MEKANIKA
TANAH
3 SKS
KLASIFIKASI TANAH
9
ABSTRAK
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Pemahaman fungsi mempelajari Sistem klasifikasi tanah • Cara
pengklasifikasian tanah dengan system AASTHO.
• Cara pengklasifikasian tanah denganTatap Muka
sistem USCS
05
Fakultas: Teknik Kode Mata Kuliah: F50219001
Program Studi: Teknik Sipil Disusun Oleh: Era Agita Kabdiyono ST.,
TUJUAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Pemahaman fungsi mempelajari Sistem klasifikasi tanah • Cara
pengklasifikasian tanah dengan system AASTHO.
• Cara pengklasifikasian tanah dengan sistem USCS
Gravitasi
10
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI TANAH
11
utaama yang dikandungnya, misalnya lempung berpasir (sandy
clay), lempung berlanau (silty clay) dan seterusnya. Pada tabel 2.2
dijelaskan sistem klasifikasi berdasarkan ukuran batas dari butiran
tanah, yaitu:
a. Pasir : butiran dengan diameter 2,0 sampai dengan 0,05
mm
b. Lanau : butiran dengan diamteter 0,05 sampai dengan 0,002
mm
c. Lempung : butiran dengan diameter lebih kecil dari 0,002 mm
12
tanah berbutir halus dimana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah
tersebut lolos saringan no. 200. Tanah yang memiliki presentase lebih dari
35% dari jumlah butiran yang lolos saringan no. 200 dikalsifikasikan ke
dalam kelompok A-4, A-5, A-6 dan A-7 (Braja M. Das, 1993).
Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut sebagian
besar adalah lanau dan lempung. Sistem klasifikasi AASHTO didasarkan
pada kriteria berikut:
1. Ukuran butir:
Kerikil : lolos saringan dengan diameter 75 mm (3in) dan yang
tertahan pada saringan no. 10 (2 mm).
Pasir : lolos saringan no. 10 ( 2 mm) dan yang tertahan pada
saringan no .200 (0,075 mm).
Lanau dan Lempung : lolos saringan no. 200.
2. Plastisitas
Dikatakan lanau apabila bagian-bagian yang halus dari tanah
mempunyai indeks plastisitas (PI) sebesar 10 atau kurang.
Sedangkan nama berlempung digunakan apabila bagian-bagian
yang halus dari tanah mempunyai indeks plastisitas sebesar 11 atau
lebih.
3. Apabila batuan yang memiliki ukuran yang lebih besar dari 75 mm
ditemukan di dalam contoh tanah yang akan ditentukan klasifikasi
tanahnya, maka batuan tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu,
tetapi presentase dari batuan tersebut harus dicatat.
Pada klasiifikasi AASHTO, kelompok A-7 dibagi atas A-7-5 dan A-7-6
tergantung pada batas plastisnya (PL).
Untuk PL > 30, klasifikasinya A-7-5
Untuk PL < 30, klasifikasinya A-7-6
13
Tabel 5.1 Klasifikasi Tanah untuk LapisanTanah Dasar Jalan Raya (Sistem AASHTO)
Tanah berbutir Tanah Lanau - lempung
Klasifikasi Umum (35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan (Lebih dari 35% dari seluruh contoh
No. 200) tanah lolos ayakan No. 200)
A-1 A-2 A-4 A-5 A-6 A-7
Klasifikasi kelompok A-1- A-3 A-7-5
A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
a A-7-6
Analisa Saringan (%
lolos)
Mak
No. 10 s 50
Mak Maks Maks
No. 40 s 30 50 51
Mak Maks Maks Maks Maks Maks
Maks 35 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36
No. 200 s 15 25 10 35 35 35
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No. 40
Maks Maks Maks
Min 41 Maks 41 Min 41 Maks 40 Min 41
Batas cair (LL) 40 40 40
Maks Maks Maks
NP Min 11 Min 11 Maks 10 Min 11 Min 11
Indeks plastisitas (PI) Maks 6 10 10 10
Indeks Kelompok (GI) 0 0 0 4 Maks 8 Maks 12 Maks 16 Maks 20 Maks
Batu pecah,
Pasir Kerikil dan pasir yang berlanau atau
Tipe material yang paling kerikil dan Tanah berlanau Tanah berlempung
halus berlempung
dominan pasir
Penilaian sebagai bahan
Sangat baik sampai baik Sedang sampai buruk
tanah dasar
Sumber : Braja M. das, 1993
14
Gambar 5.1 Indeks Plastisitas (PI) Untuk Tanah Dalam Kelompok A-2, A-4, A-5,
A-6 dan A-7
Indeks kelompok (GI) diperlukan dalam mengevaluasi kualitas suatu tanah dasar
dari suatu jalan raya. Indeks kelompok dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
GI = (F – 35)[0,2 + 0,005(LL – 40) + 0,01(F – 15)(PI – 10)
Dimana:
GI : Indeks Kelompok
F : Persen material lolos saringan no. 200
LL : Batas cair
PI : Indeks Plastisitas
Beberapa aturan untuk menggunakan nilai GI, antara lain:
a. GI < 0 , maka dianggap GI = 0
b. Nilai GI dari persamaan 2.1, dibulatkan ke angka terdekat
c. Nilai GI = 0 untuk kelompok tanah A-1a, A-1b, A-2-4, A-2-5, dan A-3
d. GI = 0,01 (F – 15)([PI – 10) untuk kelompok tanah A-2-6 dan A-2-7
e. Tidak ada batasan nilai GI
1.
