PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung tersedia di lapangan,
dan apabila dapat di gunakan akan sangat ekonomis. Bendungan, tanggul sungai, dan
timbunan jalan raya serta jalan kereta api, kesemuaanya merupakan pemakaian tanah yang
ekonomis sebagai bahan konsteruksi, walaupun demikian sama halnya seperti bahan
konsruksi lainnya, tanah harus di pakai setelah melalui peruses pengendalian mutu. Apa bila
tanah di padatkan secara sembarangan, hasilnya akan merupakan struktur yang rusak dan
Klasifikasi tanah merupakan cara untuk menentukan jenis tanah. Ada beberapa
sistem klasifikasi yang telah di kembangkan, masing-masing untuk tujuan kuhusus dengan
beberapa kategori saja, sehinga suatu batuan dan tanah tertentu diungkapkan dengan
beberapa nilai numeris dari beberapa penguji fisik tertentu, yang di sebut sebagai sifat-sifat
Salah satu cara yang paling umum di gunakan untuk pengklasifikasian tanah adalah
cara USCS, yang di dasarkan pada sifat tekstur tanah. Pada cara ini tanah di kelompokkan
Yang termaksuk dalam kerikil adalah tanah yang mempunyai persentase lolos saringan
a. Kerikil bersih ( tampa sedikit mengandung bahn halus ), yangterdiri dari jenis GW dan GP
dengan persentase lolos saringan no. 200 < 5 % kerikil, kerikil campur pasir pasir
bergeradasi baik tampa atau dengan sedikit bahan halus. Syarat yang harus di punuhi untuk
jenis GW adalah :
sedangkan GP adalah kerikil, kerikil campur pasir bergeradasi buruk tanpa atau dengan
sedikit bahan halus. Untuk jenis GP tidak di temukan semua persyaratan gradasinya.
b. Kerikil dengan bahan halus ( banyak mengandung bahan halus ), yang terdiri dari jenis
GM dan GC dengan persentase lolos saringan no. 200 > 12 % yang memiliki plastisitas
GM adalah kerikil lanau, kerikil campuran pasir dan lanau. Batas cair dan indeks pelastis
terlekak di bawa garis A atau PI < 4 . biaasanya kelompok ini tidak mempunyai kekuatan
kering atau hanya sedikit sekali. Dan untuk penamaannya di belakang atas dua yaitu
dengan menambahkan huruf “d” jika batas cair < 25% dengan indeks plastisitas < 5% dan
Sedangkan GC adalah kerikil lempung, kerikil campur pasir dan lempung. Batas cair dan
Yang termaksut dalam kerdalam kerikil adalah tanah yang mempunyai persentase lolos
saringan no. 4 > 50% atas jenis ini di bagi atas dua kelompok yaitu :
a. Pasir berih ( tampa atau sedikit mengandung bahan halus ), yang terdiri dari jenis SW
dan SP dengan persentase lolos saringan no. 200 < 5% SW adalah pasir, pasir kerikil
bergradasi baik tampa atau sedikit bahan halus. Syarat yang harus dipenuhi untuk jenis SW
adalah :
Sedangkan SP adalah pasir, pasir kerikil bergradasi buruk tampa atau dengan sedikit bahan
b. Kerikil dengan bahan halus ( banyak mengan dung bahan halus ), yang terdiri dari jenis
SM dan SC dengan persentase lolos saringan no. 200 > 12% yang memiliki plastisitas
rendah atau non plastis. Batas Attarberg yang masuk pada daerah arsir dengan PI antara 4
dan 7 di sebut kasus garis batas dan menggunakan symbol ganda. SM adalah kelanauwan,
pasir campur lanau. Batas cair dan indeks plastis terletak di atas garis A atau PI > 7.
Biasanya kelompok ini tidak mempunyai kekuatan kering atau hanya sedikit sekali. Dan
untuk penamaannya di bedakan lagi atas dua yaitu dengan menambahkan “d” jika batas cair
< 25% dengan indeks plastisitas < 5% dan menam bahkan huruf “u” untuk kebalikannya,
misalnya SMd atau SMu. Sedangkan SC adalah pasir kelempungan, pasir campur lempung.
Tanah berbutir halus adalah tanah yang material memiliki persentase lolos saringan
no. 200 > 50%. Untuk jenis tanah berbutir halus di bedakan atas tanah lempung, tanah
lanau serta tanah yang bercampur bahan organik yang di bagi lagi menjadi batas cair yang
rendah dan tinggi. Berdasarkan batas cairnya jenis tanah berbutirnya halus di bagi atas dua
bagian yaitu :
ML adalah lanau organik dan pasir sangat halus, tepung batu, pasir halus kelanauwan
kelempungan atau lanau kelempungan sedikit plastis. Jenis tanah ini memiliki batas cair ≤
CL adalah lempung organik dengan plastisitas rendah sampai sedang, lempung kerikil,
lempung pasiran, lempung lanau, lempung humus, jenis tanah ini memiliki batas cair ≤50
OL adalah lempung organik dan lempung lanau organik dengan plastisitas rendah. Jenis
tanah ini memiliki kandungan bahan organik dengan batas cair ≤ 50 dan terletak di atas
garis A.
b. Batas cair lenih dari 50
MH adalah lempung anorganik, tanah pasir halus, atau tanah lanauan mengandung mika
atau diatome lanau elastis. Jenis tanah ini memilika batas cair ≥ 50 dan terletek di bawah
garis A.
