Anda di halaman 1dari 22

BAB 11

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)


(ASTM D1883)

11.1Teori Umum
Tanah merupakan pondasi bagi perkerasan, salah satu persoalan yang dihadapi oleh

para perencana dan pelaksanaan pembangunan jalan atau lapangan terbang adalah

cara menangani tanah atau bahan yang kurang baik agar dapat digunakan sebagai

bahan perkerasan. Kekuatan struktur perkerasan lapangan terbang tergantung pada

daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum. Bila perkerasan apron tidak

mempunyai kekuatan secukupnya maka apron tersebut akan mengalami kerusakan.

Pengujian mengenai DCP menghasilkan data yang dapat dianalisa untuk

menghasilkan informasi yang akurat terhadap ketebalan dan kekuatan dari

perkerasan jalan atau lapangan terbng. Pengujian dapat dilakukan dengan cepat dan

lokasi pengujian dapat mudah dirapikan. Ketika digunakan untuk dercun, uji DCP

dilkukan ketika perkerasan jalan atau lapangan terbang berada pada kondisi basah.

Uji DCP umum dilakukan dengan tiga orang yang dapat melkukan 20 pengujian

dalam satu hari dengan interval 50 dan 500 meter. DCP dapat memberikan

informasi dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memperkirakan kekuatan

perkerasan dan kemajuan pekerjaan yang sudah didesain. Hasil dari uji DCP dapat

juga digunakan untuk menentukan posisi paling tepat untuk melakukan tes pit

sebagai informasi tambahan.


DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

DCP terdiri dari konus didasar dari batang vertical sebuah palu diangkat dan

dijatuhkan secra berulang-ulang kedalam perangkat pada setengah tinggi batang

untuk menghasilkan pukulan yang standar, “blow” kepada konus yang menekan

perkerasan. Skala vertical sepanjang batang digunakan untuk mengukur kedalaman

penetrasi dan konus. Penetrasi dan jumlah pukulan di catat pada lembar dan data

uji. Penetrasi per pukulan atau nilai penetrasi dicatat selama konus menenkan

perkerasan dan digunakan untuk menghitung kekuatan dari material. Perubahan

dalam nilai penetrasi mengindikasikan perubahankekuatan material, sehingga

memumngkinkan lapisan diidentifikasi dan dapat memnentukan ketebalan serta

kekuatan dari lapisan tersebut. Lapisan-lapisan ini kemudian dikelompokkan

bersama kedalam lapisan perkerasan dari lapisan dasar, sub-base, dan subgrade

yang dikorelasikan dengan hasil tes jika memungkinkan.

Prinsip kerja DCP adalah bahwa kecepatan penetrasi dari konus ketika ditekan oleh

kekuatan standar, sebanding dengan kekuatan bahan yang diukur. Bila lapis

perkerasan jalan atau lapangan terbang memiliki kekuatan yang berbeda,

lingkunagan lapisan-lapisan diseklilingnya dapat diidentifikasi dan ketebalan

lapisan dapat ditentukan.

Menurut Harison J. A, Corelation of CBR Dynamic Cone Penetrometer Strength

Measurement of Soil Australian Road Reaserch 16(2), June 1986 dalam

menentukan dan memperkirakan nilai. CBR tanah atau bahan granular dapat

menggunakan beberapa metode, namun yang cukup akurat dan paling murah

sampai saat ini adalah dengan penetrasi konus dinamis atau dikenal dengan nama

Dynamic Cone Penetrometer (DCP).

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 122


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

Disamping ini DCP adalah salah satu cara pengujian tanpa merusak atau

Nondestructive Testing (NDT) yang stabilisasi tanah dengan semen atau kapur dan

tanah dasar.

Kelebihan menggunakan Dynamic Cone Penetrometer

Menentukan kekakuan dalam mm/pukulan.

1.Perubahan lapisan tanah dapat diketahui melalui perubahan kemiringan.

2.Meminimalisair gangguan permukaan tanah.

3.Informasi kekuatan dan desain dapat dikorelasikan dengan uji lain (CBR).

4.Biaya murah dan wktu yang diperlukan sedikit.

Kekurangan menggunakan Dynamic Cone Penetrometer

1.Tidak dapat digunakan pada batuan keras, aspal maupun beton.

2.DCP dapat rusak bila dilakukan pada lapisan tanah keras secara berulang-ulang

atau pembuangan lapisan yang tidak sempurna.

3.Tidak dapat mengukur kelembapan maupun kepadatan (hanya mengukur

kekakuan).

Bentuk hubungan DCP – CBR dari data, didapat nilai DCP yang diambil adalah

jumlah rat-rat dari penetrasi DCP (mm/blow). Dari nilai DCP yang ada, dapat dicari

nilai CBR yang ada. Semakin kecil nilai penetrasi DCP (mm/blow) maka makin

besar nilai CBR yang terjadi, sebaliknya semakin besar nilai penetrasi DCP

(mm/blow), maka makin kecil nilai CBR yang terjadi. Nilai koreksi yang terjadi

didapat dari beberapa percobaan yang telh dilakukan oleh beberapa peneliti.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang lampau, banyak hubungan DCP dan CBR

digambarkan pada rumus berikut ini:

Log (CBR) = a - b log (DCP) (11.1)

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 123


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

Dengan:

DCP = nilai DCP (mm/blow).

a = nilai konstanta antara 2,44–2,60

b = nilai konstanta antara 1,07 –1,16

Dynamic Cone Penetrometer digunakan untuk menentukan nilai CBR sub grade,

sub base, atau base course suatu sistem secara cepat dan praktis. Biasa dilkukan

sebagai pekerjaan quality control pekerjaan pembuatan jalan juga sebagai

menentukan lapis keras di bandar udara (airport pavement) ada dua jenis yaitu lapis

– keras lentur (flexible pavement) dengan pengikat aspal dan lapis – keras kaku

(rigid pavement) dengan pengikat semen (PC). Perancangan yang dilakukan disini

hanya perancangan lapis-keras lentur.

Pavement design metoda FAA yang digunakan disini, menggunakan nilai CBR

tanah dasar (subgrade) sebagai dasar, sehingga sering disebut CBR method.

Perancangan / penghitungan tebal lapis-keras lentur dengan metod eyang

dikembangkan FAA menggunakan niali CBR tanah dasar sebagai dasar

penghitungan. Oleh sebab itu ada yang mengatakan metode ini merupakan salat

satu metoda CBR. Dalam perancangan, nilai CBR yang digunkan adalah nilai CBR

laboratorium dengan tanah yang diambil dari rencana lokasinya. Hanya dalam

pelaksanaan pembangunannya harus disesuaikan dengan nilai CBR lapangan yang

di test pada saat pelaksanaannya. Perhitungan dilakukan secara grafis dengan

menggunakan grafik yang sesuai dengan jenis design aircraft atau sesuai dengan

jenis konfigurasi roda utama dari design aircraft. Nilai CBR dari subgrade adalah

nilai CBR laboratorium. Seterusnya nilai CBR pada muka subbase dianggap = 20%,

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 124


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

sedang nilai CBR pada muka base course dianggap = 80%. Selanjutnya, tebal base

course tidak boleh kurang dari tebal minimum yang bisa dicek dari garfik atau tabel.

11.2 Maksud dan Tujuan


Alat ini digunakan untuk menentukan nilai CBR sub grade, sub base atau base

course suatu sistem secara cepat dan praktis. Biasa dilakukan sebagai pekerjaan

quality control pekerjaan pembuatan jalan.

11.3 Alat – alat yang Digunakan


1.Mistar ukur

2.Batang penetrasi

3.Konus

4.Landasan penumbuk

5.Stang pelurus

6.Palu penumbuk

7.Kunci pas

8.Tas terpal

11.4 Benda Uji


Tanah dilapangan atau tempat yang akan diuji.

11.5 Prosedur Percobaan


1. Meletakkan alat DCP pada titik uji diatas lapisan yang akan diuji;

2. Memegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus diatas dasar yang

rata dan stabil, kemudian mencatat pembacaan awal pada mistar pengukur

kedalaman;

3. Mencatat jumlah tumbukan:

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 125


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

a. Mengangkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga

menyentuh batas pegangan;

b. Melepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan;

c. Melakukan langkah-langkah pada a dan b diatas, mencatat jumlah tumbukan

dan kedalaman pada formulir DCP, sesuai ketentuan-ketentuan sebagai

berikut;

a) Untuk lapis pondasi bawah atau tanah dasar yang terdiri dari bahan yang

tidak keras maka pembacaan kedalaman sudah cukup untuk setiap 1

tumbukan atau 2 tumbukan;

b) Untuk lapis pondasi yang terbuat dari bahan berbutir yang cukup keras

maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 5 tumbukan

sampai 10 tumbukan;

d. Menghentikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang dari 1 mm/3

tumbukan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik

tersebut sampai mencapai bagian yang dapat diuji kembali.

