PERENCANAAN TEKNIK
PERKERASAN JALAN
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP : Ir. TASRIPIN SARTIYONO, MT
TEMPAT / TGL LAHIR : DEMAK, 08-09-1959
JABATAN TERAKHIR : WIDYAISWARA KEMENTERIAN PU-PR
ALAMAT EMAIL : tasripinsar@yahoo.co.id
JABATAN LAIN SAAT INI :
1. TIM PENILAI TEKNIS BM – ASSESMENT CENTER PUPR
PENDIDIKAN FORMAL
1. S2 STJR, ITB, 1998
RIWAYAT JABATAN
2. S1 TEKNIK SIPIL, UNDIP, 1985
1. KEPALA BALAI BESAR PJN-III, DITJEN BM, 2013-2015
2. KASUBDIT, DJBM, 2011-2013
PENDIDIKAN INFORMAL / DIKLAT
1. TOT CAMPURAN ASPAL PANAS, 2017
3. KEPALA BIDANG, BBPJN-I & V, 2006-2011
2. TOT DIKLATPIM TK. III-IV, 2016
4. KEPALA SEKSI, DJBM-KOTDES, 1999-2006
3. TOT SPEKTEK, PEMEL JBT, MDP, 2016
5. PINBAGPRO JALAN DI PROV JAMBI, 1989-1996
4. TOT REVOLUSI MENTAL, JAKARTA, 2015
6. PENGAWAS LAP PROY JALAN DI IRJA, 1985-1989
5. TOT WI, BOGOR, 2015
TANDA PENGHARGAAN
6. 1 SATYALANCANA KARYA SATYA XXX TAHUN, 2016
DIKLAT PIM TK.II, SURABAYA, 2008
7. 2 SATYALANCANA PEMBANGUNAN, 2010
TOT PIP, 2004
3. 3 PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU, 2009
TOT QUALITY ASSURANCE, 2000
4. 4 SATYALANCANA KARYA SATYA XX TAHUN, 2008
PEJABAT INTI PROYEK, BANDUNG, 1992 2
5 KEBAKTIAN SOSIAL-BA TSUNAMI PROV NAD, 2005
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. JENIS TANAH
2. SIFAT-SIFAT FISIK TANAH DALAM
PERENCANAAN TEKNIK JALAN
4
Komponen Tanah
Bahan lepas
yang terdiri atas kumpulan butir-butir mineral
(partikel padat) dengan berbagai ukuran &
bentuk serta kandungan bahan organik, air &
udara
Berat Volume
WA UDARA
VA
=0
WW AIR VW
W V
BAHAN
WS VS
PADAT
MATERIAL BADAN JALAN
Bebas bahan organis
Persyaratan Bukan tanah lempung; index
plastisitas (PI) tinggi
CBR ≥ 6% (urugan biasa)
Kuat CBR > 10% (urugan pilihan)
Awet Dalam keadaan
jenuh/terendam air, urugan
Stabil pilihan harus
pasir/kerikil/berbutir dengan
Relatif murah PI maximum 6%
5/6/19 6
JENIS TANAH :
Berdasarkan USCS
Berdasarkan AASHTO
7
Sistem Unified Soil Classification
System (USCS) : Tata Cara
(SNI 03-6371-2000
Pengklasifikasian Tanah
dengan Cara Unifikasi Tanah)
Tanah
9
Tanah Berbutir Kasar (USCS)
11
Tanah Berbutir Halus (USCS)
1.Tanah-tanah berbutir halus :
kurang dari 50% tertahan pada saringan No. 200 .
14
15
Bagan Alir Klasifikasi Tanah Lempung dan Lanau
Inorganik
Sistem AASHTO
(SNI 03-6797-2002 : Tata Cara Klasifikasi
Tanah dan
Campuran Tanah Agregat untuk
Konstruksi Jalan )
Dikembangkan oleh Hogentogler dan Terzaghi tahun
1929
20
Pemeriksaan untuk menentukan
apakah tanah adalah berbutir kasar
Sistem Klasifikasi AASHTO (1) atau lanau-lempung material dengan
batasan lolos saringan No.200
Halaman
< 25% lolos No.200 A-2 Berikutnya
< 35% lolos No.200
Kelempungan
A-1 Kelanauan PI > 11
> 51% lolos No.40 PI < 10
< 50% lolos No.40
< 15% lolos No. 200 < 25% lolos No. 200 < 10% lolos No. 200 Batas cair Batas cair Batas cair Batas cair
< 30% lolos No.40 < 50% lolos No.40 (LL) < 40 (LL) > 41 (LL) < 40 (LL) > 41
< 50% lolos No.10
PI < 6 PI < 6 N.P (Non Plastis)
21
Pemeriksaan untuk menentukan
apakah tanah adalah berbutir kasar
atau lanau-lempung material dengan
Sistem Klasifikasi
batasan lolos saringan No.200
AASHTO
(2)
Material Berbutir Kasar Lanau - Lempung Material
35% atau kurang lolos saringan No.200 36% atau lebih lolos No.200
Halaman
Lanau Lempung
Sebelumnya
PI < 10 PI > 11
PI =< LL - 30 PI > LL - 30
atau atau
PL => 30 PL < 30
22
Batasan Harga PI dan
LL
Golongan Tanah A-2, A-4, A-
5, untuk
A-6, A-7
70
60
Indeks Plastisitas, IP (%)
'
'U
is
r 0
50
Ga -3 'A'
LL aris
I = G
40 P
30 A-7-6
A-2-6 A-2-7
20 A-6
A-7-5
1
0 A-2-4 A-2-5
A-4 A-5
0
0 1 20 30 40 50 60 70 80 90 10
0 0
Batas Cair, LL (%)
23
Sistem
AASHTO
Sifat Tanah Lunak
5/4/2016 25
KLASIFIKASI TANAH LUNAK
TANAH LUNAK NON ORGANIK
TANAH LUNAK ORGANIK
GAMBUT
5/4/2016 26
Tanah Lempung ( ‘clay’ )
atau lanau ( ‘silt ) yang
Lembek
CBRnya < 4 %
Tanah berpasir yang
(Lunak) dalam keadaan lepas
mempunyai CBRnya <
10%
Secara umum terdapat
diseluruh Indonesia
Khususnya di daerah
yang terpengaruh aliran
sungai-sungai besar
5/4/2016 27
Tanah dgn kadar organik
tinggi
Gambut
Tanah Organik
Gambut :
1. Bila kadar serat > 20%, Gambut berserat
2. Bila kadar serat < 20%, Gambut Amorf
5/4/2016 28
Tanah inorganis
(inorganic soils);
semua jenis tanah
Jenis yang terbentuk
melalui proses
Tanah pelapukan, erosi,
Inorgani dan sedimentasi
5/4/2016 29
Jenis Tanah Gambut
Gambut (peat); semua jenis tanah yang
terbentuk melalui proses pelapukan, erosi,
dan sedimentasi material organis
(tumbuh- tumbuhan);
Gambut bersifat ’fibrous’; yaitu gambut
berumur muda, butiran-butirannya
berbentuk serat-serat.
Gambut bersifat ’amorphous’, yaitu gambut
berumur tua, butiran-butirannya berbentuk
kristal.
5/4/2016 30
Jenis Tanah Organis
Tanah organis (organic soils); semua
jenis tanah yang terbentuk melalui proses
pelapukan, erosi, sedimentasi batuan
dasar dan material organis; termasuk
dalam jenis ini adalah;
Lanau organis.
Lempung organis.
5/4/2016 31
5/4/2016 32
Tanah Expansif
Tanah yg mempunyai sifat kembang-
susut yg tinggi,
bila hujan (kadar air tinggi), tanah akan
menjadi lunak sekali (lumpur),
Musim kemarau (kadar air rendah atau
kering), tanah akan retak-retak atau
terbelah-belah sampai kedalaman ± 1
m atau > 1 m
5/4/2016 33
Tanah Expansif
5/4/2016 37
Tanah Expansif
Plastisitas
Tanah dengan indeks plastisitas dan batas cair yang
tinggi mempunyai potensi untuk mengembang yang
lebih besar.
Struktur tanah
Tanah lempung yang berflokulasi cenderung bersifat
lebih ekspansif dibandingkan dengan yang terdispersi.
Berat isi kering
Tanah yang mempunyai berat isi kering yang
tinggi menunjukkan jarak antar partikel yang kecil,
hal ini berarti gaya tolak yang besar dan potensi
pengembangan yang tinggi.