CH adalah lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung ekspansif. Jenis tanah ini
OH adalah lempung organik dan lempung lanau organik dengan plastisitas sedang sampai
tinggi, lanau organik. Jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik dengan batas cair ≥
Tanah ini tidak lagi di bagi lagi tetapi berkelasifikasikan dalam suatu kelompok Pt.
biasanya mereka sangat mudah di tekan dan tidak mempunyai sifat sebagai bahan
Tanah khusus dari kelompok ini adalah “peat” humus, tanah lumpur dengan tekstur
organis yang tinggi. Komponen dari tanah ini adalah partikel-partikel daun, rumput dahan
atau bahan bahan yang regas lainnya. Kadang-kadang titik potong antara kadar air dan PI
tepat jatuh pada garis A. dalam hal ini di perlukan dua lambang. Untuk LL = 50 dan PI < 22,
tanah dikalasifikasikan sebagai CH-MH dan jika LL = 50 dan PI <22, maka tanah adalah ML-
Tanah kohesif, seperti lempung, lempung berlanau, lempung berpasir atau berkerikil
yang sebagian besarnya butiran tanahnya terdiri dari butiran halus. Kuat geser tanah jenis
sebagai berikut :
6. Berubah volumenya bilah bertambahnya waktu akibat rangkak ( creep ) pada beban
yang konstan.
8. Material yang jelek untuk tanah urug karena menghasilkan tekanan rateral yang tinggi.
Sering sekali kita sukar membedakan antara lempung dan lanau karna tidak dapat di
dasarkan pada ukur partikelnya. Siaft-sifat fisis selain dari ukuran butiran yang harus di
Sifat kekuatan kering merupakan asalah satu cara membedakan besar. Satu pertikel
kecil tanah di bentuk dan di biarkan mongering di udara. Kemudian briket ini di pecah dan
sebuah fragmennya yang berukuran 1/8 inchi di tekan antara ibu jari dan jari telunjuk. Usaha
yang di perlukan untuk memecahkan fragmen tersebut menjadi dasar dalam menetapkan
kekuatannya, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, sangat tinggi. Fragmen lempung hanya
mampu di pecahkan dengan tanah yang besar, sedangkan fragmen lanau dapat di pecakan
sangat mudah.
Karena lanau bersifat jauh lebih permaibel dari pada lempung, maka pengujian di
lantasi atau pengujian goyangan dapat juga di bedakan kedua material tersebut. Pada
pengujian ini sejumlah kecil tanah di campur dengan air hingga memiliki konsitensi sangat
lunak di atas telapak tangan. Bagian telapak tangan kemudian di tepuk pelan. Apa bilah
tanahnya lanau, maka airnya akan segera timbul ke permukaan dan memberikan
kenampakan yang mengkilatatau berkilauan. Kemudian apabila gumpalan tanah ini di ubah
bentuknya, misalnya dengan menekan atau meregangkan tangan, airnya akan mengalir
kembali ke dalam tanah dan menjadikan permukaan tanah tampak kusam. Biasaya, makin
besar proporsi lempungnya dalam sampeltersebut,akan lambat reaksi hasil pengujiannya.
Hasir reaksi ini di nyatakan sebagai cepat, lambat atau tidak ada.
Siafat plastisnya yaitu kemampuan butiran untuk tetap melekat satusama lain,
merupakan cirri kas lempung dan juga dapat di pakai sebagai dasar pengujian lapangan
sederhana. Pada kadar air tertentu tanah yang mengan sejumlah besar lempung dapat di
ubah-ubah bentuknya dalam tangan tampa mengalami retak-retak. Apah bila suatu sampel
tanah basah dapat di ubah-ubah bentuknya di anatra telapak tangan dan jari-jari dan
kemudian digulung menjadi batangan kecil panjang, maka tidak diraguhkan tanah itu
mengandung cukup banyak lempung. Apabila pengubah-ubah bentuk suatu sampel tanah di
lanjutkan, maka makah tanah akan mencapai kondisi nonplastis dan menjadi bersifat getas
dan timbul retak-retak kerenah air dalam tanah berkurang selama peruses pengubah-
ubahan bentuk tersebut. Tepat saat sebelum keadaan getas di capai, lenpung dengan
plastisitas yang tinggi masih dapat di gulung menjadi batangan panjang yang panjang
berdiameter kira-kira 1/8 inchi, yang mempunyai kekuatan yang cukup untuk mendukung
beratnya sendiri. Sedangkan untuk tanah lanau yangterjadi malah sebaliknya. Jarang sekali
dapat di gunakan menjadi batangan panjang berdiameter 1/8 inchi tampa keretakan parah
menyatakan bukan hanya dapat atau tidaknya batangan pada saat mendekati tahap getas.
Kondisi ini disebut sebagai lemah dan rapuh, sedang, atau ulet.
lempung pada kadar air pada kedudukan padat, semi padat,plastis dan cair. Masing-masing
kedudukan kadar airnya si pisahkan oleh batas susut, bats plastis dan batas cair.
Batas cair ( LL ) adalah kadar air tanah pada batas anatra keadaan cair dan plastis.
Pada keadaan ini, butiran-butiran tersebut dan kedudukan oleh air. Jika kadar air berkurang,
misalnya akibat pengeringan, perubahan volume yang terjadi adalah akibat berkurangnya
Penentun batas-bats plasti antar lain berguna untuk membedakan kemungkinan dua
tanah yang mempunyai geradasi yang sama namun mempunyai sifat yang berbeda. Jika
nilai PL dan LL bertambah, di perkirakan butiran tanah senakin halus. Selain itu, telah di
ketahui bahwa terdapat hubungan antara PI dan LI dengan kuat geser tanpa-drenase
( undrained strength ). Selisi antara LL dan PL di sebut indeks plastis ( PI ) atau dengan
rumus : PI = LL – PL
Indeks platisitas menyatakan interval kadar air di mana tanah tetap dalam kondisi
plastis, dan juga menyatakan relative partikel lempung dalam tanah. Jika PI tinggi, makah
tanah banyak mengandung butiran lempung. Jika PI rendah, hal ini terdapat dalam
kebanyakan tanah lanau, sedikit pengurangnga kadar air mengkibatkan tanah menjadi
kering. Sebaliknya, bilah kadar air sedikit bertambah, tanah menjadi cair.
