VOL- 4
1
Keruntuhan Lereng Timbunan Dalam
2
Parameter kuat geser
3
Penurunan dan Keruntuhan Pondasi
Terzaghie Theory
4
Teknologi Penanganan Tanah Problematik
Pemantauan
kinerja
instrumentasi
6
DESKRIPSI DAN
KLASSIFIKASI TANAH DALAM
PEMBANGUNAN JALAN DAN
JEMBATAN
7
PENGUJIAN TANAH DI LABORATORIUM
A. KLASIFIKASI :
Berat jenis, berat isi, kadar air, saringan
dan hidrometer, batas-batas atterberg
B. KEKUATAN
Triaksial, geser langsung, kuat tekan
bebas, pemadatan dan CBR
C. PEMAMPATAN
Konsolidasi
8
Pengujian Laboratorium untuk mendukung analisa kemantapan jalan
10
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN UNIFIED SOIL
CLASSIFICATION SYSTEM (USCS) (SNI 03-6371-2000)
11
Klasifikasi USCS
12
Klasifikasi USCS
13
Golongan tanah diberi simbol golongan yang
terdiri dari 2 huruf.
Simbol huruf pertama merupakan komponen
utama tanah, yaitu:
- G GRAVEL = kerikil
- S SAND = pasir
- M MO = pasir sangat halus
MJALA = lanau
- C CLAY = lempung
- O ORGANIC = tanah organik berbutir
halus
- Pt PEAT = gambut
14
Simbol huruf kedua menerangkan simbol huruf
pertama, yaitu:
a) Untuk tanah berbutir kasar (G, S):
- W WELL = bergradasi baik
- P POOR = bergradasi jelek
- M MO = mengandung lanau
- C CLAY = mengandung lempung
b) Untuk tanah berbutir halus (M, C):
- L LOW = batas cair rendah,
LL < 50%
- H HIGH = batas cair tinggi,
LL > 50% 15
KLASIFIKASI USCS - CASSAGRANDE
Digunakan untuk membedakan jenis lempung dari jenis lanau
16
Sistem Klasifikasi Tanah Menurut AASHTO
17
KLASIFIKASI TANAH MENURUT AASHTO
dan USCS - Cassagrande (SNI 03-6797-2002)
Tanah terbagi ke dalam 7 golongan,
yaitu A-1 sampai A-7
A-1 s.d. A-3 lolos saringan No. 200 < 35%
A-4 s.d. A-7 lolos saringan No. 200 > 35%
Berdasarkan besar butir:
Kerikil fraksi lolos saringan 75 mm (3 in), tertahan
19
KLASIFIKASI USCS - CASSAGRANDE
20
KLASIFIKASI Group - Index
GI = (F-35)[0,2+0,005(LL-40)]+0,01(F-15)(PI-10)
21
Grafik Group Index
(GI)
Indikasi GI
Baik sekali A-1-a (0)
Baik (0-1)
Cukup (2-4)
Jelek (5-9)
Sangat Jelek (10-20)
PI=21
lolos # 200 = 82 %
PGI= 8,9
PGI = 7,4
LL=38
22
Kalsifikasi
23
Ukuran butiran tanah
24
Klasifikasi UCS
cassagrande
25
PENENTUAN
MATERIAL BAHAN JALAN
DAN TANAH DASAR
(SUBGRADE)
26
3 tipe grafik pembagian butir:
27
Tipe-Tipe Grafik Pembagian Butir
D10 pada tipe grafik D30 pada tipe grafik D60 pada tipe grafik
pembagian butir pembagian butir pembagian butir
well graded gap graded uniform graded
28
Kapadatan TANAH BERBUTIR KASAR
diameter butir
diameter butir pd 30% yg lolos
pd 60% yg lolos
Cu
D60 D30 2
Cc
D10 D10 D60
Koefisien
keseragaman diameter butir Koefisien
pd 10% yg lolos kelengkungan
29
Contoh Hasil uji saringan
30
Grafik Pembagian butir
31
Penentuan Diameter yang lolos
32
agregat
33
Perhitungan nilai Cc dan Cu untuk
Tanah Timbunan
Cu < 5 distribusi besaran butir seragam
34
PENANGANAN
STABILITAS TIMBUNAN
PADA TANAH PROBLEMATIC
35
Jenis pengujian di Laboratorium
klasifikasi
♦ Analisa saringan + Hidrometer
♦ Uji batas batas Atterberg
Kekuatan
Compaction dan CBR
UCS, direct shear (geser langsung), Triaxial
Durabilitas
Konsolidasi
Kekerasan dan bentuk / sifat butiran (utk jalan)
Sifat kimia dan fisik tanah/agregat batuan
36
Correlations between N-SPT values, Nilai
Konus qu and soil properties
Consistency N qu (kPa)
Very Soft 0 to 2 < 25
Soft 2 to 4 25 to 50
Medium Stiff 4 to 8 50 to 100
Stiff 8 to 12 100 to 200
Very Stiff 15 to 30 200 to 400
Hard > 30 > 400
37
Nilai korelasi tanah timbunan dan subgrade
38
DCP –
Dynamic Penetrometer
Test
39
Konus Sondir
CPT atau DCP
(Dutch Cone Penetrometer)
40
Pemboran dgn BOR Mesin
Bor mesin
Mata bor
Penumbuk SPT
41
Pengujian SPT
42
DCP
(Dutch Cone Penetrometer)
sondir
Cu = qu/2
Cu = qc/(10 – 20)
43
Nilai kohesi
Konsistensi CU (kPa)
Sangat lunak < 12,5
Lunak 12,5 – 2.5
Sedang 25– 50
Kaku (stif) 50– 100
Sangat Kaku (stif) 100 – 200
Keras > 200
44
Uji Nilai Kekuatan Geser
45
Perbedaan Uji Kuat Geser
46
Hubungan antara qc dan cu
47
Hubungan korelasi qc vs N-SPT
DR
48
Hubungan korelasi N-SPT vs qc dan dry density
St = quu/qur
49
Stabilitas
Timbunan
50
Daya dukung tanah
qu = c Nc + γ Df Nq + 0,5 γ B N γ
51
Penurunan Timbunan
52
Penanganan tanah problematik
Vertical drained
Perkuatan geosyntetic
53
Konstruksi
timbunan
Perkuatan Matras
dengan Geosintetic
Penggantian material
dengan replacement
54
Penanganan Tanah Problematik utk timbunan jalan
Stabilisasi:
Capping layers
Perbaikan dan peningkatan
DD tanah lunak
Blok System
Coloumn System 55
Pile Slab – Slab on Piles
Counter weight
56
Penurunan : besar dan lama penurunan
57
Permasalahan Daya Dukung Tanah dan Penurunan
Timbunan pada soft soil
Terzaghie theory
deformasi
59
Keruntuhan deformasi
(terzaghie theory)
penurunan
61
Percepatan
penurunan
PVD
Sand column
Stone column
PVD + surcharge
PVD + vacuum consolidate
Kedalaman fungsi:
- Sterss tegangan di dalam
tanah
- Deformasi didalam
lapisan tanah
62
80 kPa
Utk
mencapai
U90%
Vacum consolidation
63
Teknologi Pengurangan Beban
Timbunan ringan
Tinggi / beban
timbunan kritis
64
Penanganan dengan reinforced
Galar Kayu
geogrid
Kedalaman mengikuti
Stone Column
deformasi yang terjadi
Sand Column
Terzaghie/ Boussinesq 65
Batas Tanah Ekspansif
Mekanisme keruntuhan Tanah Ekspansif
Cracks
Mekanisme keruntuhan
Tanah Ekspansif
Cracks
Kronologi Terjadinya Retakan pada tanah
Ekspansif
72
Teknologi Penanggulangan
Terima Kasih vol 4
74