0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut berisi jawaban dari seorang mahasiswa bernama Panji Syam Dliyaun untuk soal-soal yang berkaitan dengan persyaratan tanah sebagai bahan perkerasan jalan, klasifikasi tanah, faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah, agregat sebagai bahan perkerasan jalan, dan sifat-sifat agregat yang menentukan kualitasnya. Jawaban-jawaban tersebut mencakup definisi, cara, dan faktor-faktor terk
Dokumen tersebut berisi jawaban dari seorang mahasiswa bernama Panji Syam Dliyaun untuk soal-soal yang berkaitan dengan persyaratan tanah sebagai bahan perkerasan jalan, klasifikasi tanah, faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah, agregat sebagai bahan perkerasan jalan, dan sifat-sifat agregat yang menentukan kualitasnya. Jawaban-jawaban tersebut mencakup definisi, cara, dan faktor-faktor terk
Dokumen tersebut berisi jawaban dari seorang mahasiswa bernama Panji Syam Dliyaun untuk soal-soal yang berkaitan dengan persyaratan tanah sebagai bahan perkerasan jalan, klasifikasi tanah, faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah, agregat sebagai bahan perkerasan jalan, dan sifat-sifat agregat yang menentukan kualitasnya. Jawaban-jawaban tersebut mencakup definisi, cara, dan faktor-faktor terk
1. Jelaskan persyaratan utama tanah sebagai bahan untuk lapis pengerasan
jalan. Jawab : Salah satu persyaratan utama dalam penggunaan bahan tanah sebagai tanah dasar atau sebagai bahan untuk lapisan lainnya pada struktur perkerasan jalan adalah bahwa bahan tanah tersebut harus cukup kuat untuk meneruskan dan mendukung beban volume lalu lintas. Salah satu cara untuk melihat mutu dari tanah yang digunakan adalah dengan mengetahui klasifikasi dari tanah tersebut. 2. Jelaskan cara klasifikasi tanah dengan metode USCS dan metode AASTHO Jawab : 1. USCS (Unified Soil Classfication System) a. Butiran > Pasir : Memakai simbol menurut ukuran butir dan gradasinya. Contoh : GW (Gravel-Well graded); SP (Sand-Poor graded) b. Butiran < Pasir : Memakai simbol menurut ukuran butir dan tinggi rendahnya batas cair liquid limit, disingkat “LL”. Untuk LL>50 disebut “high” dan LL<50 di sebut “low”. Contoh : ML (Sift – Low liquid limit); OL (Organic – Low liquid limit); CH (Clay – High liquid limit). 2. AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) a. Kelompok menurut ukuran butir : Material berbutir (Granular Material) : A1, A2, dan A3: butiran lolos No.40 (600 µm) < 35% Material lempung – lanau (Sift – Clay Material) : A4, A5, A6, dan A7 : butiran lolos No.40 (600 µm) > 35% b. Kelompok menurut ATTERBERG dari material : Plastisitas index = liquid limit – plastis limit Contoh : A1 (fraksi batu : kerikil dan pasir) : A1– a dan A1– b A3 (pasir halus) A2 (kerikil – pasir kelanauan/kelempungan): A2 – 4, A2 – 5, A2 – 6, dan A2 – 7 A4 dan A5 (tanah – tanah lanau) A6 (tanah lempung) A7 (tanah lempung): A7 – 5 dan A7 – 6 A7 -5 jika Pl < (LL – 30) dan A7 – 6 jika Pl > (LL – 30) 3. Uraikan cara membedakan jenis tanah Jawab : 1. Berangkal, kerakal, kerikil dan pasir mudah dibedakan Menurutukuran butir dengan visual 2. Pasir halus dan lanau aulit dibedakan dengan visual Lama pengendapan dalam gelas yang di beri air yang sudah dikocok, pasir akan mengendap dalam waktu < 1,5 menit dan lanau akan membutuhkan waktu sekitar 10 menit (sampai air jernih) 3. Lanau dan lempung dapat dibedakan dengan : a. Indera peraba, diremas dengan ibu jari dan telujuk. b. Lama pengendapan, lanau > 10 menit dan < 1 jam c. Menggerakan bola tanah ditelapak tangan, lanau akan mengkilap permukaannya dan lempung tidak. d. Memecah gumpalan lengpung kering sulit, sedangkan lanau lebuh mudah. e. Lempung mudah dilinting (dipilin) sedangkan lanau sulit. 