pengurangan kadar air yang mengkibatkan tanah menjadi kering, sengga tanah menjadi
basah atau samasekali cair, ataupun tanah menjai kering atau tidak plastis lagi. Umumnya,
tanah berbutir halus di lapangan dengan kadar air yang mendekati nilai LL-nya akn lebih
lunak dari pada tanah dengan kadar air yang mendekati LL-nya. Pada umumnya, kadar air
lapangan, di lapangan depat di peroleh dari mesin gilas, alat – alat pemadatan getaran, dan
dari benda – benda berat yang di jatuhkan. Di laboraterium, contoh uji untuk mendapatkan
pengendalian mutu di padatkan dengan menggunakan daya tumbukan ( atau dinamik ), alat
penekan, atau tekanan statik yang menggunakan piston dan mesin dan tekanan.
Tujuan pemadatan adalah untuk memperbaiki sifat – sifat teknis massa tanah.
5. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat berubahan kadar air, dan lain – lain.
R.R proctor pada akhir tahun 1920-an. Proctor mendefinisikan empat variable pemadatan
tanah, yaitu :
2. Jenis tanah ( gradasi, kohesif atau tidak kohesif, ukuran partikel, dan sebagainya )
4. Berat isi kering ( proctor menggunakan angka pori ) kepadatan tanah di ukur dengan nilai
berat volume keringnya ( ), yaitu perbandingan antara berat tanah dengan volumenya
setelah di padatkan pada kadar air tertentu. Sifat sifat teknis tanah setelah pemadatan
bergantung pada jenis tanah, cara atau pemadatan, dan kadar airnya.
Keterangan :
Bila pemadatan persatuan volume tanah berubah, kurva pemadatan juga akan
berubah. Cetakan dan penumbukan seperti pada proctor standar digunakan untuk
mulai dari 20 sampai 50 (tumbukan per lapis). Dengan menggunakan rumus energi
pemadatan per satuan volume untuk masing – masing percobaan juga dapat dicari.
lapis Ib/ft2)
1 20 9.900
2 25 12.375
3 30 14.850
4 50 24.750
b. Bila energi pemadatan bertambah, harga kadar air obtimum berkurang.
Pernyataan di atas juga berlaku untuk semua jenis tanah. Tetapi harap dicatat bahwa tingkat
pemadatannya, untuk desain yang ekonomis di lapangan, suatu harga batas atas dari
Jenis tanh yang diwakili oleh distribusi untuk butirsn ,berat spesifik bagian padat
tanah, jumlah serta jenis mineral lempung yang ada pada tanah mempunyai pengaruh besar
terhadap harga berat volume kering maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut.
Uji laboratorium di laksanakan sesuai dengan prosedur ASTM Test Designation D-698.
Lee dan Suedkmp (1972) telah mempelajari kurva-kurva pemadatan dari 35 jenis tanah
empat tipe umum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 2.1. Kurva pemadatan tipe A adalah
kurva yang hanya mempunyai suatu puncak. Tipe ini biasanya pada tanah – tanah yang
mempunyai batas cair antara 30 dan 70. Kurva tipe B adalah untuk tipe yang mempunyai
puncak ganda. Kurva tipe B dan C dijumpai pada tanah – tanah yang mempunyai batas cair
kurang dari 30. Tipe kurva pemadatan D adalah tipe yang mempunyai puncak tertentu yang
bisah disebut sebagi tipe berbentuk ganjil. Tanah dengan batas cair lebih besar dari 70
Tipe A Tipe B
Kadar air
air
Gambar 2.1 bermacam – macam tipe kurva pemadatan yang sering di jumpai pada
tanah
1.4.3 Kadar air
Salah satu indeks terpenting pada penentuan kepadatan tanah berbutir halus
khususnya pada tanah lempung kadar air yang dinyatakan dengan rumus :
Dari persamaan ini Ww adalah berat air dan Ws adalah berat bagian pada kering
oven. Disini berat air dikaitkan dengan Ws yang merupakan besaran tak berubah dari berat
total sampe.apabila campuran tanah air dan air temperaturnya meningkat, campuran ini
akan terus-menerus kehilangan kadar airnya,maka pada saat mencapai temperatur yang
cukup tinggi mineral penyusun tanah terurai. Oleh karena itu perbandingan kadar air harus
Kadar air ini dapat diambil sebelum pemadatan untuk diuji kadar airnya yaitu dengan
melakukan penumbukan pada sampel tanah dengan variasi kadar air yang berbeda-beda.
Dari hasil Percobaan ini dapat ditentukan nilai dari kadar air optimum yaitu kadar air dimana
Berat per unit volume atau kita sebut sebagai berat unit γ merupakan salah satu sifat
fisi terpenting. Nilai ini harus diketahuai, misalnya, sebelum akan menghitung besarnya
Dimana w adalah berat total tanah termaksuk air dalam tanah dan v adalah volume
total. Untuk memudahkan menunjukkan nilai – nilai dapat mudah dilakukan dengan
memberikan subskrip. Jika tanahnya jenuh sempurna, yaitu bila Vg = 0, berat unitnya
dinyatakan sebagai γ sat . jika tanah kering oven, berat unitnya dituliskan sebagai γd,
dinyatakan sebagai berat unit kering atau sebagai pemadatan kering, dan didefenisikan
sebagai .
Apabila kadar airnya diketahui,kepadatan kering suatu sampel basah dapat dihitung
sebagai berikut.
Pada studi pemadatan tanah kadang – kadang berguna untuk menghitung unit
kering yang dapat diperoleh jika volume suatu sampel basah berkurang dengan keluarnya
udara sampai derajat kejenuhan sampel mencapai 100 persen. Kondisi ini dinyatakan
beban dengan demikian bila tekanan tanah,apabila beban itu dikenakan pada tanah melalui
beban bulat. Karena beban kotak antara ban dan tanh hampir berbentuk lingkaran,maka
teori itu dapat diterapkan pada tekanan pada tanah dibawah ban dengan sedikit modifikasi.
Gambar 2.2 melukiskan perbandingan angka tekanan kotak tanah pada bermacam-macam
D
L
½ D 0,6P
D 0,3 P
1½ D 0,15 P
2 D 0,09 P
D = diameter lingkaran
L = beban
A = luas lingkaran
Jarak dibawah faktor Tekanan
permukaan tanah
0 1,00 60,0
5 0,60 36,0
10 0,30 30,0
15 0,15 9,0
20 0,09 5,4
suatu beban.
Berdasarkan gambar 2.2 diatas, maka dalam penerapannya dilapangan untuk
menghasilkan pemadatan yang optimum dengan jumlah lewatan yang lebih sedikit
sebaiknya digunakan alat pemadat penggilas roda ban dengan tekanan pemompaan yang
dapat diubah-ubah.
diatas lapisan timbun harus dilakukan dengan tekanan ban yang relatif rendah untuk
menambah adaya apapun dan liputan tanah. Akan tetapi, apabila tanah itu telah dipadatkan,
tekanan udara di dalam ban harus dinaikkan sampai setinggi nilai maksimumu yang telah
ditentukan untuk lewatan terakhir. Sebelum penggabungan suatu cara pengubahan tekana
udara sewaktu penggilisan itu bekerja adalah perlu melakukan tindakan sebagai berikut :
dapat menyediakan alat – alat untuk memenuhi keperluan – keperluan khusus suatu kondisi
pemadatan tertentu.
Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan jalan yang dilakukan oleh Bina Marga Tahun
- Bahan sebaiknya tidak berplastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai CH menurut
- Nilai SBR tidak kurang dari 6% setelah perendaman 4 hari dan dipadatkan 100%
- Tanah yang sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 tidak boleh
digunakan. Nilai aktif adalah perbandingan antara indeks plastis (SNI 03-1966-1989) DAN
Memenuhi semua ketentuan bahan timbunan tanah biasa, dan sebagai tambahan adalah :
- Nilai SBR tidak kurang dari 10 % setelah perendaman 4 hari dan didapatkan 100%
- Pada kondisi berair yang tidak dapat dihindari harus berupa bahan berbutir bersih, pasir,
Bahan tanah timbunan pada bagian sampai dengan kedalaman 30 Cm harus dipadatkan
hingga 100% kepadatan kering maksimum,dan kedalaman lebih dari itu,kepadatanya hanya
Pemadatan di capai dengan menerapkan energi pada tanah dengan satu atau lebih
cara-cara berikut :
3. Getaran
4. Benturan
5. Ledakan
Penggilas besi berpermukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
(subgrades) dan untuk pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah pasir atau
lempung. Penggilas tipe ini dapat memadatkan 100% luasan muka tanah yang dimulai
rodanya dengan tekanan kotak antara tanah dan roda sebesar antara 45 sampai 55 psi
(antara 310 sampai 380 Kn/m2).penggilas tipe ini tidak cocok untuk pekerjaan mengiginkan
Pengilas ban karet dalam banyak hal masih lebih baik dari pada penggilas besi
permukaan halus. Penggilas ban karet ini pada dasarnya merupakan sebuah kareta
berbuatan berat dan beroda karet yang tersusun dalam beberapa baris .Baris – baris ban
karet ini bergerak dekat satu sama lain dimana pada setiap baris ban terdapat empat
sampai enam buah ban. Tekanan kontrak di bawah ban berkias antara 85 sampai 100 psi.
(585 sampai 690 Kn/m2), dan baris-baris ban tersebut memadatkan antara 70 sampai
80%luasan tanah yang di mulai penggilas. Penggilas ban karet dapat digunakan pada
Penggilas kaki-kambing adalah berupa silinder (drum) yang mempunyai banyak kaki
yang menjulur ke luar dari drum. Kaki – kaki ini mempunyai luas proyeksi penampang
sekitar 4 sampai 13 in2. (25 sampai 85 cm2). Alat ini sangat efektif untuk memadatkan tanah
lewmpung . Tekanan kontak di ujung kaki – kaki kambing dapat mencapai antara 200
sampai 1000 psi (1380 sampai 6900 kn/m2) pada waktu pemadatan di dilapangan,mula-
mula pada awal lintasan bagian tanah yang dipadatkan ialah bagian sebelah bawah dari
mula-mula pada awal lintasan bagian tanah yang dipadatkan ialah bagian sebelah bawah
dari “lift”.catatan suatu timbunan tanah tidak langsung dipadatkan setinggi timbunan
tersebut, tetapi di hamparkan selapis demi selapis dan setiap lapis itu di padatkan setinggi
timbunan tersebut,tetapi dihamparkan selapis demi selapis dan setiap lapis di padatkan
dengan baik. Setiap lapisan tersebut “lif”. Pada lintasan berikutnya barulah tanah dibagian
Penggilas getaran sangat berbeda untuk pemadatan tanah berbutir (pasir ,kerikil,dan
sebagainya). Alat getar dapat saja dipasang pada penggilas basi berpermukaan
gerakan pada tanah. Getaran yang dihasilkan dari berputarnya suatu beban yang tidak
sentris.
