Jenis tanah yang utama adalah pasir, lanau dan clay, terutama dilihat berdasarkan ukuran
butirnya. Berapa kisaran ukuran masing-masing butir tanah tsb (hal 22).
Penyelesaian :
pasir (sand) : batuan dengan diameter 0,0074 – 5 mm,
lanau (silt) : batuan dengan diameter 0,002 – 0,0074 mm,
lempung (clay) : batuan dengan diameter 0,001 – 0,002 mm
2. Klasifikasi tanah juga ditentukan oleh system klasifikasi yang dipakai . Terdapat 4 jenis
system klasifikasi sebutkan dan beri keterangan kekhususannya masing-masing (hal 22
Penyelesaian :
Unifed Class System : Pasir kasar : 1,7 mm
Pasir sedang : 0,38 mm
Pasir halus : 0,075 mm
ASTM : Pasir sedang : 2,0 mm
Pasir halus : 0,420 mm
Lanau : 0,005 mm
Lempung kolidal : 0.001 mm
MIT nomenclature : Pasir kasar : 2,0 mm
Pasir sedand : 0,6 mm
Pasir halus : 0,2 mm
Lanau kasar : 0,06 mm
Lanau sadang : 0,006 mm
Lanau halus : 0,002 mm
Lempung kasar : 0,0006 mm
Lempung sedang : 0,0002 mm
Lempung halus : 0,0002 mm
International nomenclature : Pasir sangat kasar : 2,0 mm
Pasir kasar : 1,0 mm
Psair sedang : 0,5 mm
Pasir halus : 0,2 mm
Mo kasar : 0,1 mm
Mo halus : 0,005 mm
Lanau kasar : 0,02 mm
Lanau halus : 0,006 mm
Lempung kasar : 0,002 mm
Lempung halus : 0,0006 mm
Lempung sangat halus : 0,0002 mm
3. Analisa saringan atau screen no 3 – 270 menjumpai limitasi karena kehalusan kawat sarinagn
yang dipakai. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tsb sehingga dapat diketahui
diameter butir tanah yang sangat halus (hal 24 )
Penyelesaian :
4. Apa fungsi koefisien Uniformity / keseragaman (Cu) dan koef gradasi (Cc) dan jelaskan cara
penentuan besarannya (hal 25)
Penyelesaian :
Jika Cu besar, berarti rentang ukuran butirannya juga besar, sehingga tanah tersebut gradasi
(well graded). Jika Cc = 1 menunjukkan bahwa tanh terdiri dari ukuran yang sama (seragam ).
Umumnya bila Cu < 4 maka tanah termasuk bergradasi seragam.
Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi Cc antara 1 dan 3 dengan Cu > 4
untuk kerikil dan Cu > 6 untuk pasir, sedangkan tanah disebut bergradasi sangat baik Cu > 15.
5. Ada berapa macam batas-batas konsistensi tanah, dan jelaskan arti dan funginya masing-
masing, serta bagaimana cara mendapatkan nilainya (hal 28-29)
Peneyelesaian :
Batas Cair (Liquid Limit = LL) Adalah kadar air minimum, dimana tanah melewati
keadaan plastis menuju ke keadaan cair (= WL ). Tanah dalam keadaan ini bersifat
6. Dalam kelompok sistem klasifikasi tanah dikenal 2 macam utama yaitu cara UNIFIED dan
cara AASTHO, namun yang lebih sering dipakai cara Unified. Tata namanya dipakai 2 huruf
capital yang menunjukkan jenis dan karaktristik tanah, sebutkan huruf pertama dan kedua
yang dipakai serta arti yang terkandung di dalamnya (hal 30-34)
Penyelesaian :
11. Bagaimana cara kerja atau proses uji pemadatan tanah cara Standar Proctor test (hal 44)
Penyelesaian :
Tanah dipadatkan dalam tabung silinder
Spesifikasi alat pemadat dan percobaan
Palu = 2,5 kg (5,5 lb)
Tinggi jatuh= 1 ft
Jumlah lapisan = 3 lapis
Jumlah tumbukan/lapis = 25
Energi Pemadatan = 595 kJ/m3
Jenis tanah = lewat saringan no. 4
12. Agar dapat diterima direksi pekerjaan, pemadatan harus sudah sesuai dengan spesifikasi
teknis yang diminta . Bagaimana cara untuk mengetahui hasil pekerjaan pemadatan tanah
(hal 45 – 48)
Penyelesaian :
Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan.
