KLASIFIKASI TANAH
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa
jenis tanah yang berbeda-beda tetapi mempunyai sifat yang serupa
ke dalam kelompok-kelompok dan subkelompok-subkelompok
berdasarkan pemakaiannya.
Sistem klasifikasi memberikan suatu bahasa yang mudah untuk
menjelaskan secara singkat sifat-sifat umum tanah yang sangat
bervariasi tanpa penjelasan yang terinci.
Sebagian besar sisitem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan
untuk tujuan rekayasa didasarkan pada sifat-sifat indeks yang
sederhana seperti distribuai ukuran butir dan plastisitas.
Walaupun saat ini terdapat berbagai sisitem klasifikasi tanah, tetapi
tidak ada satupun dari sistem tersebut yang benar-benar
memberikan penjelasan yang tegas mengenai segala kemungkinan
pemakaiannya.
Hal ini disebabkan karena sifat-sifat tanah yang sangat bervariasi.
KLASIFIKASI BERDASARKAN TEKSTUR
Yang dimaksud dengan tektur tanah adalah keadaan permukaan
tanah yang bersangkutan.
Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir yang ada
didalam tanah.
Sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanah salah satunya
dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika (USDA).
70
60
50
Indeks Plastisitas (PI)
40
A-7-6
30
A-2-6
A-6
20
A-2-7
A-7-5
10
A-2-4 A-2-5
A-4 A-5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
mengandungbutiran halus
Kerikil 50% atau bersih atau tak ada
lebih dari fraksi butiran halus) GP
Kerikil gradasi buruk dan campuran pasir-kerikil, sedikit atau tidak
kasar tertahan mengandungbutiran halus
saringan no. 4 Kerikil banyak GM Krikil berlanau, campuran kerikil-pasir-lanau
(4,75 mm) kandungan butiran
halus GC Kerikil berlempung, campuran kerikil-pasir-lempung
SW Pasir gradasi baik, pasir berkerikil, sedikit atau tidak mengandung butiran halus
Pasir bersih (sedikit atau
tak ada butiran halus)
SP Pasir gradasi buruk, pasir berkerikil, sedikit atau tidak mengandung butiran halus
Lanau anorganik dan pasir sangat halus, serbuk batuan atau pasir halus berlanau
ML
atau berlempung
o. 200 (0,075
D ( D 30 ) 2
5% - 12% lolos saringan no. 200 : Klasifikasi perbatasan yang mempunyai dua
GW C u 60 lebih besar dari 4 Cc antara 1 dan 3
D 10 D 10 D 60
GP Tidak memenuhi kedua kriteria untuk GW
D 60 ( D 30 ) 2
SW Cu lebih besar dari 6 Cc antara 1 dan 3
D 10 D 10 D 60
Klasifikasi berdasarkan prosentase butiran halus ;
ML
CL
OL
MH
CH
Sistem Klasifikasi Unifeid (USCS)
Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, MH, CH dan
OH didapat dengan cara menggambar batas cair (LL) dan indeks
plastisitas (PI) tanah yang bersangkutan pada bagan plastisitas
(Casagrande, 1984) yang diberikan.
Untuk tanah gambut (peat), identifikasi secara visual mungkin
diperlukan dengan menggunakan manual ASTM Designation D-2488.
Contoh Soal 1
Klasifikasikan contoh tanah dengan sistem klasifikasi Unified dengan
data-data sbb :
- Persentase butiran yang lolos saringan No. 10 = 100%
- Persentase butiran yang lolos saringan No. 40 = 58%
- Persentase butiran yang lolos saringan No. 200 = 58%
Tanah memiliki batas cair (LL) = 30% dan indeks plastisitas (PI) = 10%.
Penyelesaian :
Karena tanah lolos saringan No. 200 adalah 58% > 50%, maka tanah ini
termasuk tanah berbutir halus.
Dengan menggunakan bagan plastisitas, untuk LL = 30 dan PI = 10,
tanah tersebut diklasifikasikan sebagai CL.
Contoh Soal 2
Klasifikasikan dari 2 contoh tanah dengan sistem klasifikasi USCS,
dimana hasil analisa saringan dan nilai plastisitas tanah adalah sbb :
No. Diameter Tanah I Tanah II
Saringan butiran (mm) (% lolos) (% lolos)
4 4,75 100 96
10 2,00 92 89
40 0,425 87 41
100 0,150 78 8
200 0,075 61 5
LL - 21 -
PL - 15 -
PI - 6 Nonplastis
Penyelesaian :
Dari tabel terlihat untuk tanah I > 50% lolos saringan No. 200 (61%).
Jadi tanah I adalah tanah berbutir halus, sehingga batas-batas Atterberg
dibutuhkan untuk klasifikasinya.
Dari nilai LL = 21 dan PI = 6, menurut diagram plastisitas, tanah
termasuk kelompok CL – ML.
Contoh Soal 2
Penyelesaian :
Tanah II terrmasuk tanah berbutir kasar, karena hanya 5% lolos saringan
No. 200.
Karena 96% lolos saringan No. 4 (> 50% lolos) maka tanah ini termasuk
pasir (bukan kerikil).
Tanah II lolos saringan No. 200 = 5%, termasuk kelompok (5 – 12)%
lolos saringan No. 200, jadi tanah II mempunyai dua simbol, yaitu SP –
SM tergantung pada nilai Cu dan Cc-nya.
100 Dari grafik diperoleh :
90 D60 = 0,8 mm,
80 D30 = 0,3 mm, dan
Persentase lolos (%)
( D30 ) 2 (0,3) 2
Koefisien Gradasi C c 0,66 1
D10 D60 0,17 0,8
A-3 SP - SW, GP
A-2-4, A-2-5,
GW A-1-a -
A-2-6, A-2-7
A-3, A-2-4, A-2-5,
GP A-1-a A-1-b
A-2-6, A-2-7
A-1-b, A-2-4, A-4,A-5, A-6, A-7-5
GM A-2-6
A-2-5, A-2-7 A-7-6, A-1-a
GC A-2-6, A-2-7 A-2-4, A-6 A-4, A-7-6, A-7-5
A-3, A-2-4, A-2-5,
SW A-1-b A-1-a
A-2-6, A-2-7
A-2-4, A-2-5,
SP A-3, A-1-b A-1-a
A-2-6, A-2-7
A-1-b, A-2-4, A-6, A-7-5,
SM A-2-6, A-4, A-5
A-2-5, A-2-7 A-7-6, A-1-a
A-2-4, A-6,
SC A-2-6, A-2-7 A-7-5
A-4, A-7-6
ML A-4, A-5 A-6, A-7-5 -
CL A-6, A-7-6 A-4 -
OL A-4, A-5 A-6, A-7-5, A-7-6 -
MH A-7-5, A-5 - A-7-6
CH A-7-6 A-7-5 -
OH A-7-5, A-5 - A-7-6
PT - - -