3
Didiamkan 30 Menit
Hal ini bertujuan
Pengadukan Lambat agar inti flok
40 rpm, 20 menit mengendap
seluruhnya di dasar
Pengadukan Cepat Proses Flokulasi beaker glass.
100 rpm, 1 menit Inti inti flok yang
Proses Koagulasi sudah terbentuk
akan berinteraksi dan
Terbentuk inti flok membentuk inti flok
yang berukuran kecil yang lebih besar
4
2
○ 1 buah alat Jar Test ○ 1 buah gelas ukur 5 ml
○ 5 buah beaker glass ○ 10 buah kertas
1000 ml timbang
○ 1 buah beaker glass ○ 1 buah timbangan
250 ml digital
○ 1 buah pH meter ○ 1 buah pipet 25 ml
○ Pengukur ○ 1 buah bulb
waktu/stopwatch ○ 1 buah spatula
○ 1 buah turbidimeter
○ 2 buah kuvet
6
○ Sampel air Danau
Mahoni 4,5 L
○ Koagulan (Tawas,
FeCl3, PAC)
○ Air suling
○ Kaolin
7
3
Waktu
Kekeruhan
Beaker no. Pengendapan Dosis (mg/l) pH R
(NTU)
(menit)
1 30 7,4 6,2 132,8
2 40 6,9 3,74 135,26
10
3 50 6,7 5,3 133,7
4 60 6,7 3,14 135,86
1 30 6,6 6,14 126,66
2 40 6,8 3,58 131,68
20
3 50 6,8 5,52 128,18
4 60 6,8 2,86 133
1 30 6,8 6,45 120,21
2 40 6,8 3,14 128,54
30
3 50 6,8 5,08 123,1
4 60 6,5 2,87 130,13
9
Waktu
Beaker no. Pengendapan Dosis (mg/l) pH Kekeruhan (NTU) R
(menit)
2 55 7 2,68 128,69
30
3 65 7 2,65 129,67
10
4
Tawas Tahap 1 Tawas Tahap 2
7 5
4.5
6
4
5 3.5
3
4 Menit 10 Menit 10
2.5
Menit 20 Menit 20
3 2
Menit 30 Menit 30
2 1.5
1
1
0.5
0 0
0 20 40 60 80 50 55 65 70
12
10 Menit
35
30
25
20 Tawas
FeCl3
15
PAC
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
13
Jenis Koagulan
Tawas (Kekeruhan Awal: 139 NTU) FeCl3 (Kekeruhan Awal: 119 NTU) PAC (Kekeruhan Awal: 176 NTU)
Waktu
Beaker Dosis Kekeruhan Dosis Kekeruhan Dosis Kekeruhan
Pengendap pH DR pH DR pH DR
no. (mg/l) (NTU) (mg/l) (NTU) (mg/l) (NTU)
an (menit)
50 10 60 7,1 21
1 7,3 3,15 135,85 7,3 33,7 85,3 155
55 15 65 7,3 13,6
2 7,4 4,34 134,66 7,3 39 80 162,4
10
65 25 75 7,3 2,75
3 7,3 4,07 134,93 7,2 20,5 98,5 173,25
70 30 80 7,4 7,43
4 7,3 2,26 136,74 7,3 24,5 94,5 168,57
50 10 60 7,3 16,3
1 7,2 3,18 132,67 7,3 28,6 56,7 147,57
55 15 65 7,3 11,7
2 7,3 3,29 131,37 7,3 32,3 47,7 146,1
20
65 25 75 7,3 2,91
3 7,2 2,61 132,32 7,2 25,3 73,2 161,55
70 30 80 7,1 6,74
4 7,2 1,9 134,84 7,3 20,2 74,3 165,66
50 10 60 7,1 14,2
1 7,1 2,98 129,69 7,4 28,7 28 140,83
55 15 65 7,1 11,8
2 7 2,68 128,69 7,3 29,7 18 131,9
30
65 25 75 7,2 1,93
3 7 2,65 129,67 7,2 22,6 50,6 149,75
70 30 80 7,2 6,7
4 6,8 1,52 133,32 7,3 19,2 55,1 163,73
14
5
● Nilai dosis optimum suatu ● Air sampel danau Mahoni
koagulan dilihat dari yang digunakan memiliki
penurunan kekeruhan yang tingkat alkalinitas yang
paling besar. cukup
● Nilai delta R untuk ● Rentang dosis kedua dinilai
mengetahui besar penyisihan lebih efektif untuk
yang dilakukan oleh koagulan menurunkan tingkat
tawas kekeruhan sampel.
15
Penurunan Penurunan Penurunan
Kekeruhan Total: Kekeruhan Total: Kekeruhan Total:
138.5 NTU 155 NTU 85.3 NTU
Penurunan Penurunan Penurunan
FeCl3
PAC
Tawas
16
6
Tidak menimbang tawas secara akurat
17
7
18
AWWA. (1969, 1990). Water Treatment Plant Design. New York: American Water Works Association.
Chicarito, E. (2013, November 12). Koagulasi dan-flokulasi (1) . Retrieved from Slideshare:
https://www.slideshare.net/eckomanhunian/koagulasi-danflokulasi-1
Culp, R., & Culp, G. (1978). Handbook of Advanced Wastewater Treatment. Van Nostrand Reinhold.
Jogjakarta, P. K. (2012). Metode Pengambilan Contoh Air. Jogjakarta.
PP No. 82 Tahun 2001. (n.d.).
Qasim, S., Motley, E., & Zhu, G. (2000). Water Work Engineering : Planning, Design, ad Operation. Texas: Prentice Hall PTR.
Reynolds, T., & Richards, P. (1996). Unit Operations and Processes in Environmental Engineering. Boston: PWS Publishing
Company.
Reynolds, T., & Richards, P. (1996). Unit Operations and Processes in Environmental Engineering. Boston: PWS Publishing
Company.
RI, K. K. (2002). PerMenKes no. 907.
Tim Dosen dan Laboran TL. (2013). Jar Test. In T. D. TL, Modul Praktikum Laboratorium Lingkungan (p. 31). Depok: UI.
19
20