Ditentukan kadar airnya.
Diukur volume tanah yang digali dari lubang yang dibuat.
Dihitung berat volume basahnya (𝛾b ). Karena berat dari tanah yang digali dapat
ditentukan, sedangkan volumenya telah diperoleh dari butir (3), maka 𝛾b dapat
ditentukan . Dengan kadar air yang telah ditentukan di laboraturium, volume kering
di lapangan dapat ditentukan.
Bandingkan berat volme kering lapangan dengan berat volume kering
maksimumnya, kemudian hitung kepadatan relatifnya.
13. Bagaimana proses ketiga cara evaluasi hasil pemadatan tersebut (hal 45 – 48)
Penyelesaian :
Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan.
Ditentukan kadar airnya.
Diukur volume tanah yang digali dari lubang yang dibuat.
Tekanan
atmosfer
T T
2r
rm
B
Tekanan
atmosfer
W
hc
Gambar 3.2 tinggi kenikan kapiler
Tinggi air hc adalah tinggi air dalam pipa kapiler, ri adalah radius pipa. 𝛾𝑤 adalah
berat volume air dan tekanan atmosfer diambil sebagai bidang referensi (yaitu tekanan
udara sama dengan nol), maka dari persamaan keseimbangan :
Atau
Karena, 𝑢 = 𝛾𝑤 ℎ𝑐
Nilai tekanan u negatif menunjukkan bahwa air dalam keadaan tertarik atau terisap.
Dengan C adalah konstan empiris yang bergabung pada bentuk butiran dan sudut kontak (C
bervariasi diantara 10 – 50 mm2), dan D10 adalah diameter efektif tanah yang dinyatakan
dalam milimeter.
Air Statis
Distribusi tekanan air yang tidak mengalir atau diam akan berbentuk segitiga yang
besarnya pada setiap titk kedalaman adalah(Gambar 3.3):
𝑢 = 𝑧𝛾𝑤
Dengan z = kedalaman dan 𝛾𝑤 = berat volume air. Tekanan di setiap titik kedalaman
pada saat air tidak mengalir disebut tekanan hidrostatis.
z
u wz
Tekanan
atmosfer
T T
2r
rm
B
Tekanan
atmosfer
W
hc
Gambar 3.2 tinggi kenikan kapiler
Tinggi air hc adalah tinggi air dalam pipa kapiler, ri adalah radius pipa. 𝛾𝑤 adalah
berat volume air dan tekanan atmosfer diambil sebagai bidang referensi (yaitu tekanan
udara sama dengan nol), maka dari persamaan keseimbangan :
Atau
Karena, 𝑢 = 𝛾𝑤 ℎ𝑐
Nilai tekanan u negatif menunjukkan bahwa air dalam keadaan tertarik atau terisap.
Dengan C adalah konstan empiris yang bergabung pada bentuk butiran dan sudut kontak (C
bervariasi diantara 10 – 50 mm2), dan D10 adalah diameter efektif tanah yang dinyatakan
dalam milimeter.
Air Statis
Distribusi tekanan air yang tidak mengalir atau diam akan berbentuk segitiga yang
besarnya pada setiap titk kedalaman adalah(Gambar 3.3):
𝑢 = 𝑧𝛾𝑤
Dengan z = kedalaman dan 𝛾𝑤 = berat volume air. Tekanan di setiap titik kedalaman
pada saat air tidak mengalir disebut tekanan hidrostatis.