Pelat getar yang dioprasikan dengan tangan sangat efektif dalam pemadat tanah yang
berbutir bila ruang yang terbatas . Model pelat penggetar seperti ini ada yang dilengkapi
dengan mesin yang dapat menggetarkan pelat sekaligus. Mesin seperti ini dapat di gunakan
pada tempat-tempat di mana ruang getaranya lebih leluasa tetapi tidak cukup leluasa untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung tersedia di lapangan,
dan apabila dapat di gunakan akan sangat ekonomis. Bendungan, tanggul sungai, dan
timbunan jalan raya serta jalan kereta api, kesemuaanya merupakan pemakaian tanah yang
ekonomis sebagai bahan konsteruksi, walaupun demikian sama halnya seperti bahan
konsruksi lainnya, tanah harus di pakai setelah melalui peruses pengendalian mutu. Apa bila
tanah di padatkan secara sembarangan, hasilnya akan merupakan struktur yang rusak dan
Klasifikasi tanah merupakan cara untuk menentukan jenis tanah. Ada beberapa
sistem klasifikasi yang telah di kembangkan, masing-masing untuk tujuan kuhusus dengan
beberapa kategori saja, sehinga suatu batuan dan tanah tertentu diungkapkan dengan
beberapa nilai numeris dari beberapa penguji fisik tertentu, yang di sebut sebagai sifat-sifat
Salah satu cara yang paling umum di gunakan untuk pengklasifikasian tanah adalah
cara USCS, yang di dasarkan pada sifat tekstur tanah. Pada cara ini tanah di kelompokkan
a. Kerikil bersih ( tampa sedikit mengandung bahn halus ), yangterdiri dari jenis GW dan GP
dengan persentase lolos saringan no. 200 < 5 % kerikil, kerikil campur pasir pasir
bergeradasi baik tampa atau dengan sedikit bahan halus. Syarat yang harus di punuhi untuk
jenis GW adalah :
sedangkan GP adalah kerikil, kerikil campur pasir bergeradasi buruk tanpa atau dengan
sedikit bahan halus. Untuk jenis GP tidak di temukan semua persyaratan gradasinya.
b. Kerikil dengan bahan halus ( banyak mengandung bahan halus ), yang terdiri dari jenis GM
dan GC dengan persentase lolos saringan no. 200 > 12 % yang memiliki plastisitas rendah
GM adalah kerikil lanau, kerikil campuran pasir dan lanau. Batas cair dan indeks pelastis
terlekak di bawa garis A atau PI < 4 . biaasanya kelompok ini tidak mempunyai kekuatan
kering atau hanya sedikit sekali. Dan untuk penamaannya di belakang atas dua yaitu
dengan menambahkan huruf “d” jika batas cair < 25% dengan indeks plastisitas < 5% dan
Sedangkan GC adalah kerikil lempung, kerikil campur pasir dan lempung. Batas cair dan
Yang termaksut dalam kerdalam kerikil adalah tanah yang mempunyai persentase lolos
saringan no. 4 > 50% atas jenis ini di bagi atas dua kelompok yaitu :
a. Pasir berih ( tampa atau sedikit mengandung bahan halus ), yang terdiri dari jenis SW dan
SP dengan persentase lolos saringan no. 200 < 5% SW adalah pasir, pasir kerikil bergradasi
baik tampa atau sedikit bahan halus. Syarat yang harus dipenuhi untuk jenis SW adalah :
Sedangkan SP adalah pasir, pasir kerikil bergradasi buruk tampa atau dengan sedikit bahan
b. Kerikil dengan bahan halus ( banyak mengan dung bahan halus ), yang terdiri dari jenis SM
dan SC dengan persentase lolos saringan no. 200 > 12% yang memiliki plastisitas rendah
atau non plastis. Batas Attarberg yang masuk pada daerah arsir dengan PI antara 4 dan 7
di sebut kasus garis batas dan menggunakan symbol ganda. SM adalah kelanauwan, pasir
campur lanau. Batas cair dan indeks plastis terletak di atas garis A atau PI > 7. Biasanya
kelompok ini tidak mempunyai kekuatan kering atau hanya sedikit sekali. Dan untuk
penamaannya di bedakan lagi atas dua yaitu dengan menambahkan “d” jika batas cair <
25% dengan indeks plastisitas < 5% dan menam bahkan huruf “u” untuk kebalikannya,
misalnya SMd atau SMu. Sedangkan SC adalah pasir kelempungan, pasir campur lempung.
Tanah berbutir halus adalah tanah yang material memiliki persentase lolos saringan
no. 200 > 50%. Untuk jenis tanah berbutir halus di bedakan atas tanah lempung, tanah
lanau serta tanah yang bercampur bahan organik yang di bagi lagi menjadi batas cair yang
rendah dan tinggi. Berdasarkan batas cairnya jenis tanah berbutirnya halus di bagi atas dua
bagian yaitu :
ML adalah lanau organik dan pasir sangat halus, tepung batu, pasir halus kelanauwan
kelempungan atau lanau kelempungan sedikit plastis. Jenis tanah ini memiliki batas cair ≤
lempung pasiran, lempung lanau, lempung humus, jenis tanah ini memiliki batas cair ≤50
OL adalah lempung organik dan lempung lanau organik dengan plastisitas rendah. Jenis
tanah ini memiliki kandungan bahan organik dengan batas cair ≤ 50 dan terletak di atas
garis A.
MH adalah lempung anorganik, tanah pasir halus, atau tanah lanauan mengandung mika
atau diatome lanau elastis. Jenis tanah ini memilika batas cair ≥ 50 dan terletek di bawah
garis A.
