1
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Can
Oven
b. Bahan
Sampel tanah undisturbed (sampel tanah tak terganggu)
𝜏 = 𝑐 + 𝜎𝑛 tan 𝜑 10.1
Di mana:
τ = kuat geser (kPa, ksf, psi, dll)
c = kohesi tanah atau adhesi antarpartikel (kPa, ksf, dll)
σn = tegangan normal (kPa, ksf, dll)
φ = sudut geser dalam (°)
Persamaan 10.1 merupakan parameter kuat geser pada kondisi tegangan total (total
stress). Tanah yang diberikan penambahan beban akan mengalami kenaikan tegangan
air pori, Δu. Apabila kenaikan tegangan air pori ini dihilangkan, maka didapatkan
persamaan kuat geser tanah pada kondisi tegangan efektif (effective stress), seperti
persamaan 10.2 berikut.
Nilai tegangan efektif merupakan parameter kuat geser tanah yang sebenarnya.
Ada tiga macam Triaxial Test:
1. Unconsolidated Undrained Test (UU)
Pada percobaan ini, air tidak diperbolehkan mengalir dari sampel tanah.
Tegangan air pori biasanya tidak diukur pada percobaan semacam ini. Dengan
demikian, hanya kekuatan geser “UNDRAINED” (Undrained Shear Strength) yang
dapat ditentukan.
2
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
(10.3)
Di mana:
𝜎1 = Tegangan vertikal yang diberikan
𝜎3 = Tegangan horizontal
k = Kalibrasi dari proving ring
𝐴0 = Luas sampel tanah awal
𝛥𝐿 = Perubahan panjang sampel awal
𝐿𝑂 = Panjang sampel tanah awal
M = Pembacaan proving ring maksimum
3
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Dengan Diagram Mohr, hubungan sudut geser tanah, tegangan, dan gaya geser
dapat digambarkan:
Gambar
Gambar
Gambar11.1 Diagram
Diagram
2. mohr
mohr
Diagram untuk
untuk mencari
mencari
mohr untuk nilai
nilai kohesi
kohesi
mencari (c) (c)
dan dan sudut
sudut
nilai geser
geser
kohesi (φ).dan
(φ).
(c)
sudut geser (φ).
Dari percobaan Triaxial ini diketahui tiga jenis keruntuhan dari tanah uji,
sebagai berikut.
1. General Shear Failure
Penambahan beban pada pondasi diikuti oleh penurunan pondasi tersebut. Pada
pembebanan mencapai qu maka terjadi keruntuhan tiba-tiba yang diikuti oleh
perluasan keruntuhan permukaan sampai ke bawah permukaan.
4
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
5
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Teori Tambahan
6
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Terdapat pula klasifikasi tanah berdasarkan massa jenis kering dan berat jenis :
Tabel 3 Klasifikasi tanah berdasarkan massa jenis kering
7
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
8
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
V. Prosedur Praktikum
a. Persiapan
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan memasukkan ke
dalam cetakan silinder uji (dengan menggunakan extruder mekanis) dan
memotong dengan gergaji kawat.
2. Meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji dengan
menggunakan pisau kecil. Kemudian mengeluarkan sampel uji dari silinder
uji dengan extruder manual.
3. Mengukur dimensi sampel tanah (L = 2-3 D).
4. Menimbang berat awal sampel tanah tersebut.
b. Jalannya Praktikum
9
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
10
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
11
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
b. Perhitungan
Dimensi
1. Area
1
Ao = 4 𝜋𝐷2
1
Ao = 4 𝜋(35,83)2
V = 72294,03 𝑚𝑚3
Kadar Air
(𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑜𝑓 𝑤𝑒𝑡 𝑠𝑜𝑖𝑙)−(𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑜𝑓 𝑑𝑟𝑦 𝑠𝑜𝑖𝑙)
o 𝑊 (𝜎3 = 0,4) (%) = (𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑜𝑓 𝑑𝑟𝑦 𝑠𝑜𝑖𝑙)
× 100%
118,3−78,5
= × 100%
78,5
= 50,70%
Densitas (𝜌) dan Berat Jenis (𝛾)
118,3
o 𝜌 (𝜎3 = 0,4) =
72294,03
Tegangan Normal
Contoh perhitungan data dengan 𝜎3 = 0,4
12
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
13
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Diagram Keruntuhan
Diagram Keruntuhan
3
Deviator Stress (kg/cm2)
2.5
1.5 Sampel 1
Sampel 2
1
Sampel 3
0.5
0
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
Regangan (kg/cm2)
14
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Diagram Mohr
C = 0,39
𝜑 = 24°
𝜑
∅ = 45° + 2
= 57°
2,13 + 0,4 2,13 − 0,4
𝜎𝑛 = + 𝐶𝑂𝑆 2 (57°)
2 2
= 0,91
2,13−0,4
𝜏𝑛 = sin 114°
2
= 0,79
15
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VII. Analisis
a. Analisis Percobaan
Percobaan Triaxial UU Test ini bertujuan untuk untuk mengetahui parameter
kuat geser tak terdrainasi suatu tanah (undrained shear strength), yaitu berupa sudut
geser tanah (𝜑) dan nilai kohesi (c). Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Tanah
Departemen Teknik Sipil pada tanggal 10 Maret 2018. Alat yang digunakan pada
percobaan ini ialah unit mesin triaxial, membran karet, alat penghisap, cetakan
tanah, extruder dan pisau kecil. Sementara bahan yang digunakan adalah sampel
tanah undisturbed.
Pertama – tama, praktikan mengambil cetakan tanah berbentuk silinder lalu
mengukur dimensinya dengan jangka sorong sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan
agar perhitungan menjadi lebih presisi. Sampel tanah yang digunakan adalah
sampel tanah undisturbed dikarenakan sampel tanah ini belum terganggu oleh
faktor - faktor dari luar sehingga lebih merepresentasikan tanah asli untuk
pengukuran pondasi. Setelah itu, cetakan tanah diolesi oli di sekelilingnya agar
tanah dapat mudah keluar. Praktikan menaruh cetakan tanah di atas tabung tanah
yang berisi sampel tanah undisturbed pada extruder mekanik dan mengeluarkan
tanah hingga memenuhi cetakan silinder. Setelah dirasa sudah penuh, praktikan
memotong dasar silinder dengan gergaji kawat dan memisahkan sampel tanah yang
sudah tercetak itu. Dengan menggunakan pisau kecil yang sudah diolesi oli,
praktikan memotong kelebihan tanah yang terdapat pada silinder dan menghaluskan
permukaan tanah agar bisa serata mungkin. Hal ini dikarenakan praktikan ingin
volume tanah sampel sama persis dengan volume silinder yang sudah dihitung.
Setelah dirasa sudah rata, praktikan menaruh tabung silinder di atas extruder
mekanik yang kecil untuk mengeluarkan sampel tanah. Tidak lupa batang extruder
harus diolesi dengan oli agar tanah tidak menempel pada batang. Praktikan
memastikan posisi tabung silinder berada tepat di tengah – tengah batang extruder
agar sampel tanah yang keluar tidak menjadi patah.
Setelah sampel tanah sudah dikeluarkan dari cetakan silinder, sampel tanah
ditimbang lalu dimasukkan ke dalam desikator setelah diberi keterangan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan agar meminimalisir penguapan air yang dapat
mempengaruhi kadar air yang akan dihitung nantinya.
16
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
17
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
lebih 24 jam. Setelah kurang lebih 24 jam, praktikan mengeluarkan sampel tanah
dari oven dan mengukur beratnya.
b. Analisis Hasil
Dari hasil percobaan, praktikan mendapatkan data berupa tinggi silinder dan
diameter silinder untuk menentukan volume silinder; berat tanah basah, berat can, berat
tanah kering yang digunakan untuk mencari kadar air pada sampel tanah; serta nilai dari
DDR dan juga LDR yang digunakan untuk mencari nilai kohesi dan sudut geser.
Untuk menentukan nilai kohesi dan sudut geser, praktikan menggunakan diagram
Mohr. Diagram Mohr digambar pada bidang kartesius dengan sumbu x
merepresentasikan nilai tegangan dan sumbu y merepresentasikan nilai kohesi tanah.
Diagram Mohr tersebut digambarkan dalam bentuk busur lingkaran dengan titik dari
nilai tegangan maksimum dan tegangan minimum tiap sampelnya. Kemudian, dari tiga
busur lingkaran, ditarik garis singgung minimal dari dua busur lingkaran dan memotong
sumbu y. Titik potong pada sumbu y tersebut merupakan nilai kohesi dan membentuk
sudut geser. Berikut merupakan hasil yang didapatkan:
Berdasarkan klasifikasi dari sudut geser yang didapatkan dari tabel dibawah ini,
praktikan menyimpulkan bahwa tanah sampel yang diuji masuk ke dalam jenis
lempung plastis rendah dengan sudut geser berkisar antara 200 – 250.
18
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
19
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Selain itu, praktikan mencari grafik hubungan antara antara besar regangan (ε)
dengan besar deviator stress (Δσ). Dari grafik yang didapat, praktikan tidak dapat
melihat puncak grafik yang jelas. Trend grafik yang terjadi pada tiap sampel hampir
serupa, naik namun perlahan membuat garis lurus. Grafik ini menunjukkan bahwa
sampel tanah yang diuji mengalami keruntuhan tipe Local Shear Failure. Keruntuhan
tipe ini memiliki ciri-ciri setelah tanah tercapai regangan maksimum masih dapat
memikul beban, walaupun terjadi penurunan permukaan tiba-tiba
c. Analisis Kesalahan
Pada percobaan ini, praktikan menemukan beberapa kesalahan yang dapat
memengaruhi hasil dari data praktikum baik disengaja maupun tidak disengaja.
Berikut beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil dari data praktikum.
a. Volume tanah yang tidak benar – benar rata dengan silinder. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa sisa tanah yang masih menempel di sampel saat
praktikan membersihkan sampel atau penempatan cetakan silinder yang
tidak tegak lurus extruder sehingga mempengaruhi hasil perhitungan volume
b. Masih terdapat gap udara antara membran dengan sampel tanah akibat
penghisapan yang kurang maksimal. Hal ini mengakibatkan tegangan yang
didapat tidak merata sehingga memengaruhi pembacaan
c. Pembacaan dial LDR yang tidak akurat, akibat posisi praktikan yang tidak
sejajar dengan dial dan juga tidak akuratnya praktikan memperhatikan DDR.
Hal ini memengaruhi hasil pengamatan
d. Kesalahan ketika menggambar diagram Mohr dapat memengaruhi hasil nilai
kohesi dan sudut geser pada sampel.
20
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. Aplikasi
Triaxial UU Test ini bertujuan untuk mencari parameter kuat geser di mana
parameter kuat geser sendiri dapat digunakan untuk menentukan:
Kuat geser diperlukan untuk mengamati stabilitas tanah dan untuk mengetahui
kekuatan tanah saat dibangun sebuah struktur di atasnya. Selain itu, kuat geser juga
digunakan untuk mengukur kekuatan maksimal tanah agar tanah tersebut tidak
mengalami keruntuhan.
IX. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:
Nilai kohesi sampel tanah sebesar 0,39 kg/cm2.
Besar sudut geser sampel tanah sebesar 24°.
Nilai tegangan normal dan tegangan geser sampel tanah sebesar: 0,91 kg/cm2 dan
0,79 kg/cm2
Sampel tanah yang diuji termasuk golongan tanah lempung.
Jenis keruntuhan yang terjadi pada sampel tanah adalah Local Shear Failure
X. Referensi
Budhu, Muni. Soil Mechanics and Foundations, 3rd Edition. Unites States of
America : John Wiley & Sons, Inc.
R.F Craig. Craig’s Soil Mechanic Seventh Edition. (2004). UK: Department of Civil
Engineering University of Dundee UK.
Anonym. Buku Paduan Praktikum Mekanika Tanah. (2018). Depok: Laboratorium
Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.
21
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
II. Lampiran
22