z
u wz
17. Bagaimana bunyi hukum Darcy dan apa manfaatnya (hal 58-59 dan logical thingking)
Penyelesaian :
Dalam tanah jenuh, asalkan rongga tanah pori tanah tidak sangat besar, aliran air adalah
laminer. Pada rentang aliran laminer, Darcy (1856) mengusulkan persamaan yang
menyatakan hubungan antara kecepatan dan gradien hidrolik,
𝑣 = 𝑘𝑖 (3.11)
Debit rembesan
𝑞 = 𝑣𝐴 = 𝑘𝑖𝐴 (3.12)
Dengan
v = kecepatan air dalam tanah (m/det)
i = hl/L = gradien hidrolik
L = panjang garis aliran (m)
k = koefisien permeabilitas (m/det)
A = luas tampang pengaliran (m2)
Bila penaruh sifat-sifat air dimasukkan, maka :
Dengan
kecepatan yang dinyatakan dalam persamaan (3.12) adalah kecepayan yang dihitung
bedasarkan perssamaan luas kotor penampang tanah. Karena air dapat mengalir lewat
rongga pori, maka persamaan kecepatan sebenarnya rembesan lewat tanah (vs) dapat
diperoleh dengan cara sebagai berikut :
Dengan
V = volume total
A = luas yang terdiri dari rongga dan butiran pada tampang ditinjau
atau
𝑘𝑖
𝑣𝑠 = 𝑛
(3.16)
𝑘20 (𝛾 )(𝜇 )
𝑘T
= (𝛾𝑤20)(𝜇 T ) (3.17)
𝑤T 20
Dengan
𝑘T , 𝑘20 = koefisien permeabilitas pada T˚dan 20˚C
18. Ada berapa macam uiji permeabilitas di laboratorium , jelaskan masing=masing (hal 63/73)
Penyelesaian :
Uji tinggi energi tetap (constant-head)
Uji permeabilitas constant-head (Uji tinggi energi tetap) cocok untuk tanah granular.
Uji tinggi energi turun (falling –head)
Uji permabilitas falling –head (tinggi energi turun) cocok digunakan untuk
mengukur permeabilitas tanah bebutir halus
20. Tuliskan formula yang dipakai untuk menghitung permeabilitas gabungan baik arah vertical
maupun horizontal serta arti notasinya (hal 84-86)
Penyelesaian :
Aliran horizontal
Gradien hidrolik seluruh lapisan dan tiap-tiap lapisan akan sama, yaitu sama dengan
ix.
Aliran horizontal total persatuan waktu diberikan oleh :
𝑞𝑥 = 𝑞𝑥1 + 𝑞𝑥2 + 𝑞𝑥3
Aliran vertikal
Dalam rembesan satu dimensi arah vertikal , debit pada setiap lapisan dan debit
seluruh lapisan bila seluruh lapisan dianggap sebagai satu lapisan tanah harus sama,
jadi,
𝑞𝑥 = 𝑞𝑧1 = 𝑞𝑧2 = 𝑞𝑧3
Atau
𝑞𝑧 = 𝑣𝑧 𝐴 = 𝑣𝑧1 𝐴 = 𝑣𝑧2 𝐴 = 𝑣𝑧3 𝐴
Dengan
Kehilangan tinggi energi pada lapisan setebal 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3, sama dengan jumlah
kehilangan tinggi energi total dalam tiap lapisan, yaitu :
ℎ = ℎ1 + ℎ2 + ℎ3
𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3 ,
𝑘𝑧 = 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3
(3.36)
𝐻1 𝐻2 𝐻3
𝑘𝑧1
+ 𝑘𝑧2
+ 𝑘𝑧3
Atau secara umu, untuk jumlah lapisan tanah n dengan koefisien permeabilitas yang
berbeda-berbeda :
21. Dalam praktek sering nilai permeabilitas tanah di estimasi berdasarkan pengamatan empiris.
Sebut cara/data/ref yang dipakai untuk penaksiran besaran nilai tersebut (hal 93)
Penyelesaian :
Untuk tanah pasir unifrom, Hazen (1930) mengusulkan empiris koefisien permeabilitas
sebagai berikut :
k = 100(D10)2 (3.38)
dengan k dalam cm/detik dan D10 adalah ukuran diameter efektif butir tanah dalam cm.
Casagrende juga mengusulkan hubungan empiris untuk nilai k pada tanah pasir
halus sampai sedang yang bersih :
k = 1,4 k0,85 e2 (3.39)
dengan k0,85 adalah koefisien permeabilitas pada e = 0,85
Bentuk lain persamaan untuk menentukan koefisien permeabilitas yang
memberikan hasil yang relatif mendekati untuk tanah-tanah pasir didasarkan pada
persamaan Kozeny-Carman.
𝑒3
𝑘≈ (3.40)
1+𝑒
Atau
𝑘1 (𝑒1 )3 /(1+ 𝑒1 )
= (𝑒2 )3 /(1+𝑒2 )
(3.41)
𝑘2
Dengan k1 dan k2 adalah koefisien permeabilitas tanah yang diberikan pada keadaan e1 dan
e2. Berapa hubungan yang lain dari persamaan koefisien permeabilitas dan angka pori telah
diusulkan, antara lain :
𝑒2
𝑘≈ (3.42)
1+𝑒
𝑘 ≈ 𝑒2 (3.43)
22. Apa yang dimaksud dengan jarring-jaring arus /flownet (hal 97)
Penyelesaian :
Sekelompok garis aliran dan garis ekipotensial. Garis ekipotensial adalah garis-garis yang
mempunyai tinggi energi potensial yang sama. Garis aliran adalah garis yang menunjukkan
arah perjalanan partikel air dari hulu ke hilir lapisan tanah lolos air.
