Anda di halaman 1dari 3

Nama : Revi Rahmadhan Ergantara, ST

NPM : 191336028
Angkatan : 36
Mata Kuliah : Fenomena Teknik Sipil

TUGAS I
FENOMENA TEKNIK SIPIL

1. Buat ulasan menurut pemahaman anda, tentang :

a. Grain size tanah.

Grain size tanah adalah penentuan persentase berat butiran pada suatu unit saringan dengan
ukuran diameter tertentu untuk menentukan / memisahkan ukuran-ukuran butir yang ada di
suatu tanah. Penentuan tersebut berdasarkan dari pengelompokan jenis tanah yaitu tanah
berbutir kasar, seperti kerikil dan pasir, dan tanah berbutir halus seperti: lanau dan lempung.
Jenis test yang dilakukan untuk mendapatkan butiran menggunakan metode-metode analisa :
1. Analisa dengan ayak (untuk kandungan butiran kasar)
2. Analisa hidometer (untuk kandungan butiran halus)

Dari hasil test saringan maka didapat pengelompokan antara lain:

1. Tanah bergradasi baik (well-graded)


2. Tanah gradasi seragam (uniform soil)
3. Tanah Gradasi buruk (gap graded)

b. Konsistensi tanah.

Konsistensi tanah adalah suatu daya kekuatan tanah yang mengandung gaya kohesi ( tarik
menarik antar partiker dengan partikel ) dan gaya adhesi ( tarik menarik antar partikel dengan
air ) terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau berbagai macam kekuatan yang dapat
mempengaruhi. Ada beberapa macam kosistensi tanah, yaitu :
1. Konsistensi basah yaitu merupakan penetapan konsistensi pada kondisi air tanah diatas
lapang, terbagi atas:
a. Tingkat kelekatan
b. Tingkat plastisitas
2. Konsistensi lembab, yaitu merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air air
sekitar lapang;
3. Konsistensi kering, yaitu merupakan penetapan kosistensi tanah pada kondisi kadar air
tanah kering udara.
c. Klasifikasi USCS (Unified Soil Classification System).

Salah satu sistem klasifikasi tanah yang dibuat dengan mempertimbangkan kriteria :

Kriteria Keterangan
Ukuran butiran a. Krikil (76,2mm – 4,75mm)
b. Pasir (4,75mm – 0,075mm)
c. Lanau dan lempung < 0,075mm
Tanah diktakan berbutir kasar Lolos ayakan 200 ≤ 50%
Ayakan yang dipakai untuk memisahkan Ayakan no 4
pasir dan kerikil
Perbedaan tanah-2 yang gravelly, Dibedakan secara jelas
sandy,silty, clayey soil
Klasifikasi untuk tanah organik OL, OH, Pt
Arti simbol tanah Lihat penjelasan

Hasil dari klasifikasi adalah untuk memisahkan tanah kedalam dua katagori :
1. Tanah berbutir kasar ( coarse grained )
Yaitu tanah yang terdiri atas kerikil dan pasir yang mana kurang dari 50% tanah
yang lolos saringan No. 200 (F200 < 50). Simbol kelompok diawali dengan G untuk
kerikil (gravel) atau tanah berkerikil (gravelly soil) atau S untuk pasir (sand) atau
tanah berpasir (sandy soil).
2. Tanah berbutir halus ( fine grained )
Yaitu tanah yang mana lebih dari 50% tanah lolos saringan No. 200 (F200 ≥ 50).
Simbol kelompok diawali dengan M untuk lanau inorganik (inorganic silt), atau C
untuk lempung inorganik (inorganic clay), atau O untuk lanau dan lempung
organik. Simbol Pt digunakan untuk gambut (peat), dan tanah dengan kandungan
organik tinggi.

d. Klasifikasi AASHTO (American Associatin Of State Highway Transportation Official System).

Sistem ini membagi tanah ke dalam 7 kelompok utama yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah
yang diklasifikasikan ke dalam A-1, A-2, dan A-3 adalah tanah berbutir di mana 35% atau
kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Tanah di mana lebih dari 35%
butirannya tanah lolos ayakan No. 200 diklasifikasikan ke dalam kelompok A-4, A-5 A-6, dan
A-7. Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut sebagian besar adalah lanau dan
lempung.
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada kriteria:
1) Ukuran Butir
 Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan diameter 75 mm (3 inchi) dan yang
tertahan pada ayakan No. 10 (2 mm).
 Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan No. 10 (2 mm) dan yang tertahan pada
ayakan No. 200 (0,075 mm).
 Lanau dan lempung : bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.

2) Plastisitas
Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks
plastis sebesar 10 atau kurang. Nama berlempung dipakai bilamana bagian-bagian yang
halus dari tanah mempunyai indeks plastis indeks plastisnya 11 atau lebih.

3) Apabila batuan (ukuran lebih besar dari 75 mm) di temukan di dalam contoh tanah yang
akan ditentukan klasifikasi tanahnya, maka batuan-batuan tersebut harus dikeluarkan
terlebih dahulu. Tetapi, persentase dari batuan yang dileluarkan tersebut harus dicatat.

e. Apa manfaat klasifikasi tanah tersebut untuk pekerjaan keteknisipilan.

Sebelum merencanakan struktur sebuah bangunan gedung, jalan raya, dan bangunan air,
langkah pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan kondisi tanah. Pemeriksaan tanah
dilakukan untuk mengetahui apakah tanah tersebut sesuai dengan klasifikasi yang telah
ditentukan.

Contoh manfaat klasifikasi tanah dalam pekerjaan teknik sipil seperti :


1. Menentukan kualitas tanah guna pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (subbase) dan tanah
dasar (subgrade).
2. Untuk bangunan gedung pemeriksaan tanah ini nantinya akan dipergunakan untuk
menentukan jenis pondasi apa yang sesuai.
3. Perencanaan lapangan terbang.
4. Perencanaan Irigasi.

Anda mungkin juga menyukai