Anda di halaman 1dari 5

AASHTO SYSTEM

Aldi Ridho Kurniawan

(03021382025091)

Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Pertambangan

Kampus Palembang

Kelas A
BAB I
1.1 Latar belakang
Sistem AASHTO adalah suatu materi kuliah pada mata kuliah mekanika
tanah yang membahas klasifikasi tanah menurut ukuran , indeks plastisitas , dan
jika berbatu dipisahkan dari sampel tanah .Namun masih banyak mahasiswa
atau individu yang belum memahami klasifikasi tanah menggunakan system
AASHTO.
Penulisan makalah ini salah satu sarana bagi mahasiswa atau individu
memahami klasifikasi tanah menggunakan sitem AASHTO

1.2 Rumusan Masalah


 Sejarah pengembangan sistem AASHTO
 Kegunaan sistem AASHTO
 klasifikasi sistem AASHTO melalui tabel
 Berdasarkan apa sistem AASHTO diklasifikasikan

1.3 Tujuan Penulisan


 Mengetahui sejarah pengembangan sistem AASHTO
 Mengetahui kegunaan sistem AASHTO
 Mengetahui klasifikasi AASHTO melalui table
 Mengetahui dasar sistem AASHTO diklasifikasikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Sistem AASHTO


Sistem klasifikasi ini dikembangkan pada dalam 1929 sebagai Public
Road Administration Classification System. Sistem ini sudah mengalami
perbaikan, versi yang sekarang ini berlaku adalah yang diajukan oleh
Committee on Classification of Materials for Subgrade and Granular Type Road
of the Highway Research Board dalam tahun 1945 (ASTM Standard no D-3282,
AASHTO metode M145)

2.2 Kegunaan Sistem AASHTO


Sistem klasifikasi AASHTO berguna untuk menentukan kualitas tanah
guna pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (subbase) dan tanah dasar(subgrade).
Karena sistem ini ditujukan untuk pekerjaan jalan tersebut,maka penggunaan
sistem ini dalam prakteknya harus dipertimbangkan terhadap maksud aslinya.

2.3 Tabel Sistem AASHTO


Sistem klasifikasi AASHTO yang dipakai saat ini tertera dalam tabel .
Pada sistem ini tanah diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok besar, yaitu
A-l sampai dengan A-7. Tanah yang diklasifikasikan kedalam A-l, A-2, A-3
adalah tanah berbutir dimana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah
tersebut lolos ayakan No. 200 (tanah berbutir kasar). Tanah dimana lebih dari
35% butirannya lolos ayakan No. 200 diklasifikasikan kedalam kelompok A-4,
A-5, A-6, A-7 (tanah lempung lanauan).

2.4 Dasar Sistem AASHTO diklasifikasikan


Sistem klasifikasi ini didasarkan pada kriteria dibawah ini:
Sistem klasifikasi AASHTO dibuat dengan mempertimbangkan kriteria sebagai
berikut :

1. Ukuran butir tanah

a. Kerikil : fraksi melewati saringan 75-mm (3-inch ) dan tertahan pada saringan
no 10 (2-mm)

b. Pasir : fraksi melewati saringan no 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no


200 (0,075 mm)

c. Lumpur dan lanau : fraksi melewati saringan no 200

2. Plastisitas

Tanah disebut tanah berlumpur (silty) ketika fraksi halus tanah memiliki
indeks plastisitas 10 atau kurang. Sedangkan tanah liat (clay) adalah ketika
fraksi halus tanah memiliki indeks plastisitas 11 atau lebih.

3. Jika berbatu dan bongkah (ukuran lebih besar dari 75 mm) yang diuji,
mereka dipisahkan dari bagian dari sampel tanah dari mana klasifikasi tersebut
dibuat. Namun, persentase material tersebut dicatat.

Untuk mengklasifikasikan tanah yang sesuai dengan tabel dibawah, kita harus
menerapkan data uji mulai dari kiri ke kanan. Dengan proses eliminasi, tanah
dikelompokan pertama dari kiri lalu menuju ke kriteria yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

 lmutekniksipil.com/teknik-pondasi/sistem-klasifikasi-tanah-aashto-
dan-uscs
 http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-ekofebriya-
4964-3-bab2--8.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/211818-study-kekuatan-
tanah-dasar-jalan-akibat.pdf
 https://prionggodo.wordpress.com/2016/09/12/sistem-klasifikasi-
tanah-berdasarkan-aashto/

Anda mungkin juga menyukai