Anda di halaman 1dari 8

Nama : Panji Syam Dliyaun

Stambuk : 031 2017 0153

Quis 2

1. Jelaskan persyaratan utama tanah sebagai bahan untuk lapis pengerasan


jalan.
Jawab :
Salah satu persyaratan utama dalam penggunaan bahan tanah
sebagai tanah dasar atau sebagai bahan untuk lapisan lainnya pada struktur
perkerasan jalan adalah bahwa bahan tanah tersebut harus cukup kuat
untuk meneruskan dan mendukung beban volume lalu lintas. Salah satu
cara untuk melihat mutu dari tanah yang digunakan adalah dengan
mengetahui klasifikasi dari tanah tersebut.
2. Jelaskan cara klasifikasi tanah dengan metode USCS dan metode
AASTHO
Jawab :
1. USCS (Unified Soil Classfication System)
a. Butiran > Pasir :
Memakai simbol menurut ukuran butir dan gradasinya.
Contoh : GW (Gravel-Well graded); SP (Sand-Poor graded)
b. Butiran < Pasir :
Memakai simbol menurut ukuran butir dan tinggi rendahnya
batas cair liquid limit, disingkat “LL”. Untuk LL>50 disebut
“high” dan LL<50 di sebut “low”.
Contoh : ML (Sift – Low liquid limit); OL (Organic – Low
liquid limit); CH (Clay – High liquid limit).
2. AASHTO (American Association of State Highway and
Transportation Officials)
a. Kelompok menurut ukuran butir :
 Material berbutir (Granular Material) : A1, A2, dan A3:
butiran lolos No.40 (600 µm) < 35%
 Material lempung – lanau (Sift – Clay Material) : A4,
A5, A6, dan A7 : butiran lolos No.40 (600 µm) > 35%
b. Kelompok menurut ATTERBERG dari material :
Plastisitas index = liquid limit – plastis limit
Contoh : A1 (fraksi batu : kerikil dan pasir) : A1– a dan A1– b
A3 (pasir halus)
A2 (kerikil – pasir kelanauan/kelempungan): A2 – 4, A2 – 5,
A2 – 6, dan A2 – 7
A4 dan A5 (tanah – tanah lanau)
A6 (tanah lempung)
A7 (tanah lempung): A7 – 5 dan A7 – 6
A7 -5 jika Pl < (LL – 30) dan A7 – 6 jika Pl > (LL – 30)
3. Uraikan cara membedakan jenis tanah
Jawab :
1. Berangkal, kerakal, kerikil dan pasir mudah dibedakan
 Menurutukuran butir dengan visual
2. Pasir halus dan lanau aulit dibedakan dengan visual
 Lama pengendapan dalam gelas yang di beri air yang sudah
dikocok, pasir akan mengendap dalam waktu < 1,5 menit
dan lanau akan membutuhkan waktu sekitar 10 menit
(sampai air jernih)
3. Lanau dan lempung dapat dibedakan dengan :
a. Indera peraba, diremas dengan ibu jari dan telujuk.
b. Lama pengendapan, lanau > 10 menit dan < 1 jam
c. Menggerakan bola tanah ditelapak tangan, lanau akan
mengkilap permukaannya dan lempung tidak.
d. Memecah gumpalan lengpung kering sulit, sedangkan lanau
lebuh mudah.
e. Lempung mudah dilinting (dipilin) sedangkan lanau sulit.
4. Uraikan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan
Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemadatan, adalah kadar
air optimum, jenis bahan tanah, dan energi pemadatan.
a. Air optimum
Agar tanah dapat dipadatkan secara maksimum, maka pemadatan
tanah harus dilakukan pada kondisi kadar air optimumnya. Pada kondisi
ini tanah akan mudah dikerjakan dengan daya pemadat tertentu, butir-butir
tanah menjadi serapat mungkin dan udara akan keluar dari rongga-
rongganya.
b. Jenis bahan tanah
Pada energi pemadatan yang sama, tanah dengan jenis yang
berbedakan menghasilkan kepadatan maksimum dan kadar air optimum
yang berbeda pula. Untuk tanah yang kandungan pasirnya tinggi nilai
kepadatan maksimum lebih besar dari pada tanah lempung. Demikian juga
kadar air optimum yang dibutuhkan relatif lebih kecil dibandingkan
dengan lempung.Tanah berbutir halus khususnya lempung, sangat
dipengaruhi oleh air, karena pada tanah berbutir halus luas permukaan
spesifik besar, variasi kadar air akan mempengaruhi plastifitas tanah.
c. Energi pemadatan
Daya dukung tanah diperhitungkan berdasarkan pengukuran nilai
CBR. Nilai CBR adalah nilai yang menyatakan kwalitas suatu bahan
dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai
nilai CBR 100%. CBR ini menunjukkan nilai relatif kekuatan
tanah.Berdasarkan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dibedaan
atas:

a. CBR Laboratorium

Nilai CBR ini didapat dari pengujian di laboratorium dan merupakan


ukuran komparatif tahanan terhadap geseran atau deformasi plastis tanah
yang telah dipadatkan pada kadar air optimum, pada berbagai tingkat
kerapatan.
b. CBR Lapangan
Adalah CBR yang diperoleh dari pengujian langsung di lapangan (in
place) atau pengambilan contoh asli dengan tabung CBR (undisturbed
sample).c. CBR Rencana; Nilai CBR ini digunakan untuk perencanaan
tebal perkerasan.
5. Jelaskan pengertian dan fungsi agregat sebagai bahan pengerasan jalan
Jawab :
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran beton dan mortal. Agregat menempati sebanyak
kurang lebih 75 – 85% dari volume. Oleh karena itu sifat – sifat agregat
sangat mempengaruhi sifat – sifat yang dihasilka.
Fungsi dari agregat campuran aspal adalah sebagai bahan yang
memberikan kekuatan stabilitas campuran, jika dilakukan dengan alat
pemadatan yang tepat sesuai dengan jenis lapisan untuk lalu lintas padat
dan lalu lintas ringan. Agregat sebagai komponen utama atau gradasi dari
lapisan perkerasan jalan yaitu mengandung 90% - 95% agregat
berdasarkan presentase berat atau 75% - 85% agregat berdasarkan
presentase volume (Silvia Sukirman, 2003, Beton Aspa Campuran Panas).
6. Jelaskan klasifikasi agregat berdasarkan proses pengolahannya.
Jawab :
Berdasarkan proses pengolahannya, agregat dapat dibedakan
menjadi :
a. Agregat Alam
Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau proses
penghancuran menjadi butiran bervariasi, Jenis batuan yang bermutu
baik digunakan untuk agregat memiliki kekerasan tidak mudah aus
/rapuh, kompak, kekal dan tidak pipih. Agregat dari alam diproses
menjadi: (1) kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari
penghancuran secara proses gesekan dan benturan dengan bantuan air
antar batuan ditemukan di sekitar sungai atau di daratan. Agregat
alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi dari batuan besar, baik
dari batuan beku, sedimen maupun metamorf. Memiliki bentuk bulat
tetapi masih tercampur dengan humus dan tanah liat. Oleh karena itu
jika digunakan untuk agregat harus dilakukan pencucian terlebih
dahulu. (2) Agregat batu pecah, proses menjadi agregat yang terbuat
dari batu alam yang dipecah mengunakan mesin (crusher stone)dengan
ukuran tertentu.
b. Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu)
karena keterbatasan hasil agregat alam. Biasanya agregat buatan
adalah agregat ringan. Contoh agregat buatan adalah : Klinker dan
breeze, fly ash, yang berasal dari limbah pembangkit tenaga uap,
agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar
(leca = Lightweight Expanded Clay Agregate), cook breeze berasal
dari limbah sisa pembakaran arang, hydite berasal dari tanah liat
(shale) yang dibakar pada tungku putar, lelite terbuat dari batu
metamorphore atau shale yang mengandungkarbon, kemudian dipecah
dan dibakar pada tungku vertical pada suhu tinggi.
7. Jelaskan proses timbuhan dan perawatan agregat dilapangan agar tidak
rusak akibat cuaca, genangan air, sebelum digunakan sebagai bahan
perkerasan jalan.
Jawab :
Proses timbunan dan perawatan agregat dilapangan agar tidak
rusak akibat cuaca, air genangan, sebelum digunakan sebagai bahan
perkerasan jalan.
1. Penimbunan agregat di lapangan, harus diberi alas agar tidak
bercampur dengan tanah dan lumpur. Di bagian atas ditutup
dengan terpal agar terhindar dari air hujan, karena agregat yang
terlalu basah akan sulit untuk melekatnya dengan kadar bahan
aspal terpaki pada waktu membuat sampuran.
2. Penimbunan pasir harus aman i dari permukaan tanah agar
terhindar dari aliran air ketika hujan dan genangan air
membawa lumpur.
3. Penumpukan material filer harus terhindar dari kelembaban.
4. Bahan aspal dalam drum harus terhindar dari masuknya air
kedalam drum.
8. Jelaskan sifat agregat yang menentukan kualitas sebagai bahan perkerasan
jalan.
Jawab :
Sifat agregat yang menentuka kualitas sebagai bahan perkerasan
jalan dapat di kelompokkan menjadi :
a. Kekuatan dan keawetan (strength and durability) lapisan
perkerasan yang dipengaruhi oleh : gradasi, ukuran,
maksimum, kadar lempung, bentuk butir, tekstur permukaan,
kekerasan dan ketahanan.
b. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, yang dipengaruhi
oleh porositas, kemungkinan basah dan jenis agregat.
c. Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan
yang nyaman dan aman, dipengaruhi oleh tahana geser dan
campuran yang memberikan kemudahan dalam pekerjaan.
9. Jelaskan sifat-sifat aspal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pengikat
campuran aspal
Jawab :
Sifat-sifat aspal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai
berikut :
1. Sifat Kimia, ditentukan berdasarkan kandungan aspalten dan
kandungan malten (resin, arumated, saturated).
2. Sifat Fisik, yaitu ditentukan berdasarkan: durabilitasnya (penetrasi,
titik lembek, dan daktilitas), Adhesi/ kohesi, Kepekaan terhadap
perubahan temperatur, dan Pengerasan/Penuaan.
10. Jelaskan klasifikasi aspal berdasarkan tingkat kekerasannya
Jawab :
Menurut tingkat kekerasan, aspal minyak/ aspal murni/ petroleum
asphalt, diklasifikasikan menjadi :
1. Aspal keras dan atau aspal panas/dan atau Aspal cement (Asphalt
Cement) merupakan aspal yang digunakan dalam keadaan panas.
Aspal keras berbentuk padat dalam drum pada keadaan penyimpanan
dalam temperatur ruang (25-30C). aspal ini termasuk aspal buatan
yang langsung diperoledari penyaringan minyak dan merupakan aspal
keras.
2. Berdasarkan tingkat kekerasan dan kekentalannya, maka aspal
dibedakan menjadi : AC 40-50,2) AC 60-70,3) AC 85-100,4) AC 120-
150,5) AC 200300.Angka-angka tersebut menunjukkan kekerasan
bahan aspal, angka kecil menunjukan bahan paling keras adalah AC
40-50 dan yang terlunak adalahAC 200-300. Penentuan angka
kekerasan ditandai ukuran berapa dalam masuknya jarum penetrasi ke
dalam benda uji contoh aspal. Aspal dengan penetrasi rendah
digunakan di daerah bercuaca panas atau lalu lintas dengan LHR
tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk
daerah bercuaca dingin atau lalu lintas dengan LHR rendah. Di
Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal dengan penetrasi 60-70
dan 80-100.
11. Jelaskan pengertian filler, syarat filler dan fugsi filler dalam campuran
aspal
Jawab :

