Anda di halaman 1dari 13

BAB.

XIII (JOB SHEET XIII)


TRIAKSIAL (TRIAXIAL)

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat melaksanakan pengujianTriaksial
(Triaxial) dengan prosedur yang benar, menggambarkan lingkaran Mohr, serta
menentukan besarnya nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam () dari sampel tanah
yang diuji.

13.1 PENDAHULUAN
Dibanding pengujian Geser Langsung maupun Kuat Tekan Bebas,
pelaksanaan pengujian Triaksial diketahui lebih rumit, namun diakui sebagai cara
yang paling baik untuk mendapatkan parameter-parameter geser tanah c dan , oleh
karena kondisi tegangan-tegangan dilapangan dapat ditirukan dengan cara
pemberian tegangan sel (3) pada benda uji. Selain itu pada percobaan Triaksial
tersedia pula fasilitas untuk mengukur tekanan air pori dan perubahan volume
selama pelaksanaan pengujian.
Beberapa jenis pengujian yang dapat dilakukan pada pengujian Triaksial antara lain:
1. Unconsolidated Undrained Test, adalah pengujian tanpa konsolidasi dan tanpa
pengaliran, disebut sebagai pengujian cepat atau U-test. Pada semua tahapan
pengujian, keran pengaliran (sistem tekanan air pori) dalam keadaan tertutup.
Cara pengujian ini tidak dapat diterapkan pada jenis tanah nonkohesif jenuh (S
= 100%). Parameter geser yang didapatkan dari cara pengujian ini berdasarkan
konsep tegangan total (total pressure). Pengujian ini memberikan parameter
geser cu dan u.
2. Consolidated Undrained Test, adalah pengujian dengan konsolidasi tanpa
pengaliran, disebut juga pengujian konsolidasi-cepat atau CU-test. Pada tahap
pemberian tegangan sel (3) keran pengaliran (sistem tekanan air pori) dalam
keadaan terbuka, dan ditunggu hingga proses konsolidasi berakhir yang dapat
diamati melalui tabung perubahan volume. Untuk mempercepat proses
konsolidasi pada tanah kohesif, biasanya digunakan cara-cara khusus,antara lain

1
dengan memasang kolom pasir ditengah-tengah benda uji atau membungkus
benda uji dengan lembaran tipis kertas saring. Sesudah konsolidasi selesai,
keran pengaliran dibuka, kemudian diberikan tegangan deviator sampai terjadi
keruntuhan. Parameter geser yang diperoleh dari pengujian ini berdasarkan
konsep tegangan efektif (effective stress), yang dinyatakan dalam notasi c' dan
'.
3. Consolidated Drained Test, adalah pengujian dengan konsolidasi dan
pengaliran, disebut juga pengujian konsolidasi-lambat atau CD-test. Pada
semua tahapan pengujian keran pengaliran (sistem tekanan air pori) dalam
keadaan terbuka. Seperti halnya pada CU-test, beban deviator diberikan setelah
proses konsolidasi selesai. Pembebanan dilakukan dengan lambat, dimana
tegangan air pori yang timbul cukup kecil, sehingga tidak mempeng-aruhi
parameter geser yang diperoleh. Seperti halnya pada CU-test parameter geser
yang diperoleh berdasarkan konsep tegangan efektif (effective stress) yang
dinyatakan dalam notasi c' dan '.

Ukuran sel Triaksial yang sesuai dengan diameter benda uji tersedia dalam
berbagai ukuran, namun yang umum digunakan adalah sel untuk benda uji
berdiameter 38 mm dengan perbandingan tinggi terhadap diameter (L/d) yang
disyaratkan berkisar antara 2,0 sampai 3,0. Pengujian dengan diameter benda uji
yang lebih besar dapat dilakukan, selama peralatan yang diperlukan tersedia. Sesuai
dengan keperluannya benda uji dapat dibuat dari sampel tanah asli (undisturbed)
maupun buatan (remoulded). Untuk satu seri pengujian Triaksial, diperlukan
minimal 2 (dua) buah benda uji dengan kadar air dan berat isi yang kurang lebih
sama (identik).
Prinsip dasar dari pelaksanaan pengujian yaitu : mula-mula terhadap masing-
masing benda uji diberikan tegangan sel dan ditunggu sampai stabil, selanjutnya
berikan tegangan deviator dimana beban dibaca pada regangan tetap tertentu (strain
controlled), hingga tercapai keruntuhan. Tergantung pada jenis pengujian, selama
pemberian tegangan sel, keran pengaliran dapat dalam keadaan tertutup
(unconsolidated) atau terbuka (consolidated).
Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian, dapat di-
gambarkan grafik lingkaran Mohr untuk menentukan kohesi (c) dan sudut geser
dalam () tanah yang diperlukan untuk berbagai perhitungan stabilitas.

