Anda di halaman 1dari 23

Soil Mechanics

Lecture 2 :
“KLASIFIKASI TANAH”

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Zulfadli


TIM DOSEN MATA Ibrahim,
KULIAH ST.,TANAH
MEKANIKA MT.
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OUTLINES

Klasifikasi Tanah
1

Persamaan & Perbedaan Sistem Klasifikasi AASHTO & USCS


2

Sistem Klasifikasi Tanah - AASHTO


3

Sistem Klasifikasi Tanah - USCS


4
LEARNING OBJECTIVES

1. Mampu memahami dan menjelaskan defenisi, fungsi, dan sistem yang digunakan dalam melakukan klasifikasi tanah
2. Mampu memahami dan mengklasifikasikan tanah berdasarkan klasifikasi AAHTO
3. Mampu memahami dan mengklasifikasikan tanah berdasarkan klasifikasi USCS
4. Mampu memahami dan menguraikan persamaan dan perbedaan sistem klasifikasi AASHTO & USCS
01
KLASIFIKASI TANAH
(Soil Classification)

• Pada awalnya, metode yang digunakan untuk mengenal tanah adalah dengan menggunakan identifikasi secara visual (visual identification) melalui pengamatan
tekstur tanah atau biasa disebut sebagai cara empiris
• Menentukan jenis tanah secara empiris ternyata tidak cukup dan tidak mampu menggambarkan tanah secara spesifik, karena setiap wilayah memiliki jenis
tanah yang berbeda-beda, maka sifat-sifat tanahnya juga akan berbeda
• Seiring berkembangnya ilmu tanah, muncul ilmu mekanika tanah sebagai bagian dari ilmu fisika yang menjelaskan tanah dari segi fisis dan mekanisnya
• Mekanika tanah ini membantu mengklasifikasikan tanah bukan hanya dari tekstur saja, tetapi juga dari segala aspek karakteristik tanahnya, contohnya
berdasarkan ukuran butir dan plastisitas tanah.
• What is soil classification?
Mengelompokkan tanah yang berbeda-beda dengan properties yang sama kedalam satu grup atau sub-grup yang menunjukkan karakteristik yang sama (B. M. Das & K. Sobhan,
1984)
• What is the aim of soil classification?
a. Mengenal tanah menurut intrinsic properties tanahnya
b. Memudahkan engineer dalam mengingat sifat-sifat tanah
c. Notasi tanah
• What is the standardization system in soil classification?
a. Klasifikasi berdasarkan tekstur menggunakan U.S. Department of Agriculture (USDA)
b. Klasifikasi berdasarkan sifat fisis dan mekanis menggunakan Unified Soil Classification System (USCS) and AASHTO Classification System - American Association of State
Highway Transportation Official
• What is the disadvantage of using soil classification system?
Penyelesaian masalah stabilitas, kompresi (penurunan), aliran air yang didasarkan pada klasifikasi tanah sering menimbulkan kesalahan yang berarti (Lambe, 1979 dalam Hary, C.
H., 2012).
JENIS TANAS SECARA UMUM BERDASARKAN UKURAN BUTIR

Kerakal Kerikil Pasir Lanau - Lempung

Figure 1. Jenis Tanah Berdasarkan Ukuran Butir


01
02
SISTEM KLASIFIKASI TANAH - AASHTO
(AASHTO Classification System)

• Dikembangkan pada tahun 1929 sebagai Public Road Administration Classification System
• Sistem klasifikasi ini sudah mengalami beberapa kali revisi
• Versi yang berlaku saat ini adalah yang diajukan oleh Committee on Classification of Materials for Subgrade and Granular Type Road of the Highway Research
Board tahun 1945 (ASTM D-3282, AASHTO M145)
• Pada intinya, standar ini digunakan dalam uji tanah subgrade untuk jalan raya
• Sistem klasifikasi USCS didasarkan pada karakteristik ukuran partikel, batas cair (Liquid Limit), dan indeks plastisitas (Plasticity Index)
Basic information for proper classification according to AASHTO System

Grain Size (Uk. Butir) Kerikil Bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm (3 inch) dan tertahan pada ayakan no. 20 (2 mm)
Pasir Bagian tanah yang lolos ayakan no. 10 (2 mm) dan tertahan pada ayakan no. 200 (0,075 mm)
Plasticity (Plastisitas) Nama berlanau digunakan apabila indeks plastisitas (PI) sebesar ≤ 10
Nama berlempung digunakan apabila indeks plastisitas (PI) sebesar ≥ 11
Boulder (Batuan) Apabila batuan (ukuran > 75 mm) ditemukan di dalam contoh tanah yang akan ditentukan klasifikasi tanahnya, maka batuan-batuan tersebut harus
dikeluarkan terlebih dahulu. Tetapi persentase dari batuan yang dikeluarkan harus dicatat

