KUAT GESER
63
Selain itu kekuatan geser juga dapat dinyatakan dalam tegangan utama
besar yang disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan tegangan geser
normal efektif σ1’ dan kecil σ3’ pada keadaan runtuh dititik yang ditinjau. Garis
yang dihasilkan oleh persamaan diatas pada keadaan runtuh merupakan garis
singgung terhadap lingkaran mohr yang menunjukkan keadaan tegangan dengan
nilai positif untuk tegangan tekan.
Kriteria keruntuhan mohr – coulomb dapat dituliskan sebagai berikut:
64
1.Uji Kuat Geser Langsung
Contoh ditempatkan pada suatu kotak logam dengan penampang persegi
atau lingkaran kecil antara kedua bagian tersebut terbagi menjadi dua bagian pada
setengah tingginya dengan suatu jarak kecil antara kedua bagian tersebut. Diatas
dan dibawah contoh ditempatkan sebuah piringan berpori bila conto tersebut
kering digunakan piringan logam. Bagian bagian terpenting dari kotak tersebut
diperlihatkan pada gambar 8.1 pada kotak tersebut, contoh dibebani gaya vertikal
(N) melalui plat beban (loading plate) dan secara beransur – ansur jika tibuk
tegangan geser dengan membuat pergeseran antara kedua bagian kotak tersebut.
Gaya geser (τ) diukur bersamaan dengan perpindahan geser (∆L). biasanya
perubahan tebal contoh (∆h) juga diukur. Dalam percobaan ini digunakan
beberapa contoh dengan pembebanan vertikal yang berbeda – beda dan kemudian
untuk setiap percobaan harga tegangan geser runtuh di plot terhadap tegangan
normalnya, kemudian akan didapatkan parameter – parameter kekuatan geser dari
garis terbaik yang didapat dari titik – titik tersebut.
Contoh
Plat beban
Kotak Plat berpori
N atau padat
(∆L
∆h
T
τ
65
dibebani beban geser dan vertikal tidak akan tetap, keuntungan dari percobaan ini
adalah kesederhanaanya dan kemudahannya dalam persiapan cotoh tersebut pasir.
2. Uji Triaksial.
Pengujian ini merupakan pengujian kekuatan geser yang sering digunakan
dan cocok untuk semua jenis tanah, keuntungannya adalah bahwa kondisi
pengaliran dapat di kontrol, tekanan air pori dapat diukur dan, bila diperlukan
tanahjenuh dengan permeabilitas rendah dapat dibuat terkonsolidasi. Dalam
pengujian ini digunakan sebuah contoh berbentuk silinder dengan perbandingan
panjang terhadap diameter sebesar 2. contoh tersebut dibebani secara simetri
aksial seperti diperlihatkan gambar 8.2. uji ini menggunakan sebuah perangkat
alat uji seperti diperlihatkan oleh gambar 8.3. dengan beberapa bagian terpenting.
Dasar alat yang berbentuk lingkaran memiliki sebuah alas untuk meletakkan
contoh tanah. Alat tersebut memiliki sebuah lubang masuk yang digunakan untuk
pengaliran air atau untuk pengukuran tekanan air pori. Ada juga alas yang
memiliki dua buah lubang masuk, sebuah untuk pengaliran air dan sebuah lainnya
untuk pengukuran tekanan air pori. Yang merupakan badan dari inti alat tersebut
adalah sebuah silinder tembus pandang yang ditutup oleh sebuah cincin dan
penutup linkaran atas.
66
Batang pembeban
Topi beban
Silinder perpeks
Benda uji
67
bahwa tidak ada tegangan geser pada permukaan contoh sehingga tegangan aksial
yang digunakan tersebut dinamakan selisih tegangan utama.
Interprestasi terhadap keadaan – keadaan tegangan pada uji triaksial ini
adalah hanya perkiraaan saja. Sebenarnya tegangan utama pada sebuah contoh
berbentuk silinder adalah tegangan aksial, radial dan keliling berturut – turut σ 2,
σ1, σθ. Kasus yang khusus pada uji triaksial ini uji tekan tak terkekang yang
menggunakan tegangan aksial untuk contoh dengan tekanan sel nol. Perluasan
triaksial ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan beban keatas pada sebuah
alat yang dihubungkan dengan penutup beban pada contoh.
68
2. Skrup sebagai alat perata sampel dan sebagai pengaduk sampel ketika
sampel dicetak.
3. Plat kaca berfungsi sebagai tempat / media pengadukan contoh dan juga
sebagai alas.
4. Plat cetak segi empat (cicin) berfungsi sebagai pencetak contoh sehingga
dapat muat ketika dimasukkan kedalam alat kuat geser dengan kepadatan
tertentu.
5. Stopwatch sebagai alat penghitung waktu.
6. Pisau pemotong
69
8.4. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan untuk menentukan kuat geser
pada tanah lempung adalah :
1. Mengambil tanah lempung dan mencampurkan dengan sedikit tanah.
2. Mencetak tanah lempung yang telah dicampur dengan air menggunakan
cetakan.
3. Memadatkan tanah lempung yang dicetak dengan cara menekan
menggunakan sendok dempul, kemudian meratakan permukaan cetakan.
4. Mengeluarkan tanah lempung dari cetakan tanpa ada retakan.
5. memasukkkan hasil cetakan kedalam alat uji kuat geser, kemudian
menghitung dan mencatat. Displacement dan dial reading dengan waktu
pembacaan setiap 15 detik, menggunakan stopwatch. Pembacaan
ditentukan jika 3x hasil pembacaan sama.
6. Melakukan hal yang sama dari langkah – langkah diatas untuk percobaan
berikutnya (cetakan tanah lempung 2 dan 3).
8.5. Pembahasan
Diketahui pada sampel yang dicetak berbentuk segi empat kemudian
diukur maka didapat:
Lebar Area = 5 cm
Tinggi Area = 2
Luas Area =5x2xt
=5x2x2
= 20
Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali denganbeban – beban yang berbeda yaitu:
- Untuk percobaan 1 diberikan beban sebesar 3 kg
- Untuk percobaan 2 diberikan beban sebesar 6 kg
- Untuk percobaan 3 diberikan beban sebesar 12 kg
Berdasarkan percobaan kuat geser maka didapat data – data berikut
dimana terdapat nilai tegangan normal dan tegangan gesernya.
70
Tabel 8.1. Data hasil percobaan kuat geser
Normal P1 = 3 kg P2 = 6 kg P3 = 12 kg
Strain
Normal
σn1 = σn2 = σn3 =
Stress
Displacement
Displacement
Displacement
Dial Reading
Dial Reading
Dial Reading
Shear Strees
Shear Strees
Shear Strees
Shear Strain
Shear Strain
Shear Strain
Time
1’30 0,5 0,91 0,04 1’10 0,50 0,91 0,04 1’21 0,7 1,28 0,06
1’58 0,2 0,36 0,01 1’28 0,45 0,82 0,04 1’52 1,15 2,11 0,10
1’86 0,25 0,45 0,02 1’48 0,95 1,74 0,08 1’81 1,6 2,94 0,14
2’15 0,35 0,64 0,03 1’69 1,05 1,93 0,09 2’10 1,9 3,49 0,17
2’41 0,5 0,91 0,04 1’89 1,25 2,29 0,11 2’40 2,35 4,42 0,21
2’70 0,55 1,01 0,05 2’9 1,4 2,57 0,12 2’71 2,6 4,78 0,23
2’97 0,60 1,10 0,05 2’28 1,5 2,75 0,13 3’3 2,85 5,24 0,26
3’25 0,6 1,10 0,05 2’48 1,6 2,94 0,14 3’34 3,1 5,70 0,28
3’55 0,65 1,19 0,05 2’69 1,65 3,03 0,15 3’66 3,2 5,88 0,29
3’83 0,70 1,28 0,06 2’89 1,75 3,21 0,16 3’99 3,25 5,97 0,29
4’10 0,80 1,47 0,07 3’9 1,8 3,31 0,16 4’31 3,2 5,88 0,29
4’37 0,90 1,65 0,08 3’28 1,8 3,31 0,16 4’64 3,15 5,79 0,28
4’65 1,15 2,11 0,10 3’48 1,8 3,31 0,16 4’96 2,95 5,42 0,27
4’91 1,35 2,48 0,12 5’27 2,75 5,05 0,25
5’4 1,5 2,75 0,13 5’60 2,75 5,05 0,25
5’38 1,65 3,03 0,15 5’92 2,75 5,05 0,25
5’65 1,75 3,21 0,16 0,25
5’92 1,85 3,40 0,17
6’18 1,9 3,49 0,17
6’46 1,95 3,58 0,17
6’75 1,95 3,58 0,17
7’5 1,95 3,58 0,17
71
Shear strain
Shear strain = Pembacaan dial reading x 104 x Kalibrasi alat (18389)
- Untuk sampel dengan beban 3 kg
Shear strain = 0,5 x 104 x 18389 Shear strain = 0,35 x 104x 18389
= 0,18 = 0,64
Shear strain = 0,2 x 104 x 18389 Shear strain = 0,5 x 104x 18389
= 0,36 = 0,42
Shear strain = 0,25 x 104x 18389 Shear strain = 0,55 x 104x18389
= 0,45 =1,01
Dan seterusnya
- Untuk sampel dengan beban 6 kg
Shear strain = 0,5 x 104 x 18389 Shear strain = 1,05 x 104 x 18389
= 0,42 = 1,93
Shear strain = 0,45 x 104 x 18389 Shear strain = 1,25 x 104 x 18389
= 0,82 = 2,3
Shear strain = 0,95 x 104 x 18389 Shear strain = 1,4 x 104 x 18389
= 1,7 = 2,57
Dan seterusnya
- Untuk sampel dengan beban 12 kg
Shear strain = 0,7 x 104 x 18389 Shear strain = 1,9 x 104 x 18389
= 1,28 = 3,49
Shear strain = 1,15 x 104 x 18389 Shear strain = 2,35 x 104 x 18389
= 2,11 = 4,23
Shear strain = 1,6 x 104 x 18389 Shear strain = 2,6 x 104 x 18389
= 2,94 = 4,7
Dan seterusnya
Shear strees
72
Dan seterusnya
- Untuk sampel dengan beban 6 kg
Dan seterusnya
- Untuk sampel dengan beban 12 kg
Dan seterusnya
1 0,15 0,179
0,42 100
2 0,3 0,165
3 0,6 0,25
73
Garfik Normal stress -Vs- shear stress
0.9
0.8
0.7
0.6
Shear stress kg/ cm
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Normal stress kg / cm
8.6.1. Kesimpulan
74
8.6.2. Saran
Pada praktikum kuat geser terdapat keluhan – keluhan yang kami alami
diantaranya:
75