Bab Viii Klasifikasi Tanah
Bab Viii Klasifikasi Tanah
KLASIFIKASI TANAH
76
Materials For Subgrade And Granular Type Road Of The Highway Research
Board pada tahun 1945.
Sistem klasifikasi AASHTO yang dipakai saat ini dapat dilihat pada tabel 8.2.2.
pada sistem ini tanah diklasifikasikan dalam kelompok A – 1, A – 2 dan A – 3.
Didalam tanah berbutir dimana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah
tersebut lolos ayakan No. 20 dari klasifikasi kedalam kelompok A – 4, A – 5, A –
6 dan A – 7. Butiran dalam kelompok A – 4 sampai dengan A – 7 tersebut
sebagian besar adalah lanau dan lempung.
Sistem klasifikasi AASHTO didasarkan atas kriteria sebagai berikut
1. Ukuran butir
Kerikil adalah bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm
dan yang tertahan pada ayakan No.10 ( 2 mm ). Sedangkan pasir
adalah bagian tanah yang lolos ayakan No.10 (2 mm ) dan tertahan
pada ayakan No.200 ( 0,075mm ).
2. Plastisitas
Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah
mempunyai indeks plastisitas ( PI ) ≤ 10. Nama berlempung dipakai
bila tanah mempunyai PI > 11.
3. Apabila batuan ( ukuran > 75 mm ) ditemukan dalam contoh tanah
yang akan diklasifikasikan, maka batuan-batuan tersebut harus
dkeluarkan terlebih dahulu. Tetapi persentasenya harus dicatat.
Untuk mengevaluasi kualitas tanah sebagai ( Sub Grade ) untuk jalan raya
diperlukan suatu angka yang dinamakan indeks group dengan rumus :
GI = (F-35) [0,2+0,005 (LL-40)] + 0,01 (F-15) (PI-10)
Dimana :
GI = indeks group. LL = batas cair
F = persentase butiran yang lolos ayakan No.200. PI = indeks plastis.
Prosedur menentukan nilai GI:
1. Apabila nilai GI negatif maka harga GI dianggap nol.
2. GI dibulatkan ke angka yang lebih dekat.
77
3. GI untuk tanah yang masuk dalam kelompok A-1a, A-1b, A-2-4, A-2-5
dan A-3 selalu sama dengan nol.
4. idak ada batas ata untuk GI.
Untuk tanah yang masuk kelompok A-2-6 dan A-2-7, nilai indeks grup ditentukan
dengan rumus: GI = 0,01 (F – 15)(PI – 10)
Makin tinggi nilai GI, makin kurang sesuai bahan tersebut sebagai lapis dasar
jalan raya. GI = 0 menunjukkan suatu material lapis dasar yang bagus, dan GI ≥ 0
menunjukkan suatu material lapis dasar jalan yang sangat jelek.
.
8.2.3. Sistem Klasifikasi Berdasarkan Unifield (Sistem USCS)
Pada awalnya sistem ini diperkenalkan oleh casagrade ( 1942 ) untuk digunakan.
Pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang pada tahun 1952, setelah
disempurnakan sistem ini dipakai secara luas oleh para ahli teknik.
Sistem ini mengelompokkan tanah kedalam 2 kelompok besar yaitu tanah berbutir
kasar ( coarse gramed soil ) dan tanah berbutir halus ( fine graned soil ) tanah
yang berbutir kasar adalah tanah yang lebih 50 % bahannya ayakan No.200
( 0,075 mm ). Tanah ini dibagi atas kerikil dan pasir kerikil dan pasir
dikelompakkan sesuai dengan gradasinya baik, bergradasi jelek, mengandung
material lanau dan mengandung material lempung.
Tanah berbutir halus adalah tanah yang lebih dari 50% bahannya lolos ayakan
No.200, tanah bebutir halus ini dibagi menjadi lanau ( m ), lempung ( c ), serta
lanau dan lempung organik ( o ) disamping itu dikelompokkan atas tingkat
plastisnya yaitu platisnya rendah ( L ) dan platisnya tinggi ( H ). Tanah yang
anorganik ( gambut ) dapat didefenisikan secara visual.
78
) dibagian bawah diagram dimana batas air kurang dari 29 dan indeks platisitas
sebesar 4 – 7, sifat tanah menunjukkan gejala berhimpitan, klasifikasi analis CL –
ML dipakai untuk tanah yang benda didaerah ini.
(hanya kerikil.)
SW
Pasir bersih
kasar tertahan pada ayakan No.4
butiran halus
berlempung
50 % atau kurang
79
- Lanau anorganik atau pasir halus
KRITERIA KLASIFIKASI
Cu > 4
5 % sampai 12 % lolos ayakan no. 200 : Klasifikasi perbatasan yang
memerlukan sumbol ganda.
Cc antara 1 dan 3
Cu > 6
Cc antara 1 dan 3
80
Tabel 9.4 Klasifikasi tanah menurut AASHTO
81
8.3. Pembahasan
Diketahui hasil uji analisis distribusi butir suatu tanah dari seluruhnya 100
% adalah:
Persentase butiran yang lolos ayakan no. 10 = 40,42 %
Persentase butiran yang lolos ayakan no. 40 = 44,15 %
Persentase butiran yang lolos ayakan no. 200 = 5 %
Nilai LL = 48,62 %, sedangkan nilai PI adalah 12,785 %.
Pada klasifikasi unifield, tanah tersebut masuk dalam tanah berbutir kasar karena
5 % yang lolos yakan no. 200. dengan criteria 5 % - 12 % maka mempunyai
symbol ganda yaitu SM – SC.
82
83