13.2 PERALATAN
1. Mesin tekan yang dilengkapi dengan cincin beban dan arloji regangan dengan
ketelitian 0,01 mm
2. Sel Triaksial
3. Tabung belah pencetak benda uji
4. Karet membran, karet seal, penjepit dan batu pori
5. Pompa vakum dan tabung isap
6. Timbangan dengan ketelitian 0,1gram, jangka sorong, pisau tipis, dll.
7. Tabung air bertekanan, dilengkapi manometer pengukur tegangan
8. Peralatan untuk penentuan kadar air.

13.3 BENDA UJI


Cara pembuatan benda uji dari sampel tanah nonkohesif (pasir lepas) jauh
lebih sulit dibandingkan dengan tanah kohesif (lempung).
Berikut ini dijelaskan cara pembuatan benda uji dari jenis tanah kohesif, yang
dapat dicetak langsung dari tabung sampel, sampel kubus ataupun dari sampel tanah
buatan.
1. Benda uji berbentuk silinder dengan perbandingan tinggi (L) terhadap diameter
(do)  2 s/d 3
2. Untuk benda uji berdiameter 38mm, besar butir maksimum harus <0,1 diameter
benda uji
3. Untuk benda uji berdiameter 76mm, besar butir maksimum harus < 1/6
diameter benda uji
4. Benda uji dapat dibuat dari:
a. Benda Uji Asli (Undisturbed)
- Benda uji asli dari tabung sampel tanah
- Mengeluarkan sampel tanah dari tabung sepanjang  1 – 2cm dengan
alatpengeluar sampel (extruder)kemudian potong dengan pisau kawat
- Memasang cetakan benda uji diatas tabung sampel, mengeluarkan sampel
dengan alat pengeluar sampel sepanjang cetakan dan potong dengan pisau
kawat
- Meratakan kedua sisi benda uji dengan pisau tipis dan keluarkan dari
cetakan.

b. Benda Uji Buatan (Remoulded)


- Menyiapkan sampel tanah dari benda uji asli bekas pengujian atau sisa-sisa
sampel tanah yang sejenis
- Menyiapkan data berat isi dan kadar air asli, serta volume cetakan
- Menyesuaikan kadar air dari sampel tanah agar sama atau mendekati nilai
kadar air asli
- Mencetak benda uji kedalam tabung sampel yang telah diketahui
volumenya, sehingga mempunyai berat isi sama/mendekati berat isi tanah
asli
- Mengulangi langkah (a) terhadap benda uji yang terdapat dalam tabung.
5. Menimbang berat dan ukur diameter serta tinggi benda uji :
- Mencatat tinggi benda uji dari rata-rata 4 (empat) tempat pengukuran
- Mencatat diameter benda uji rata-rata dengan rumus:
da + 2.dt +
do = [mm] ........................................................ (13.1)
db 4
dengan :
do = diameter benda uji rata-rata, digunakan untuk menghitung luas
penampang mula-mula (Ao)
da = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian atas benda uji
dt = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian tengah benda uji
db = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian bawah benda
uji.

6. Memasang karet membran pada benda uji yang telah disiapkan, melakukan
secara hati-hati agar struktur tanah tidak terganggu, menggunakan tabung isap
dan pompa vakum.
13.4 PROSEDUR PENGUJIAN
1. Meletakkan benda uji pada pusat alas mesin tekan secara vertikal
2. Memasang sel Triaksial serta kencangkan kedua mur, agar pada saat pem-
berian tegangan sel dan air tidak keluar (undrained)
3. Memberi tegangan sel/keliling (3) pada benda uji pertama  sebesar nilai
tegangan total horisontal yang ada pada kedalaman pengambilan sampel tanah,
dengan rumus:

3 = h = Ko x v..........................................................................(13.2)
dengan :
h = tegangan horisontal [kg/cm²]
Ko = tekanan tanah diam (at rest coefficient), untuk tanah kohesif ber-
konsolidasi normal diambil sebesar 0,40 s/d 0,80
v = tegangan vertikal = wet . h [kg/cm²]
wet = berat isi tanah basah [kg/cm³]
h = kedalaman pengambilan sampel tanah [cm]

4. Menjalankan mesin sampai batang tekan menyentuh cincin beban dan pelat
penutup bagian atas benda uji (ditandai dengan bergeraknya jarum arloji pada
cincin beban)
5. Mengatur arloji regangan dan arloji cincin beban pada posisi nol pembacaan
6. Menjalankan mesin kembali dengan kecepatan sebesar 0,50s/d 1,25mm
permenit atau menurut petunjuk instruktur
7. Mencatat bacaan arloji cincin beban setiap ¼ menit atau ½ menit atau menurut
petunjuk instruktur
8. Melanjutkan pengamatan hingga tercapai keruntuhan, dengan ketentuan:
- Pembacaan arloji beban telah menunjukkan nilai tetap pada 3 (tiga)
pembacaan terakhir berturut-turut
- Telah terjadi regangan sebesar 20%.
9. Setelah selesai, Mengurangi tegangan keliling secara bertahap sampai nol
10. Melepaskan sel Triaksial, mengambil benda uji,mengamati dan membuat sketsa
bentuk keruntuhannya
11. Menimbang benda uji dan mencari kadar airnya
12. Mengganti dengan benda uji yang baru, ulangi langkah 1 s/d 2
13. Menggulangi langkah (3) dengan dengan memberi tegangan keliling sebesar 
2 (dua) kali tegangan keliling yang pertama
14. Mengulangi langkah (4) s/d (11).

13.5 PERHITUNGAN DAN PELAPORAN


1. Besar regangan aksial dihitung dengan rumus:

L=
x .......................................................................... (13.3)
Lo 100%
dengan :
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 = regangan aksial [%]


L = perubahan panjang benda uji [cm]
Lo = panjang benda uji semula [cm]
Contoh Perhitungan:
∆L
ε=
L
0.2
¿
77.33
= 0.26 %

2. Luas penampang benda uji rata-rata:


Ao
A = 1-  [cm²] ........................................................................... (13.4)
dengan :
Ao = luas penampang benda uji semula [cm²]
Contoh Perhitungan:
Ao
A=
1−ε
9.754
¿
1−0.26
= 9.78 cm²
3. Tegangan deviator :
Pi
( d)f =
A
Dengan :
(∆ d)f = tegangan deviator [kg/cm²]
Pi = beban aksial (terkalibrasi) untuk regangan ke-i dari masing- masing
benda uji [kg]
A = luas penampang rata-rata [cm²]
Contoh Perhitungan:
P
( d)f =
A
2.43
=
9.78
= 0.25 Kg/cm²

4. Tegangan utama terbesar (major principle stress):


1i = 3i + i.......................................................................(13.6)

dengan :
1i = tegangan aksial runtuh dari benda uji ke-i [kg/cm²]
3i = tegangan keliling dari benda uji ke-i [kg/cm²]
i = tegangan devitor runtuh dari benda uji ke-i [kg/cm²]
Contoh Perhitungan:
1-1 = 3-1 + (d)f
= 1 + 3.345
= 4.345 kg/cm²
1-2 = 3-2 + (d)f
= 2 + 4.143
= 6.143 kg/cm²

5. Menggambarkan lingkaran Mohr (Lihat Gambar 13.1) untuk masing-masing


benda uji:
- Jarak pusat lingkaran (OC) diukur pusat sumbu dapat ditentukan dengan
rumus:

OCi = 
[kg/cm²] .................................................... (13.7)
1i  3i
2
- Jari-jari dari masing-masing lingkaran, ditentukan dengan rumus:
1i -
ri = [kg/cm²] ........................................................ (13.8)
3i
2
Tegangan geser


3-1
3-2 1-1 1-2
Tegangan aksial
Gambar 13.1 Grafik lingkaran Mohr

6. Menentukan nilai parameter-parameter geser tanah berdasarkan Gambar 13.1


diatas dengan cara sebagai berikut:
- Nilai kohesi (c) adalah jarak vertikal dari pusat sumbu ke titik potong garis
singgung kedua lingkaran dengan sumbu vertikal
- Sudut geser dalam () adalah sudut kemiringan garis singgung kedua
lingkaran terhadap sumbu horisontal