Unified Soil Clasification System (USCS)
Tanah dikatakan berbutir kasar (kerikil dan pasir), jika lebih dari 50%
tinggal pada saringan nomor 200, begitu pula sebaliknya, tanah dikatakan
berbutir halus (lanau dan lempung), jika lebih dari 50% lolos saringan
nomor 200.
1) Periksa batas-batas Atterberg, jika batas cair (LL) lebih dari 50,
diklasifikasikan sebagai H (plastisitas tinggi) dan jika kurang dari 50
diklasifikasikan sebagai L (plastisitas rendah).
Contoh Soal:
Soal 1.
Jika diketahui distribusi ukuran butir tanah A terdiri dari 30% pasir, 40% lanau
dan 30% lempung, tentukan klasifikasi tanah A berdasarkan tekstur!.
Jawab:
Soal 2.
Jika diketahui distribusi ukuran butir tanah B terdiri dari 20% kerikil, 10% pasir,
30% lanau dan 40% lempung, tentukan klasifikasi tanah B berdasarkan tekstur!.
Jawab:
Data hasil uji laboratorium diperoleh sbb: batas platis (PL) = 16% dan batas cair
(LL) = 42%, sedang dari analisis saringan diperoleh:
Jawab:
Persentase lolos saringan nomor 200 = 61,5% (> 50%) tanah berbutir
halus.
Batas cair (LL) = 42% (< 50%) CL atau ML
Indeks plastisitas (PI) = LL – PL = 42% – 16% = 26%.
Nilai PI dan LL diplot ke diagram plastisitas CL
Jadi tanah tersebut di atas diklasifikasikan sebagai CL (lempung tak
organik berplastisitas rendah).
Soal 4.
Distribusi ukuran butiran dua contoh tanah (A dan B) di berikan dalam gambar
C.4. Batas cair (LL) dan batas plastis (PL) tanah yang lolos saringan nomor 40,
untuk tanah A sebesar LL = 30 dan PL = 22, sedangkan tanah B sebesar 26 dan
20. Klasifikasikan tanah A dan B tersebut dengan USCS.
Jawab:
Tanah A
Sekitar 8% dari tanah lolos saringan nomor 200 (0,075 mm) tanah
berbutir kasar.
100% dari tanah, lebih halus (lolos) saringan nomor 4 (4,75 mm) tanah
berpasir.
Nilai 8%, berada antara 5% – 12%, oleh karena itu digunakan simbol
dobel (ganda).
D10 = 0,085 mm; D30 = 0,120 mm; dan D60 = 0,135 mm, jadi:
D60 0 ,135
Cu = = =1 , 59
D10 0 ,085 < 6,0
( D30 )2 (0 , 120 )2
C c= = =1, 25
D10 . D60 0 , 085 . 0 ,135 > 1,0
Soal 5.
Hasil analisis butiran dari tanah anorganik diperoleh data sbb:
Jawab:
Soal 7.
95% berat suatu tanah lolos saringan No. 200 dan mempunyai batas cair (LL) 60
dan indeks plastisitas (PI) 40. Klasifikasikan tanah tersebut dengan cara
AASTHO.
Jawab: