Anda di halaman 1dari 16

1.

Jenis tanah yang utama adalah pasir, lanau dan clay, terutama dilihat berdasarkan ukuran
butirnya. Berapa kisaran ukuran masing-masing butir tanah tsb (hal 22).
Penyelesaian :
pasir (sand) : batuan dengan diameter 0,0074 – 5 mm,
lanau (silt) : batuan dengan diameter 0,002 – 0,0074 mm,
lempung (clay) : batuan dengan diameter 0,001 – 0,002 mm

2. Klasifikasi tanah juga ditentukan oleh system klasifikasi yang dipakai . Terdapat 4 jenis
system klasifikasi sebutkan dan beri keterangan kekhususannya masing-masing (hal 22
Penyelesaian :
 Unifed Class System : Pasir kasar : 1,7 mm
Pasir sedang : 0,38 mm
Pasir halus : 0,075 mm
 ASTM : Pasir sedang : 2,0 mm
Pasir halus : 0,420 mm
Lanau : 0,005 mm
Lempung kolidal : 0.001 mm
 MIT nomenclature : Pasir kasar : 2,0 mm
Pasir sedand : 0,6 mm
Pasir halus : 0,2 mm
Lanau kasar : 0,06 mm
Lanau sadang : 0,006 mm
Lanau halus : 0,002 mm
Lempung kasar : 0,0006 mm
Lempung sedang : 0,0002 mm
Lempung halus : 0,0002 mm
 International nomenclature : Pasir sangat kasar : 2,0 mm
Pasir kasar : 1,0 mm
Psair sedang : 0,5 mm
Pasir halus : 0,2 mm
Mo kasar : 0,1 mm
Mo halus : 0,005 mm
Lanau kasar : 0,02 mm
Lanau halus : 0,006 mm
Lempung kasar : 0,002 mm
Lempung halus : 0,0006 mm
Lempung sangat halus : 0,0002 mm

3. Analisa saringan atau screen no 3 – 270 menjumpai limitasi karena kehalusan kawat sarinagn
yang dipakai. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tsb sehingga dapat diketahui
diameter butir tanah yang sangat halus (hal 24 )
Penyelesaian :

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 1


Persen material lolos saringandengan ukuran tertentu di tunjukan dalam ordinat dengan
skala aritmatik dan ukuran butiran (sering juga dicantumkan nomer saringan) ditunjukkan
dalam absis yang berskala logaritmik.

4. Apa fungsi koefisien Uniformity / keseragaman (Cu) dan koef gradasi (Cc) dan jelaskan cara
penentuan besarannya (hal 25)
Penyelesaian :
Jika Cu besar, berarti rentang ukuran butirannya juga besar, sehingga tanah tersebut gradasi
(well graded). Jika Cc = 1 menunjukkan bahwa tanh terdiri dari ukuran yang sama (seragam ).
Umumnya bila Cu < 4 maka tanah termasuk bergradasi seragam.
Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi Cc antara 1 dan 3 dengan Cu > 4
untuk kerikil dan Cu > 6 untuk pasir, sedangkan tanah disebut bergradasi sangat baik Cu > 15.

5. Ada berapa macam batas-batas konsistensi tanah, dan jelaskan arti dan funginya masing-
masing, serta bagaimana cara mendapatkan nilainya (hal 28-29)
Peneyelesaian :
 Batas Cair (Liquid Limit = LL) Adalah kadar air minimum, dimana tanah melewati
keadaan plastis menuju ke keadaan cair (= WL ). Tanah dalam keadaan ini bersifat

seperti lumpur, lekat dan mengalir karena beratnya sendiri.


 Batas Plastis (Plastic Limit = PI )
Adalah kadar air minimum, dimana tanah masih dalam keadaan plastis (= WP ).Tanah

dalam keadaan ini dapat digulung-gulung sampai berdiameter 3 mm tidak putus,


tidak pecah-pecah atau terpisah.

 Batas Susut (Shrinkage Limit = SL )


Adalah kadar air maksimum, dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak
menyebabkan berkurangnya volume tanah, apabila dikeringkan.
 Batas Lengket (Sticky Limit )
Adalah kadar air dimana suatu tanah kehilangan sifat adhesinya dan tidak lengket
dengan benda-benda lainnya.

 Batas Kohesi (Cohesian Limit )


Adalah kadar air dimana butir-butir tanah tidak dapat bersatu lagi.

6. Dalam kelompok sistem klasifikasi tanah dikenal 2 macam utama yaitu cara UNIFIED dan
cara AASTHO, namun yang lebih sering dipakai cara Unified. Tata namanya dipakai 2 huruf
capital yang menunjukkan jenis dan karaktristik tanah, sebutkan huruf pertama dan kedua
yang dipakai serta arti yang terkandung di dalamnya (hal 30-34)
Penyelesaian :

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 2


 Sistim Klasifikasi Tanah Unified ( Unified Soil Clasification = USC ).
Pada sistim USC, paling banyak dipakai secara internasional. Sistim ini banyak
dipakai untuk pekerjaan Teknik Pondasi (bendungan, bangunan gedung) dan sering
juga untuk desain lapangan terbang, serta spesifikasi pekerjaan tanah bagi jalan.

 American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO )


Pada sistim AASHTO, dipakai oleh negara Amerika, khususnya untuk pekerjaan tanah
pada lintas transportasi, fondasi jalan raya.

7. Bagaimana dengan system AASTHO jelaskan (hal


Penyelesaian :
American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO )
Pada sistim AASHTO, dipakai oleh negara Amerika, khususnya untuk pekerjaan tanah pada
lintas transportasi, fondasi jalan raya.

8. Adakah korelasi antara kedua system tersebut (hal


Penyelesaian :
Klasifikasi tanah akan sangat membantu perancang dalam memberikan pengarahan dengan
cara empiris yang telah ada dari hasil pengalaman yang telah lalu.

9. Apa maksud dan tujuan pemadatan tanah (hal 43)


Penyelesaian :
Maksud pemadatan tanah antara lain :
 Mempertinggi kuat geser tanah
 Mengurangi sifat mudah mampat ( kompresibilitas )
 Mengurangi permeabilitas
 Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air, dan lain-
lainnya.
Tujuan pemadatan tanah adalah untuk meningkatkan mutu tanah, memperbaiki
daya dukung tanah.
10. Pada pekerjaan pemadatan tanah harus diperhatikan factor kadar air, jenis compactor yang
dipakai , jumlah lintasan/passes, ketebalan dsb. Jelaskan penentuan dan korelasi factor –
faktor tersebut agar dicapai kepadatan yang maksimal (hal 43-44 dan catatan)
Penyelesaian :
Tanah didalam mould dipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 2,5 kg dengan tinggi
jatuh30,5 cm. Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan dengan tiap lapisan ditumbuk 25 kali.

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 3


Pengujian umumnya dilakukan 5 kali dengan kadar air yang divariasikan. Prosedur pengujian
standar proctor dapat dibacapada ASTM D-698-78 atau AASTHO T-99’

11. Bagaimana cara kerja atau proses uji pemadatan tanah cara Standar Proctor test (hal 44)
Penyelesaian :
Tanah dipadatkan dalam tabung silinder
Spesifikasi alat pemadat dan percobaan
 Palu = 2,5 kg (5,5 lb)
 Tinggi jatuh= 1 ft
 Jumlah lapisan = 3 lapis
 Jumlah tumbukan/lapis = 25
 Energi Pemadatan = 595 kJ/m3
 Jenis tanah = lewat saringan no. 4

Percobaan dilakukan beberapa kali dengan kadar air yang berbeda-beda


Setelah dipadatkan benda uji ditimbang dan diukur kadar air dan berat volumenya
Peraturan acuan :
 AASHTO T 99
 ASTM D698

12. Agar dapat diterima direksi pekerjaan, pemadatan harus sudah sesuai dengan spesifikasi
teknis yang diminta . Bagaimana cara untuk mengetahui hasil pekerjaan pemadatan tanah
(hal 45 – 48)
Penyelesaian :
 Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan.
 Ditentukan kadar airnya.
 Diukur volume tanah yang digali dari lubang yang dibuat.
 Dihitung berat volume basahnya (𝛾b ). Karena berat dari tanah yang digali dapat
ditentukan, sedangkan volumenya telah diperoleh dari butir (3), maka 𝛾b dapat
ditentukan . Dengan kadar air yang telah ditentukan di laboraturium, volume kering
di lapangan dapat ditentukan.
 Bandingkan berat volme kering lapangan dengan berat volume kering
maksimumnya, kemudian hitung kepadatan relatifnya.

13. Bagaimana proses ketiga cara evaluasi hasil pemadatan tersebut (hal 45 – 48)
Penyelesaian :
 Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadatkan.
 Ditentukan kadar airnya.
 Diukur volume tanah yang digali dari lubang yang dibuat.

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 4


 Dihitung berat volume basahnya (𝛾b ). Karena berat dari tanah yang digali dapat
ditentukan, sedangkan volumenya telah diperoleh dari butir (3), maka 𝛾b dapat
ditentukan . Dengan kadar air yang telah ditentukan di laboraturium, volume kering
di lapangan dapat ditentukan.
 Bandingkan berat volme kering lapangan dengan berat volume kering
maksimumnya, kemudian hitung kepadatan relatifnya.

14. Ceritakan tentang system kapiler dalam tanah (hal 53-55)


Penyelesaian :
Kekuatan tanah dalam mendukung beban dipengaruhi oleh air dan macam tanah. Rembesan
air lewat ponadsi bendungan harus diperhitungkan dalam mengevaluasi kemampuan
struktur tersebut dalam menampung air. Kecuali itu, masih banyak lagi pengaruh-pengaruh
air didalam tanah yang harus diperhatikan, seperti perancangan dinding penahan tanah,
hitungan penurunan dan lain-lainnya. Didalam lapisan tanah,umumnya terdapat 3 zone,
yaitu : zone jenuh air dibawah muka air tanah, zone jenuh akibat kapiler di atas muka air
tanah,dan zone tidak jenuh di atas zone jenuh kapiler dan dekat permukkaan . zone jenuh
kapiler terletak di atas muka air tanah.
 Air kapiler
Dalam Gambar 3.2 diperlihatkan sistem pipa kapiler yang didirikan dalam bejana
yang berisi air.

Tekanan
atmosfer

T   T
2r

rm
B

Tekanan
atmosfer
W
hc


Gambar 3.2 tinggi kenikan kapiler

Tinggi air hc adalah tinggi air dalam pipa kapiler, ri adalah radius pipa. 𝛾𝑤 adalah
berat volume air dan tekanan atmosfer diambil sebagai bidang referensi (yaitu tekanan
udara sama dengan nol), maka dari persamaan keseimbangan :

Berat air dalam pipa kapiler : W = gaya tarik permukaan

Atau

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 5


𝛾𝑤 (𝜋𝑟 2 ℎ𝑐 ) = (𝑇 cos 𝛼)2𝜋𝑟 (3.1)

Dari persamaan tersebut, tinggi air ℎ𝑐 dinyatakan oleh :


2𝑇 cos 𝛼
ℎ𝑐 = 𝛾𝑤 𝑟
(3.2)

Karena, 𝑢 = 𝛾𝑤 ℎ𝑐

Maka tekanan air kapiler :


2𝑇 cos 𝛼
𝑢= 𝑟

Nilai tekanan u negatif menunjukkan bahwa air dalam keadaan tertarik atau terisap.

Terzaghi dan peck (1948) menyarankan hubungan pendekatan antara ℎ𝑐 dan


diameter butiran, srbagai berikut:
𝐶
ℎ𝑐 = 𝑒𝐷 (𝑚𝑚)
10

Dengan C adalah konstan empiris yang bergabung pada bentuk butiran dan sudut kontak (C
bervariasi diantara 10 – 50 mm2), dan D10 adalah diameter efektif tanah yang dinyatakan
dalam milimeter.

 Air Statis
Distribusi tekanan air yang tidak mengalir atau diam akan berbentuk segitiga yang
besarnya pada setiap titk kedalaman adalah(Gambar 3.3):
𝑢 = 𝑧𝛾𝑤
Dengan z = kedalaman dan 𝛾𝑤 = berat volume air. Tekanan di setiap titik kedalaman
pada saat air tidak mengalir disebut tekanan hidrostatis.

z
u   wz

Diagram tekanan air

Gambar 3.3 tekanan air statis

15. Apa yang dimaksud dengan air kapiler (hal 53-54)


Penyelesaian :
Kekuatan tanah dalam mendukung beban dipengaruhi oleh air dan macam tanah. Rembesan
air lewat ponadsi bendungan harus diperhitungkan dalam mengevaluasi kemampuan
struktur tersebut dalam menampung air. Kecuali itu, masih banyak lagi pengaruh-pengaruh
air didalam tanah yang harus diperhatikan, seperti perancangan dinding penahan tanah,
hitungan penurunan dan lain-lainnya. Didalam lapisan tanah,umumnya terdapat 3 zone,

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 6


yaitu : zone jenuh air dibawah muka air tanah, zone jenuh akibat kapiler di atas muka air
tanah,dan zone tidak jenuh di atas zone jenuh kapiler dan dekat permukkaan . zone jenuh
kapiler terletak di atas muka air tanah.
 Air kapiler
Dalam Gambar 3.2 diperlihatkan sistem pipa kapiler yang didirikan dalam bejana
yang berisi air.

Tekanan
atmosfer

T   T
2r

rm
B

Tekanan
atmosfer
W
hc


Gambar 3.2 tinggi kenikan kapiler

Tinggi air hc adalah tinggi air dalam pipa kapiler, ri adalah radius pipa. 𝛾𝑤 adalah
berat volume air dan tekanan atmosfer diambil sebagai bidang referensi (yaitu tekanan
udara sama dengan nol), maka dari persamaan keseimbangan :

Berat air dalam pipa kapiler : W = gaya tarik permukaan

Atau

𝛾𝑤 (𝜋𝑟 2 ℎ𝑐 ) = (𝑇 cos 𝛼)2𝜋𝑟 (3.1)

Dari persamaan tersebut, tinggi air ℎ𝑐 dinyatakan oleh :


2𝑇 cos 𝛼
ℎ𝑐 = (3.2)
𝛾𝑤 𝑟

Karena, 𝑢 = 𝛾𝑤 ℎ𝑐

Maka tekanan air kapiler :


2𝑇 cos 𝛼
𝑢=
𝑟

Nilai tekanan u negatif menunjukkan bahwa air dalam keadaan tertarik atau terisap.

Terzaghi dan peck (1948) menyarankan hubungan pendekatan antara ℎ𝑐 dan


diameter butiran, srbagai berikut:

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 7


𝐶
ℎ𝑐 = 𝑒𝐷 (𝑚𝑚)
10

Dengan C adalah konstan empiris yang bergabung pada bentuk butiran dan sudut kontak (C
bervariasi diantara 10 – 50 mm2), dan D10 adalah diameter efektif tanah yang dinyatakan
dalam milimeter.

 Air Statis
Distribusi tekanan air yang tidak mengalir atau diam akan berbentuk segitiga yang
besarnya pada setiap titk kedalaman adalah(Gambar 3.3):
𝑢 = 𝑧𝛾𝑤
Dengan z = kedalaman dan 𝛾𝑤 = berat volume air. Tekanan di setiap titik kedalaman
pada saat air tidak mengalir disebut tekanan hidrostatis.

z
u   wz

Diagram tekanan air

Gambar 3.3 tekanan air statis


16. Idem untuk permeabilitas (hal 56)
Penyelesaian :
Sifat bahan berpori yang memungkingkan aliran rembesan dari cairan yang berupa air atau
minyak mengalir lewat rongga pori. Tanah disebut mudah meloloskan air (permeable) bila
tanah tersebut benar-benar mempunyai sifat meloloskan air (contohnya: pasir,kerikil).
Sebaliknya, tanah disebut kedap air (impermeable), bila tanah tersebut mempunyai
kemampuan meloloskan air yang sangat kecil (lempung).

17. Bagaimana bunyi hukum Darcy dan apa manfaatnya (hal 58-59 dan logical thingking)
Penyelesaian :
Dalam tanah jenuh, asalkan rongga tanah pori tanah tidak sangat besar, aliran air adalah
laminer. Pada rentang aliran laminer, Darcy (1856) mengusulkan persamaan yang
menyatakan hubungan antara kecepatan dan gradien hidrolik,
𝑣 = 𝑘𝑖 (3.11)
Debit rembesan
𝑞 = 𝑣𝐴 = 𝑘𝑖𝐴 (3.12)

Dengan
v = kecepatan air dalam tanah (m/det)
i = hl/L = gradien hidrolik
L = panjang garis aliran (m)
k = koefisien permeabilitas (m/det)
A = luas tampang pengaliran (m2)
Bila penaruh sifat-sifat air dimasukkan, maka :

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 8


𝐾 𝜌𝑤 g
𝑘 (cm/det) = 𝜇
(3.13)

Dengan

K = koefisien absolut (cm2), tergantung dari butiran tanah

𝜌𝑤 = rapat massa air (g/cm3)

µ = koefisien kekentalan air. (g/cm det)

g = percepatan gravitasi. (cm/det2)

kecepatan yang dinyatakan dalam persamaan (3.12) adalah kecepayan yang dihitung
bedasarkan perssamaan luas kotor penampang tanah. Karena air dapat mengalir lewat
rongga pori, maka persamaan kecepatan sebenarnya rembesan lewat tanah (vs) dapat
diperoleh dengan cara sebagai berikut :

Untuk tanah dengan volume satuan, prioritas (n) dinyatakan oleh :

𝑛 = 𝑉v /𝑉 = (𝐴v x 1)/(𝐴 x 1) = 𝐴v /𝐴 (3.14)

Dengan

Vv = volume rongga pori

V = volume total

Av = luas rongga tanah pada tampang ditinjau

A = luas yang terdiri dari rongga dan butiran pada tampang ditinjau

Debit rembesan : 𝑞 = 𝑣(𝐴𝑣 + 𝐴𝑠 ) = 𝑣𝑠 𝐴v (dengan = 𝐴𝑠 = luas tampang butiran


tanah pada tampang ditinjau). Karena volume satuan, 𝐴𝑣 /(𝐴𝑣 + 𝐴𝑠 ) = 𝐴𝑣 /𝐴 = 𝑛, maka
diperoleh:
𝑣
𝑣𝑠 = (3.15)
𝑛

atau
𝑘𝑖
𝑣𝑠 = 𝑛
(3.16)

Dengan n adalah prioritas tanah.

Pada sembrang temperatur T, koefisien permeabilitas dapat diperoleh dari


persamaan :

𝑘20 (𝛾 )(𝜇 )
𝑘T
= (𝛾𝑤20)(𝜇 T ) (3.17)
𝑤T 20

Dengan
𝑘T , 𝑘20 = koefisien permeabilitas pada T˚dan 20˚C

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 9


𝛾𝑤T , 𝛾𝑤20 = berat volume air pada tanah T˚dan 20˚C
𝜇T , 𝜇20 = koefisien kekentalan air pada T˚dan 20˚C

Karena nilai 𝛾𝑤T ,/𝛾𝑤20 mendekati 1, maka


𝜇T
𝑘𝑤 = 𝑘T 𝜇20
(3.18)

18. Ada berapa macam uiji permeabilitas di laboratorium , jelaskan masing=masing (hal 63/73)
Penyelesaian :
 Uji tinggi energi tetap (constant-head)
Uji permeabilitas constant-head (Uji tinggi energi tetap) cocok untuk tanah granular.
 Uji tinggi energi turun (falling –head)
Uji permabilitas falling –head (tinggi energi turun) cocok digunakan untuk
mengukur permeabilitas tanah bebutir halus

19. Idem untuk uji permeabilitas di lapangan (hal 78,79,81)


Penyelesaian :
 Uji permeabilitas dengan menggunakan sumur uji
Koefisien permeabilitas dapat diperoleh dari penggalian sumur uji secara langsung di
lapangan. Air sumur dipompa keluar sampai penurunan permukaan air tanah
menunjukkan kedudukan yang tetap. Untuk menentukan koefisien permeabilitas,
diperlukan paling sedikit dua sumur pengamtan penurunan muka air.
 Uji permeabilitas pada sumur artetis
Pengukuran koefisien permeabilitas dilakukan pada lapisan tanah lolos air diapit
oleh dua lapisan tanah kedap air. Air yang mengalir dalam lapisan lolos air
dipengaruhi oleh tekanan artesis.

