1. Penggunaan
Klasifikasi AASHTO digunakan pada pekerjaan perkerasan jalan yaitu pekerjaan tanah
dasar (Subgrade) sedangkan sistem klasifikasi USCS digunakan untuk pekerjaan
geoteknik seperti pondasi, bendungan, dan konstruksi sipil lainnya.
2. AASHTO VS USCS
Sistem Klasifikasi American Association Of State Highway and Transporting
Official (AASHTO)
Prosedur pengelompokan dengan sistem ini memerlukan data data antara lain data
analisis ukuran partikel, batas cair (LL) dan indeks plastis (IP).
Sistem klasifikasi AASHTO dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal seperti:
1. Ukuran butir tanah
a) Kerikil : fraksi melewati saringan 75-mm (3-inch ) dan tertahan pada saringan no
10 (2-mm)
b) Pasir : fraksi melewati saringan no 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no 200
(0,075 mm)
c) Lumpur dan lanau : fraksi melewati saringan no 200
2. Plastisitas
Tanah disebut tanah berlumpur (silty) ketika fraksi halus tanah memiliki indeks
plastisitas 10 atau kurang. Sedangkan tanah liat (clay) adalah ketika fraksi halus tanah
memiliki indeks plastisitas 11 atau lebih.
Jika huruf pertama menunjukan jenis tanah maka huruf kedua menunjukan sifat tanah:
W-well graded (bergradasi baik)
P – poorly graded (bergradasi buruk)
L – plastisitas rendah (batas cair kurang dari 50)
H – plastisitas tinggi (batas cair lebih dari 50)
Untuk pemaparan materi diatas dapat disaksikan dalam video pembelajaran yang saya
upload di Channel You Tube pribadi saya https://youtube.com/@jusnaningsih . Jangan
lupa like, comment dan subscribe. Kritik dan saran dari penonton sangat saya harapkan
agar karya berikunya dapat lebih baik lagi. Terimakasih.
Link video :
https://youtu.be/I0o00SGOnWs