Manajemen proyek yang baik yaitu yang bisa menerapkan efisiensi pekerja, bahan dan
peralatan. Efisiensi tersebut bertujuan untuk meningkatkan keuntungan proyek. Apabila dalam
suatu proyek tidak bisa menerapkan efisiensi ketiga elemen tersebut sudah dipastikan proyek
tersebut akan mengalami kerugian.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi. Produktivitas
tenaga kerja merupakan faktor penting terhadap sukses tidaknya suatu proyek. Dalam manajemen
tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:
Tenaga Kerja Ahli memiliki peranan penting dalam suatu proyek yang sedang berjalan.
Peranan tenaga kerja ahli berpengaruh terhadap sistem koordinasi dan sistem manajemen
agar menghasilkan prestasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Tenaga kerja ahli
memiliki pendidikan sarjana, ahli madya dan memiliki pengalaman dibidangnya masingmasing.
Mandor dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu, misalnya: dapat
membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan, dapat membedakan
kualitas bahan bangunan yang akan digunakan, menangani pekerjaan acuan, pembesian,
pengecoran, dan mengawasi pekerjaan tenaga kerja bawahannya.
Tenaga Tukang, harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja yang
sederhana.
Tenaga Kasar, memerlukan kondisi yang kuat dan sehat untuk pengangkutan bahan, alat,
dan lain lain.
sumber daya alam yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar atau mutu yang baik,
sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak atau mutu yang baik
mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat, dan kondisi lingkungan kerja yang lebih
baik.
Peralatan.
Kontrak perjanjian.
Iklim Lokal.
Non-kerja liburan
Pemogokan
Kualitas Kerja
Jumlah Pekerjaan
Pengetahuan Job
Kemampuan Komunikatif
Keterampilan Interpersonal
Keamanan Sensitivitas
Kesadaran Keselamatan
Perencanaan Efektivitas
Kepemimpinan
Mendelegasikan
Manajemen Bahan
Manajemen bahan merupakan unsur penting dalam perencanaan proyek dan kontrol.
Kekurangan manajemen bahan juga dapat mengakibatkan biaya besar dan dihindari selama
konstruksi. Keputusan tentang pengadaan bahan juga mungkin diperlukan selama perencanaan
awal dan tahap penjadwalan.
2. Inventory Control
Pengontrolan bahan yang digunakan selama proses konstruksi.
Persediaan terlalu sedikit : kemungkinan terjadi kekurangan persediaan yang mengakibatkan
penundaan operasional suatu sistem
Persediaan terlalu banyak : biaya awal dan biaya penyimpanan besar
Tujuan umum dari pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan di
antara kategori utama biaya:
a) Biaya Pembelian
Biaya pembelian dari suatu item adalah harga satuan pembelian dari sumber eksternal
termasuk transportasi dan biaya pengiriman.
b) Biaya Pemesanan
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan
pesanan sampai tersedianya bahan/barang di gudang.
c) Biaya Simpan
Biaya yang timbul akibat penyimpanan barang yaitu terjadi karena perusahaan memiliki
persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan.