Anda di halaman 1dari 21

MODUL PRAKTIKUM : UNCONFINED COMPRESSION

PENYUSUN MODUL : HANIF WAHYU PRATAMA

NIM : 1211820009

KELOMPOK :2

ASISTEN PENANGGUNG JAWAB : SAYLSIA NILAM AZZURA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan

Maksud

Maksud dari praktikum ini adalah untuk menguji daya tahan kekuatan tanah
terhadap gaya vertical dimana isi horizontalnya tidak tertutup (dibiarkan bebas)
untuk melihat keruntuhan pada tanahnya.

Tujuan

 Untuk mengetahui ultimate unconfined compression strength dari


tanah kohesif baik untuk undisturbed dan remolded
 Untuk mengetahui sensitivity dari tanah tersebut
 Untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah tersebut
1.2 Teori dan Rumus

Pengujian tanah yang biasa dipakai untuk mendapatkan parameter kekuatan


tanah antara lain adalah:

Uji Geser Langsung (Direct Shear Test)

adalah percobaan geser langsung dengan alat geser lengkung kekuatan geser
dapat diukur secara langsung. Uji geser langsung ini adalah pengujian tertua dalam
bentuk yang peling sederhana untuk suatu susunan uji geser. Pengertian dari direct
shear test (uji geser langsung) ialah untuk mengetahui kekuatan geser langsung
sampel tanah. Gaya normal pada sampel tanah didapat dengan menaruh suatu beban
mati diatas sampel tanah tersebut dan gaya geser diberikan dengan mendorong isi
kotak sebelah atas sampai terjadi keruntuhan pada tanah.

Uji triaxial

adalah uji yang paling dapat diandalkan untuk menentukan parameter


tegangan geser. Uji ini telah digunakan secara luas untuk keperluan pengujian biasa
maupun keperluan riset. Pengertian dari triaksial untuk mencari koefesien
pemampatan atau compression index dari suatu jenis tanah akibat pertambahan beban.

Untuk menyebabkan terjadinya keruntuhan geser pada benda uji tegangan


triaksial (vertical) diberikan melalui suatu piston vertical. Dengan memberikan beban
mati yang berangsur-angsur ditambah (pembebanan setiap saat waktu sama) sampai
benda uji runtuh (deformasi arah aksial pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji
ukur atau dial gauge)

Uji Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

Adalah uji coba ketahanan tanah terhadap gaya vertical dimana sisi-sisi
horizontalnya dibiarkan bebas agar kita dapat melihat keruntuhan tanahnya secara
visual
Gambar keruntuhan tanah akibat gaya vertical dimana sisi horizontalnya bebas

Unconfined compression test ini dilakukan untuk mengetahui unconfined


compression strength dari tanah. Uji tekan terkekang (unconfined compression test)
merupakan uji yang sederhana dimana tekanan atmosfer mengelilingi contoh tanah.
Pengujian ini adalah bentuk khusus dari unconsolidated undrained test atau
undrained test (UU Test) yang umumnya dilakukan terhadap sampel tanah lempung.
Pada uji ini tegangan penyekap adalah nol. Tegangan aksial dilakukan terhadap
benda uji secara relative cepat sampai mencapai keruntuhan. Titik keruntuhan harga
tegangan total utama kecil (total minor principalstress) adalah nol dan tegangan total
utama besar adalah (dilampirkan pada gambar dibawah) lingkaran mohr untuk uji
ini diperlihatkan sebagai berikut:

Lingkaran Mohr untuk uji tekan tak terkekang

(Rianna H. Lumingkewas, Pedoman Praktikum Mekanika Tanah (Bag-1),


Laboratorium Mekanika Tanah, Institut Teknologi Indonesia, Serpong 1986)
Dalam percobaan ini sudut internal friction ( dan lateral support
, jadi hanya ada beban vertical , dengan memberikan deformasi.
Beban vertical yang menyebabkan contoh tanah menjadi retak dibagi dengan satuan
luas yang dikoreksi (A’) disebut compressive strength (qu). dari diagram lingkaran
mohr dapat dihitung besarnya kekuatan geser undrained tanah tersebut, sebagai
berikut:

Untuk mengetahui hubungan stress dan strain dibuat grafik tegangan-


regangan yaitu dengan untuk mendapatkan nilai tegangan tekan maksimum, yang
merupakan qu untuk uji tekan tak tekekang. Dapat dijelaskan dengan gambar berikut:

Tegangan-regangan untuk mendapatkan qu

(Rianna H. Lumingkewas, Pedoman Praktikum Mekanika Tanah (Bag-1),


Laboratorium Mekanika Tanah, Institut Teknologi Indonesia, Serpong 1986)
Perbedaan antara modul unconfined compression, konsolidasi dan direct shear

Rumus – rumus:

 Koreksi luas pada percobaan unconfined compression:


Pada waktu contoh diberikan tegangan vertical, maka luas contoh akan
berubah, biasanya menjadi lebih besar. Cara menghitung koreksi luas contoh
yang berubah dapat dilihat pada gambar berikut:
Cara menghitung koreksi luas contoh yang berubah.

 V’ : Vo – ΔV
Dimana:
 V’ : A’ x L’
Ao : Luas contoh semula
 Vo : Ao x Lo
Lo : Panjang contoh semula
 ΔV :0
 V’ : Vo A’ : Luas penampang setelah dikoreksi

 A’ : ⁄ ΔL: perubahan panjang contoh akibat


beban vertikal
 A’ :

 A’ :

Cara untuk perhitungan pengolahan data:

 LRC (ditentukan) : 0,5053 kg


 Mencari beban (P) : Load dial x P
 Mencari tegangan :

 Mencari regangan :

 Mencari luas penampang setelah dikoreksi :

 Mencari berat air (Wair) : (Wbasah + cup) - (Wkering + cup)

 Mencari kadar air (w) :

 Mencari luas contoh (Ao) : ⁄


Mencari isi contoh (V) :

 Mencari :
( )
 Mencari :
Bila yang dicoba contoh undisturbed diperoleh undisturbed strength. Bila yang
dicoba contoh Remolded diperoleh Remolded strength. Ratio dari undisturbed
strength dan Remolded strength didefinisikan sebagai senditivity

Dalam percobaan ini dimensi contoh harus memenuhi syarat:

Dengan ketentuan:

 D : diameter contoh tanah


 L : timggi contoh tanah

Sebab bila maka sudut runtuhnya mengalami overlap. Sedangkan bila


berlaku sebagai kolom dan akan banyak bahaya tekuk.

Dimensi contoh tanah. a) sudut bidang runtuhnya mengalami overlap.


b) terjadinya bahaya tekuk

(Rianna H. Lumingkewas, Pedoman Praktikum Mekanika Tanah (Bag-1),


Laboratorium Mekanika Tanah, Institut Teknologi Indonesia, Serpong 1986)
Klasifikasi tanah

 Klasifikasi tanah lanau dan lempung berdasarkan unconfined compression test

Consistency qu (kg/cm2)
Very soft <0,25
Soft 0,25 – 0,50
Medium 0,50 – 1,00
Stiff 1,00 – 2,00
Very stiff 2,00 – 4,00
Hard >400

(Rianna H. Lumingkewas, Pedoman Praktikum Mekanika Tanah (Bag-1),


Laboratorium Mekanika Tanah, Institut Teknologi Indonesia, Serpong 1986)

 Klasifikasi tanah lanau dan lempung berdasarkan sensitivity

Sensitivity (st) Sifatnya


1 Intensitive clay
1–2 Low sensitive clay
2 –4 Medium sensitive clay
3 –8 Sensitive clay
8 – 16 Extra sensitive clay
>16 Quick clay

(Rianna H. Lumingkewas, Pedoman Praktikum Mekanika Tanah (Bag-1),


Laboratorium Mekanika Tanah, Institut Teknologi Indonesia, Serpong 1986)
3.1 Alat dan Bahan
Alat
 Alat unconfined compression test, lengkap dengan load dial dan
deformation dial reading
 Extruder
 Cetakan tanah (silinder kecil)
 Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
 Jangka sorong
 Stop watch
 Piringan penghancur tanah
 Cawan
 Oven
 Gergaji kawat
 Spatula
 Plastic
 Pelembab/oli
 Alat pemadat

Bahan

 Tanah undisturbed dengan kedalaman 1m: tanah yang tidak terganggu


yang diambil melalui proses pengeboran tanah dimana ujung batang bor
dipasang tabung contoh sehingga tanah didapat maka kedua ujung tabung
ditutup dengan lilin cair agar kadar air tanah tidak berubah
 Tanah remolded: adalah tanah yang dibentuk kembali. Tanah didapat
dengan cara memasukan contoh tanah undisturbed kedalam plastic lalu
diremas dengan jari hingga hancur untuk menghilangkan sifat ggeologis
tanah awal, plastic disini berfungsi untuk mempertahankan kadar air tanah.
BAB 2

ANALISA PERCOBAAN

2.1 Persiapan percobaan

1. Contoh tanah undisturbed dikeluarkan dengan extruder dari tabung dan


dicetak dalam silinder kecil yang berukuran 50 mm
2. Contoh tanah tersebut dikeluarkan dari cetakan dan diperiksa apakah
memenuhi syarat
3. Permukaan tanah harus benar benar rata agar terjadi pembebanan yang dentris
dan merata pada seluruh permukaan
4. Ukur diameter dan tinggi contoh tanah lalu timbang beratnya

2.2 Jalanya percobaan

1. Contoh tanah diletakkan pada alat Unconfined Compression Test dan diatur
supaya Load Dial dan Deformation Dial keadaan awal menunjukkan angka
nol. Plat pembeban diletakkan tepat menyentuh bagian atas contoh tanah dan
sentris terhadap sumbunya.
2. Percobaan dimulai dengan memutar engkol secara teratur, sehingga kecepatan
deformation 1% dari tinggi contoh tanah per menit (catatan : ada faktor
pembulatan, yaitu kecepatan deformation menjadi 1 mm/menit).
3. Pembacaan pada Load Dial dilakukan pada interval-interval waktu 15”, 30”,
45”, 1’ dan seterusnya sampai pembacaan Load Dial konstan atau menurun,
dimana contoh tanah dianggap telah runtuh
4. Setelah itu tanah di Remolded yaitu contoh tanah dimasukkan ke dalam
plastik dan diremas-remas dengan jari hingga hancur, kemudian semua tanah
yang hancur tersebut dimasukkan kembali ke tabung silinder cetakan, yang
mana jumlah tanah dan tingginya harus sama seperti contoh tanah
Undisturbed, agar didapat kepadatan dan kadar air yang sama
5. Contoh tanah Remolded tersebut diberi pembebanan, seperti proses semula.
6. Masukkan ke dalam oven selama 24 jam, lalu ditimbang untuk mengetahui
kadar air.
7. Percobaan diulang untuk contoh-contoh tanah yang lain , dari kedalaman yang
lain.
8. Catat kalibrasi alat.
BAB 3

ANALISA PERHITUNGAN DATA

3.1 Data Praktikum

Data praktikum Unconfined Compression

 Data uji kadar air

No. Cawan
Uraian
1 2
Berat Cawan Kosong 16 17
Cawan + tanah kering 66,83 56,93
Cawan + tanah basah 50,7 42,2

 Data Uji Tekan Bebas


a. Diameter benda uji : 50 mm – 5 cm
b. Tinggi benda uji : 100 mm – 10 cm
c. Berat benda uji : 400 gr

 Data Pembebanan

pembacaan
Pembacaan perubahan arloji
arloji tinggi uji
penurunan (mm) beban (x)
0 0 0
100 2 14,5
200 4 17,9
300 6 21
400 8 24,8
500 10 27
600 12 27,8
700 14 28,5
800 16 29,3
900 18 29,5
1000 20 30,5
1100 22 31,7
1200 24 32
1300 26 32,6
1400 28 33,2
1500 30 33,5
1600 32 33,9
1700 34 34,5
1800 36 34,6
1900 38 34,8
2000 40 35

3.2 Analisa Hasil Perhitungan Manual.

 Cawan 1

Syarat yang harus dipenuhi :

A. Perhitungan

( )

= 66,83 – 50,7

= 16,13 gr

( )

= 50,7 – 16

= 34,7

B. Perhitungan kadar air (W)


C. Perhitungan luas contoh tanah (Ao)

D. Perhitungan isi contoh tanah (v)

E. Perhitungan kerapatan

( )

 Cawan 2

Syarat yang harus dipenuhi :

F. Perhitungan

( )

= 56,93 – 42,2

= 14,73 gr

( )

= 42,2 – 17

= 25,2
G. Perhitungan kadar air (W)

H. Perhitungan luas contoh tanah (Ao)


I. Perhitungan isi contoh tanah (v)

J. Perhitungan kerapatan

( )


Kuat bebas tekanan (qu) dan kuat geser tanah (c)

 Sampel undisturbed

 Sampel disturbed (remoulded)

Sensitivity
3.2 Analisa Hasil Perhitungan Menggunakan Excel.

Regangan Luas P σ
ΔL 1-ℰ
ℰ (%) (cm²) (kg) (kg/cm²)
0 0 1 19,625 0 0
1 0,001 0,999 19,64464464 7,32685 0,372969332
2 0,002 0,998 19,66432866 9,04487 0,459963325
3 0,003 0,997 19,68405216 10,6113 0,539081075
4 0,004 0,996 19,70381526 12,53144 0,635990535
5 0,005 0,995 19,72361809 13,6431 0,69171386
6 0,006 0,994 19,74346076 14,04734 0,711493297
7 0,007 0,993 19,76334340 14,40105 0,728674785
8 0,008 0,992 19,78326613 14,80529 0,748374404
9 0,009 0,991 19,80322906 14,90635 0,752723203
10 0,01 0,99 19,82323232 15,41165 0,777453936
11 0,011 0,989 19,84327604 16,01801 0,807226084
12 0,012 0,988 19,86336032 16,1696 0,814041518
13 0,013 0,987 19,88348531 16,47278 0,828465420
14 0,014 0,986 19,90365112 16,77596 0,842858423
15 0,015 0,985 19,92385787 16,92755 0,849612064
16 0,016 0,984 19,94410569 17,12967 0,858883836
17 0,017 0,983 19,96439471 17,43285 0,873197022
18 0,018 0,982 19,98472505 17,48338 0,874837155
19 0,019 0,981 20,00509684 17,58444 0,878997994
20 0,02 0,980 20,0255102 17,6855 0,883148535

Grafik hubungan antara Tekanan dan Regangan

Grafik Regangan dan Tekanan


1
0,8
Tekanan

0,6
0,4
0,2
0
0 0,005 0,01 0,015 0,02
Regangan
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

 Dari hasil perhitungan diketahui bahwa hasil Sensitivity tanah adalah 1,143
maka termasuk kedalam tanah dengan sensitivitas rendah
 Pada hasil qu undisturbed menunjukan hasil 1,029 yang berarti tanah
tersebut termasuk kedalam golongan stiff consistency
 Pada hasil qu disturbed menunjukan hasil 0,90 yang berarti tanah tersebut
termasuk kedalam golongan medium consistency
 Pada percobaan kali ini dimensi contoh tanah memenuhi syarat

4.3 Lampiran
Daftar Pustaka

 Herlina, R.; Pedoman Praktikum Mekanika Tanah 1; Laboratorium Mekanika


Tanah; Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan; Institut Teknologi Indonesia
 Wesley, L. D.; Mekanika Tanah; Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
 Hary Christady Hardiyatmo; Mekanika Tanah 2; Penerbit Gramedia, Jakarta
 https://www.academia.edu/9128581/Laporan_Praktikum_Unconfined_Compr
ession_Test
 Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Modul Praktikum
Mekanika Tanah 2. Depok: Laboratorium Mekanika Tanah, 2009

Anda mungkin juga menyukai