D.2.9.1 Data
Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada
lembar penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data
berikut :
Ukuran Balok anak
- B ( lebar balok ) = 300 mm
- H ( tinggi balok ) = 400 mm
- L (panjang Balok) = 5500 mm
Properti Beton
- fc' (mutu
beton) : 20 MPa
-fy (mutu baja) : 360 MPa
- Berat beton : 24 kN/m3
- Es (Elastisitas baja) : 200.000 MPa
- Ec (Elastisitas Beton : 4700√ fc ' =21019,04
MPa
D19
= 19 mm
Ø10
= 10 mm
D.2.9.2.Pembebanan
Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0, maka Balok A2-A3 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium
dari beban hidup dan mati dari pelat lantai dan berat sendiri balok. Maka beban – beban
yang akan di terima oleh balok dihitung sebagai berikut ;
Format T-1
Berdasarkan daftar beban -beban yang bekerja pada lantai 0 yang dapat di lihat pada poin
b.3.1 untuk beban mati dan b.3.2 beban hidup, maka beban yang bekerja pada pelat lantai
atap dapat diuraikan sebagai berikut :
Balok A2-A3 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium dari beban
merata areal dari pelat lantai .Untuk itu dalam memudahkan perhitungan balok anak maka
perlu dikonversikan kebeban merata linier, Sehingga pada balok anak ini terdapat daerah
tributaries berbentuk persegi dan membebani sumbu x penampang balok, yang dihitung
sebagai berikut :
L1
Qek- trap =Q . X 4
L22
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek-
trap = 16,433 kN/m
Format T-1
L1
Qek- trap =Q . X 4
L22
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek-
trap = 4,477 kN/m
Kombinasi Pembebanan
Berikut merupakan kombinasi pembebanan dari beban mati dan hidup yang akan dipikul
oleh balok anak. Dimana beban mati merupakan total beban mati pada pelat dan
pembebanan langsung pada balok.
Mu
K =
Փbd 2
Maka
diperoleh ,
112,2527 x10 6
4,124 MPa
K = =
0,9 x 200x( 317,52)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
Dimana β1merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa,
Menurut SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat
diperoleh sebagai berikut:
0,8
382,5 x x x ( 600 + 360 - 225 x 0,85 )
Kmaks = 5 20
( 600 + 360 )2
= 5,4240 MPa
2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d
2.4,124
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) .317,5
a = 89,70 mm
Format T-1
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 1270,702 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n 4,4840
= Asu = 1270,702 = 1 batang
2
1/4πD 1/4x 3,14x(192)
n batan
= 5 g
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar=40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m,
m= 300-(2 x 60) +
= 4,05 batang/ baris
19+40 1
batan
Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = 5 g
1,
Jumlah baris tulangan yang akan dipasang= n/m = 3 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal = 2 baris
Mu
K =
Փ bd 2
Maka
diperoleh ,
54,7348 x10 6
1,754 MPa
K = =
0,9 x 300x( 3402)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
0,8
382,5 x x x ( 600 + 360 - 225 x 0,85 )
Kmaks = 5 20
( 600 + 360 )2
= 5,4240 MPa
2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d
2.1,754
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ).340
a = 37,10 mm
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn =jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar=40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m,
m= 300-(2 x 60) +
= 4,05 batang/ baris
19+40 1
Format T-1
Kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1,00 = 1 (OK)
Փ Vc = Փ x 0,17λ (fc'0,5) bd
dimana : Փ = 0,75 [ SNI 2013 Pasal 9.3.2.3]
λ = 1 Untuk beton normal [SNI 2013 Pasal 8.6.1]
b = 300 mm
d = 317,5 mm
Maka Փ Vc
didapat,
Փ Vc = 53411,3 N
Փ Vc = 54,3113 kN
Փ Vc /2 = 27,15565 kN
Vu =112,458 kN
ØVc = 54,3113 kN
III
ØVc/2 = 27,15565 kN
I II
I
II ØVc/2 = 27,15565 kN
III
ØVc = 54,3113 kN
Vu =112,458 kN
X1 X2 X3 X3 X2 X1
2,75 m 2,75 m
Vu -
ФVc = Vu
X1 2,75
58,15 112,46
=
x 2,75
X1 = 1,42 m
ФVc/2 Vu
=
X3 2,75
27,16 112,46
=
X3 2,75
X3 = 0,665 m
X2 = (L/2) – X1 – X3
Menghitung luas tulangan geser yang diperlukan (Av,u) dari perhitungan berikut :
- Av,u = 0,062(fc0,5) b S/ fyt
Av, u = 0,062 (200,5) 300 x 1000 / 360
Av, u = 231,06 mm2
- Av,u = 0,35bS/fyt
Av,u = 0,35 x 300 x 1000 x / 360
Av,u = 291,667 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 291,667 mm2
Menghitung spasi antar tulangan sengkang, dipilih yang paling kecil dari perhitungan berikut.
Dimana direncanakan tulangan Sengkang 2 kaki, sehingga n = 2.
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 155 mm
Dimana , Vs ≤ ½ Vsmaks
Menghitung luas tulangan geser (Av,u), dimana diambil Av,u terkecil dari perhitungan berikut:
- Av,u = Vs x S/(fyt x d)
Av,u = 77,5289 x 1000/(360 x 340) = 678,293 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 678,293 mm2
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 159 mm
1) Terhadap Momen
a) Momen negatif
- Mu = 112,2527 kNm
- Menghitung nilai a
a As fy = 1416,93 x 36 = 10 mm
= 0 0
Format T-1
b) Momen positif
- Mu = 54,7348 kNm
- Menghitung nilai a
a 36 40,0
x
= As fy = 566,8 0 1 mm
=
30
x
0,85 fc' b 0,85 x 20 0
2) Terhadap Regangan
a) Momen negatif
Ɛy =fy/
Es = 360 = 0,0018
200000
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 100,018 0,00106
0,001
β1 d- = =
8
a 169,857
b) Momen positif
Ɛy =fy/
Es = 360 = 0,0018
200000
karena fc' = 20 MPa makanilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 40,0073 0,00029
0,001
β1 d- = =
8
a 248,993
fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
ld> 300 mm
Dengan :
db = 19 mm (diameter tulangan )
Format T-1
360 x 1,3 x 1
ld = .19=1169,60 mm
1,7 x 1 x √20
ld reduksi = (As perlu/As terpasang) x ld = 0,8968 x 1169,60 = 1048,9 mm = 1100 mm
Karena panjang penyaluran lurus (ld) ini terlampau Panjang dan tidak memenuhi jika
dipasang pada balok, maka akan dipasang penyaluran tulangan berkait (ldh ) menurut SNI
2847-2013 Pasal 12.5 sebagaiberikut :
0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '
ldh> 150 mm
Dimana :
Maka didapat,
0,24 x 360 x 1
ld h = . 19 x 1 x 1 x 0,8 = 263 mm = 265 mm
1 x √ 20
3) Pembengkokan tulangan
- Tulangan yang dibengkokan dengan bersudut 1800, maka SNI 03-2847-2013 pasal
12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(19) = 76 mm > 60 mm (OK)
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm, makajari – jari bengkokan:
r= 4db= 4(19)= 176 mm
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(19) = 228 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm, maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(19)= 228 mm
Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :
1354 mm 1354 mm
5 D19 2 D19 5 D19
4db = 76 mm
ldh = 265 mm
152 mm
152 mm
12db = 228 mm 12db = 228 mm
4db = 76 mm
ldc = 370 mm
A B C ldc = 370 mm
4db = 76 mm
1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-155
L = 5500 mm