23. Cara flownet mudah dalam perhitungan tetapi sulit dalam penggambaran. Dalam
penggambaran flownet pedoman apa saja yang harus diperhatikan (hal 97)
Penyelesaian :
Garis aliran dan garis ekipotensial berpotongan dari tegak lurus
Elemen-elemen aliran (flow elements) secara pendekatan berbentuk bujur sangkar .
Jaring arus harus memenuhi batas kondisi medan aliran (boundary condition of the
flow field)
25. Gaya rembesan mempunyai daya uplift sehingga dapat timbul efek lumpur hidup, dimana
tanah kehilangan daya dukung akibat tekanan rembesan keatas, kapan kondisi ini dapat
terjadi (hal 105)
Penyelesaian :
Jika air dalam bejana dinaikkan sebesar H dari air yang menggenangi tanah, tekanan air
didasar tanah bertambah dan gaya-gaya air padaa pertikel tanah semakin besar. Ketika H
mencapai nilai tertentu, maka gaya angkat dan berat tanah efektif menjadi sama, pada
kedudukan ini partikel tanah pada kondisi mengapung.
26. Bagaimana cara mencegah / mengatasi bahaya keamanan struktur suatu bangunan air
antara lain bendung terhadap bahaya pengeroposan tanah /piping , jelaskan cara yang
dipakai (hal 107)
Penyelesaian :
Pembuburan (tanah mengapung) akan terjadi pada bagian hilir dasar fondasi bangunan air.
Hal ini akan terjadi bila gradien hidrolik keluar (exit hydraulic gradient) mendekati gradien
hidrolik kritis (ic). Bila gradien hidrolik melebihi gradien kritis, maka dapat mengakibatkan
erosi butir-butir halus tanah, sehinga akan menyebabkan terjadinya ronga-rongga yang akan
sambung menyambung seperti pipa-pipa di dalam tanah.
27. Apa fungsi nilai weighted creep ratio dari Lane (hal 109)
Penyelesaian :
Untuk mengatasi masalah piping pada suatu bangunan air dengan mengusulkan persamaan.
28. Untuk menghitung rembesan pada bendung dengan tanah isotropis dapat dipakai cara
Dupuit, Cara Schaffernak dan cara Casagrande. Jelaskan masing-masing (hal 128 – 130)
Penyelesaian :
Dengan
d = jarak
A Garis freatif
dz
dx
H1 B
H2
Kedap air
Cara Schaffrenak
Schaffernak (1917) menganggap bahwa permukaan freatis merupakan garis AB , yang
memotong garis kemiringan hilir pada jarak a fari lapisan kedap air.
𝑑 𝑑2 𝐻2
𝑎 = cos 𝛼 − √(𝑐𝑜𝑠2 𝛼 − 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
)
(4.31
Dengan 𝑎 = √(𝑑² + 𝐻²) − √(𝑑² − 𝐻 2 ctg 2 𝛼) dan 𝛼 adalah sudut kemiringan lereng hilir.
29. Apa yang dimaksud dengan tegangan efektif dan tegangan netral (hal 143-144)
Penyelesaian :
Tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif di dalam tanah disebut tegangan efektif,
sedangkan tegangan normal, tegangan normal pada suatu bidang di dalam massa tanah,
yaitu tegangan akibat berat tanah total termasuk air dalam pori,per satuan luas, arahnya
tegak lurus.
30. Dapatkah anda menjelaskan prinsip dasar penggambaran garis rembesan pada/lewat
tanggul secara grafis (hal 132-135)
Penyelesaian :
Pada prinsipnya garis freatis pada bendungan mendekati bentuk kurva parabolis, hanya
mendapat penyimpangan kurva pada daerah lereng hulu dan hilirnya. Letak titik A (x,z)
dengan z = H adalah pada permukaan air di hulu bendungan dengan jarak 0,3 kali AD
dihitung dari titik A atau AA = 0,3 AD.