Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PENGUJIAN TRIAKSIAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Tanah II yang
diampu oleh:

Herwan Dermawan, M.T

Disusun Oleh:
Bravian Ariq Akbarulah
2009926

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
1. Pendahuluan
Pengujian triaksial adalah pengujian benda uji tanah kohesif berbentuk silinder
yang dibungkus karet kedap air yang diberi tekanan kesemua arah dan diberi
tekanan aksial sampai terjadi longsoran (SNI 03-4813-1998). Uji geser triaksial
adalah pengujian yang paling dapat diandalkan dalam menentukan parameter
tegangan geser tetapi lebih mahal dan butuh waktu cukup lama. (Soewignjo
Agus Nugroho, et.al, 2012)

Pada tes kompresi triaksial konvensional, suatu spesimen silinder yang


dibungkus dengan membran karet dan diletakkan pada suatu sel triaksial di
mana dia dikenakan tekanan fluida. Suatu beban kemudian diberikan mengikuti
sumbu spesimen, menaikan tegangan sumbu sampai keruntuhan terjadi. Pada
kondisi-kondisi tersebut, tegangan-tegangan minor dan pertengahan, masing
masing σ3 dan σ2, sama dengan tekanan fluida; tegangan utama mayor, σ1,
disediakan oleh baik tekanan fluida dan tegangan aksial yang diberikan oleh
piston beban. Tegangan deviator atau perbedaan tegangan utama adalah
(σ1- σ3) yaitu perbedaan antara tegangan-tegangan utama mayor dan minor.
2. Jenis Uji Triaksial
Ada tiga jenis triaksial yang biasa digunakan, yaitu Consolidated Drained (CD),
Consolidated Undrained (CU) dan Unconsolidated Undrained (UU). Dari uji
triaksial baik dengan CD, CU maupun UU diperoleh parameter kohesi dan
sudut geser dalam.

a. Triaksial Consolidated Drained

Uji Consolidated Drained (CD) atau kadang dikenal dengan slow


test merupakan uji mekanika tanah yang digunakan untuk mengevaluasi
properti tanah long term. CD dinamakan slow test karena ini berkaitan
dengan durasi uji CD yang bisa memakan waktu harian bahkan mingguan.
Uji ini digunakan ketika ingin mengevaluasi suatu problem geoteknik pada
kondisi long-term.
Uji triaksial CD (consolidated drained) digunakan untuk menentukan kuat
geser lempung pada kondisi terdrainase (drained), yaitu bila lempung angka
porinya (e) telah berubah dari kondisi asli di lapangan oleh akibat
konsolidasi. Prinsip hampir sama dengan uji triaxial CU, perbedaannya
selama pembebanan tidak dilakukan pengukuran teganagan air pori (U)
karena air dibebasakan untuk keluar. Perbedaan antara uji Triaxial
terdainase CD dan uji Triaxial CU, adalah: pada uji Triaxial terdrainase (CD
test) pengaliran pada contoh taanh diperbolehkan di bawah tekanan cell
sampai tanah terkonsolidasi selesai. Kemudian, dengan pengaliran yang
masih diperbolehkan digunakan selisih tegangan utama dengan kecepatan
sedang untuk membuat kelebihan tekanan air pori tetap nol. Parameter kuat
geser yang diperoleh dinyatakan dalam tegangan efektif yaitu c’ dan Ø’,
sedangkan pada Terkonsolidasi tak terdrainase (CU test), sampel tanah
dikonsoldiasi dimana air diperbolehkan mengalir keluar dari sampel tanah
di bawah tekanan cell. Kemudian digunakan selisih tegangan utama tanpa
pengaliran. Pengukuran tekanan air pori dilakukan selama keadaan tanpa
pengaliran. Parameter kuat geser yang diperoleh dinyatakan dalam
tegangan total yaitu cu dan Øu.