CH adalah lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung ekspansif. Jenis tanah ini
OH adalah lempung organik dan lempung lanau organik dengan plastisitas sedang sampai
tinggi, lanau organik. Jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik dengan batas cair ≥
Tanah ini tidak lagi di bagi lagi tetapi berkelasifikasikan dalam suatu kelompok Pt.
biasanya mereka sangat mudah di tekan dan tidak mempunyai sifat sebagai bahan
Tanah khusus dari kelompok ini adalah “peat” humus, tanah lumpur dengan tekstur
organis yang tinggi. Komponen dari tanah ini adalah partikel-partikel daun, rumput dahan
atau bahan bahan yang regas lainnya. Kadang-kadang titik potong antara kadar air dan PI
tepat jatuh pada garis A. dalam hal ini di perlukan dua lambang. Untuk LL = 50 dan PI < 22,
tanah dikalasifikasikan sebagai CH-MH dan jika LL = 50 dan PI <22, maka tanah adalah ML-
Tanah kohesif, seperti lempung, lempung berlanau, lempung berpasir atau berkerikil
yang sebagian besarnya butiran tanahnya terdiri dari butiran halus. Kuat geser tanah jenis
sebagai berikut :
6. Berubah volumenya bilah bertambahnya waktu akibat rangkak ( creep ) pada beban yang
konstan.
8. Material yang jelek untuk tanah urug karena menghasilkan tekanan rateral yang tinggi.
Sering sekali kita sukar membedakan antara lempung dan lanau karna tidak dapat di
dasarkan pada ukur partikelnya. Siaft-sifat fisis selain dari ukuran butiran yang harus di
Sifat kekuatan kering merupakan asalah satu cara membedakan besar. Satu pertikel
kecil tanah di bentuk dan di biarkan mongering di udara. Kemudian briket ini di pecah dan
sebuah fragmennya yang berukuran 1/8 inchi di tekan antara ibu jari dan jari telunjuk. Usaha
yang di perlukan untuk memecahkan fragmen tersebut menjadi dasar dalam menetapkan
kekuatannya, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, sangat tinggi. Fragmen lempung hanya
mampu di pecahkan dengan tanah yang besar, sedangkan fragmen lanau dapat di pecakan
sangat mudah.
Karena lanau bersifat jauh lebih permaibel dari pada lempung, maka pengujian di
lantasi atau pengujian goyangan dapat juga di bedakan kedua material tersebut. Pada
pengujian ini sejumlah kecil tanah di campur dengan air hingga memiliki konsitensi sangat
lunak di atas telapak tangan. Bagian telapak tangan kemudian di tepuk pelan. Apa bilah
tanahnya lanau, maka airnya akan segera timbul ke permukaan dan memberikan
kenampakan yang mengkilatatau berkilauan. Kemudian apabila gumpalan tanah ini di ubah
bentuknya, misalnya dengan menekan atau meregangkan tangan, airnya akan mengalir
kembali ke dalam tanah dan menjadikan permukaan tanah tampak kusam. Biasaya, makin
Hasir reaksi ini di nyatakan sebagai cepat, lambat atau tidak ada.
Siafat plastisnya yaitu kemampuan butiran untuk tetap melekat satusama lain,
merupakan cirri kas lempung dan juga dapat di pakai sebagai dasar pengujian lapangan
sederhana. Pada kadar air tertentu tanah yang mengan sejumlah besar lempung dapat di
ubah-ubah bentuknya dalam tangan tampa mengalami retak-retak. Apah bila suatu sampel
tanah basah dapat di ubah-ubah bentuknya di anatra telapak tangan dan jari-jari dan
kemudian digulung menjadi batangan kecil panjang, maka tidak diraguhkan tanah itu
mengandung cukup banyak lempung. Apabila pengubah-ubah bentuk suatu sampel tanah di
lanjutkan, maka makah tanah akan mencapai kondisi nonplastis dan menjadi bersifat getas
dan timbul retak-retak kerenah air dalam tanah berkurang selama peruses pengubah-
ubahan bentuk tersebut. Tepat saat sebelum keadaan getas di capai, lenpung dengan
plastisitas yang tinggi masih dapat di gulung menjadi batangan panjang yang panjang
berdiameter kira-kira 1/8 inchi, yang mempunyai kekuatan yang cukup untuk mendukung
beratnya sendiri. Sedangkan untuk tanah lanau yangterjadi malah sebaliknya. Jarang sekali
dapat di gunakan menjadi batangan panjang berdiameter 1/8 inchi tampa keretakan parah
menyatakan bukan hanya dapat atau tidaknya batangan pada saat mendekati tahap getas.
Kondisi ini disebut sebagai lemah dan rapuh, sedang, atau ulet.
lempung pada kadar air pada kedudukan padat, semi padat,plastis dan cair. Masing-masing
kedudukan kadar airnya si pisahkan oleh batas susut, bats plastis dan batas cair.
Batas cair ( LL ) adalah kadar air tanah pada batas anatra keadaan cair dan plastis.
Pada keadaan ini, butiran-butiran tersebut dan kedudukan oleh air. Jika kadar air berkurang,
misalnya akibat pengeringan, perubahan volume yang terjadi adalah akibat berkurangnya
Penentun batas-bats plasti antar lain berguna untuk membedakan kemungkinan dua
tanah yang mempunyai geradasi yang sama namun mempunyai sifat yang berbeda. Jika
nilai PL dan LL bertambah, di perkirakan butiran tanah senakin halus. Selain itu, telah di
ketahui bahwa terdapat hubungan antara PI dan LI dengan kuat geser tanpa-drenase
( undrained strength ). Selisi antara LL dan PL di sebut indeks plastis ( PI ) atau dengan
rumus : PI = LL – PL
Indeks platisitas menyatakan interval kadar air di mana tanah tetap dalam kondisi
plastis, dan juga menyatakan relative partikel lempung dalam tanah. Jika PI tinggi, makah
tanah banyak mengandung butiran lempung. Jika PI rendah, hal ini terdapat dalam
kebanyakan tanah lanau, sedikit pengurangnga kadar air mengkibatkan tanah menjadi
kering. Sebaliknya, bilah kadar air sedikit bertambah, tanah menjadi cair.
pengurangan kadar air yang mengkibatkan tanah menjadi kering, sengga tanah menjadi
basah atau samasekali cair, ataupun tanah menjai kering atau tidak plastis lagi. Umumnya,
tanah berbutir halus di lapangan dengan kadar air yang mendekati nilai LL-nya akn lebih
lunak dari pada tanah dengan kadar air yang mendekati LL-nya. Pada umumnya, kadar air
lapangan, di lapangan depat di peroleh dari mesin gilas, alat – alat pemadatan getaran, dan
dari benda – benda berat yang di jatuhkan. Di laboraterium, contoh uji untuk mendapatkan
pengendalian mutu di padatkan dengan menggunakan daya tumbukan ( atau dinamik ), alat
penekan, atau tekanan statik yang menggunakan piston dan mesin dan tekanan.