4. Menguji per titik, dilakukan minimum duplo (dua kali) dengan jarak 20 cm dari

titik uji satu ke titik uji lainnya. Langkah-langkah setelah pengujian.

a. Menyiapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut keatas;

b. Mengangkat penumbuk dan memukulkan beberapa kali dengan arah keatas

sehingga menyentuh pegangan dan tangkai bawah terangkat keatas

permukaan tanah;

c. Melepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati, bersihkan alat

dari kotoran dan disimpan pada tempatnya;

d. Menutup kembali lubang uji setelah pengujian.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 126


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

11.6 Diagram Alir

Mulai

Meletakkan alat
DCP pada titik uji

Mencatat pembacaan awal

Mengangkat penumbuk pada tungkai bagian atas

Melepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas

Mencatat jumlah tumbukan


dan penambaha kedalaman

Menghentikan
pengujian jika Belum Mengulangi
penetrasi < 1 mm/ Langkah
tumbukan prcobaan

Sudah

Melepaskan bagian yang tersambung,


membersihkan alat lalu simpan kemudian tutuo
Kembali lubang pengujian

Selesai

Gambar 11.1 Diagram Alir pengujian DCP

(sumber : Data Pribadi, 2021)

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 127


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

11.7 Data Pengamatan dan Perhitungan


11.7.1 Data Pengamatan
Tabel 11.1 Data Pengamatan Dynamic Cone Pentrometer (Terlampir)

11.7.2 Perhitungan
a. Perhitungan selisih = X1 – X0

1) No pukulan 1 : Δx=2-0 = 2 cm

2) No pukulan 2 : Δx=3-2 = 1 cm

3) No pukulan 3 : Δx=5-3 = 2 cm

4) No pukulan 4 : Δx=7,1-5 = 2,1 cm

5) No pukulan 5 : Δx=9,5-7,1 = 2,4 cm

6) No pukulan 6 : Δx=13-9,5 = 3,5 cm

7) No pukulan 7 : Δx=15,4-13 = 2,4 cm

8) No pukulan 8 : Δx=17,7-15,4 = 2,3 cm

9) No pukulan 9 : Δx=197-17,7 = 2 cm

10) No pukulan 10 : Δx=21,6-19,7 = 1.9 cm

11) No pukulan 11 : Δx=23,4-21,6 = 1,8 cm

12) No pukulan 12 : Δx=25,9-23,4 = 2,5 cm

13) No pukulan 13 : Δx=29,1-25,9 = 3,2 cm

14) No pukulan 14 : Δx=32,1-29,1 = 3 cm

15) No pukulan 15 : Δx=34,6-32,1 = 2,5 cm

16) No pukulan 16 : Δx=36,5-34,6 = 1,9 cm

17) No pukulan 17 : Δx=38,5-36,5 = 2 cm

18) No pukulan 18 : Δx=40,8-38,5 = 2,3 cm

19) No pukulan 19 : Δx=43-40,8 = 2,2 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 128


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

20) No pukulan 20 : Δx=45-43 = 2 cm

21) No pukulan 21 : Δx=46,5-45 = 1,5 cm

22) No pukulan 22 : Δx=48,1-46,5 = 1,6 cm

23) No pukulan 23 : Δx=49,2-48,1 = 1,1 cm

24) No pukulan 24 : Δx=51,4-49,2 = 2,2 cm

25) No pukulan 25 : Δx=53,1-51,4 = 1,7 cm

26) No pukulan 26 : Δx=54,6-53,1 = 1,5 cm

27) No pukulan 27 : Δx=56-54,6 = 14 cm

28) No pukulan 28 : Δx=57-56 = 1 cm

29) No pukulan 29 : Δx=58-57 = 1 cm

30) No pukulan 30 : Δx=58,8-58 = 0,8 cm

31) No pukulan 31 : Δx=59,5-58,8 = 0,7 cm

32) No pukulan 32 : Δx=60,2-59,5 = 0,7 cm

33) No pukulan 33 : Δx=61-60,2 = 0,8 cm

34) No pukulan 34 : Δx=62,2-61 = 1,2 cm

35) No pukulan 35 : Δx=62,9-62,2 = 0,7 cm

36) No pukulan 36 : Δx=63,6-62,2 = 0,7 cm

37) No pukulan 37 : Δx=64,5-63,6 = 0,9 cm

38) No pukulan 38 : Δx=65,5-64,5 = 1 cm

39) No pukulan 39 : Δx=66,4-65,5 = 0,9 cm

40) No pukulan 40 : Δx=67,5-66,4 = 1,1 cm

41) No pukulan 41 : Δx=68,1-67,5 = 0,6 cm

42) No pukulan 42 : Δx=69-68,1 = 0,9 cm

43) No pukulan 43 : Δx=70-69 = 1 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 129


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

44) No pukulan 44 : Δx=70,4-70 = 0,4 cm

45) No pukulan 45 : Δx=71,2-70,4 = 0,8 cm

46) No pukulan 46 : Δx=71,6-71,2 = 0,4 cm

47) No pukulan 47 : Δx=72-71,6 = 0,4 cm

48) No pukulan 48 : Δx=72,3-72 = 0,3 cm

49) No pukulan 49 : Δx=72,5-72,3 = 0,2 cm

50) No pukulan 50 : Δx=72,6-72,5 = 0,1 cm

51) No pukulan 51 : Δx=73-72,6 = 0,4 cm

52) No pukulan 52 : Δx=73,3-73 = 0,3 cm

53) No pukulan 53 : Δx=73,6-73,3 = 0,3 cm

54) No pukulan 54 : Δx=74-73,6 = 0,4 cm

55) No pukulan 55 : Δx=74,2-74 = 0,2 cm

56) No pukulan 56 : Δx=74,5-74,2 = 0,3 cm

57) No pukulan 57 : Δx=74,8-74,5 = 0,3 cm

58) No pukulan 58 : Δx=75-74,8 = 0,2 cm

59) No pukulan 59 : Δx=75,3-75 = 0,3 cm

60) No pukulan 60 : Δx=75,6-75,3 = 0,3 cm

61) No pukulan 61 : Δx=76-75,6 = 0,4 cm

62) No pukulan 62 : Δx=76,3-76 = 0,3 cm

63) No pukulan 63 : Δx=76,5-76,3 = 0,2 cm

64) No pukulan 64 : Δx=76,6-76,5 = 0,1 cm

65) No pukulan 65 : Δx=77-76,6 = 0,4 cm

66) No pukulan 66 : Δx=77,1-77 = 0,1 cm

67) No pukulan 67 : Δx=77,2-77,1 = 0,1 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 130


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

68) No pukulan 68 : Δx=77,3-77,2 = 0,1 cm

b. Nilai kumulatif

Kumulatif = Δx + nilai Sebelumnya

1) No pukulan 1 : K= 2+0 = 2 cm

2) No pukulan 2 : K= 1+2 = 3 cm

3) No pukulan 3 : K= 2+3 = 5 cm

4) No pukulan 4 : K= 2,1+5 = 7,1 cm

5) No pukulan 5 : K= 2,4+7,1 = 9,5 cm

6) No pukulan 6 : K= 3,5+9,5 = 13 cm

7) No pukulan 7 : K= 2,4+13 = 15,4 cm

8) No pukulan 8 : K= 2,3+15,4 = 17,7 cm

9) No pukulan 9 : K= 2+17,7 = 19,7 cm

10) No pukulan 10 : K= 1,9+19,7 = 21,6 cm

11) No pukulan 11 : K= 1,8+21,6 = 23,4 cm

12) No pukulan 12 : K= 2,5+23,4 = 25,9 cm

13) No pukulan 13 : K= 3,2+25,9 = 29,1 cm

14) No pukulan 14 : K= 3+29,1 = 32,1 cm

15) No pukulan 15 : K= 2,5+32,1 = 34,6 cm

16) No pukulan 16 : K= 1,9+34,6 = 25,9 cm

17) No pukulan 17 : K= 2+36,5 = 38,5 cm

18) No pukulan 18 : K= 2,3+38,5 = 40,8 cm

19) No pukulan 19 : K= 2,2+40,8 = 43 cm

20) No pukulan 20 : K= 2+43 = 45 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 131