b. Triaksial Consolidated Undrained


Uji triaksial CU (consolidated undrained) digunakan untuk menentukan
kuat geser lempung pada kondisi tak terdrainase (undrained), yaitu bila
lempung angka porinya (e) telah berubah dari kondisi asli di lapangan oleh
akibat konsolidasi. Dalam uji consolidated undrained, mula- mula benda uji
diberikan tekanan sel supaya berkonsolidasi dengan drainase penuh
diberikan. Setelah kelebihan sampai menghasilkan keruntuhan benda uji.
Selama pembebanan, saluran drainase ditutup. Karena drainase tertutup,
tekanan air pori (tekanan air pori akibat tegangan deviator sewaktu drainase
telah ditutup = ud) dalam benda uji bertambah. Pengukuran serempak -
Keruntuhan dalam uji CU ini (failure) dapat diartikan sebagai
ketidakmampuan elemen tanah untuk menahan beban akibat pembebanan.
Keruntuhan dapat dihubungkan dengan regangan yang besar dan atau
penurunan keadaan regangan yang sangat cepat dimana tidak dapat ditahan
oleh tanah. Tujuan dari teori ini adalah untuk menyajikan hubungan dimana
kekuatan sebagai fungsi dari beberapa propertis tanah dan beban yang
terjadi dan dapat memperkirakan kombinasi tegangan yang kritis. Teori
keruntuhan digunakan untuk menguji hubungan antara tegangan normal
dan tegangan geser tanah. Landasan teori yang digunakan dalam teori
keruntuhan Mohr-Coulomb ini adalah berdasarkan teori kekuatan geser
tanah (Mohr-Coulomb). Tegangan normal ini dinotasikan dalam suatu
tegangan utama, yang terdiri dari: Pada kondisi di lapangan, umumnya
tanah mengalami tegangan anisotrpis, tetapi pada pengujian dengan
menggunakan alat triaksial, tanah mengalami tegangan secara isotropis,
sehingga diperlukan suatu penyederhanaan dimana σ2 = σ3 sebagai
tegangan utama minimum. Hasil dari suatu seri pengujian triaksial secara
berurutan dapat digambarkan dalam lingkaran- lingkaran Mohr dan
hubungan antar titik tegangan pada keadaan runtuh akan mendapatkan suatu
selubung keruntuhan.

c. Triaksial Unconsolidated Undrained

Uji Triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak diperkenankan


perubahan kadar air dalam contoh tanah. Sampeltidak
dikonsolidasikan dan air pori tidak teralir saat pemberian tegangan geser.
Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang yang saling tegak
lurus dimana bekerja tegangan tegangan normal dan tanpa tegangan geser.

Tegangan tegangan utama 1 dan 3 adalah tegangan normal yang


bekerja pada bidang bidang tegangan utama.

Tegangan deviator adalah selisih antara tegangan utama


terbesar (δ1) dan tegangan utama terkecil (δ3).

Lingkaran Mohr adalah representasi secara grafis kondisi tegangan


tegangan pada suatu bidang dinyatakan dalam tegangan normal dan
tegangan geser.

Garis keruntuhan adalah garis atau kurva yang menyinggung lingkaran


lingkaran Mohr pada kondisi keruntuhan pada sampel yang memiliki
tegangan tegangan keliling yang berbeda.

Bidang keruntuhan adalah bidang dimana kuat geser maksimum dari tanah
telah termobilisasi saat keruntuhan. Secara teoritis pada uji
triaxial, bidang tersebut menyudut (45 ° + ɸ/2)
terhadap bidang horizontal.

Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb adalah kuat geser tanah yang


diperoleh dari uji triaxial. Kohesi, c adalah kuat geser tanah bila tidak
diberikan tegangan keliling.
Referensi

Kementrian PUPR. 2018. Modul 4 Permasalahan Daya Dukung Dan Penurunan


Timbunan Jalan Pada Tanah Problematik

Soewignjo Agus Nugroho, dkk. 2012. KORELASI PARAMETER KUAT GESER


TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN UNCONFINED COMPRESSION
STRENGTH (UCS). Jurnal Sains dan Teknologi, 11(1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai