Anda di halaman 1dari 14

SISTEM KLASIFIKASI TANAH

Ada 2 sistem pendekatan:


 Berdasar ukuran partikel: USDA (U.S Department of Agriculture)

 Berdasar Pemakaian ( mempertimbangkan Textural dan Plastisitas


/Atterberg limits):

• AASHTO (American Association of State Highway and


Transportation Officials)  untuk subgrade
• USCS  digunakan oleh ASTM dan Uniform Building Code
USDA 2

Pasir : 2.0 mm – 0.05 mm


Lanau : 0.05 mm – 0.002 mm
Lempung : < 0,002 mm

Apabila distribusi ukuran butir


tanah A adalah : 30% pasir, 40%
lanau, dan 30% butiran dengan
ukuran lempung (< 0,002 mm),
klasifikasi tekstur tanah yang
bersangkutan dapat ditentukan
dengan cara seperti yang
ditunjukkan dengan anak panah.
Jenis tanah A termasuk dalam
daerah lempung tanah liat
KLASIFIKASI TANAH AASHTO

3
KLASIFIKASI TANAH AASHTO
4

Penentuan Klasifikasi Group A-4 s/d A-7


𝐺𝐼 = 𝐹 − 35 0.2 + 0.005 𝐿𝐿 − 40 + 0.01(𝐹 − 15)(𝑃𝐼 − 10)
GI = Group Index
F = persentase butiran yang lolos ayakan No. 200
LL = batas cair (Liquid Limit)
PI = indeks plastisitas

aturan untuk menentukan harga dari indeks grup:


a) Apabila Persamaan menghasilkan nilai GI yang negatif, maka harga GI dianggap nol
b) Indeks grup yang dihitung dengan menggunakan Persamaan dibulatkan ke angka
yang paling dekat (sebagai contoh: GI = 3,4 dibulatkan menjadi 3,0; GI = 3, 5
dibulatkan menjadi 4,0)
c) Tidak ada batas atas untuk indeks grup
d) Indeks grup untuk tanah yang masuk dalam kelompok A- l a, A- l b, A-2-4, A-2-5, dan
A-3 selalu sama dengan nol
e) Untuk tanah yang masuk kelompok A-2-6 dan A-2-7, hanya bagian dari indeks grup
untuk PI saja yang digunakan, yaitu 𝐺𝐼 = 0.01(𝐹 − 15)(𝑃𝐼 − 10)
6

Kelas Subgrade Nilai Indeks Group


Sangat baik 0
Baik 0–1
Sedang 2–4
Buruk 5–9
Sangat buruk 10 - 20
KLASIFIKASI TANAH AASHTO

7
Contoh Soal:
Hasil dari uji analisis distribusi butir suatu tanah adalah sebagai berikut:
Persentase butiran y ang lolos ayakan No. 10 = 100%
Persentase butiran yang lolos ayakan No. 40 = 58%
Persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 = 58%
Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) dari tanah yang lolos ayakan No. 40
adalah 30 dan 10. Klasifikasikan tanah tersebut dengan cara AASHTO

Penyelesaian :
Karena tanah yang lolos ayakan No. 200 adalah sebesar 58%, maka tanah
ini masuk dalam klasifikasi lanau-Iempung (silt-clay) - yaitu masuk ke dalam kelompok
A-4, A-5 , A-6, atau A-7. Perhatikan angka-angka yang diberikan dalam Tabel Klasifikasi
AAHSTO, dari kolom sebelah kiri ke kolom sebelah kanan; tanah yang diuji ternyata
masuk dalam kelompok A-4.

Dari persamaan:
GI = (F - 35) [0,2 + 0,005(LL - 40)] + 0,01(F - 15)(PI - 10)
= (58 - 35) [0,2-+ 0,005(30 - 40)] + (0,01)(58 - 15)(10 - 10)
= 3,45 = 3

Jadi, tanah diklasifikasikan sebagai A-4(3).


Sistem Klasifikasi Unified
Sistem ini pada mulanya diperkenalkan oleh Casagrande dalam tahun 1942 untuk
dipergunakan pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang yang dilaksanakan
oleh The Army Corps of Engineers selama Perang Dunia II. Dalam rangka kerja sama
dengan United States Bureau of Reclamation tahun 1 952, sistem ini
disempurnakan. Pada masa kini, sistem klasifikasi tersebut digunakan secara luas
oleh para ahli teknik.

Tanah digolongkan menjadi 2:


1. Tanah berbutir kasar, dimana > 50 % butiran kasar tertahan no. 200,
Gravel (G) dan Sand (S)
2. Tanah berbutir halus, dimana > 50 % butiran halus lolos no. 200. Silt (M),
inorganic clay (C), organic clay (O), serta tanah dengan kandungan organik tinggi
(Pt)
- Disamping itu, dikenal istilah: W (well graded), P (poorly graded), C (gradasi baik dg
lempung sebagai pengikat), dan M (berbutir kasar dengan tanah berbutir halus)

- Untuk tanah berbutir halus, untuk LL < 50% ditambah notasi L, untuk LL> 50%
ditambah notasi H. Selanjutnya ploting menggunakan Plasticity chart.
10
Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande)
Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
12

Anda mungkin juga menyukai