5/4/2016 38
Identifikasi Tanah
Ekspansif Tingkat
PI (%) SI (%) Pengembangan
5/4/2016 39
Batas-batas atterberg
PI = LL-PL
SL
SI = LL - SL
Tanah Expansif
Tingkat keaktifan (activity)
Batas Atterberg dan fraksi lempung dapat
dikombinasikan menjadi satu parameter yang dinamakan
tingkat keaktifan (activity). Pada umumnya, tanah
dengan indeks plastisitas (PI) kurang dari 15% tidak
akan memperlihatkan perilaku pengembangan. Untuk
tanah dengan PI lebih besar dari 15%, kadar lempung
dan batas Atterbergnya harus diuji. Persamaan berikut
untuk menentukan tingkat keaktifan suatu tanah:
PI
Ac =
5/4/2016 CF 22
Tanah Expansif
dengan pengertian:
Ac adalah tingkat keaktifan (tanpa satuan)
PI adalah indeks plastisitas (%)
CFadalah persentase fraksi lempung
(%)
Jika dikorelasikan dengan potensi
pengembangan, maka tanah lempung
dibagi menjadi tiga kelas
berdasarkan tingkat keaktifannya,
seperti yang diperlihatkan pada tabel
berikut:
5/4/2016 42
Tanah Expansif
Tingkat Potensi
keaktifan Pengembangan
Tabel Korelasi
< 0,75 Tidak Aktif tingkat
0,75 – 1,25 Normal keaktifan
> 1,25 Aktif dengan potensi
pengembangan
5/4/2016 43
Tanah Expansif
Mineral lempung
Mineral lempung merupakan faktor utama yang mengontrol perilaku
tanah ekspansif. Tabel di bawah ini memperlihatkan hubungan
antara jenis mineral dengan tingkat keaktifan. Dari tabel tersebut
terlihat bahwa apabila suatu lempung memiliki kandungan mineral
monmorilonite maka tanah tersebut merupakan tanah ekspansif.
Metode X-ray diffraction merupakan metode yang direkomendasikan
untuk dipakai di antara metode-metode lainnya karena relatif murah
dan cepat.
PI
Ac =
5/4/2016
CF - 10 45
Tanah Expansif
Ac adalah tingkat keaktifan (tanpa satuan)
PI adalah indeks plastisitas (%)
CF adalah persentase fraksi
lempung berdiameter kurang dari 0,002
mm (%)
10 adalah konstanta
Hasil perhitungan tingkat keaktifan dengan
persamaan di atas dikaitkan dengan
persentase fraksi lempungnya, kemudian
diplot ke dalam grafik pada Gambar dibawah
iniuntuk memperoleh besarnya tingkat
5/4/2016 46
Gambar
Klasifikasi
potensi
kembang
(Seed, 1962)
47
KONSTRUKSI BADAN
JALAN
DIATAS TANAH LUNAK
5/4/2016 48
KONSTRUKSI BADAN
JALAN DIATAS TANAH
LUNAK
Tanah lunak tidak dapat langsung
dipakai sebagai subgrade,
penanggulangannya dgn:
Pekerjaan tanah
Perbaikan tanah
Stabilisasi tanah
Pemadatan
5/4/2016 49
Model Permasalahan
5/4/2016 50
Model Permasalahan
5/4/2016 51
Model Permasalahan
5/4/2016 52
Mod
el
kasu
s
yang
serin
g
terja
di
5/4/2016 53
Model Permasalahan
5/4/2016 54
Timbunan oprit jembatan
dimana Abutment
terdorong ke depan, kearah
sungai
Model kasus yang sering terjadi
5/4/2016 59
Model kasus yang sering terjadi
5/4/2016 60
Solusi dengan Pekerjaan
Tanah
Lima metode yang telah diterima
& diterapkan di Indonesia :
1. Penggantian & Pendesakan
material
(Replacement & Displacement)
2. Beban Kontra (Counterweight
Berms)
3. Penambahan Beban
(Surcharging)
4. Konstruksi Bertahap (Staged
5/4/2016
Constrution) 61
Keunggulan masing
masing metode
Metode solusi Meningkatkan Mengurangi
