Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Mekanika Tanah

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.4 Klasifikasi Tanah Berdasarkan AASHTO dan USCS

3.4.1 Tujuan
Tujuan dari perngujian ini adalah untuk menentukan dan
mengklasifikasikan tanah berdasarkan system penamaan dari AASHTO dan USCS.

3.4.2 Teori Dasar


Sistem klasifikasi tanah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan
informasi terkait karakteristik dan sifat sifat tanah. Banyak sistim klasifikasi tanah
yang sudah dikemukakan, namun yang paling awam dan paling sering digunakan
diantaranya adalah AASHTO dan USCS.
a. Sistem AASHTO
Sistim klasifikasi tanah berdasarkan AASHTO dikembangkan
semenjak tahun 1929 merupakan sistim yang sering digunakan untuk
keperluan jalan raya. Sistim ini membagi tanah menjadi tujuh kelompok
besar yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah diklasifikasikan berdasarkan
presentase jumlah butiran tanah yang lolos no 200 dan nilai Atterberg
limit.
Tanah yang diklassifikasikan kedalam kelompok A-1, A-2 dan A-3
adalah butiran yang lolos saringan no 200 sama atau kurang dari 35%.
Sedangkan butiran yang lolos saringan no 200 lebih 35% dikelompokkan
kedalam A-4, A-5, A-6, dan A-7. Tanah tanah tersebut umumnya adalah
tanah lempung dan lanau. Klasifikasi ini mengikuti kriteria sebagai
berikut:
1. Ukuran butiran
a) Kerikil
Fraksi yang lulus saringan 75 mm dan tertahan saringan no
10 (2 mm)
b) Pasir
Fraksi yang lolos saringan no 10 (2 mm) dan tertahan
saringan no 200 (0,075 mm)

c) Lanau dan lempung

Kelompok 16 66
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Fraksi yang lolos saringan no 200
2. Plastisitas
Tanah akan dikatakan berlumpur ketika fraksi tanah memiliki
indeks plastisitas 10 atau kurang, dan istilah clayey diterapkan ketika
fraksi memiliki indeks plastisitas 11 atau lebih
3. Jika berbatu dan berbongkah
Ukuran yang lebih besar dari 75 mm yang diuji maka harus
dipisahkan dari bagian sampel tanah dari mana klasifikasi itu dibuat.
Untuk mengklasifikasikan tanah berdasarkan tabel diatas, harus
dilakukan analisa pengujian data dari kiri ke kanan dengan metode
eleminasi. Untuk mengevaluasi tanah, kita juga harus menghitung
Group Indeks (GI) dengan rumus:

Keterangan :
F200 = Persentase butiran yang lolos saringan No 200
LL = Liquid Limit
PI = Plasticity Index
Rumus diatas berlaku jika tanah diklasifikasikan kedalam kelompok
A-4, A-5, A-6, A-7, A-7-5, dan A-7-6. Sedangkan jika tanah
diklasifikasikan kedalam kelompok A-1-a hingga A-2-5 maka GI = 0. Dan
jika tanah diklasifikasikan kedalam kelompok A-2-6 atau A-2-7 maka
untuk menghitung GI menggunakan rumus :

b. Sistim USCS
Sistim USCS mengklasifikasikan tanah menjadi dua kategori besar
yaitu:
1. Tanah kasar dengan syarat kurang dari 50% tanah lolos melalui
saringan no 200. Kelompok ini dimulai dengan symbol awal G
(Gravel) dan S (Pasir).

Kelompok 16 67
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2. Tanah halus yaitu tanah dengan 50% atau lebih dapat melewati
saringan no 200. Kelompok ini dimulai dengan prefix M untuk
lumpur organic, symbol Pt digunakan untuk gambut, tanah
kotoran dan tanah lain dengan kadar organic yang tinggi
Untuk mengetahui tanah tersebut berjenis organic atau inorganic,
dapat dilakukan pergitungan secara empiris melalui perbandingan:

𝐿𝐿 − 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑛
൬ ൰ < 0,75
𝐿𝐿 − 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

maka dari itu jika perbandingan antara LL (Liquid Limit) kering


dengan LL Tidak kering kecil dari 0-75 m maka tanah tersebut
diklasifikasikan berjenis organic.

3.4.3 Data Hasil Pratikum


a. Sampel tanah = 300 gram
b. LL = 50,21 %
c. PL = 34,24 %
d. PI = 15,97 %
e. Passing Shieve No 4 = 99,77 %
f. Retained Shieve No 4 = 0,23 %
g. Passing Shieve No 10 = 99,54 %
h. Passing Shieve No 40 = 97,67 %
i. Passing Shieve No 200 = 90,74 %
j. Retained Shieve No 200 = 9,26 %
k. Koefisien Keseragaman (Cu) = 6,84 %
l. Koefisien Gradasi (Cc) = 0,19 %
m. AASHTO Clasification = A-7-6 (Tanah Lempung)
n. USCS Clasification = MH (Tanah Lanau Lempung
Anorganik)

Kelompok 16 68
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.4.4 Bagan Alir

Mulai

Tanah uji disiapkan

Tanah ditaruh kedalam cawan atau


wadah menjadi beberap sampel

Sampel uji diperiksa LL, PL, PI


dan Ukuran butiran tanah

Hasil uji disesuaikan dengan standar AASHTO


dan USCS untuk mengidentifikasi tanah

Pembahasan

3.4.5 Pembahasan
a. AASHTO (American Association of State Highway Transportation
Official)
b. USCS (Unified Soil Classification System)

3.4.6 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan pengklasifikasian tanah
menurut AASHTO yaitu Silty Soill (A-5) dan menurut US CS yaitu MH, CH dan
OH.

Kelompok 16 69

Anda mungkin juga menyukai