1.1 Pendahuluan
Pengujian DCP yang telah terbukti dapat digunakan untuk memperkirakan
nilai CBR lapangan pada tanah dasar, merupakan metode yang cepat dan
sederhana namun menyebabkan kerusakan yang sangat rendah pada susunan asli
tanah. Hal ini menyebabkan hasil uji DCP sering dikaitkan dengan hasil uji dari
pengujian sifat fisik dan sifat mekanik lain dengan harapan dapat memperkirakan
parameter kekuatan tanah dengan cara yang sangat sederhana, murah dan tidak
memakan waktu.
(persamaan 1.4.1)
Besarnya nilai CBR bergantung pada konus yang dipakai, jika menggunakan konus 30
maka dapat menggunakan persamaan berikut:
2 Pilih titik pengujian yang akan dilakukan pengujian. Ambil dua sampel yaitu titik 1 dan
titik 2, jarak antar titik 1 dan 2 yaitu 20 cm.
3 Letakkan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal tegak lurus terhadap permukaan
tanah.
4 Atur batang berskala sehingga menunjukkan angka 0 (nol) dan catat dalam centimeter.
5 Naikkan palu geser sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu lepaskan sehingga
palu jatuh secara bebas menumbuk landasan penumbukan.
6 Catat jumlah pukulan dan kedalaman penetrasinya kedalam formulir percobaan.
7 Hentikan pengujian jika kedalaman penetrasi mencapai 100 cm.
8 Cabut batang dan konus yang telah masuk kedalam tanah dengan cara menumbuk palu
geser ke atas hingga menyentuh pelat atas pemegang alat.
Banyak Penetrasi
Tumbukan mm
0 -20
2 -139
2 -241
2 -292
2 -338
2 -390
2 -473
2 -547
2 -640
2 -674
2 -721
2 -763
2 -813
2 -854
2 -901
2 -918
2 -941
2 -976
Grafik Hubungan Penetrasi & Tumbukan
Kumulatif Tumbukan
048121620242832 36
0
Penetrasi
-100
-200
-300
-400
-500
-600
-700
-800
-900
-1000
8.2 Perhitungan
1. Analisis Hasil Pada praktikum Dynamic Cone Penetrometer Test (DCP) ini dihasilkan
data penetrasi dan jumlah tumbukan yang dilakukan. Total penumbukan pada
percobaan ini adalah 34 tumbukan, dimana pengambilan data setiap 2 kali
penumbukan sehingga terdapat 17 data penetrasi. Data terlampir pada table 3.1.2.
Selanjutnya, untuk menentukan nilai DCP diperlukan kumulatif tumbukan
dan kumulatif penetrasi. Cara menentukannya adalah sebagai berikut:
Hasil perhitungan DCP yang diperoleh berturut-turut adalah 55,25 mm/tumbukan , 24,83
mm/tumbukan, 41,67 mm/tumbukan, 21,75 mm/tumbukan. Sedangakan, hasil perhitungan
CBR yang diperoleh berturut –turut adalah 3,36% , 9,59% , 4,86% , 11,41% , 23,62% .
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa nilai DCP sangat mempengaruhi nilai CBR, semakin
besar nilai DCP maka semakin kecil nilai CBR yang didapatkan.
Dari data kumulatif tumbukan dengan penetrasi, diperoleh grafik hubungan kumulatif
tumbukan terhadap penetrasi. Dari grafik tersebut menunjukan bahwa jumlah tumbukan
berbanding lurus dengan penetrasi, semakin banyak tumbukan maka semakin banyak pula
penetrasi.
Kumulatif
Banyak Kumulatif Penetrasi Penetrasi
DCP CBR
No.
Tumbukan Tumbukan
mm mm mm/tumbukan %
1 0 0 -20 0
2 2 2 -139 119 55.25 3.36
3 2 4 -241 221
4 2 6 -292 272
5 2 8 -338 318 24.83 9.59
6 2 10 -390 370
7 2 12 -473 453
8 2 14 -547 527 41.67 4.86
9 2 16 -640 620
10 2 18 -674 654
11 2 20 -721 701 21.75 11.41
12 2 22 -763 743
13 2 24 -813 793
14 2 26 -854 834
15 2 28 -901 881
16 2 30 -918 898
17 2 32 -941 921
18 2 34 -976 956
8.3 Kesimpulan
9 Menentukan nilai CBR tanah dari hasil tes DCP adalah terlebih dahulu dilakukan
pembagian DCP berdasarkan grafik hungan penetrasi dengan kumulatif tumbukan,
dimana terdapat 5 bagian. Setelah itu dapat ditentukan terlebih dahulu nilai DCP dengan
persamaan 1.4.1, hasil yang diperoleh berturut-turut adalah 55,25 mm/tumbukan , 24,83
mm/tumbukan, 41,67 mm/tumbukan, 21,75 mm/tumbukan. Setelah nilai DCP diperoleh,
maka dapat ditentukan nilai CBR, karena percobaan ini menggunakan konus 600 maka
perhitungan nya menggunakan persamaan 1.4.3, hasil CBR yang diperoleh berturut –
turut adalah 3,36% , 9,59% , 4,86% , 11,41% , 23,62%
10 Berdasarkan grafik hubungan penetrasi dan kumulatif tumbukan yang dihasilka
menunjukan bahwa jumlah tumbukan berbanding lurus dengan penetrasi, dimana
semakin banyak jumlah tumbukan maka semakin banyak/ tinggi pula penetrasi.