Anda di halaman 1dari 17

TRIAXIAL TEST

SNI 4813:2015
“Cara uji triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak
terkonsolidasi dan tidak terdrainase (UU)”
Rangga Ramadhan Syahputra
(220404032)
LEMBAR DATA
I. PENDAHULUAN

Pemeriksaan kuat geser tanah ada 3 macam, yakni :

- Uji geser 1 arah ( Direct Shear Test )

- Uji geser 2 arah ( Unconfined Compression Test )

- Uji geser 3 arah ( Triaxial Test )


Triaxial bertujuan untuk menentukan parameter kuat geser tanah. Nilai yang didapat sama dengan
nilai dalam percobaan Uji Geser Langsung ( Direct Shear Test ), namun hasil dalam kondisi efektif.
Rumusan yang didapat adalah

�′ = � + � − � . ���∅
Triaxial Test dibagi menjadi 3 jenis, yakni :
 UU Test ( Unconsolidated Undrained Test)
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase ditutup dan benda uji tidak dibiarkan
terkonsolidasi
 CU Test ( Consolidated Undrained Test )
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase ditutup dan benda uji dibiarkan terkonsolidasi
 CD Test (Consolidated Drained Test )
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase dibuka dan benda uji dibiarkan terkonsolidasi
II. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan nilai kohesi tanah ( c ) dan nilai sudut geser dalam
tanah ( Ø ) dalam kondisi yang efektif
III. PERALATAN

Satu unit mesin triaxial test, berupa


 Tabung Reservoir
 Proving ring
 Dial bacaan regangan dan tegangan geser
 Saluran drainase yang terhubung pada pada pedestal
 Loading machine
 Satu set buret pengukur tegangan air pori
 Tabung air untuk Cell Pressure dan Back Pressure
 Satu mesin pompa angin
 Membran karet
 Batu pori
 Cetakan dan extruder
 Pisau pemotong
 Penggaris, untuk mengukur tinggi benda uji
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Benda Uji
Benda uji yang dipakai adalah sampel tanah Undisturbed atau tanah tidak terganggu yang
didapat dari Soil Sampling.

b. Prosedur
 Sampel tanah diletakkan pada batu pori secara vertikal diatas dasar tabung reservoir dengan
penutup diatasnya, kemudian ditutup seluruhnya dengan penutup.
 Bagian atas tabung reservoir yang dipasang pada tempatnya dan dikunci dengan skrup pengunci.
Pastikan pemberi tegangan vertikalnya mengenai batu pori yang diletakkan diatas sampel. Sel
diisi dengan air dan tekanannya dinaikkan sampai harga yang diperlukan. Tegangan sel yang
ditutup, hal ini dibiarkan bekerja selama percobaan berlangsung.
 Pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan memberikan tegangan vertikal yakni dengan
memberi Cell Pressure dari tangki air dengan bantuan pompa. Pembacaan dial tegangan geser
dilakukan setiap kenaikan 50 pada dial regangan.
 Pembacaan dihentikan jika regangan mencapai regangan 20%.
V. PERHITUNGAN

ANALISIS PERHITUNGAN
1. Perubahan panjang contoh tanah:
ΔL = a – b
Dalam hal ini :
a = k (kalibrasi) x jumalh putaran
b = pembacaan cincin pengukur akhir – pembacaan cincin pengukur awal.

2. Regangan:
��
ε=
��

Dalam hal ini :


L1 = L0 - ΔLc
L0 = panjang contoh tanah mula-mula
3. Tegangan deviator
p = σd = σ1 –σ3

p=

dalam hal ini :
P = beban kerja = faktor kalibrasi cincin x (pembacaan cincin pengukur – pembacaan cincin
pengukur awal )
A = luas penampang sampel tanah
��
A=
1−�
V0−ΔVc
Ac =
L0−ΔLc
Dalam hal ini :
V0= volume contoh tanah mula-mula
ΔVc = perubahan voume akibat konsolidasi
4. Perbandingan teganagn utama mayor dan minor antar butir :
� �
�� � + � � + ���
= = �
�� �� ���
Dalam hal ini :
σch = tekanan ruang (chamber pressure)

5. Sudut geser dalam tanah


�1
−1 �3 − 1
Ø = ��� �1
�3 + 1
Øm
θ = 45o +
2
dalam hal ini :
Øm = sudut geser dalam maksimum/puncak
VI. GAMBAR ALAT
VII. FOTO ALAT

Alat Triaxial Test


VIII. FOTO GELOMBANG
IX. PENGAPLIKASIAN

Data dari pengujian Triaxial Test merupakan data data mengenai parameter kuat geser tanah. Hasil
dari test ini akan memiliki kemiripan dengan data-data Direct Shear Test. dimana kita dapat
mendapatkan data kohesi (c) dan sudut geser dalam. Namun hasilnya lebih akurat. Pengujian ini
dibutuhkan dalam pengerjaan DPT ataupun timbunan dengan perkuatan geoteknik.
X. KESIMPULAN

1. Dari hasil percobaan ini diperoleh nilai C dan ∅


• Secara Analisis : C = 0,0375
∅ = 6,38
• Secara Grafis : C = 0,03
∅ = 6°
2. Keuntungan Traxial
• Dapat digunakan untuk mengontrol dan mengatur air pori
• Dapat mengerjakan sejumlah tekanan balik Isotropik (Konstan bergerak arah) maupun
anisotropik
3. Kerugian Traxial
• Biaya lebih maha dibandingkan direct shear
• Pekerjaan dan pelaksanaan sulit diprediksi karena tegangan geser bekerja ke segala arah
XI. REFERENSI

1. Modul praktikum Laboratorium Mekanika Tanah FT USU


2. Laporan praktikum mekanika tanah FT USU tahun 2021/2022
3. Asisten Laboratorium Mekanika Tanah FT USU
4. SNI 4813:2015 (Cara uji triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak terkonsolidasi dan
tidak terdrainase (UU))

Anda mungkin juga menyukai