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

21) No pukulan 21 : K= 1,5+45 = 46,5 cm

22) No pukulan 22 : K= 1,6+46,5 = 48,1 cm

23) No pukulan 23 : K= 1,1+48,1 = 49,2 cm

24) No pukulan 24 : K= 2,2+49,2 = 51,4 cm

25) No pukulan 25 : K= 1,7+51,4 = 53,1 cm

26) No pukulan 26 : K= 1,5+53,1 = 54,6 cm

27) No pukulan 27 : K= 1,4+54,6 = 56 cm

28) No pukulan 28 : K= 1+56 = 57 cm

29) No pukulan 29 : K= 1+57 = 58 cm

30) No pukulan 30 : K= 0,8+58 = 58,8 cm

31) No pukulan 31 : K= 0,7+58,8 = 59,5 cm

32) No pukulan 32 : K= 0,7+59,5 = 60,2 cm

33) No pukulan 33 : K= 0,8+60,2 = 61 cm

34) No pukulan 34 : K= 1,2+61 = 62,2 cm

35) No pukulan 35 : K= 0,7+62,2 = 62,9 cm

36) No pukulan 36 : K= 0,7+62,9 = 63,6 cm

37) No pukulan 37 : K= 0,9+63,6 = 64,5 cm

38) No pukulan 38 : K= 1+64,5 = 65,5 cm

39) No pukulan 39 : K= 0,9+65,5 = 66,4 cm

40) No pukulan 40 : K= 1,1+66,4 = 67,5 cm

41) No pukulan 41 : K= 0,6+67,5 = 68,1 cm

42) No pukulan 42 : K= 0,9+68,1 = 69 cm

43) No pukulan 43 : K= 1+69 = 70 cm

44) No pukulan 44 : K= 0,4+70 = 70,4 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 132


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

45) No pukulan 45 : K= 0,8+70,4 = 71,2 cm

46) No pukulan 46 : K= 0,4+71,2 = 71,6 cm

47) No pukulan 47 : K= 0,4+71,6 = 72 cm

48) No pukulan 48 : K= 0,3+72 = 72,3 cm

49) No pukulan 49 : K= 0,2+72,3 = 72,5 cm

50) No pukulan 50 : K= 0,1+72,5 = 72,6 cm

51) No pukulan 51 : K= 0,4+72,6 = 73 cm

52) No pukulan 52 : K= 0,3+73 = 73,3 cm

53) No pukulan 53 : K= 0,3+73,3 = 73,6 cm

54) No pukulan 54 : K= 0,4+73,6 = 74 cm

55) No pukulan 55 : K= 0,2+74 = 74,2 cm

56) No pukulan 56 : K= 0,3+74,2 = 74,5 cm

57) No pukulan 57 : K= 0,3+74,5 = 74,8 cm

58) No pukulan 58 : K= 0,2+74,8 = 75 cm

59) No pukulan 59 : K= 0,3+75 = 75,3 cm

60) No pukulan 60 : K= 0,3+75,3 = 75,6 cm

61) No pukulan 61 : K= 0,4+75,6 = 76 cm

62) No pukulan 62 : K= 0,3+76 = 77,3 cm

63) No pukulan 63 : K= 0,2+76,3 = 76,5 cm

64) No pukulan 64 : K= 0,1+76,5 = 76,6 cm

65) No pukulan 65 : K= 0,4+76,6 = 77 cm

66) No pukulan 66 : K= 0,1+77 = 77,1 cm

67) No pukulan 67 : K= 0,1+77,1 = 77,2 cm

68) No pukulan 68 : K= 0,1+77,2 = 77,3 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 133


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

c. Perhitungan DCP

Berdasarkan Grafik 11.1 dapat diperoleh nilai DCp sebagai berikut:

(kumulatif penetrasi akhir - kumulatif penetrasi awal)


DCP=
(jumlah pukulan akhir-jumlah pukulan awal)

1) DCP pukulan 1 – 6

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(13 – 2)
=
(6-1)

