan keruntuhan yang
kecil.
VII. REFERENSI
Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah. (2017). Depok:
Laboratorium Mekanika Tanah.
Nita Fadilla, Roesyanto. Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined
Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan
Campuran Semen dan Abu Sekam Padi. Departemen Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Dermawan, Herwan. Unconfined Compression Test (UCT) ASTM
D2166-06. Laboratorium Mekanika Tanah, Universitas
Pendidikan Indonesia.
21
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. LAMPIRAN
22
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
23
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
24
Unconfined Compression Test
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
25
Unconfined Compression Test