Basic Classification

• Dikelompokkan menjadi tujuh kelompok besar, yaitu A-1 hingga A-7


1. A-1, A-2, dan A-3 termasuk kedalam kelompok tanah granular dengan ≤ 35% berat tanah lolos saringan no. 200 (< 0,075 mm)
2. A-4, A-5, A-6, dan A-7 termasuk kedalam kelompok silt (lanau) - clay (lempung) dengan > 35% berat tanah lolos saringan no. 200 (< 0,075 mm)
Steps for Classifying Soil - AASHTO

Sieve Analysis

Coarse Grained Soil Fine Grained Soil


≤ 35% pass #200 > 35% pass #200

Determine % Passing and % Retain at Sieve No. 10, Determine % Passing and % Retain at Sieve No. 10,
% Passing No. 40, and No. 200 % Passing No. 40, and No. 200

Determine Liquid Limit (LL) and Plasticity Index (PI) Determine Liquid Limit (LL) and Plasticity Index (PI)
for Soil Passing No. 40 for Soil Passing No. 40

A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-6

Lihat Slide 10 Lihat Slide 11


Figure 2. Classification of Highway Subgrade Materials

General Specification Granular Materials (35% or less of total sample passing no. 200)

A-1 A-2
Group Classification A-3
A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7

Sieve analysis (Percentage passing)


No. 10
Max. 50
No. 40
Max. 30 Max. 50 Min. 51
No. 200
Max. 15 Max. 25 Max. 10 Max. 35 Max. 35 Max. 35 Max. 35

Characteristics of fraction passing No. 40


Liquid limit (LL)
Max. 40 Min. 41 Max. 40 Min. 41
Plasticity index (PI)
Max. 6 NP Max. 10 Max. 10 Min. 11 Min. 11
Usual types of significant constituent materials Stone fragments, gravel, and sand Fine sand Silty or clayey gravel and sand

General subgrade rating Excellent to good

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 127
General Specification Silt-Clay Materials (more than 35% of total sample passing no. 200)

A-7
Group Classification A-4 A-5 A-6 A-7-5a
A-7-6b

Sieve analysis (Percentage passing)


No. 10
No. 40
No. 200
Min. 36 Min. 36 Min. 36 Min. 36

Characteristics of fraction passing No. 40


Liquid limit (LL)
Max. 40 Max. 41 Max. 40 Min. 41
Plasticity index (PI)
Max. 10 Max. 10 Min. 11 Min. 11
Usual types of significant constituent materials Silty soils Clayey soils

General subgrade rating Fair to poor


Catatan :
A-7-5, PI ≤ (LL - 30)
A-7-6, PI > (LL - 30)

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 127
01
03
SISTEM KLASIFIKASI TANAH - USCS
(Unified Soil Classification System)

• Diusulkan oleh Casagrande, 1942 untuk pembangunan bandara udara U. S. Army Corps Engineer (USACE) waktu Perang Dunia II
• Direvisi oleh U.S. Bureau of Reclamation (USBR), 1952
• Sekarang, digunakan secara luas oleh para geotechnical engineer/experts, yaitu Unified Soil Classification System : ASTM Designation D-2487.
• Sistem klasifikasi USCS didasarkan pada karakteristik ukuran partikel, batas cair (Liquid Limit), dan indeks plastisitas (Plasticity Index)
Basic information for proper classification according to USCS System

1. % of Gravel (% Kerikil), yaitu fraksi lolos saringan 3” (76,2 mm) dan tertahan pada saringan no. 4 (4,75 mm)
2. % of Sand (% Pasir), yaitu fraksi lolos saringan no. 4 (4,75 mm) dan tertahan pada no. 200 (0,075 mm)
3. % of Silt and Clay (% Lanau dan Lempung), yaitu fraksi yang lebih halus dari saringan no. 200 atau lolos saringan no. 200 (0,075 mm)
4. Uniformity coefficient (Cu) dan coefficient of gradation (Cc)
5. Liquid limit (LL) dan plasticity index yang dicari adalah tanah yang lolos saringan no. 40

Basic Classification

• Sistem klasifikasi ini membagi tanah menjadi 2 kelompok besar, yaitu:


1. Tanah berbutir kasar (coarse-grained-soil) = < 50% persentase berat tanah lolos ayakan No. 200
2. Tanah berbutir halus (fine-grained-soil) = > 50% persentase berat tanah lolos ayakan No. 200
The system use 2-letter symbol scheme to represent the various soils

1. The first letter indicates the principle soil type :


• Coarse Grained Soil - Butir Kasar
G - Gravel (Kerikil)
S - Sand (Pasir)
• Fine Grained Soil - Butir Halus
M - Silt (Lanau)
C - Clay (Lempung)

Coarse Grained Soil


2. The second letter indicates the soil behavior :
• Coarse Grained Soil (either G or S)
W - Well Graded (Gradasi Baik)
P - Poor Graded (Gradasi Buruk)
M - Silty (Tercampur Lanau)
C - Clayey (Tercampur Lempung)
• Fine Grained Soil (either M or C)
L - Low Plasticity (Plastisitas Rendah) - (LL < 50%)
H - High Plasticity (Plastisitas Rendah) – (LL > 50%) Fine Grained Soil
Steps for Classifying Soil - USCS

Sieve Analysis

Step 1 Fine Grained Soil


Coarse Grained Soil
≤ 50% pass #200 > 50% pass #200

Pass #4 = A% Pass #200 = B% Determine LL


Gravel Fraction = 100 - A% Sand Fraction = A% - B% (Liquid Limit)

Step 2 Determine LLRatio


If Gravel > Sand, then it’s Gravel (G)
(Liquid Limit Ratio)
If Sand ≥ Gravel, then it’s Sand (S)

If LLRatio > 0,75, Use Plasticity


Step 3 % Passes #200 % Passes #200 % Passes #200 Chart
< 5% 5% - 12% > 12%

Calculate Cu, Cc, and Plasticity Compute the % Gravel and %


Calculate Cu and Cc Only use Plasticity Chart
Chart Sand

GW, GP, SW, or SP Double Symbol GM, GC, SM, or SC


Lihat Slide 16, 17, 19, & 20

Lihat Slide 16, 17, & 18


Figure 3. Unified Soil Classification System (Berdasarkan Tanah Lolos Saringan 3” atau #76,2 mm)

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 131
Figure 4. Grafik Plastisitas

Dimana :
LL = Liquid Limit (Batas Cair)
PL = Plastis Limit (Batas Plastis)
Cu = Uniformity Coefficient (Koef. Keseragaman)
Cc = Gradation Coefficient (Koef. Gradasi)
PI = Plasticity Index (Indeks Plastisitas)
LLRatio = Liquid Limit Ratio (Rasio LL)
Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan,
D10 = 10% berat butiran lolos dari berat total page 132
D30 = 30% berat butiran lolos dari berat total
D60 = 60% berat butiran lolos dari berat total
Figure 5. Flowchart Kelompok Klasifikasi untuk Gravel (Kerikil) dan Sandy Soil (Pasir) - USCS (ASTM)

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 133
Figure 6. Flowchart Kelompok Klasifikasi untuk Silt (Lanau) dan Clay (Lempung) Non Organik - USCS (ASTM)

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 134
Figure 7. Flowchart Kelompok Klasifikasi untuk Silt (Lanau) dan Clay (Lempung) Organik - USCS (ASTM)

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 135
01
04
PERBANDINGAN KLASIFIKASI AASHTO & USCS
(Comparison Between AASHTO & USCS)

Unified Soil Classification System (USCS) AASHTO Classification System

• Dalam klasifikasi tanah, menggunakan dasar yang sama dalam menentukan tanah, yaitu ukuran butir (grain size) dan sifat plastisitas tanah
Similarities
• Menggolongkan tanah kedalam dua kategori, yaitu tanah berbutir kasar (coarse grained) dan tanah berbutir halus (fine grained)
Tanah dikatakan berbutir kasar bila Lolos ayakan no. 200 ≤ 50% Lolos ayakan no. 200 ≤ 35%
Ayakan yang digunakan untuk memisah
Ayakan no. 4 Ayakan no. 10
pasir dan kerikil
Differences Perbedaan tanah yang gravelly, sandy,
Dibedakan secara jelas Tidak dibedakan
silty, dan clayey
Kandungan organik OL, OH, Pt Tidak ada
Arti dan symbol tanah Lihat penjelasan tabel Tidak ada
01
Figure 8. Perbandingan Sistem AASHTO Terhadap USCS

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 141
01
Figure 9. Perbandingan Sistem USCS Terhadap AASHTO

Sumber: Buku “Principles of Geotechnical Engineering, Eighth Edition”, Braja M. Das & Khaled Sobhan, page 141

Anda mungkin juga menyukai