Filler yang artinyasebagai filler dapatdipergunakandebu,


batukapur, debu dolomite, atau semen danharusbebasdarisetiapbenda yang
harusdibuang. Filler mempunyaiukuran yang lolos 100 % lolosdari 0,60
mm dantidakkurangdari 75 % beratpartikel yang lolossaringan 0,075 mm (
saringanbasah ).Perludiperhatikan agar
bahantersebuttidaktercampurdengankotoranataubahan lain yang
dikehendakidanbahandalamkeadaankering( kadar air maksiumum 1 %).
Fungsi filler yaituuntukmengisironggaantaragregathalusdankasar
yang
dapatdiperolehdarihasilpemecahanbatuansecaraalamimaupunbuatan.Maca
mbahanpengisi yang dapatdigunakanialahabubatu, kapurpadam, Portland
cement (PC), debu dolomite, abuterbang, debutanurtinggipembuat semen
ataubahan mineral tidakplastislainnya.
Adapunsyarat-syarat filler sebagaiberikut :
a. Bahan  filler  terdiridariabubatu, semen Portland,
abuterbang, debu dolomite, kapur,dan lain-lain.
b. Haruskeringdanbebasdaripengumpulandanbiladiujidengan
pengayakanbasahharusmengandungbahan yang
lolossaringan No. 200 tidakkurangdari 70 % beratnya.
c. Penggunaankapursebagaibahanpengisidapatmemperbaikid
ayatahancampuran, membantu 
penyelimutandaripartikelagregat.

Anda mungkin juga menyukai