= 2,2 cm/tumbukan

= 22 mm/tumbukan

2) DCP pukulan 7 – 14

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(32,1 – 15,4)
=
(14-7)

= 2,386 cm/tumbukan

= 23,86 mm/tumbukan

3) DCP pukulan 15 – 21

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(46,5–34,6)
=
(21-15)

= 1,983 cm/tumbukan

= 19,83 mm/tumbukan

4) DCP pukulan 22 – 34

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 134


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(62,2 – 48,1)
=
(34-22)

= 1,175 cm/tumbukan

= 11,75 mm/tumbukan

5) DCP pukulan 35 – 58

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(75 – 62,9)
=
(58-35)

= 0,526 cm/tumbukan

= 5,26 mm/tumbukan

6) DCP pukulan 59 – 68

(Kumulatif penetrasi akhir – Kumulatif penetrasi awal)


DCP =
(Jumlah pukulan akhir-Jumlah pukulan awal)

(77,3– 75,3)
=
(68-59)

= 0,222 cm/tumbukan

= 2,22 mm/tumbukan

d. Menentukan CBR %

Dengan menggunakan Grafik 11.2 dapat diperoleh nilai CBR sebagai berikut:

1) Pada pukulan 1 – 6 = 10,7%

2) Pada pukulan 7 – 14 = 10%

3) Pada pukulan 15 – 21 = 11%

4) Pada pukulan 22 – 34 = 18%

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 135


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

5) Pada pukulan 35 – 58 = 80%

6) Pada pukulan 59 – 68 = 210%

11.8 Grafik
11.8.1 Daftar Grafik
Grafik 11.1 Hubungan Komulatif Tumbukan dan Komulatif Penetrasi (Terlampir)

Grafik 11.2 Hubungan CBR dan DCP (Terlampir)

11.8.2 Analisa Grafik


Grafik 11.1 Menunjukkan bahwa semakin banyak pukulan artinya konus semakin

dalam maka pengaruhnya terhadap angka penetrasi yang semakin tinggi.

Grafik 11.2 Menunjukkan hubungan antara DCP dan CBR, dengan menggunakan

konus 60° berdasarkan grafik didapat nilai korelasinya antara lain untuk nilai DCP

22,2 mm/tumbukan nilai CBR sebesar 10,7%, DCP 23,86 mm/tumbukan sebesar

10%, DCP 19,83 mm/tumbukan sebsar 11%, DCP 11,75 mm/tumbukan didapat

nilai CBR 18%, untuk DCP 5,26 mm/tumbukan nilai CBR nya sebesar 80% dan

untuk nilai DCP 2,22 mm/tumbukan didapat 210%.

11.9 Kesimpulan dan Saran


11.9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dengan benda uji

tanah sebagai berikut: pada pukulan 1 – 6 didapatkan nilai CBR nya sebesar 10,7%,

pada pukulan 7 – 14 sebesar 10%, pada pukulan 15 – 21 sebesar11%, pada pukulan

22 – 34 didapatkan 18%, pada pukulan 35 – 58 didapatkan 80%, dam pada pukulan

59 – 68 didapatkan nilai CBR sebesar 210%.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 136


KELOMPOK A
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) BAB 11

11.9.2 Saran

Untuk pengujian berikutnya sebaiknya menggunakan alat dengan sentris dan

pukulan yang di berikan stabil agar data yang diperoleh sesuai dan tidak melakukan

pengulangan. Apabila dalam 3 kali tumbukan batang pengukur kurang dari 1 mm

pada tanh tidak keras dan 5 sampai 10 tumbukan pada tanah keras maka tanah

tersebut langsung digali.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH TAHUN 2021 137


KELOMPOK A
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. 081287301294 Ext. 19

LAMPIRAN
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
(ASTM D1883)

Nama Instansi : UNTIRTA Nama Kelompok : A


Nama Proyek : Praktikum Nama Asisten : Fahrus Sabri
Lokasi Proyek : PKM FT Untirta Tanggal Pengujian : 29 Maret 2021
Diskripsi Tanah : Tanah Asli Kedalaman Sampel Tanah : 70,3

Gambar 11.1 Grafik Hubungan Kumulatif Tumbukan dan Kumulatif Penetrasi

DCP
90

80

70

60
penetrasi

50

40
Series1
30

20

10

0
0 20 40 60 80
pukulan

(Sumber : Hasil Analisis, 2021)


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. 081287301294 Ext. 19

LAMPIRAN
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
(ASTM D1883)

Nama Instansi : UNTIRTA Nama Kelompok : A


Nama Proyek : Praktikum Nama Asisten : Fahrus Sabri
Lokasi Proyek : PKM FT Tanggal Pengujian : 29 Maret 2021
Diskripsi Tanah : Tanah Asli Kedalaman Sampel Tanah : 70,3
Gambar 11.2 Grafik Hubungan CBR dan DCP

(Sumber : Hasil Analisis, 2021)


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. 081287301294 Ext. 19

LAMPIRAN
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
(ASTM D1883)

Nama Instansi : UNTIRTA Nama Kelompok : A


Nama Proyek : Praktikum Nama Asisten : Fahrus Sabri
Lokasi Proyek : PKM FT Tanggal Pengujian : Maret 2021
Diskripsi Tanah : Tanah Asli Kedalaman Sampel Tanah : 70,3
Tabel 11.1 Data Pengamatan Dynamic Cone Penetrometer
angka DCP
no selisih kumulatif DCP CBR
pukulan Xo X1 (cm) (penetrasi) (mm/tumbukan) (%)
(cm) (cm)
1 0 2 2 2
2 2 3 1 3
3 3 5 2 5
22 10,7
4 5 7,1 2,1 7,1
5 7,1 9,5 2,4 9,5
6 9,5 13 3,5 13
7 13 15,4 2,4 15,4
8 15,4 17,7 2,3 17,7
9 17,7 19,7 2 19,7
10 19,7 21,6 1,9 21,6
23,85 10
11 21,6 23,4 1,8 23,4
12 23,4 25,9 2,5 25,9
13 25,9 29,1 3,2 29,1
14 29,1 32,1 3 32,1
15 32,1 34,6 2,5 34,6
16 34,6 36,5 1,9 36,5
17 36,5 38,5 2 38,5
18 38,5 40,8 2,3 40,8 19,83 11
19 40,8 43 2,2 43
20 43 45 2 45
21 45 46,5 1,5 46,5
22 46,5 48,1 1,6 48,1
23 48,1 49,2 1,1 49,2 11,75 18
24 49,2 51,4 2,2 51,4
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. 081287301294 Ext. 19

25 51,4 53,1 1,7 53,1


26 53,1 54,6 1,5 54,6
27 54,6 56 1,4 56
28 56 57 1 57
29 57 58 1 58
30 58 58,8 0,8 58,8
31 58,8 59,5 0,7 59,5
32 59,5 60,2 0,7 60,2
33 60,2 61 0,8 61
34 61 62,2 1,2 62,2
35 62,2 62,9 0,7 62,9
36 62,9 63,6 0,7 63,6
37 63,6 64,5 0,9 64,5
38 64,5 65,5 1 65,5
39 65,5 66,4 0,9 66,4
40 66,4 67,5 1,1 67,5
41 67,5 68,1 0,6 68,1
42 68,1 69 0,9 69
43 69 70 1 70
44 70 70,4 0,4 70,4
45 70,4 71,2 0,8 71,2
46 71,2 71,6 0,4 71,6
5,26 80
47 71,6 72 0,4 72
48 72 72,3 0,3 72,3
49 72,3 72,5 0,2 72,5
50 72,5 72,6 0,1 72,6
51 72,6 73 0,4 73
52 73 73,3 0,3 73,3
53 73,3 73,6 0,3 73,6
54 73,6 74 0,4 74
55 74 74,2 0,2 74,2
56 74,2 74,5 0,3 74,5
57 74,5 74,8 0,3 74,8
58 74,8 75 0,2 75
59 75 75,3 0,3 75,3
60 75,3 75,6 0,3 75,6
61 75,6 76 0,4 76 2,22 210
62 76 76,5 0,5 76,5
63 76,5 76,5 0 76,5
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. 081287301294 Ext. 19

64 76,5 76,6 0,1 76,6

65 76,6 77 0,4 77
66 77 77,1 0,1 77,1
67 77,1 77,2 0,1 77,2
68 77,2 77,3 0,1 77,3

Mengetahui
Asisten Laboratorium

Fahrus Sabri
NIM.3336170052

Anda mungkin juga menyukai