Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mekanika Tanah 2

Contoh dan Analisa Pengujian Tanah DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

Oleh:
Galang Grapurwa
NIM:
41116110068

KAMPUS MERUYA
Jurusan Teknik Sipil

A. Pengertian
DCP (Dynamic Cone Penetrometer) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
daya dukung tanah dasar langsung di tempat (in situ). Daya dukung tanah dasar tersebut
diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara
mengukur berapa dalam (mm) ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut setelah
mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya. Korelasi antara banyaknya
tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat DCP ke dalam tanah akan memberikan data
kekuatan tanah dasar pada titik-titik yang diuji. Makin dalam konus yang masuk untuk setiap
tumbukan artinya semakin lunak tanah dasar tersebut. Data hasil pengujian yang telah diolah
akan menghasilkan nilai CBR lapangan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan
tebal perkerasan jalan.
B. Pengujian
B.1 Alat yang digunakan

1. Sebuah palu geser dengan berat 9.07 kg, dan dengan tinggi jatuh 50,8 cm. Palu geser
akan bergerak jatuh sepanjang batang baja 20 mm untuk memukul suatu landasan
(anvil).
2. Sebuah batang utama baja keras (standard shaft) dengan 20 mm, panjang 100 cm
yang disambungkan dengan konus yang terbuat dari baja keras sudut 60 derajat atau
30 derajat dan bergaris tengah terbesar 20 mm. Pada batang baja tersebut telah pula
dibuatkan skala dalam mm untuk membaca setiap masuknya ujung konus ke dalam
tanah.
3. Sebuah batang kedua baja keras (hammer shaft) dengan 20 mm, panjang minimum
= 62,8 cm, sebagai batang geser palu.

B.2 Metoda Pengujian


Berikut contoh prosedur mencari nilai CBR dengan alat DCP:
1. Tentukan lokasi trase jalan yang akan dicari nilai CBR-nya.
2. Letakkan alat DCP pada posisi tegak di atas tanah (titik) yang akan diuji dan baca rol
meter, misalnya 5 cm.
3. Angkat hammer hingga menyentuh stopnot dan jatuhkan lalu baca rol meter, contoh
15 cm.
4. Lakukan bacaan per pukulan hammer berikutnya hingga bacaan pada rol meter
mendekati 100 di lapangan.
5. Nilai CBR didapatkan dari persamaan berikut:
6. Nilai CBR rata-rata pada suatu titik pengujian dihitung dengan persamaan berikut.

Dimana h adalah selisih bacaan


7. Jarak antar titik pengujian DCP biasanya per 100 meter.
Misalnya titik uji pada sta. 4+200, bacaan awal adalah 5 cm (50 mm) dan pukulan ke 1
adalah 15 cm (150 mm), maka selisih adalah 100 mm. Nilai CBR = 10 (2,628-1,273 x log 100)= 1,21
%. Pukulan ke 1 adalah 15 cm (150 mm) dan pukulan ke 2 adalah 20 cm (200 mm), maka
selisih adalah 50 mm. Nilai CBR =10(2,628-1,273 x log 50) = 2,92 %.
C. Contoh Data Hasil Pengujian
Berikut contoh CBR hasil Pengujian DCP pada tanah:

Nilai CBR apa bila di rata-ratakan maka akan mendapat nilai sekitar 1,21%
Adapun contoh hasil pengujian DCP pada permukaan perkerasan aspal sebagai
berikut:

Untuk pengujian pada perkerasan di butuhkan beberapa pukulan untuk


mendapatkan nilai selisih yang nantinya digunakan untuk perhitungan nilai CBR.
D. Kesimpulan
Berikut kelebihan dan kekurangan penentuan nilai CBR menggunakan DCP
dibandingkan dengan pengujian CBR di laboratorium:
Penentuan nilai CBR lebih cepat, karena pengujian hanya sebentar dan
perhitungan bisa langsung dilakukan saat itu juga, pengujian DCP juga lebih praktis
dan dapat digunakan dimanapun.
Kekurangannya adalah keakuratan data dikaranakan banyak kemungkinan
kesalahan pengujian yaitu posisi yang tidak tegak, dan tinggi jatuh yang tidak
konstan.
Sehingga data pengujian DCP ini cocok digunakan sebagai pembanding,
sedangkan apabila ingin mendapatkan nilai CBR yang digunakan sebagai acuan lebih
baik dilakukan juga pengujian CBR laboratorium.

Daftar Pustaka

http://www.e-jurnal.com
Jajang Atmaja, Liliwarti , Studi Laboratorium Penggunaan Dinamic Cone Penetrometer
(DCP) pada Tanah Lempung yang Dipadatkan pada Sisi Basah Untuk Lapisan Fondasi Jalan
Muhammad Shalahuddin, Varian CBR yang Mewakili Terhadap Kedalaman Uji DCP
Arie Syahruddin S, Pengujian Daya Dukung Perkerasan Jalan Dengan Dynamic
Cone Penetrometer (DCP) Sebagai Standar Untuk EValuasi Perkerasan Jalan

Anda mungkin juga menyukai