stabilitas penurunan
pasca
konstruksi
Penggantian material V V
Pembebanan V
Konstruksi bertahap V
Penggunaan V V
Material Ringan
5/4/2016 62
1. Penggantian & Pendesakan
Material
5/4/2016 63
1. Pendesakan (Displacement)
5/4/2016 64
1. Pendesakan (Displacement)
5/4/2016 65
2. Beban Kontra (Counterwight
Berms)
5/4/2016 66
3. Penambahan beban
(Surcharge)
Metode ini efektif, bergantung pada :
5/4/2016 67
Kombinasi pelaksanaan
1. Bila hanya sistem Penambahan beban,
perlu waktu lama,
5/4/2016 68
Beban tambahan saja
5/4/2016 69
Kombinasi Beban
tambahan dgn Beban
kontra
5/4/2016 70
Kombinasi Beban
tambahan dgn Penyalir
tegak
5/4/2016 71
Kolom Pasir Vertikal
(Vertical Sand Drain)
Kolom vertikal berisi pasir, diameter 30 – 45 cm
timbunan tanah
badan jalan
5/6/19 72
4. Beban bertahap
1. Bila tanah lunak dibebani, rongga (angka pori)
tanah bawah akan mengecil, kepadatan
tanah akan naik, kuat geser tak terdrainase
(undrained) juga naik,
5/4/2016 73
Kenaikan Kuat geser
akibat konsolidasi
5/4/2016 74
5. Penggunaan Material
ringan
5/4/2016 75
Solusi dengan perbaikan
tanah
1. Ada 3 pendekatan dasar dalam
penggunaan tiang,
memikul keseluruhan, memikul
sebagian, memikul setempat.
5/4/2016 76
Solusi dengan perbaikan tanah
b) Memikul sebagian
5/4/2016 77
Solusi dengan perbaikan
tanah
5/4/2016 78
Pengikat kepala tiang
1. Bila tiang tiang tidak diberi ikatan,
seperti sapu lidi yang tidak diikat,
5/4/2016 79
Pengikat kepala tiang
5/4/2016 80
Pengikat kepala tiang
5/4/2016 81
Lantai bertiang (Piled
Embankment)
1. Tiang berlantaikan beton yg dapat
memikul beban timbunan,
5/4/2016 82
Lantai bertiang
5/4/2016 83
Lantai bertiang
5/4/2016 84
KONSTRUKSI JALAN
DIATAS TANAH
GAMBUT MEMAKAI GALAR
b).TANAH TIMBUNAN
SEBAIKNYA DIGUNAKAN URUGAN PILIHAN YAITU YANG
TERDIRI DARI TANAH, PASIR DAN KERIKIL.
TANAH YANG MUDAH MENGEMBANG APABILA KENA AIR,
TIDAK BOLEH DIGUNAKAN,
5/4/2016 86
KONSTRUKSI JALAN
DIATAS TANAH GAMBUT
MEMAKAI
GALAR
c). BAHAN LAPIS PEMISAH
5/4/2016 88
TAHAPAN PEMBANGUNAN JALAN
DIATAS TANAH GAMBUT MEMAKAI
GALAR
1. PENENTUAN LOKASI DAN PENYIAPAN TANAH DASAR
5/4/2016 89
TAHAPAN PEMBANGUNAN
JALAN DIATAS TANAH
GAMBUT MEMAKAI GALAR
b). LAKUKAN PENYIAPAN TANAH DASAR DENGAN CARA
SEBAGAI BERIKUT:
5/4/2016 90
CONTOH GALAR 1 (SATU) LAPIS
PENGAPIT
R (JARI-JARI TIKUNGAN)
5/4/2016 91
GALAR ATAS/LAPIS 2
DAERAH PINGGIR
DIPAKU SEMUA
5/4/2016 92
TAHAPAN PEMBANGUNAN
JALAN DIATAS
TANAH GAMBUT
PEMASANGAN MEMAKAI
SEPARATOR )
GALAR
BAHAN
BAHAN LAPIS PEMISAH TIMBUNAN
LAPIS PEMISAH
(SEPARATOR)
TAMBAHAN
MINIMUM ( 1 M)
5/4/2016 94
Matras dengan/tanpa tiang
5/4/2016 95
TEKNOLOGI
GEOSINTETIK
Produk teknologi canggih dan unik terbuat dari
bahan baku polymer/sintetis, yg dibuat secara
dirajut, ditenun
mempunyai karakteristik secara umum : fisis,
mekanis, hidrolis, tahan terhadap efek kimia dari
tanah,
Bersifat : flexible dan semi elastis, mempunyai
kuat tarik ulur spesifik tertentu, rentan terhadap
sinar ultraviolet
diaplikasikan untuk pekerjaan teknik
sipil/geoteknik yg berhubungan dg tanah.