7. Menggambarkan sketsa benda uji pada saat runtuh, untuk menentukan jenis
keruntuhannya.
Contoh Perhitungan:
∅1 ∅1
3.35=1 tan ²( 45° +
2 (
)+ 2c (tan 45° +
2 ))

28.26
3.35=1 tan ²( 45° + )+2 c ¿
2
3.35=1 tan 2 ( 59.13 ) +2 c tan ( 29.13 )
3.35=2.798+2 c . 1.673
c=0.16 kg/cm2
8. . Menghitung Modulus Elastisitas dengan menggunakan rumus
∆σ
E= kg/cm2
∆ε
Dengan:
E = Modulus Elastisitas
∆ σ = Setengah dari Tegangan maksimum

∆ ε = Selisih dari Regangan

Contoh Perhitungan:
∆σ
E=
∆ε
2.07
E=
4.582−1.65
E = 0.71 kg/cm2
9. Mencantumkan dalam laporan jenis pengujian yang dilakukan.
13.6 HASIL PENGUJIAN
Terlampir

13.7 KESIMPULAN
Dari pengujian Triaksial tanah yang diambil di daerah Kota Batu, Kecamatan
Batu, Kelurahan Ngaglik didapat nilai c (kohesi),  (sudut geser dalam), dan E
(modulus elastisitas) dihasilkan nilai :
 c (kohesi) = 0.14 kg/cm²
  (sudut geser dalam) = 7,64°
Tabel 13.1 Hasil Pengujian Triaksial (Triaxial)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jl. Soekarno Hatta No. 9 PO.BOX 04 Malang 65141,Telp. (0341) 404424 Fax. (0341) 404420
email : mektan.polinema@gmail.com - mektan.polinema@yahoo.com
N A M A : RISQI AJENG SUKMANA Lokasi : TULUNGAGUNG
NIM : 1931310006 Sampel : TANAH ASLI ( UNDISTURBED )
Kelompok : 2 Titik/kedalaman : 1 METER
DOSEN : DANDUNG NOVIANTO ST., MT Tanggal pengujian : 28 NOVEMBER 2020

PENGUJIAN TRIAKSIAL
(ASTM D2850-87)

No contoh : Teg. Keliling = 1.0 kg/cm² No contoh : Teg. Keliling = 2.0 kg/cm²
Diameter =39,50 mm Luas / Ao = 12,26 cm² Diameter =39,50 mm Luas / Ao = 12,26 cm²
Tinggi (lo) = 83,00 mm Berat tanah =146,22 gr Tinggi (lo) = 83,00 mm Berat tanah =149,73 gr
Bacaan Bacaan Deformas Luas Nilai Tegangan Bacaan Bacaan Deformas Luas Nilai Tegangan
Unit strain Unit strain
regangan beban i terkoreks Beban deviator regangan beban i terkoreks Beban deviator
(div) (div) Dl e =D l / lo A' = Ao/(1- e) P s =P / A' (div) (div) Dl e=D l / lo A' = Ao/(1-e) P s =P / A'
0 0,0 0 0 12,259 0 0 0 0,0 0 0 12,259 0 0
20 2,0 0,20 0,241 12,289 0,29 0,023 20 4,0 0,20 0,241 12,289 0,57 0,046
40 5,0 0,40 0,482 12,318 0,71 0,058 40 6,0 0,40 0,482 12,318 0,86 0,070
60 7,0 0,60 0,723 12,348 1,00 0,081 60 8,0 0,60 0,723 12,348 1,14 0,092
80 10,0 0,80 0,964 12,378 1,43 0,115 80 11,0 0,80 0,964 12,378 1,57 0,127
100 11,0 1,00 1,205 12,409 1,57 0,127 100 14,0 1,00 1,205 12,409 2,00 0,161
120 12,0 1,20 1,446 12,439 1,71 0,138 120 18,0 1,20 1,446 12,439 2,57 0,207
140 14,0 1,40 1,687 12,469 2,00 0,160 140 23,0 1,40 1,687 12,469 3,28 0,263
160 18,0 1,60 1,928 12,500 2,57 0,206 160 28,0 1,60 1,928 12,500 4,00 0,320
180 20,0 1,80 2,169 12,531 2,86 0,228 180 33,0 1,80 2,169 12,531 4,71 0,376
200 22,0 2,00 2,410 12,562 3,14 0,250 200 38,0 2,00 2,410 12,562 5,43 0,432
220 25,0 2,20 2,651 12,593 3,57 0,283 220 44,0 2,20 2,651 12,593 6,28 0,499
240 27,0 2,40 2,892 12,624 3,85 0,305 240 48,0 2,40 2,892 12,624 6,85 0,543
260 29,0 2,60 3,133 12,656 4,14 0,327 260 52,0 2,60 3,133 12,656 7,42 0,587
280 33,0 2,80 3,373 12,687 4,71 0,371 280 56,0 2,80 3,373 12,687 8,00 0,630
300 37,0 3,00 3,614 12,719 5,28 0,415 300 58,0 3,00 3,614 12,719 8,28 0,651
320 40,0 3,20 3,855 12,751 5,71 0,448 320 61,0 3,20 3,855 12,751 8,71 0,683
340 44,0 3,40 4,096 12,783 6,28 0,491 340 63,0 3,40 4,096 12,783 8,99 0,704
360 48,0 3,60 4,337 12,815 6,85 0,535 360 65,0 3,60 4,337 12,815 9,28 0,724
380 51,0 3,80 4,578 12,847 7,28 0,567 380 67,0 3,80 4,578 12,847 9,57 0,745
400 54,0 4,00 4,819 12,880 7,71 0,599 400 69,0 4,00 4,819 12,880 9,85 0,765
420 58,0 4,20 5,060 12,913 8,28 0,641 420 71,0 4,20 5,060 12,913 10,14 0,785
440 61,0 4,40 5,301 12,945 8,71 0,673 440 73,0 4,40 5,301 12,945 10,42 0,805
460 62,0 4,60 5,542 12,978 8,85 0,682 460 76,0 4,60 5,542 12,978 10,85 0,836
480 62,0 4,80 5,783 13,012 8,85 0,680 480 80,0 4,80 5,783 13,012 11,42 0,878
500 64,0 5,00 6,024 13,045 9,14 0,700 500 82,0 5,00 6,024 13,045 11,71 0,897
520 64,0 5,20 6,265 13,078 9,14 0,699 520 82,0 5,20 6,265 13,078 11,71 0,895

LAB. MEKANIKA TANAH - POLITEKNIK NEGERI MALANG JL.SOEKARNO HATTA NO. 9 PO.BOX 04
Tabel 13.2 Hasil Pengujian Triaksial (Triaxial), lanjutan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jl. Soekarno Hatta No. 9 PO.BOX 04 Malang 65141,Telp. (0341) 404424 Fax. (0341) 404420
email : mektan.polinema@gmail.com - mektan.polinema@yahoo.com
NAMA : RISQI AJENG SUKMANA Lokasi : TULUNGAGUNG
NIM : 1931310006 Jl. Soekarno - Hatta no.Sampel
9, Kodya Malang : TANAH ASLI (Undisturbed )
Kelompok :2 Titik/kedalaman : 1 METER
DOSEN : DANDUNG NOVIANTO ST., MT Tanggal pengujian : 28 NOVEMBER 2020

PENGUJIAN UJI TEKAN BEBAS


(ASTM D2166 - 85)
1,00

0,90 Jenis Pengujian UU - Test


No. Contoh 1 2
0,80
Tekanan lateral kg/cm 2 1,00 2,00
kg/cm 2
Tegangan deviator (kg/cm 2)

0,70 Tegangan deviator 0,63 0,88


Regangan runtuh % 5,8 6,0
0,60
Berat isi gr/cm 3 1,44 1,47
0,50
Kadar air % 28,23 28,23

0,40 Berat jenis - 2,63 2,63


Kohesi kg/cm 2 0,18
0,30
Sudut ges er dalam deg 6,34
0,20 Catatan :

0,10

0,00
0,0 2,0 4,0 6,0 8,0

Regangan (%)

2,0
Tegangan Geser (kg/cm 2)

1,6

1,2

0,8

f = 6,34 o

0,4

0,0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
Tegangan Normal (kg/cm2)

LAB. MEKANIKA TANAH - POLITEKNIK NEGERI MALANG JL.SOEKARNO HATTA NO. 9 PO.BOX 04

Anda mungkin juga menyukai