Anda di halaman 1dari 7

SYARAT PENGUJIAN SAMPEL KUAT GESER TANAH

DAN APLIKASINYA

A. Kuat Geser Tanah


Kuat geser tanah yaitu kemampuan tanah untuk melawan tengangan
geser yang terjadi saat terbebani. Karena adanya gerak antar butir tanah
menyebabkan keruntuhan geser tanah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
kelongsoran pada suatu lereng. Kuat geser tanah diukur dengan 2 parameter
tanah yaitu kohesi (c) atau gaya tarik-menarik antar partikel dan sudut geser
dalam () atau gesekan antara butir tanah.
Mohr (1910) menyuguhkan sebuah teori tentang keruntuhan pada material
yang menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat
kombinasi kritis tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan
normal maksimum atau tegangan geser maksimum saja. Garis keruntuhan
(failure envenlope) yang dinyatakan oleh persamaan di atas sebenarnya adalah
sebuah garis lengkung pada sebuah grafik yang menyatakan hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser,namun untuk sebagian besar masalahmasalah mekanika tanah, garis tersebut cukup didekati dengan sebuah garis
lurus yang menunjukkan hubungan linier antara tegangan normal dan tegangan
geser ( Couloumb,1776 ).
1.
2.
3.
4.
5.

Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah pada kondisi di lapangan


Keadaan tanah : Ukuran dan bentuk butir
Jenis tanah
Kadar air
Jenis beban
Kondisi anisotropis
Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah pada saat pengujian di

1.
2.
3.
4.

Laboratorium
Metode pengujian
Gangguan terhadap contoh tanah
Kadar air
Tingkat regangan
Kekuatan geser yang dimiliki oleh suatu tanah disebabkan oleh beberapa

hal yaitu :
Pada tanah berbutir halus (kohesif), kekuatan geser tanah disebabkan
oleh adanya kohesi atau kelekatan antar butir (c soil)

Pada tanah berbutir kasar (non kohesif), kekuatan geser tanah

disebabkan oleh adanya gesekan/pergeseran antar butir ( soil)


pada tanah campuran (halus dan kasar), kekuatan geser tanah
diakibatkan oleh adanya kelekatan dan pergeseran antar butir.
Kuat geser tanah dinyatakan dalam rumus
S = c + tan ()
S = kekuatan geser tanah
c = Kohesi
= Tegangan total
= Sudut geser

B. Cara Pengujian Untuk Menentukan Kuat Geser


Tujuan dari pengujian kuat geser yaitu untuk mencari parameter dari tanah
yang diperlukan dalam menentukan kuat geser. pengujian untuk menentukan
kuat geser terdapat 3 yaitu :
1. Drained test
Yaitu sampel diberi tegangan normal dan selama percobaan air harus
dialirkan. Tegangan geser diberikan dengan air tetap terbuka dan tegangan pori
dijaga supaya tetap nol.
2. Undrained test
Pada percobaan ini pori tidak diukur dan selama percobaan air tidak
diperbolehkan mengalir. Hanya kekuatan geser undrained yang dapat ditentukan.
3. Consolidated undrained test
Sampel tanah diberikan tegangan normal sampai konsolidasi selesai dan
air diperbolehkan mengalir dari sampel. Konsolidasi dianggap selesai jika sudah
tidak ada perubahan pada isi sampel. Setelah itu jalan air ditutup dan sampel
diberi tegangan geser secara undrained. Tegangan normal tetap bekerja dan pori
diukur.

C. Percobaan Kuat Geser Tanah


Parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap
sampel tanah asli (undisturbed), tanah tersebut diambil dengan hati-hati agar
tidak berubah kondisinya (kadar air, susunan butiran), karena hal ini bisa
berakibat fatal pada sampel. Ada beberapa cara menentukan kuat geser tanah
adalah ;
1. Uji kuat geser langsung (direct shear test)
2. Uji triaksial (triaxial test)
3. Uji tekan bebas (unconfined compression test)
1. Uji Kuat geser langsung

Tegangan normal (N) pada benda uji diberikan dari atas kotak geser. Gaya
geser diterapkan pada setengah bagian kotak geser. Selama pengujian
perpindahan (L) akibat gaya geser dan perubahan tebal (h) benda uji dicatat.
Pada tanah pasir bersih yang padat, tahanan geser bertambah sampai beban
puncak, dimana keruntuhan geser terjadi, sesudah itu kondisi menurun dengan
penambahan penggeseran danakhirnya konstan, kondisi ini disebut kuat geser
residu. Sudut gesek dalam padat ( m ) dalamkondisi padat diperoleh dari
tegangan puncak, sedang sudut gesek dalam kondisi longgar ( t )diperoleh dari
tegangan batas (residu).

s
umber : google.com

Gambar 1
Uji Geser Langsung

2. Uji Triaxial

sumber : google.com

Gambar 2
Alat Uji Triaxial

Sampel berselubung karet dimasukan dalam tabung kaca, ruang dalam


tabung kaca diisi air, benda uji ditekan dengan tekanan sel (3) yang berasal dari
tekanan cairan dalam tabung. Untuk menghasilkan kegagalan geser pada benda
uji, tekanan aksial dikerjakan melalui bagian atas benda uji sampai benda uji
runtuh. Besarnya tekanan aksial yang diberikan dicatat ().
Tegangan =13 disebut tegangan deviator . Regangan aksial diukur
selama penerapan tegangan deviator. Akibat penambahan regangan akan
menambah penampang melintang benda uji. Karenanya koreksi penampang
benda uji dalam menghitung tegangan deviator harus dilakukan.
Uji triaksial dapat dilaksanakan dengan tiga cara :
a. Unconsolidated undrained (UU)
Uji Unconsolidated undrained (UU) adalah uji cepat (quick-test), mulamula sample diberi tegangan kekang (3), kemudian diberi tegangan normal
melalui tegangan deviator () sampai terjadi keruntuhan. Selama pengujian air
tidak diizinkan keluar dari benda uji (katup drainase ditutup). Akibatnya beban
normal tidak ditransfer kebutiran tanah dan terjadi kelebihan tekanan air pori.
Nilai kuat geser yang rendah terjadi pada uji (UU), tanah lempung jenuh air nilai
sudut gesek dalam () nol, sehingga yang ada hanya nilai c saja.

Kondisiundrained dapat dilakukan dengan pengujian cepat pada tanah


permeabilitas rendah (agar konsolidsi tidak terjadi).
b. Consolidated undrained (CU)
Uji Consolidated undrained (CU) atau uji terkonsolidasi cepat, benda uji
dibebani tekanan sel dengan mengizinkan air keluar dari benda uji sampai
selesai. Sesudah itu tegangan deviator diterapkan dengan katup drainase
tertutup sampai benda uji runtuh. Karena katup tertutup maka tidak terjadi
perubahan volume dan terjadi kelebihan tekanan air pori dapat diukur selama
pengujian berlangsung.
c. Consolidated drained (CD)
Uji Consolidated drained (CD), mula-mula tekanan sel diterapkan pada
benda uji dengan katup terbuka sampai konsolidasi selesai. Sesudah itu dengan
katup tetap terbuka, tegangan diviator diterapkan dengan kecepatan rendah
sampai runtuh (kecepatan yang rendah agar tekanan air pori nol selama
pengujian). Pada kondisi ini seluruh tekanan pengujian ditahan oleh gesekan
antar butiran tanah.
3. Uji tekan bebas

sumber : google.com

Gambar 3
Skema Uji Tekan Bebas

Uji tekan bebas dilakukan jika sampel tanah berupa tanah kohesif. Benda
uji berbentuk silinder dimana tingginya minimal dua kali diameternya. Beban Qu
berangsur-angsur diperbesar sampai tanah pecah, maka :

qu

Qu
A

dan

Su = c = 0,5 qu

Su = Kuat geser tak terdrainasi

Qu = Beban
A = Luas Sampel
c = Kohesi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, april, 2014. "Kuat Geser" http://cithorues.blogspot.co.id. Diakses pada


tanggal 16 Maret 2016 pukul 18.12 WIB
Anonim, Januari, 2010. "Mekanika Tanah"
http://lagaevhanchekel.blogspot.co.id . Diakses pada tanggal 16 Maret
2016 pukul 18.02 WIB
Ragil, pandu, Mei, 2010. "Mekanika Tanah 2 - Kuat Geser Tanah"
http://ragilpandu.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 16 Maret 2016
pukul 19.14 WIB

Anda mungkin juga menyukai