5/4/2016 96
TEKNOLOGI
GEOSINTETIK
Berdasarkan bentuk dikelompokkan
menjadi :
Geogrid
Geotextile
Geomembrane
Geocomposite
Geolinear
dll
5/4/2016 97
TEKNOLOGI
GEOSINTETIK
Fungsi :
Sebagai lapisan pemisah (separator)
Sebagai lapisan penyaring (filtration)
Sebagai lapisan kedap air
(impermeable)
Sebagai lapisan drainase (drainage)
Sebagai lapisan perkuatan tanah
(reinforcement)
Sebagai pelindung terhadap
erosi
5/4/2016 98
TEKNOLOGI
GEOSINTETIK
Jenis Geotextile :
5/4/2016 99
Woven geotextile
Separator, protection,
reinforcement
Pavement
• Paved & Unpaved Stabilization
Road
Construction
• Retaining Wall &
Mechanicall
Embankment y
• Runway Stabilized
• Slope Earth
Reinforcemen Wall
t
• Silt Fence Mechani
c ally
• Reclamation Stabilize
• Marine d Earth
5/4/2016 Engineering
Wall
151
Non Woven Geotextile
Separation, Drainage, Filtration, Protection
Separation
between soil layers
Separation separator between rock
between soft and soil
ground and road foundation
base
Prevent mixing soil
and rock
Vertical and separator in
Horizontal road
Drainage construction
Filtration over
extremely
5/4/2016
soft soil 152
Geogride
Slope to Soft Soil Foundation
Reinforcement
Uni-Axial
Slope Reinforcement
Walls/Abutments Reinforcement Sub
Base
Embankment Stabilizati
Landfill on
Bi-Axial
Stabilization
Soft Soil Foundation Reinforcement
Road, Railways, Port, Airport Runways
Temporary Road, Unpaved Area
Mat Reinforcement Sub
5/4/2016 Base
Reinforceme 153
Geomembran
Impermeable - Impervious
layer
Embankment
Stabilizing Highways Enviromesh
Landscape of Golf JM
Courses
Houses
Development
Beaches & Banks
Sand Dunes
Wall of Dams Enviromesh
Restoration of mining FM
and agricultural land
Nature reserves and Enviromesh
156
I – Consol
Very Soft
Soil
Improvem
ent
The improvement works
for the reclaimed land
The works for the
residence and industrial
area
The road, railroad,
airport VERTICAL
construction site
Harbor construction site
DRAIN
Gas and crude petroleum
storage building site
5/4/2016 157
Horizontal
Drain
Drainage Problem solving
The improvement works
for the reclaimed land
The works for the
residence and industrial
area
The road, railroad,
airport construction
site
Harbor construction
site
Gas and crude
petroleum storage
building site
Dike construction
5/4/2016
Retaining Wall
System
Mechanically Stabilized
Earth Wall
Bridge segmental
Abutment block
Steep Slope Wrap
Channel Lining Around
Reinforced
Gabion Wall in Geogrid
Widening of
Highway Gabion
-
River Banks
Geogri
Culvert d
Outlets
5/4/2016
159
Penyalir tegak
1. Bisa berupa bahan Pasir, diameter 20-40
cm, jarak 1,5 – 3 meter,
2. Bisa dari Geosintetik,
spt PVD (Perforated Vertical Drain), lebar
10 cm, tebal 0,4 cm,
3. Bahan yg murah meriah : Jute Fibre Drain,
dari bahan Goni,
4. Kedalaman penyalir tegak 24–45 m
5/4/2016 109
Penyalir tegak
5/4/2016 110
Penyalir tegak
167
Jenis Vertical Drain
Sand drain
Prefabricated drains
SELAMAT BELAJAR
DAN
TERIMA KASIH
115