20. Tuliskan formula yang dipakai untuk menghitung permeabilitas gabungan baik arah vertical
maupun horizontal serta arti notasinya (hal 84-86)
Penyelesaian :
 Aliran horizontal
Gradien hidrolik seluruh lapisan dan tiap-tiap lapisan akan sama, yaitu sama dengan
ix.
Aliran horizontal total persatuan waktu diberikan oleh :
𝑞𝑥 = 𝑞𝑥1 + 𝑞𝑥2 + 𝑞𝑥3

Bila kx = koefisien permeabilitas ekivalen untuk lapisan setebal H1 + H2 + H3, maka :

(𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3 ) 𝑘𝑥 𝑖𝑥 = 𝐻1 𝑘𝑥1 𝑖𝑥 + 𝐻2 𝑘𝑥2 𝑖𝑥 + 𝐻3 𝑘𝑥3 𝑖𝑥

= (𝐻1 𝑘𝑥1 𝑖𝑥 + 𝐻2 𝑘𝑥2 𝑖𝑥 + 𝐻3 𝑘𝑥3 ) 𝑖𝑥

Diperoleh, koefisien permeabilitas ekivalen arah horizontal :


𝐻1 𝑘1 + 𝐻2 𝑘2 + 𝐻3 𝑘3
𝑘𝑥 = 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 10


Atau secara umum, untuk n lapisan tanah dengan koefisien permeabilitas yang
berbeda-berbeda :
𝐻1 𝑘1 + 𝐻2 𝑘2 + . ..….+𝐻𝑛 𝑘𝑛
𝑘𝑥 = 𝐻1 + 𝐻2 +⋯+𝐻𝑛

 Aliran vertikal
Dalam rembesan satu dimensi arah vertikal , debit pada setiap lapisan dan debit
seluruh lapisan bila seluruh lapisan dianggap sebagai satu lapisan tanah harus sama,
jadi,
𝑞𝑥 = 𝑞𝑧1 = 𝑞𝑧2 = 𝑞𝑧3
Atau
𝑞𝑧 = 𝑣𝑧 𝐴 = 𝑣𝑧1 𝐴 = 𝑣𝑧2 𝐴 = 𝑣𝑧3 𝐴

𝑣𝑧 = 𝑘𝑧 𝑖𝑧 = 𝑘𝑧1 𝑖𝑧1 = 𝑘𝑧2 𝑖𝑧2 = 𝑘𝑧3 𝑖𝑧3 (3.34)

Dengan

iz = gradien hidrolik rata-rata untuk tanah setebal 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3

vz = kecepatan aliran arah z

A = luas tampang satuan (bidang horizontal)

Dari pers (3.34) dapat diperoleh,


𝑘𝑧 𝑘𝑧 𝑘𝑧
𝑖𝑧1 = 𝑖
𝑘𝑧 1 𝑧
; 𝑖𝑧2 = 𝑖
𝑘𝑧 2 𝑧
dan 𝑖𝑧3 = 𝑖
𝑘𝑧 3 𝑧

Kehilangan tinggi energi pada lapisan setebal 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3, sama dengan jumlah
kehilangan tinggi energi total dalam tiap lapisan, yaitu :

ℎ = ℎ1 + ℎ2 + ℎ3

𝑖𝑧 = (𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3 ) = 𝑖𝑧1 𝐻1 + 𝑖𝑧2 𝐻2 + 𝑖𝑧3 𝐻3


𝐻 𝐻2 𝐻
= 𝑘𝑧 𝑖𝑧 (𝑘 1 + 𝑘𝑧2
+𝑘3) (3.35)
𝑧1 𝑧3

Diperoleh, koefisien permeabilitas ekivalen untuk tiga lapisan tanah setebal

𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3 ,

𝑘𝑧 = 𝐻1 + 𝐻2 + 𝐻3
(3.36)
𝐻1 𝐻2 𝐻3
𝑘𝑧1
+ 𝑘𝑧2
+ 𝑘𝑧3

Atau secara umu, untuk jumlah lapisan tanah n dengan koefisien permeabilitas yang
berbeda-berbeda :

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 11


𝑘𝑧 = 𝐻1 + 𝐻2 + … … + 𝐻𝑛
(3.37)
𝐻1 𝐻2 𝐻𝑛
𝑘𝑧1
+ 𝑘𝑧2
+ ⋯+ 𝑘𝑧𝑛

21. Dalam praktek sering nilai permeabilitas tanah di estimasi berdasarkan pengamatan empiris.
Sebut cara/data/ref yang dipakai untuk penaksiran besaran nilai tersebut (hal 93)
Penyelesaian :
Untuk tanah pasir unifrom, Hazen (1930) mengusulkan empiris koefisien permeabilitas
sebagai berikut :
k = 100(D10)2 (3.38)
dengan k dalam cm/detik dan D10 adalah ukuran diameter efektif butir tanah dalam cm.
Casagrende juga mengusulkan hubungan empiris untuk nilai k pada tanah pasir
halus sampai sedang yang bersih :
k = 1,4 k0,85 e2 (3.39)
dengan k0,85 adalah koefisien permeabilitas pada e = 0,85
Bentuk lain persamaan untuk menentukan koefisien permeabilitas yang
memberikan hasil yang relatif mendekati untuk tanah-tanah pasir didasarkan pada
persamaan Kozeny-Carman.
𝑒3
𝑘≈ (3.40)
1+𝑒
Atau
𝑘1 (𝑒1 )3 /(1+ 𝑒1 )
= (𝑒2 )3 /(1+𝑒2 )
(3.41)
𝑘2

Dengan k1 dan k2 adalah koefisien permeabilitas tanah yang diberikan pada keadaan e1 dan
e2. Berapa hubungan yang lain dari persamaan koefisien permeabilitas dan angka pori telah
diusulkan, antara lain :

𝑒2
𝑘≈ (3.42)
1+𝑒

𝑘 ≈ 𝑒2 (3.43)

22. Apa yang dimaksud dengan jarring-jaring arus /flownet (hal 97)
Penyelesaian :
Sekelompok garis aliran dan garis ekipotensial. Garis ekipotensial adalah garis-garis yang
mempunyai tinggi energi potensial yang sama. Garis aliran adalah garis yang menunjukkan
arah perjalanan partikel air dari hulu ke hilir lapisan tanah lolos air.

23. Cara flownet mudah dalam perhitungan tetapi sulit dalam penggambaran. Dalam
penggambaran flownet pedoman apa saja yang harus diperhatikan (hal 97)
Penyelesaian :
 Garis aliran dan garis ekipotensial berpotongan dari tegak lurus
 Elemen-elemen aliran (flow elements) secara pendekatan berbentuk bujur sangkar .
 Jaring arus harus memenuhi batas kondisi medan aliran (boundary condition of the
flow field)

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 12


24. Jika menjumpai tanah anisotropis perlu memperhatikan hal apa saja, jelaskan (hal 104-105)
Penyelesaian :
Permeabilitas tanah pada arah horizontal tidak sampai arah vertikalnya, walaupun tanah
homogen.
 Untuk penggambaran potongan melintang strukturnya, gunakan sembarang skal;a
vertikal
 Tentukan, √(𝑘𝑧 /𝑘𝑥 ) = √(𝑘 vertikal /k horizontal)
 Hitunglah arah horizontal, sedemikian arah horizontal = √(𝑘𝑧 /𝑘𝑥 ) kali skala
vertikal.
 Dengan skala yang ada pada butir (a) dan (c), gambarkan potongan melintang dari
strukturnya.
 Gambarkan jaring arus untuk potongan yang ditransformasi,dengan cara yang sama
seperti tanah dalam keadaan isotropis.
𝑁𝑓
 Hitung debit rembesan menurut persamaan : 𝑞 = ℎ√𝑘𝑥 /𝑘𝑧
𝑁d

25. Gaya rembesan mempunyai daya uplift sehingga dapat timbul efek lumpur hidup, dimana
tanah kehilangan daya dukung akibat tekanan rembesan keatas, kapan kondisi ini dapat
terjadi (hal 105)
Penyelesaian :
Jika air dalam bejana dinaikkan sebesar H dari air yang menggenangi tanah, tekanan air
didasar tanah bertambah dan gaya-gaya air padaa pertikel tanah semakin besar. Ketika H
mencapai nilai tertentu, maka gaya angkat dan berat tanah efektif menjadi sama, pada
kedudukan ini partikel tanah pada kondisi mengapung.

26. Bagaimana cara mencegah / mengatasi bahaya keamanan struktur suatu bangunan air
antara lain bendung terhadap bahaya pengeroposan tanah /piping , jelaskan cara yang
dipakai (hal 107)
Penyelesaian :
Pembuburan (tanah mengapung) akan terjadi pada bagian hilir dasar fondasi bangunan air.
Hal ini akan terjadi bila gradien hidrolik keluar (exit hydraulic gradient) mendekati gradien
hidrolik kritis (ic). Bila gradien hidrolik melebihi gradien kritis, maka dapat mengakibatkan
erosi butir-butir halus tanah, sehinga akan menyebabkan terjadinya ronga-rongga yang akan
sambung menyambung seperti pipa-pipa di dalam tanah.

