Anda di halaman 1dari 11

MEKANIKA TANAH

BAB X
DCP
(Dynamic Cone Penetrometer)

10.1 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui ketebalan lapisan dangkal dari tanah lunak atau
kedalaman sampai batuan.
2. Untuk menentukan daya dukung tanah dangkal secara cepat.

10.2 Teori Dasar


Alat DCP dapat mengukur tanah sedalam 80 cm secara menerus jika
suatu pelebaran jalan telah ditentukan atau maksimum 120 cm dimana batas
batas lapisan perkerasan yang mempunyai kekuatan berbeda sudah
diidentifikasi dan ketebalan lapisannya sudah diketahui.
Koreksi antara pengukuran dengan DCP dan CBR telah ditetapkan
menurut Van Varen 1969, K lyen dan Van heerden 1983 dan smith and draft
1983 agar hasilnya dapat diinterpretasikan dan dibandingkan dengan
spesifikasi CBR untuk desain lapisan perkerasan jalan.
Pengujian menggunakan DCP menghasilkan data yang dapat dianalisa
untuk menghasilkan informasi yang akurat terhadap ketebalan dan kekuatan
dari tanah yang ingin di uji namun pada umumnya terhadap perkerasan jalan
atau lapangan terbang. Pengujian dapat dilakukan dengan cepat dan lokasi
pengujian dapat mudah dirapikan. Ketika digunakan untuk desain, uji DCP
dilakukan ketika perkerasan jalan atau lapangan terbang berada pada kondisi
basah. Uji DCP umum dilakuakan dengan 3 orang yang dapat melakukan 20
pengujian dalam satu hari dengan interval 50 dan 500 m. DCP dapat
memberikan informasi dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk
memperkirakan kekuatan perkerasan dan kemajuan pekerjaan yang sudah
didesain. Hasil dari uji DCP dapat juga digunakan untuk menentukan posisi
paling tepat untuk melakukan tes pit sebagai informasi tambahan.

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

DCP terdiri dari konus didasar dari batang vertikal. Sebuah palu diangkat
dan dijatuhkan secara berulang – ulang kedalam perangkai pada setengah
tinggi batang untuk menghasilkan pukulan yang standar, “blow” kepada
konus yang menekan perkerasan. Skala vertikal sepanjang batang digunakan
untuk mengukur kedalaman penetrasi dari konus. Penetrasi dan jumlah
pukulan dicatat pada lembar data uji. Penetrasi per pukulan atau ‘nilai
penetrasi’ dicatat selama konus menekan perkerasan dan digunakan untuk
menghitung kekuatan dari material. Perubahan dalam nilai penetrasi
mengindikasikan perubahan kekuatan material, sehingga memungkinkan
lapisan diidentifikasi dan dapat menentukan ketebalan serta kekuatan dari
lapisan tersebut. Lapisan – lapisan ini kemudian dikelompokan bersama ke
dalam lapisan perkerasan dari lapisan dasar, sub-base, dan sub-grade yang
dikorelasikan dengan hasil tes pit jika dimungkinkan.
Prinsip kerja DCP adalah bahwa kecepatan penetrasi dari konus ketika
ditekan oleh kekuatan standar, sebanding dengan kekuatan bahan yang
diukur. Bila lapis perkerasan jalan atau lapangan terbang memiliki kekuatan
yang berbeda, lingkungan lapisan – lapisan disekitarnya dapat diidentifikasi
dan ketebalan lapisan dapat ditentukan.
Menurut Harison, J.A., Correlation of CBR Dynamic Cone Penetrometer
Stenght Measurement of Soil. Australian Road Research 16(2), June, 1986
dalam menentukan dan memperkirakan nilai CBR tanah atau bahan granular
dapat menggunakan beberapa metode, namun yang cukup akurat dan paling
murah sampai saat ini adalah dengan Penetrasi Konus Dinamis atau dikenal
dengan nama Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Di samping itu DCP
adalah salah satu cara pengujian tanpa merusak atau Non Destructive Testing
(NDT), yang digunakan untuk lapis pondasi batu pecah, pondasi bawah sirtu,
stabilisasi tanah dengan semen atau kapur dan tanah dasar.

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

1. Kelebihan menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


a. Menentukan kekakuan dalam mm/pukulan
b. Perubahan lapisan tanah dapat diketahui melalui perubahan
kemiringan
c. Meminimalisir gangguan permukaan tanah
d. Informasi kekuatan dan desain dapat dikorelasikan dengan uji lain
(CBR)
e. Biaya murah dan waktu yang dibutuhkan sedikit (cepat)
2. Kekurangan menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
a. tidak dapat digunakan pada batuan keras, aspal, maupun beton
b. DCP dapat rusak bila dilakukan pada lapisan tanah keras secara
berulang – ulang atau pembuangan lapisann yang tidak sempurna
c. Tidak dapat mengukur kelembaban maupun kepadatan (hanya untuk
mengukur kekakuan).

Tabel 10.1 Tabel Lapisan Perkerasan Jalan Raya

Lapisan Perkerasan Jalan Nilai CBR (%)


Subgrade 6 – 19
Sub Base Course 20 – 50
Base Course < 50
(Sumber : Buku penuntun praktikum mekanika tanah)

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

 Bentuk Hubungan ( korelasi ) Nilai CBR-DCP


Dari data, didapat nilai DCP yang diambil adalah jumlah rata-rata dari
penetrasi per pukulan (mm/blow). Dari nilai DCP yang ada, dapat dicari
nilai CBR yang ada. Semakin kecil nilai penetrasi DCP (mm/blow), maka
makin besar nilai CBR yang tejadi, dan sebaliknya semakin besar nilai
penetrasi DCP (mm/blow), maka makin kecil nilai CBR yang terjadi. Nilai
korelasi yang terjadi didapat dari beberapa percobaan yang sudah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Penelitian yang sangat intensif telah dilakukan untuk

menghasilkan hubungan empiris antara DCP dan CBR., 1999.


Berdasarkan hasil dari penelitian yang lampau, banyak hubungan DCP dan
CBR digambarkan pada rumus berikut ini:

Log (CBR) = a - b log …........ (10.1)


(DCP)
Dengan:
DCP = nilai DCP (mm/blow).
a = nilai konstanta antara 2,44–2,60
b = nilai konstanta antara 1,07 –1,16
Persamaan diatas, dapat digunakan untuk beberapa jenis tanah,
diantaranya tanah granular, cohesive, aggregate base course, hingga
piedmont residual soil. Untuk beberapa jenis tanah, rumus yang digunakan
berbeda koefisien untuk persamaan garisnya. Korelasi hasil uji DC dan CBR
sudah pernah ada dan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

Tabel 10.2 Koreksi nilai CBR – DCP Persamaan log Model

(Sumber : Jackson State University, Potential Application of DCP)

Tabel 10.3 Koreksi nilai CBR – DCP Persamaan log dan Inverse Model

(Sumber : Civil Engineering Dept. U.K, Correlation of CBR & DCP)

Dari kedua tabel korelasi nilai diatas, dapat dipilih untuk diambil
persamaan hubungan yang sesuai dengan jenis tanah yang nanti akan di
dapatkan dari sampel tanah.

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.3 Alat Yang Digunakan


1. Pegangan tangan
2. Batang (stang) atas
3. Palu (hammer) 8 Kg
4. Pelat landas
5. Cincin pelembab
6. Pemegang plat landas
7. Batang (stang) bawah
8. Penggaris skala (1 m) 1 buah
9. Konus dengan sudut 60°
10. Cincin penjepit
11. Sekrup 3 buah

10.4 Persiapan di Tempat


1. Merakit instrumen, kelengkapan alat dirakit terlebih dahulu karena
pada umumnya peralatan disimpan dalam keadaan terurai untuk
memudahkan transportasi.
2. Persiapan pengoperasian, letakkan alat yang sudah dirakit pada titik
investigasi yang sudah di tentukan, batang harus dalam posisi vertikal
(tegak lurus selama dioperasikan). Palu dipasang pada batang atas.
Alat siap dioperasikan untuk pembacaan pertama.

