Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PENGUJIAN CBR LAPANGAN

DENGAN METODE
DINAMYC CONE PENETROMETER TEST

LOKASI : PERUMAHAN BANUA TAMORA ASRI


Jalan Tadukan Raga-Tanjung Morawa
Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara
TANGGAL : 12 Maret 2018,
OLEH : Wahyu Pasaribu, ST, dkk
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Laporan hasil penelitian tanah (Soil Investigation) ini disusun berdasarkan hasil
Pengujian CBR Lapangan dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test, yang
telah dilakukan dilapangan dan hasil pengujian yang dilakukan dilapangan. Data –
data tersebut disusunkan kedalam suatu laporan akhir (Final Report).

Laporan akhir ini berisikan antara lain, Ruang lingkup pekerjaan, Metode
pelaksanaan, hasil penelitian dilapangan yang disajikan dalam bentuk data, serta
tabel CBR Lapangan yang mewakili.

Dengan selesainya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perencana
untuk menentukan desain dan tebal pererasan jalan yang akan dipergunakan pada
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara, yang
berlokasi pada PERUMAHAN BANUA TAMORA ASRI Jalan Tadukan Raga-Tanjung
Morawa Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara.

Demikian laporan pekerjaan penelitian tanah ini kami susunkan, semoga bermanfaat
serta memenuhi sasarannya.

Hormat Kami

Wahyu Pasaribu, ST

aporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

ii
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

BAB 1
DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

Penetapan CBR lapangan melalui pengujian dengan alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer). Maksud dan tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui daya
dukung tanah dinyatakan dalam nilai CBR (California Bearing Ratio) dengan
satuan % (persen).

Data CBR digunakan sebagai salah satu masukan dalam proses perencanaan jalan
yaitu untuk:

- Penentuan tebal perkerasan (full depth pavement) untuk bagian jalan yang
direncanakan akan mendapatkan penanganan “pelebaran jalan”.
- Penentuan tebal lapis ulang (overlay) di atas jalan aspal apabila tidak dapat
disediakan / tidak terdapat data Benkelman Beam.
- Penentuan tebal perkerasan untuk bagian jalan yang harus direkonstruksi
(seluruh perkerasan lama dibongkar).
- Penentuan tebal perkerasan jalan baru.

1.2 Ruang Lingkup

Prosedur pengujian dan analisa daya dukung (= CBR) lapisan tanah dasar dengan
menggunakan alat DCP untuk keperluan pengisian data CBR pada proses ”data
entry” di IRMS dan masukan data CBR untuk perencanaan teknis jalan
sehubungan dengan rencana program penanganan pelebaran jalan lama, pelapisan
ulang jalan aspal lama, rekonstruksi atau pembangunan jalan baru.

1.3 Batasan Pengertian

a. DCP atau Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di tempat (in situ). Daya
dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas
hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam (mm)
ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut setelah mendapat
tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya. Korelasi antara
banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat DCP ke dalam tanah
akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik-titik tertentu.
Makin dalam konus yang masuk untuk setiap tumbukan artinya makin lunak
tanah dasar tersebut. Pengujian dengan menggunakan alat DCP akan
menghasilkan data yang setelah diolah akan menghasilkan CBR lapangan
tanah dasar pada titik yang ditinjau.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

b. CBR lapangan adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu


lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap bahan standard dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. (SKBI – 3.2.26.1987 UDC :
624.131.38(02))

c. CBR lapangan dengan alat DCP adalah nilai CBR yang diperhitungkan
berdasarkan hasil pengolahan data lapangan yang diperoleh dari survey dengan
alat DCP.
- CBR lapangan tanah dasar pada pelebaran jalan
Jika pada tanah dasar dengan kedalaman sampai dengan 1 meter terdapat
beberapa lapisan tanah dengan daya dukung (nilai CBR) yang berbeda,
maka nilai CBR lapangan pada titik tersebut diperhitungkan berdasarkan
nilai CBR yang mewakili nilai-nilai CBR lapisan-lapisan tanah di maksud.
- CBR lapangan tanah dasar pada jalan aspal
Jika dihadapi kondisi tidak terdapat alat Benkelman Beam untuk
mendapatkan data rebound deflection jalan aspal guna keperluan overlay
design, maka dapat digunakan alat DCP untuk mengumpulkan data-data
lapangan. CBR yang diperoleh dari perhitungan hasil survey dengan alat
DCP digunakan sebagai salah satu masukan untuk memperhitungkan
kebutuhan overlay yang prinsipnya adalah memanfaatkan nilai sisa
perkerasan lama.
- CBR lapangan tanah dasar di bawah perkerasan jalan yang direkonstruksi
atau jalan baru
Prinsip sama dengan penentuan CBR lapangan tanah dasar pada pelebaran
jalan, hanya pengambilan lokasi titik-titik uji saja yang berbeda.

1.4 Menetapkan CBR Lapangan dengan alat DCP

CBR lapangan dianalisa berdasarkan korelasi antara jumlah tumbukan dan


penetrasi ujung konus yang diperoleh dengan alat DCP. Secara umum test DCP ini
setelah diolah akan memberikan data CBR tanah dasar untuk keperluan
perencanaan teknis dalam rangka program penanganan berupa pelebaran jalan,
rekonstruksi atau pembangunan jalan baru hingga kedalaman 1 m dibawah
permukaan tanah dasar atau sekitar 1 m minus tebal lapis perkerasan non aspal
(lapis perkerasan aspal dibongkar, ujung konus berada pada tepi atas lapis
perkerasan non aspal) jika dilakukan pada titik di bawah wheel track perkerasan
lama untuk keperluan overlay desain.

Pengujian dilakukan dengan mencatat data masuknya ujung kerucut logam


(konus) dengan dimensi tertentu ke dalam tanah akibat setiap seri tumbukan (dari
palu geser) dengan tinggi jatuh tertentu. Setiap seri tumbukan disebut frekwensi,
bisa terdiri dari satu atau beberapa tumbukan (blow). Frekwensi pembacaan test
DCP dilakukan sampai ujung konus mencapai kedalaman  1.00 m dihitung dari
titik awal ujung konus diletakkan sesaat sebelum pengujian dimulai.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

Selanjutnya data penetrasi ujung konus ke dalam tanah dasar (dalam mm)
dikonversikan ke dalam nilai CBR ekivalen (untuk selanjutnya disebut CBR)
dengan menggunakan rumus-rumus tertentu. Ada berbagai rumus empiris yang
dikenal, salah satunya adalah sebagai berikut:

Log10 (CBR) = 2,8135 - 1,313 Log (D)........ (60o cone)

CBR = California Bearing Ratio ekivalen, dinyatakan dalam %


DN = Dynamic Number = penetrasi konus (mm) / tumbukan (blows)

Penetapan CBR lapangan pada satu titik uji diharapkan dapat mewakili nilai CBR
tanah dasar sedalam  1 meter. Karena tanah dasar sampai pada kedalaman 1
meter terdiri dari beberapa lapisan tanah dengan daya dukung yang berbeda, maka
dilakukan perhitungan CBR mewakili satu titik uji dengan rumus di bawah ini :

CBR mewakili =
[ h1.CBR1 1/3 1/3 1/3
+ h2.CBR2 + h3.CBR3 + ............. + hn.CBRn
h1 + h2 + h3 + …… + hn
1/3

]
(Sumber : Manual For Design and Construction of Asphalt Pavement, Japan
Road Association, 1980)
h1
h2
Tanah Dasar = 100 cm
h….
hn

Kesimpulan: Nilai CBR lapangan tanah dasar yang diperoleh dengan alat DCP untuk
1 titik uji = CBR mewakili yang diperoleh dari rumus-rumus empiris tersebut di atas.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

BAB 2
PELAKSANAAN PENGUJIAN DENGAN ALAT DCP
2.1 Peralatan dan Perlengkapan

Standar peralatan pengujian tanah dasar dengan DCP dapat dilihat dalam
Gambar 1 dan terdiri dari :
1. Sebuah palu geser dengan berat 8.0 kg, dan dengan tinggi jatuh 57,5
cm. Palu geser akan bergerak jatuh sepanjang batang baja  20 mm
untuk memukul suatu landasan (anvil).
2. Sebuah batang utama baja keras (standard shaft) dengan  20 mm,
panjang 100 cm yang disambungkan dengan konus yang terbuat dari
baja keras sudut 60o atau 30o dan bergaris tengah terbesar 20 mm.
Pada batang baja tersebut telah pula dibuatkan skala dalam mm untuk
membaca setiap masuknya ujung konus ke dalam tanah.
3. Sebuah batang kedua baja keras (hammer shaft) dengan  20 mm,
panjang minimum = 72 cm, sebagai batang geser palu.

Perlengkapan lainnya yang dibutuhkan sebagai alat-alat pendukung adalah:


roll meter, cangkul dan singkup kecil, belincong, dan linggis. Diperlukan
juga perlengkapan kendaraan roda empat untuk mengangkut petugas,
peralatan dan perlengkapan yang dilengkapi dengan odometer guna
membantu pengecekan jarak antara sejumlah titik uji pada lokasi yang
dianggap perlu.

Keterangan
1 Handle
2 Hammer (8 kg)
3 Hammer shaft
4 Coupling
5 Handguard
6 Clamp ring
7 Standard shaft
8 1 meter rule
9 60o cone

Gambar 1
Dynamic Cone Penetrometer
Dan Catatan-catatan Penting

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

2.2 Lokasi Pengujian dengan alat DCP

Lokasi pengujian dengan alat DCP ditentukan sebagai berikut:


A. Pembangunan jalan baru atau rekonstruksi

2.3 Prosedur Pelaksanaan

a. Untuk melakukan test DCP diperlukan 3 orang dengan pembagian


tugas: 1 orang untuk memegang alat DCP, 1 orang untuk menarik palu
geser keatas dan menjatuhkannya kembali, 1 orang untuk membaca dan
mencatat penetrasi ujung konus tiap frekwensi dan jumlah tumbukan
tiap frekwensi.
b. Pilihlah titik uji di lokasi seperti contoh dalam sketsa gambar di atas.
c. Gunakan formulir yang tersedia untuk mencatat data-data yang
diperlukan.
d. Galilah lubang dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
- Pengujian dengan alat DCP untuk keperluan pembangunan jalan baru
atau rekonstruksi
 Ukuran lubang bergaris tengah 20 cm
 Pilih titik-titik uji di as jalan baru atau jalan yang akan
direkonstruksi, kemudian cari posisi subgade sesuai dengan plan
& profile atau pra rencana jalan baru untuk mengetahui dimana
posisi alat DCP harus diletakkan sebelum pengujian dimulai.
 Galian dilakukan sampai posisi tepi atas subgrade.
e. Singkirkan bahan aspal atau apapun yang dapat mengganggu
pelaksanaan test DCP.
f. Pasanglah peralatan DCP dan pastikan agar semua sambungan sudah
dalam keadaan kencang.
g. Pasanglah alat DCP dalam posisi vertikal sedemikian rupa sehingga
konus terletak di dasar lubang yang digali, dimana bagian kerucut yang
paling tebal terletak sama tingginya dengan permukaan dasar lubang.
Ini sekarang merupakan posisi dimulainya pengujian/tes.
h. Letakkan batang pengukur khusus antara clamp ring dan dasar DCP
(terkunci) diatas tanah keras dan ambillah pencatatan - 0. Catatlah
pencatatan ini (dalam mm) pada Formulir (yang disediakan) untuk
“Tumbukan No. 0”.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

i. Mulai melakukan pemukulan pertama dengan palu geser dan dicatat


hasil penurunannya dalam mm pada Formulir, kemudian diteruskan
pemukulan kedua dan seterusnya termasuk pencatatannya pada
Formulir tersebut.

2.4 Frekwensi pembacaan test DCP


Selama melakukan test DCP, batang baja utama ditumbuk dengan
menggunakan sebuah palu geser yang beratnya 8.0 kg dengan tinggi jatuh
57,5 cm berulang-ulang agar konus masuk ke dalam lapis perkerasan
(unbound material) atau tanah dasar sampai pada akhirnya ujung konus
berada pada posisi kedalaman kurang lebih 1 meter dari titik awal konus
diletakkan.

Prinsip dasar test DCP ini adalah memprediksi besarnya daya dukung (CBR)
pada titik dimana ujung konus ditahan oleh perkerasan (unbound material)
atau tanah dasar dengan data berupa korelasi antara jumlah tumbukan
(blow) dan penetrasi konus (mm) yang menggambarkan. Korelasi yang setelah
diolah menghasilkan angka-angka CBR tersebut, diperoleh secara empiris,
dinyatakan di dalam beberapa rumus dan dibedakan antara konus dengan
sudut 60o atau 30o. Alat DCP dengan sudut konus 60o biasanya digunakan
untuk kondisi tanah mulai tanah lembek sampai tanah keras, sedangkan alat
DCP dengan sudut 30o digunakan untuk kondisi tanah mulai dari tanah
keras sampai sangat keras.

Permasalahannya sekarang adalah, bagaimana kita menentukan frekwensi


pembacaan test DCP? Ada beberapa referensi yang dapat dijadikan rujukan
dalam menetapkan frekwensi pembacaan sebagai berikut:
a. Frekwensi pembacaan test DCP dilakukan untuk setiap 1 tumbukan
apabila pada setiap 1 tumbukan palu geser dapat mengakibatkan
penetrasi ujung konus sedalam 20 mm.
b. Frekwensi pembacaan test DCP dilakukan untuk setiap 2 tumbukan
apabila pada setiap 2 tumbukan palu geser dapat mengakibatkan
penetrasi ujung konus sedalam 10 - 20 mm.
c. Frekwensi pembacaan test DCP dilakukan untuk setiap 5 tumbukan
apabila pada setiap 5 tumbukan palu geser dapat mengakibatkan
penetrasi ujung konus sedalam 5 - 9 mm.
d. Frekwensi pembacaan test DCP dilakukan untuk setiap 10 tumbukan
apabila pada setiap 10 tumbukan palu geser dapat mengakibatkan
penetrasi ujung konus sedalam 2 - 4 mm.

Jika dilakukan penumbukan 20 x atau lebih namun penetrasi ujung konus <
1 mm maka test DCP tidak dapat dilanjutkan, harus pindah lokasi.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

6
Pembangunan PSU Perumahan MBR Kab. Deli Serdang-Prov. Sumatera Utara

Pemilihan frekwensi pembacaan test DCP dengan cara seperti di atas dalam
praktek di lapangan mungkin sulit dilakukan kecuali kalau petugas lapangan
telah mempunyai pengalaman lapangan yang cukup. Untuk mengatasi hal ini,
maka di lapangan dapat ditempuh pencatatan penetrasi ujung konus (mm)
untuk setiap 1 tumbukan (blow), sampai test DCP di suatu titik dapat
dianggap selesai. Akan tetapi, agar kita dapat mengolah data lapangan
menjadi CBR mewakili suatu titik subgrade (tanah dasar), pengolahan data
lapangan di kantor perlu memanfaatkan referensi tentang frekwensi
pembacaan test DCP di atas. Artinya, data-data test DCP perlu digabungkan
menjadi kelompok frekwensi 1 tumbukan, kelompok frekwensi 2 tumbukan,
kelompok frekwensi 5 tumbukan, kelompok frekwensi 10 tumbukan atau
kelompok frekwensi ”n” tumbukan, tergantung pertimbangan pengolah data.
Selanjutnya data test DCP dapat diolah menjadi CBR lapangan subgrade pada
suatu titik, dengan menggunakan rumus-rumus yang tersedia, yang contoh
penggunaannya akan diberikan dalam Bab 3.

Laporan Pengujian Cbr Lapangan


Dengan Metode Dinamyc Cone Penetrometer Test

Anda mungkin juga menyukai