TRIAKSIAL
(ASTM D 2850-750)
Mohr (1980) menyuguhkan sebuah teori tentang keruntuhan pada material yang
menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat kombinasi kritis
antara tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan normal
Uji geser triaksial adalah uji yang paling dapat diandalkan untuk menentukan
parameter tegangan geser. Uji ini telah digunakan secara luas untuk keperluan
pengujian biasa ataupun untuk keperluan riset. Gambar skematik dari uji ini
Pada uji ini umumnya digunakan sebuah sampel tanah kira - kira berdiameter 1,5
inchi (38,1 mm) dan panjang 3 inchi (76,2 mm). Sampel tanah tersebut ditutup
dengan membran karet yang tipis dan diletakkan di dalam sebuah bejana silinder
dari bahan plastik (atau juga gelas) yang kemudian bejana tersebut diisi dengan air
atau larutan gliserin. Di dalam bejana, benda uji tersebut akan mendapat tekanan
hidrostatis (catatan : untuk media penekan dapat juga digunakan udara). Untuk
(vertikal) diberikan melalui suatu piston vertikal (tegangan ini biasanya juga
disebut tegangan deviator). Pembebanan arah vertikal dapat dilakukan dengan dua
cara :
BAB 19 TRIAKSIAL
(penambahan setiap saat sama) sampai benda uji runtuh (deformasi arah aksial
akibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji ukur atau dial gage);
deformasi yang tetap dengan bantuan gigi - gigi mesin atau pembebanan
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring (lingkaran
pengukur beban) yang berhubungan dengan piston vertikal. Juga alat ini dilengkapi
dengan pipa - pipa untuk mengalirkan air ke dan dari dalam sampel tanah dimana
pipa - pipa tersebut juga berguna sebagai sarana pengukur tegangan air pori (pada
kondisi uji). Ada tiga tipe standar dari uji triaksial yang biasanya dilakukan :
tidak diizinkan mengalirkan air dari dan ke benda uji selama memberikan tekanan
sel 3. Benda uji tadi kita uji sampai runtuh dengan memberikan tegangan deviator
d, (di arah aksial) tanpa memperbolehkan pengaliran air (dari dan ke dalam benda
uji). Karena pengaliran air tidak dapat terjadi di kedua tahap tersebut, maka uji ini
dapat diselesaikan dengan cepat. Karena adanya tegangan sel (tegangan penyekap)
3, tegangan air pori di dalam benda uji tanah tersebut akan naik menjadi uc (uat
consolidation). Kemudian tegangan air pori ini akan naik lagi sebesar ud akibat dari
Pada umumnya, pengujian ini kita lakukan dengan sampel tanah lempung, dan uji
ini menyajikan konsep kekuatan geser tanah yang sangat penting untuk tanah
berkohesi yang jenuh air. Tambahan tegangan aksial pada saat tanah mencapai
keruntuhan (d), akan praktis selalu sama besarnya, berapapun besarnya harga
tegangan sel yang ada. Hal ini terlihat pada Gambar 19.1. Garis keruntuhan untuk
tegangan total dari lingkaran - lingkaran tegangan Mohr berbentuk garis horisontal
dan disebut sebagai garis = 0 dan f = cu dengan cu adalah kekuatan geser air-
termampatkan (undrained sear strength) yang besarnya sama jari - jari lingkaran
Mohr.
Untuk memperoleh besaran (d)f yang selalu sama berapapun harga tegangan
selnya, akan kita bahas berikut ini. Bila sampel tanah lempung (no. 1) dikonsolidasi
pada tegangan sel sebesar 3 dan kemudian ditekan (geser) sampai mencapai
keruntuhan tanpa mengizinkan adanya pengaliran air dari dan ke dalam benda uji,
kondisi tegangan total pada saat runtuh dapat digambarkan dengan lingkaran Mohr
Q adalah lingkaran Mohr untuk tegangan efektif utama pada benda uji tersebut.
sama.
Gambar 19.1 Lingkaran - Linngkaran Mohr Untuk Tegangan Total dan Garis
Braja M Das 2
yaitu sudut geser dan kohesi (c). Dengan sistem percobaan unconsolidated
19.3 Peralatan
a. Pesawat triaksial
b. Penghisap udara
c. Kompresor
sampling.
e. Masukkan kedalam cutter soil yang sebelumnya telah dilumuri dengan oli
saluran penyedot udara, lalu masukkan sampel ke dalam tabung hingga sampel
b. Isi air dalam tabung hingga penuh menggunakan kompresor, tutup chamber
d. Usahakan agar tekanan aksialnya bekerja teratur pada waktu tertentu dengan
kecepatan 2%;
e. Baca tegangan air pori, hentikan percobaan bila pembacaan pada proving ring
telah turun.
Mulai
Isi air dalam tabung hingga penuh menggunakan kompresor, tutup chamber
agar tidak terjadi kebocoran
Usahakan agar tekanan aksialnya bekerja teratur pada waktu tertentu dengan
kecepatan 2%
Baca tegangan air pori, hentikan percobaan bila pembacaan pada proving ring
telah turun
Selesai
Diketahui :
D
Luas mula - mula (A0) =πx( )2
2
3,78
= 3,14 x ( )2
2
= 11,216 cm2
= 11,21 x 7,63
= 85,581 cm3
1. Perhitungan σ3 = 5 kg/cm2
1) Regangan aksial
∆h
ε = h x 100% (19.1)
0
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
0,2
ε = (7,63) x 100 % = 2,621 %
b) Waktu 60 detik
0,4
ε = (7,63) x 100 % = 5,242 %
c) Waktu 90 detik
0,6
ε = (7,63) x 100 % = 7,864 %
0,8
ε = (7,63) x 100 % = 10,485 %
1
ε = (7,63) x 100 % = 13,106 %
1,2
ε = (7,63) x 100 % = 15,727 %
1,4
ε = (7,63) x 100 % = 18,349 %
1,6
ε= ( ) x 100 % = 20,970 %
7,63
100 x A
A = 100 - 𝜀0 x 100% (19.2)
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
100 x 11,21
A = 100 – 2,621 = 11,518 cm2
b) Waktu 60 detik
100 x 11,21
A = 100 – 5,242 = 11,837 cm2
c) Waktu 90 detik
100 x 11,21
A = 100 – 7,864 = 12,174 cm2
100 x 11,21
A= = 12,530 cm2
100 – 10,485
100 x 11,21
A = 100 – 13,106 = 12,908 cm2
100 x 11,21
A = 100 – 15,727 = 13,310 cm2
100 x 11,21
A = 100 – 18,349 = 13,737 cm2
100 x 11,21
A = 100 – 20,970 = 20,970 cm2
3) Gaya aksial
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
P = 0,893 x 5 = 4,465 kg
b) Waktu 60 detik
P = 0,893 x 7 = 6,251 kg
c) Waktu 90 detik
P = 0,893 x 8 = 7,144 kg
P = 0,893 x 9 = 8,037 kg
P = 0,893 x 10 = 8,930 kg
P = 0,893 x 11 = 9,823 kg
P = 0,893 x 11 = 9,823 kg
4) Tegangan deviator
P
σ1 - σ3 = (19.4)
A
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
4,465
σ1 - σ3 = 11,518 = 0,388 kg/cm2
b) Waktu 90 detik
6,251
σ1 - σ3 = 11,837 = 0,528 kg/cm2
6,698
σ1 - σ3 = 12,174 = 0,550 kg/cm2
7,144
σ1 - σ3 = 12,530 = 0,570 kg/cm2
8,037
σ1 - σ3 = 12,908 = 0,623 kg/cm2
8,930
σ1 - σ3 = 13,310 = 0,671 kg/cm2
9,823
σ1 - σ3 = = 0,715 kg/cm2
13,737
h) Waktu 30 detik
9,823
σ1 - σ3 = 14,193 = 0,692 kg/cm2
5) Tegangan 1 ( σ1 )
Contoh Perhitungan :
a) Waktu 30 detik
b) Waktu 60 detik
c) Waktu 90 detik
1) Regangan aksial
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
0,2
ε = (7,49) x 100 % = 2,670 %
b) Waktu 60 detik
0,4
ε = (7,49) x 100 % = 5,340 %
c) Waktu 90 detik
0,6
ε = (7,49) x 100 % = 8,011 %
0,8
ε= ( ) x 100 % = 10,705 %
7,49
1
ε = (7,49) x 100 % = 13,351 %
1,2
ε = (7,49) x 100 % = 16,021 %
1,4
ε = (7,49) x 100 % = 18,692 %
1,6
ε = (7,49) x 100 % = 21,362 %
1,8
ε = (7,49) x 100 % = 21,032 %
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
100 x 9,561
A = 100 – 2,670 = 9,824 cm2
b) Waktu 60 detik
100 x 9,561
A = 100 – 5,340 = 10,101 cm2
c) Waktu 90 detik
100 x 9,561
A = 100 – 8,001 = 10,394 cm2
100 x 9,561
A= = 10,705 cm2
100 – 10,681
100 x 9,561
A = 100 – 13,351 = 11,035 cm2
100 x 9,561
A = 100 – 16,021 = 11,385 cm2
100 x 9,561
A= 100 – 18,692 = 11,759 cm2
100 x 9,561
A = 100 – 21,362 = 12,159 cm2
100 x 9,561
A = 100 – 24,032 = 12,586 cm2
3) Gaya aksial
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
P = 0,893 x 9 = 8,037 kg
b) Waktu 60 detik
P = 0,893 x 12 = 10,716 kg
c) Waktu 90 detik
P = 0,893 x 13 = 11,609 kg
P = 0,893 x 14 = 12,502 kg
P = 0,893 x 15 = 13,395 kg
P = 0,893 x 17 = 18,692 kg
P = 0,893 x 17 = 21,362 kg
P = 0,893 x 17 = 24,586 kg
4) Tegangan deviator
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
8,037
σ1 - σ3 = 9,824 = 0,818 kg/cm2
b) Waktu 60 detik
10,716
σ1 - σ3 = 10,101 = 1,061 kg/cm2
c) Waktu 90 detik
11,609
σ1 - σ3 = 10,394 = 1,117 kg/cm2
12,502
σ1 - σ3 = 10,705 = 1,168 kg/cm2
13,395
σ1 - σ3 = 11,035 = 1,214 kg/cm2
13,841
σ1 - σ3 = = 1,216 kg/cm2
11,385
15,181
σ1 - σ3 = 11,759 = 1,291 kg/cm2
15,181
σ1 - σ3 = 12,159 = 1,249 kg/cm2
15,181
σ1 - σ3 = 12,586 = 1,206 kg/cm2
5) Tegangan 1 ( σ1 )
Contoh perhitungan :
a) Waktu 30 detik
b) Waktu 60 detik
c) Waktu 90 detik
19.8 Grafik
19.9.1 Kesimpulan
Berdasarkan diagram mohr, nilai kohesi (c) sebesar 0,048 kN/cm2 dan sudut geser
(θ) = 21°.
19.9.2 Saran
a. Membuat campuran tanah dengan air untuk dipadatkan dengan takaran yang
Mengetahui
Asisten Laboratorium
Mengetahui
Asisten Laboratorium
Mengetahui
Asisten Laboratorium
1.200
1.000
TEKANAN 50
0.800
σ1- σ3
0.600
TEKANAN 100
0.400
0.200
0.000
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000
ε
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Mengetahui,
Asisten Laboratorium