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.5 Prosedur Percobaan


1. Pertama dilakukan pembacaan nol alat (elevasi atau kedalaman) tanah.
Setelah dibersikan dari kotoran atau rerumputan .
2. Pembacaan kedalaman penetrasi dihitung pada setiap 5 kali pukulan
untuk tanah berbutir baik atau kondisi normal.
3. Untuk pada lapisan Subbase atau Subgrade yang tidak terlalu keras.
Pembacaan penetrasi dilakukan untuk setiap satu sampai dua pukulan.
4. Jika DCP yang dilakukan/digunakan versi yang diperdalam, alat harus
dipukul ke dalam lapisan perkerasan (Pavement) sampai kedalaman 40
sampai 50 cm sebelum stang perpanjangan (tambahan) disambungkan.
Jika hal ini dilakukan maka penggaris skala dipisahkan dari plat dasar
dan stang bawah dipisahkan untuk menerima stang tambahan . Setalah
perakitan kembali, pembacaan penetrasi dilakukan sebelum pengujian
dilanjutkan
5. Setelah pengujian selesai, alat DCP digeser atau dipindahkan dan
diikat dengan hati- hati agar alat dapat awet dan tahan lama (tidak cepat
rusak).

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.6 Prosedur Perhitungan

1. Ketebalan lapisan (hn)

hn = (ho lapisan ke hn + 1) – (ho lapisan ke hn) .............. (10.2)

2. Kedalaman penetrasi perpukulan (D)

𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑛
D=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑘𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑛 .............. (10.3)

3. Nilai CBR

CBR = 10(1.635−1.129×log 𝐷) .............. (10.4)


4. Nilai hn x CBR1/3
5. Nilai CBR Average

3
∑ ℎ𝑛 × 𝐶𝐵𝑅1/3
𝐶𝐵𝑅𝐴𝑣𝑔 =( )
∑ 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 .............. (10.5)

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.8 Grafik

GRAFIK KEDALAMAN Vs CBR (LAPANGAN)


CBR (%)
0 10 20 30 40
0

10

20

30
KEDALAMAN (cm)

40

50

60

70

80

90

100

Gambar 10.1 Grafik Hubungan Kedalaman dengan CBR


(Sumber : Dokumentasi Praktikum Mekanika Tanah I, 2020)

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.9 Kesimpulan dan Saran


10.9.1 Kesimpulan
DCP atau dynamic cone penetrometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur daya dukung tanah dilapangan langsung ditempat
(Insitu). Daya dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan
berdasarkan pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan
cara mengukur berapa dalam (mm) ujung konus masuk kedalam
tanah dasar tersebut setelah mendapat tumbukan palu geser pada
landasan batang utamanya.
Dari data hasil percobaan maka didapatkan :
1. Pada percobaan ini ketebalan maksimum yaitu 20 cm (ℎ𝑛 max)
dengan nilai CBR 9,02 % yang merupakan nilai CBR
2. Untuk ketebalan minimumnya yaitu 5 cm (ℎ𝑛 min) dengan nilai
CBR yang diperoleh adalah 43,15 % yang merupakan nilai CBR
tertinggi
3. Pada tanah ini memiliki daya dukung tanah (CBR Average) yaitu
sebesar 19,66 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanah ini
memenuhi untuk dijadikan sebagai lapisan subgrade pada
perkerasan jalan raya berdasarkan table 10.1

10.9.2 Saran
1. Berhati – hatilah dalam menggunakan alat DCP, khususnya saat
melepaskan pemberat
2. Dibutuhkan ketelitian dalam melaukan pembacaan agar
didapatkan data yang lebih akurat.
3. Untuk ketentuan pengujian yang berkaitan dengan percobaan ini
harus diawasi secara ketat

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121


MEKANIKA TANAH

10.10 Gambar Alat Percobaan

Gambar 10.1 Satu set alat DCP


(Sumber : Dokumentasi Praktikum Mekanika Tanah I, 2020)

AJI SETIAWAN ARSJAD F 111 19 121

Anda mungkin juga menyukai