Tujuan pemadatan adalah untuk memperbaiki sifat – sifat teknis massa tanah.
1. Berkurangnya penurunan permukaan tanah ( subsidence ), yaitu gerakan vertikal di dalam
5. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat berubahan kadar air, dan lain – lain.
R.R proctor pada akhir tahun 1920-an. Proctor mendefinisikan empat variable pemadatan
tanah, yaitu :
2. Jenis tanah ( gradasi, kohesif atau tidak kohesif, ukuran partikel, dan sebagainya )
4. Berat isi kering ( proctor menggunakan angka pori ) kepadatan tanah di ukur dengan nilai
berat volume keringnya ( ), yaitu perbandingan antara berat tanah dengan volumenya
setelah di padatkan pada kadar air tertentu. Sifat sifat teknis tanah setelah pemadatan
bergantung pada jenis tanah, cara atau pemadatan, dan kadar airnya.
Keterangan :
E = Energi pemadatan (Kg/Cm2)
Bila pemadatan persatuan volume tanah berubah, kurva pemadatan juga akan
berubah. Cetakan dan penumbukan seperti pada proctor standar digunakan untuk
mulai dari 20 sampai 50 (tumbukan per lapis). Dengan menggunakan rumus energi
pemadatan per satuan volume untuk masing – masing percobaan juga dapat dicari.
lapis Ib/ft2)
1 20 9.900
2 25 12.375
3 30 14.850
4 50 24.750
a. Bila energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maksimum tanah hasil
b. Bila energi pemadatan bertambah, harga kadar air obtimum berkurang.
Pernyataan di atas juga berlaku untuk semua jenis tanah. Tetapi harap dicatat bahwa tingkat
pemadatannya, untuk desain yang ekonomis di lapangan, suatu harga batas atas dari
Jenis tanh yang diwakili oleh distribusi untuk butirsn ,berat spesifik bagian padat
tanah, jumlah serta jenis mineral lempung yang ada pada tanah mempunyai pengaruh besar
terhadap harga berat volume kering maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut.
Uji laboratorium di laksanakan sesuai dengan prosedur ASTM Test Designation D-698.
Lee dan Suedkmp (1972) telah mempelajari kurva-kurva pemadatan dari 35 jenis tanah
empat tipe umum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 2.1. Kurva pemadatan tipe A adalah
kurva yang hanya mempunyai suatu puncak. Tipe ini biasanya pada tanah – tanah yang
mempunyai batas cair antara 30 dan 70. Kurva tipe B adalah untuk tipe yang mempunyai
puncak ganda. Kurva tipe B dan C dijumpai pada tanah – tanah yang mempunyai batas cair
kurang dari 30. Tipe kurva pemadatan D adalah tipe yang mempunyai puncak tertentu yang
bisah disebut sebagi tipe berbentuk ganjil. Tanah dengan batas cair lebih besar dari 70
Kadar air
Gambar 2.1 bermacam – macam tipe kurva pemadatan yang sering di jumpai pada
tanah
Salah satu indeks terpenting pada penentuan kepadatan tanah berbutir halus
khususnya pada tanah lempung kadar air yang dinyatakan dengan rumus :
Dari persamaan ini Ww adalah berat air dan Ws adalah berat bagian pada kering
oven. Disini berat air dikaitkan dengan Ws yang merupakan besaran tak berubah dari berat
total sampe.apabila campuran tanah air dan air temperaturnya meningkat, campuran ini
akan terus-menerus kehilangan kadar airnya,maka pada saat mencapai temperatur yang
cukup tinggi mineral penyusun tanah terurai. Oleh karena itu perbandingan kadar air harus
Kadar air ini dapat diambil sebelum pemadatan untuk diuji kadar airnya yaitu dengan
melakukan penumbukan pada sampel tanah dengan variasi kadar air yang berbeda-beda.
Dari hasil Percobaan ini dapat ditentukan nilai dari kadar air optimum yaitu kadar air dimana
Berat per unit volume atau kita sebut sebagai berat unit γ merupakan salah satu sifat
fisi terpenting. Nilai ini harus diketahuai, misalnya, sebelum akan menghitung besarnya
Dimana w adalah berat total tanah termaksuk air dalam tanah dan v adalah volume
total. Untuk memudahkan menunjukkan nilai – nilai dapat mudah dilakukan dengan
memberikan subskrip. Jika tanahnya jenuh sempurna, yaitu bila Vg = 0, berat unitnya
dinyatakan sebagai γ sat . jika tanah kering oven, berat unitnya dituliskan sebagai γd,
dinyatakan sebagai berat unit kering atau sebagai pemadatan kering, dan didefenisikan
sebagai .
Apabila kadar airnya diketahui,kepadatan kering suatu sampel basah dapat dihitung
sebagai berikut.
Pada studi pemadatan tanah kadang – kadang berguna untuk menghitung unit
kering yang dapat diperoleh jika volume suatu sampel basah berkurang dengan keluarnya
udara sampai derajat kejenuhan sampel mencapai 100 persen. Kondisi ini dinyatakan
beban dengan demikian bila tekanan tanah,apabila beban itu dikenakan pada tanah melalui
beban bulat. Karena beban kotak antara ban dan tanh hampir berbentuk lingkaran,maka
teori itu dapat diterapkan pada tekanan pada tanah dibawah ban dengan sedikit modifikasi.
Gambar 2.2 melukiskan perbandingan angka tekanan kotak tanah pada bermacam-macam
D
L
½ D 0,6P
D 0,3 P
1½ D 0,15 P
2 D 0,09 P
D = diameter lingkaran
L = beban
A = luas lingkaran
permukaan tanah
0 1,00 60,0
5 0,60 36,0
10 0,30 30,0
15 0,15 9,0
20 0,09 5,4
Gambar 2.2 perubahan –perubahan tekanan sesuai dengan kedalaman di bawah
suatu beban.
Berdasarkan gambar 2.2 diatas, maka dalam penerapannya dilapangan untuk
menghasilkan pemadatan yang optimum dengan jumlah lewatan yang lebih sedikit
sebaiknya digunakan alat pemadat penggilas roda ban dengan tekanan pemompaan yang
dapat diubah-ubah.
diatas lapisan timbun harus dilakukan dengan tekanan ban yang relatif rendah untuk
menambah adaya apapun dan liputan tanah. Akan tetapi, apabila tanah itu telah dipadatkan,
tekanan udara di dalam ban harus dinaikkan sampai setinggi nilai maksimumu yang telah
ditentukan untuk lewatan terakhir. Sebelum penggabungan suatu cara pengubahan tekana
udara sewaktu penggilisan itu bekerja adalah perlu melakukan tindakan sebagai berikut :
3. Menempatkan beberapa penggilas dengan berat dan tekanan ban pada suatu proyek agar
dapat menyediakan alat – alat untuk memenuhi keperluan – keperluan khusus suatu kondisi
pemadatan tertentu.
Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan jalan yang dilakukan oleh Bina Marga Tahun
- Bahan sebaiknya tidak berplastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai CH menurut
- Tanah yang sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 tidak boleh
digunakan. Nilai aktif adalah perbandingan antara indeks plastis (SNI 03-1966-1989) DAN
Memenuhi semua ketentuan bahan timbunan tanah biasa, dan sebagai tambahan adalah :
- Nilai SBR tidak kurang dari 10 % setelah perendaman 4 hari dan didapatkan 100%
- Pada kondisi berair yang tidak dapat dihindari harus berupa bahan berbutir bersih, pasir,
Bahan tanah timbunan pada bagian sampai dengan kedalaman 30 Cm harus dipadatkan
hingga 100% kepadatan kering maksimum,dan kedalaman lebih dari itu,kepadatanya hanya
Pemadatan di capai dengan menerapkan energi pada tanah dengan satu atau lebih
cara-cara berikut :
3. Getaran
4. Benturan
5. Ledakan
Penggilas besi berpermukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
(subgrades) dan untuk pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah pasir atau
lempung. Penggilas tipe ini dapat memadatkan 100% luasan muka tanah yang dimulai
rodanya dengan tekanan kotak antara tanah dan roda sebesar antara 45 sampai 55 psi
(antara 310 sampai 380 Kn/m2).penggilas tipe ini tidak cocok untuk pekerjaan mengiginkan
Pengilas ban karet dalam banyak hal masih lebih baik dari pada penggilas besi
permukaan halus. Penggilas ban karet ini pada dasarnya merupakan sebuah kareta
berbuatan berat dan beroda karet yang tersusun dalam beberapa baris .Baris – baris ban
karet ini bergerak dekat satu sama lain dimana pada setiap baris ban terdapat empat
sampai enam buah ban. Tekanan kontrak di bawah ban berkias antara 85 sampai 100 psi.
(585 sampai 690 Kn/m2), dan baris-baris ban tersebut memadatkan antara 70 sampai
80%luasan tanah yang di mulai penggilas. Penggilas ban karet dapat digunakan pada
Penggilas kaki-kambing adalah berupa silinder (drum) yang mempunyai banyak kaki
yang menjulur ke luar dari drum. Kaki – kaki ini mempunyai luas proyeksi penampang
sekitar 4 sampai 13 in2. (25 sampai 85 cm2). Alat ini sangat efektif untuk memadatkan tanah
lewmpung . Tekanan kontak di ujung kaki – kaki kambing dapat mencapai antara 200
sampai 1000 psi (1380 sampai 6900 kn/m2) pada waktu pemadatan di dilapangan,mula-
mula pada awal lintasan bagian tanah yang dipadatkan ialah bagian sebelah bawah dari
mula-mula pada awal lintasan bagian tanah yang dipadatkan ialah bagian sebelah bawah
dari “lift”.catatan suatu timbunan tanah tidak langsung dipadatkan setinggi timbunan
tersebut, tetapi di hamparkan selapis demi selapis dan setiap lapis itu di padatkan setinggi
timbunan tersebut,tetapi dihamparkan selapis demi selapis dan setiap lapis di padatkan
dengan baik. Setiap lapisan tersebut “lif”. Pada lintasan berikutnya barulah tanah dibagian
Penggilas getaran sangat berbeda untuk pemadatan tanah berbutir (pasir ,kerikil,dan
sebagainya). Alat getar dapat saja dipasang pada penggilas basi berpermukaan
sentris.
Pelat getar yang dioprasikan dengan tangan sangat efektif dalam pemadat tanah yang
berbutir bila ruang yang terbatas . Model pelat penggetar seperti ini ada yang dilengkapi
dengan mesin yang dapat menggetarkan pelat sekaligus. Mesin seperti ini dapat di gunakan
pada tempat-tempat di mana ruang getaranya lebih leluasa tetapi tidak cukup leluasa untuk
BAB III
METODE PENELITIAN