4. Uraikan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan Jawab : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemadatan, adalah kadar air optimum, jenis bahan tanah, dan energi pemadatan. a. Air optimum Agar tanah dapat dipadatkan secara maksimum, maka pemadatan tanah harus dilakukan pada kondisi kadar air optimumnya. Pada kondisi ini tanah akan mudah dikerjakan dengan daya pemadat tertentu, butir-butir tanah menjadi serapat mungkin dan udara akan keluar dari rongga- rongganya. b. Jenis bahan tanah Pada energi pemadatan yang sama, tanah dengan jenis yang berbedakan menghasilkan kepadatan maksimum dan kadar air optimum yang berbeda pula. Untuk tanah yang kandungan pasirnya tinggi nilai kepadatan maksimum lebih besar dari pada tanah lempung. Demikian juga kadar air optimum yang dibutuhkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan lempung.Tanah berbutir halus khususnya lempung, sangat dipengaruhi oleh air, karena pada tanah berbutir halus luas permukaan spesifik besar, variasi kadar air akan mempengaruhi plastifitas tanah. c. Energi pemadatan Daya dukung tanah diperhitungkan berdasarkan pengukuran nilai CBR. Nilai CBR adalah nilai yang menyatakan kwalitas suatu bahan dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR 100%. CBR ini menunjukkan nilai relatif kekuatan tanah.Berdasarkan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dibedaan atas:
a. CBR Laboratorium
Nilai CBR ini didapat dari pengujian di laboratorium dan merupakan
ukuran komparatif tahanan terhadap geseran atau deformasi plastis tanah yang telah dipadatkan pada kadar air optimum, pada berbagai tingkat kerapatan. b. CBR Lapangan Adalah CBR yang diperoleh dari pengujian langsung di lapangan (in place) atau pengambilan contoh asli dengan tabung CBR (undisturbed sample).c. CBR Rencana; Nilai CBR ini digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan. 5. Jelaskan pengertian dan fungsi agregat sebagai bahan pengerasan jalan Jawab : Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran beton dan mortal. Agregat menempati sebanyak kurang lebih 75 – 85% dari volume. Oleh karena itu sifat – sifat agregat sangat mempengaruhi sifat – sifat yang dihasilka. Fungsi dari agregat campuran aspal adalah sebagai bahan yang memberikan kekuatan stabilitas campuran, jika dilakukan dengan alat pemadatan yang tepat sesuai dengan jenis lapisan untuk lalu lintas padat dan lalu lintas ringan. Agregat sebagai komponen utama atau gradasi dari lapisan perkerasan jalan yaitu mengandung 90% - 95% agregat berdasarkan presentase berat atau 75% - 85% agregat berdasarkan presentase volume (Silvia Sukirman, 2003, Beton Aspa Campuran Panas). 6. Jelaskan klasifikasi agregat berdasarkan proses pengolahannya. Jawab : Berdasarkan proses pengolahannya, agregat dapat dibedakan menjadi : a. Agregat Alam Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau proses penghancuran menjadi butiran bervariasi, Jenis batuan yang bermutu baik digunakan untuk agregat memiliki kekerasan tidak mudah aus /rapuh, kompak, kekal dan tidak pipih. Agregat dari alam diproses menjadi: (1) kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari penghancuran secara proses gesekan dan benturan dengan bantuan air antar batuan ditemukan di sekitar sungai atau di daratan. Agregat alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi dari batuan besar, baik dari batuan beku, sedimen maupun metamorf. Memiliki bentuk bulat tetapi masih tercampur dengan humus dan tanah liat. Oleh karena itu jika digunakan untuk agregat harus dilakukan pencucian terlebih dahulu. (2) Agregat batu pecah, proses menjadi agregat yang terbuat dari batu alam yang dipecah mengunakan mesin (crusher stone)dengan ukuran tertentu. b. Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena keterbatasan hasil agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan. Contoh agregat buatan adalah : Klinker dan breeze, fly ash, yang berasal dari limbah pembangkit tenaga uap, agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (leca = Lightweight Expanded Clay Agregate), cook breeze berasal dari limbah sisa pembakaran arang, hydite berasal dari tanah liat (shale) yang dibakar pada tungku putar, lelite terbuat dari batu metamorphore atau shale yang mengandungkarbon, kemudian dipecah dan dibakar pada tungku vertical pada suhu tinggi. 7. Jelaskan proses timbuhan dan perawatan agregat dilapangan agar tidak rusak akibat cuaca, genangan air, sebelum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Jawab : Proses timbunan dan perawatan agregat dilapangan agar tidak rusak akibat cuaca, air genangan, sebelum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. 1. Penimbunan agregat di lapangan, harus diberi alas agar tidak bercampur dengan tanah dan lumpur. Di bagian atas ditutup dengan terpal agar terhindar dari air hujan, karena agregat yang terlalu basah akan sulit untuk melekatnya dengan kadar bahan aspal terpaki pada waktu membuat sampuran. 2. Penimbunan pasir harus aman i dari permukaan tanah agar terhindar dari aliran air ketika hujan dan genangan air membawa lumpur. 3. Penumpukan material filer harus terhindar dari kelembaban. 4. Bahan aspal dalam drum harus terhindar dari masuknya air kedalam drum. 8. Jelaskan sifat agregat yang menentukan kualitas sebagai bahan perkerasan jalan. Jawab : Sifat agregat yang menentuka kualitas sebagai bahan perkerasan jalan dapat di kelompokkan menjadi : a. Kekuatan dan keawetan (strength and durability) lapisan perkerasan yang dipengaruhi oleh : gradasi, ukuran, maksimum, kadar lempung, bentuk butir, tekstur permukaan, kekerasan dan ketahanan. b. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, yang dipengaruhi oleh porositas, kemungkinan basah dan jenis agregat. c. Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman dan aman, dipengaruhi oleh tahana geser dan campuran yang memberikan kemudahan dalam pekerjaan. 9. Jelaskan sifat-sifat aspal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pengikat campuran aspal Jawab : Sifat-sifat aspal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut : 1. Sifat Kimia, ditentukan berdasarkan kandungan aspalten dan kandungan malten (resin, arumated, saturated). 2. Sifat Fisik, yaitu ditentukan berdasarkan: durabilitasnya (penetrasi, titik lembek, dan daktilitas), Adhesi/ kohesi, Kepekaan terhadap perubahan temperatur, dan Pengerasan/Penuaan. 10. Jelaskan klasifikasi aspal berdasarkan tingkat kekerasannya Jawab : Menurut tingkat kekerasan, aspal minyak/ aspal murni/ petroleum asphalt, diklasifikasikan menjadi : 1. Aspal keras dan atau aspal panas/dan atau Aspal cement (Asphalt Cement) merupakan aspal yang digunakan dalam keadaan panas. Aspal keras berbentuk padat dalam drum pada keadaan penyimpanan dalam temperatur ruang (25-30C). aspal ini termasuk aspal buatan yang langsung diperoledari penyaringan minyak dan merupakan aspal keras. 2. Berdasarkan tingkat kekerasan dan kekentalannya, maka aspal dibedakan menjadi : AC 40-50,2) AC 60-70,3) AC 85-100,4) AC 120- 150,5) AC 200300.Angka-angka tersebut menunjukkan kekerasan bahan aspal, angka kecil menunjukan bahan paling keras adalah AC 40-50 dan yang terlunak adalahAC 200-300. Penentuan angka kekerasan ditandai ukuran berapa dalam masuknya jarum penetrasi ke dalam benda uji contoh aspal. Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas atau lalu lintas dengan LHR tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin atau lalu lintas dengan LHR rendah. Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal dengan penetrasi 60-70 dan 80-100. 11. Jelaskan pengertian filler, syarat filler dan fugsi filler dalam campuran aspal Jawab :
Filler yang artinyasebagai filler dapatdipergunakandebu,
batukapur, debu dolomite, atau semen danharusbebasdarisetiapbenda yang harusdibuang. Filler mempunyaiukuran yang lolos 100 % lolosdari 0,60 mm dantidakkurangdari 75 % beratpartikel yang lolossaringan 0,075 mm ( saringanbasah ).Perludiperhatikan agar bahantersebuttidaktercampurdengankotoranataubahan lain yang dikehendakidanbahandalamkeadaankering( kadar air maksiumum 1 %). Fungsi filler yaituuntukmengisironggaantaragregathalusdankasar yang dapatdiperolehdarihasilpemecahanbatuansecaraalamimaupunbuatan.Maca mbahanpengisi yang dapatdigunakanialahabubatu, kapurpadam, Portland cement (PC), debu dolomite, abuterbang, debutanurtinggipembuat semen ataubahan mineral tidakplastislainnya. Adapunsyarat-syarat filler sebagaiberikut : a. Bahan filler terdiridariabubatu, semen Portland, abuterbang, debu dolomite, kapur,dan lain-lain. b. Haruskeringdanbebasdaripengumpulandanbiladiujidengan pengayakanbasahharusmengandungbahan yang lolossaringan No. 200 tidakkurangdari 70 % beratnya. c. Penggunaankapursebagaibahanpengisidapatmemperbaikid ayatahancampuran, membantu penyelimutandaripartikelagregat.