27. Apa fungsi nilai weighted creep ratio dari Lane (hal 109)
Penyelesaian :
Untuk mengatasi masalah piping pada suatu bangunan air dengan mengusulkan persamaan.

28. Untuk menghitung rembesan pada bendung dengan tanah isotropis dapat dipakai cara
Dupuit, Cara Schaffernak dan cara Casagrande. Jelaskan masing-masing (hal 128 – 130)
Penyelesaian :

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 13


 Cara Dupuit
Potongan melintang bendungan . debit rembesan persatuan panjang arah tegak lurus bidang
gambar adalah 𝑞 = 𝑘𝑖𝐴. Dupit (1863), menganggap bahwa gradien hidrolik (i) sama dengan
kemiringan permukaan freatif dan besarannya konstan dengan kedalamannya, yaitu 𝑖 =
𝑑𝑧 ⁄𝑑𝑥 . Debit rembesan :
𝑘
𝑞= (𝐻12 − 𝐻22 ) (4.29)
2𝑑

Dengan

k = koefisien permeabilitas tanah bahan bendungan (m/det)

d = jarak

H1 = tinggi muka air dari hulu bendungan (m)

H2 = tinggi muka air dari hilir bendungan (m)

A Garis freatif

dz
dx

H1 B

H2
Kedap air

Gambar 4.9 hitungan rembesan cara Dupuit

 Cara Schaffrenak
Schaffernak (1917) menganggap bahwa permukaan freatis merupakan garis AB , yang
memotong garis kemiringan hilir pada jarak a fari lapisan kedap air.

Debit rembesan 𝑞 = 𝑘𝑖𝐴.

Luas tampang pengaliran : A = BD x 1 = 𝑎 sin 𝛼

Dari anggapan dupuit, gradien hidrolik 𝑖 = 𝑑𝑧 ⁄𝑑𝑥 = tg α. Debit rembesan :


𝑑𝑧
𝑞 = 𝑘𝑧 𝑑𝑥
= 𝑘(𝑎 sin 𝛼) tg α (4.30)

Dengan α = sudut kemiringan lereng hilir bendungan dan

𝑑 𝑑2 𝐻2
𝑎 = cos 𝛼 − √(𝑐𝑜𝑠2 𝛼 − 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
)

(4.31

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 14


 Cara Casagrande
Casagrande (1937) menganggap parabola AB berawal dari titik A deperti yang diperlihatkan
dalam gambar 4.11 dengan A’A = 0,3 (AD). Pada modifikasi ini, nilai d merupakan jarak
horizontal antara titik E dan C.
Menurut Casagrander (1932) secara pendekatan,
𝑑𝑧
𝑖= 𝑑𝑥

Debit rembesan lewat badan bendungan : 𝑞 = 𝑘𝑎 sin²𝛼

Dengan 𝑎 = √(𝑑² + 𝐻²) − √(𝑑² − 𝐻 2 ctg 2 𝛼) dan 𝛼 adalah sudut kemiringan lereng hilir.

29. Apa yang dimaksud dengan tegangan efektif dan tegangan netral (hal 143-144)
Penyelesaian :
Tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif di dalam tanah disebut tegangan efektif,
sedangkan tegangan normal, tegangan normal pada suatu bidang di dalam massa tanah,
yaitu tegangan akibat berat tanah total termasuk air dalam pori,per satuan luas, arahnya
tegak lurus.

30. Dapatkah anda menjelaskan prinsip dasar penggambaran garis rembesan pada/lewat
tanggul secara grafis (hal 132-135)
Penyelesaian :
Pada prinsipnya garis freatis pada bendungan mendekati bentuk kurva parabolis, hanya
mendapat penyimpangan kurva pada daerah lereng hulu dan hilirnya. Letak titik A (x,z)
dengan z = H adalah pada permukaan air di hulu bendungan dengan jarak 0,3 kali AD
dihitung dari titik A atau AA = 0,3 AD.

TUGAS MEKANIKA TANAH Page 15


TUGAS MEKANIKA TANAH Page 16

Anda mungkin juga menyukai