Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.

3, Februari 2013 (164-170)

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Heri Giovan Pania
H. Tangkudung, L. Kawet, E.M. Wuisan
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
email: ivanpania@yahoo.com

ABSTRAK
Universitas Sam Ratulangi merupakan salah satu universitas berkembang dan terbesar di
Sulawesi Utara dengan visi menjadi excellent university di Indonesia. berdasarkan hasil
observasi, dilapangan didapati bahwa sering terjadi genangan dan sedimentasi yang
disebabkan kondisi sistem drainase eksisting tidak berfungsi dengan optimal. Setelah
dianalisis, disusun rencana sistem jaringan baru yang bertolak dari kondisi eksisting dan
permasalahan di lokasi penelitian. Dari fakta diatas dilakukan tinjauan terhadap masalah
genangan dan sedimentasi di kawasan tersebut.
Metode analisis yang diterapkan pada penulisan ini meliputi analisis hidrologi yang
bertujuan menghitung debit rencana dengan menggunakan metode rasional dan analisa
hidrolika untuk menghitung kapasitas debit saluran eksisting dan saluran baru. Kedua hasil
ini dibandingkan (Qkaps>Qrencana) untuk melihat kemampuan dari setiap saluran.
Berdasarkan hasil analisis, dari 50 ruas saluran dan 21 gorong-gorong eksisting, 35 ruas
dan 11 gorong-gorong bisa dipertahankan, 15 ruas dan 10 gorong-gorong harus diperbesar
dan perlu penambahan 11 saluran dan 4 gorong-gorong baru. Perencanaan sistem jaringan
drainase yang baru menujukan bahwa permasalahan yang terjadi karena adanya sedimentasi
dan berkurangnya kapasitas saluran akibat kondisi saluran drainase yang rusak. Perlu
dilakukan pemeliharaan saluran berupa normalisasi saluran, pemasangan kisi-kisi penahan
sampah, dan pembersihan saluran secara periodik.
Kata kunci: Debit Rencana, Drainase Eksisting, Genangan

PENDAHULUAN genangan di lokasi perencanaan terutama di


jalan utama kampus dan di beberapa fakultas
Drainase merupakan salah satu tindakan yang disebabkan karena tidak berfungsinya
teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik saluran drainase dengan optimal karena
yang berasal dari air hujan, rembesan, adanya sampah dan lumpur. Selain karena
maupun kelebihan air irigasi pada suatu masalah sedimentasi, kondisi saluran yang
lahan/kawasan sehingga lahan/kawasan rusak juga menjadi salah satu penyebab
tersebut dapat berfungsi secara optimal. terjadinya genangan di lokasi penelitian.
Drainase termasuk dalam salah satu Genangan yang terjadi di permukaan jalan
komponen penting infrastruktur perkotaan dapat menyebabkan kerusakan konstruksi
yang menanggulangi masalah banjir dan jalan dan dapat mengganggu lalulintas.
genangan air. Dari fakta yang ada maka perlu adanya
Universitas Sam Ratulangi merupakan penataan kembali sistem drainase di
salah satu universitas besar dan berkembang Universitas Sam Ratulangi.
di kota manado, yang memiliki tujuan untuk Tujuan Penelitian
menjadi salah satu eccellent university di Mengidentifikasi masalah drainase
Indonesia, hal ini diwujudkan dengan termasuk kondisi sistem dan prasarana
penambahan beberapa program studi di drainase, membuat perencanaan sistem
beberapa fakultas dan mengadakan drainase kawasan kampus Universitas Sam
pembangunan besar-besaran sarana dan Ratulangi dan menghitung dimensi saluran.
prasarana penunjang perkuliahan.
Dari hasil survei dan observasi di Manfaat Penelitian
lapangan ketika hujan tiba sering terjadi Manfaat penelitian ini adalah untuk
memberikan data–data tentang masalah

164
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

drainase di kawasan kampus Universitas diupayakan melengkapinya dengan data


Sam Ratulangi dan pemecahan masalah dari stasiun lainnya yang terdekat.
menurut teori hidrologi dan hidrolika aliran
terbuka. Analisis Curah Hujan
Hujan yang tecatat di stasiun pencatat
Batasan masalah hujan adalah hujan titik atau hujan yang
Tinjauan terhadap masalah drainase terjadi ditempat alat pencatat hujan berada,
sangat kompleks, untuk itu penulisan skripsi karena intensitas curah hujan sangat
ini hanya dibatasi pada hal – hal berikut : bervariasi terhadap suatu tempat atau
1. Lokasi yang ditinjau hanya di wilayah kawasan dibutuhkan nilai rata–rata hujan
sekitar kampus Universitas Sam kawasan dari beberapa stasiun penakar
Ratulangi Manado hujan yang ada dalam wilayah tersebut.
2. Kekuatan struktural dari saluran Dalam perhitungan ini digunakan metode
drainase tidak direncanakan rata-rata aljabar, metode ini didasarkan pada
asumsi bahwa semua penakar hujan
TINJAUAN PUSTAKA memiliki pengaruh yang sama atau setara.
Cara ini sangat cocok untuk kawasan atau
Drainase berasal dari bahasa Inggris daerah yang rata atau datar, alat penakar
“drainage” yang mempunyai arti tersebar hampir merata dan harga individual
mengalirkan, menguras, membuang atau curah hujan tidak terlalu jauh dari harga
mengalirkan air. Drainase juga dapat rata-ratanya. Persamaan umum yang
diartikan sebagai serangkaian bangunan air digunakan adalah :
yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau 𝑅1 + 𝑅2 +. . +𝑅𝑛
membuang kelebihan air dari suatu kawasan 𝑅𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 = (1)
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan 𝑛
secara optimal. Drainase juga diartikan
Keterangan :
sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air
Rrata-rata = hujan rata-rata DAS (mm),
tanah dalam kaitannya dengan salinitas
R1,R2,Rn = hujan yang tercatat di
(Suripin, 2004)
stasiun 1,2,n (mm),
Analisa Hidrologi n = jumlah stasiun hujan
Hidrologi adalah suatu ilmu yang (Soewarno,1995)
mempelajari seluk beluk air, kejadian dan
Pemilihan Tipe Distribusi
distribusinya, sifat fisik dan sifat kimianya,
Setiap tipe distribusi memiliki sifat yang
serta tanggapannya terhadap perilaku
khas sehingga setiap data hidrologi harus
manusia (Chow, 1964) dengan pengertian
diuji kesesuaiannya dengan sifat masing-
seperti itu berartiilmu hidrologi mencakup
masing tipe distribusi tersebut. Tipe
hampir semua masalah yang terkait dengan
distribusi yang sesuai dapat diketahui
air, meskipun kemudian dalam perkem-
berdasarkan parameter-parameter statistik
bangannya ilmu hidrologi lebih berorientasi
data pengamatan. Hal ini dilakukan dengan
pada suatu bidang tertentu saja.
melakukan tinjauan terhadap syarat batas
Data Curah Hujan parameter statistik tiap distribusi dengan
Curah hujan adalah tinggi atau parameter data pengamatan.
tebalnya hujan dalam jangka waktu Kriteria pemilihan awal kesesuaian tipe
tertentu (lamanya pengamatan) yang distribusi berdasarkan parameter
dinyatakan dalam satuan mm. Data statistik
curah hujan yang digunakan dalam Secara teoritis langkah awal
analisis hidrologi untuk suatu penentuan tipe distribusi dapat dilihat
perencanaan drainase perkotaan minimal dari parameter-parameter statistik data
10 tahun pengamatan yang diperoleh pengamatan lapangan. Parameter-
dari stasiun pencatat curah hujan parameter yang dilakukan adalah Cs, Cv,
terdekat di lokasi perencanaan. Apabila dan Ck. Kriteria pemilihan untuk tipe-
data yang ada kurang dari 10 tahun, tipe distribusi berdasarkan parameter
statistik adalah sebagai berikut :

165
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

a. Tipe distribusi normal 𝑛+1


𝑇 𝑋 = (3)
Cs = 0 ; atau kecil sekali 𝑚
b. Tipe distribusi log normal
Dengan :
Cs = 3 Cv
P(X) = peluang terjadinya kumpulan
c. Tipe distribusi Gumbel
nilai yang harapkan selama
Cs = 1,14
periode pengamatan.
Ck = 5,40
T(X) = periode ulang dari kejadian
Bila kriteria 3 (tiga) sebaran diatas tidak sesuai dengan sifat kumpulan
memenuhi, maka akan dicoba cara grafis nilai yang diharapkan.
dengan menggunakan sebaran data : m = nomor urut kejadian.
d. Tipe distribusi Pearson III n = jumlah data curah hujan.
e. Tipe distribusi log Pearson III b. Fungsi sebaran teoritik
Penggambaran fungsi distribusi data Penggambaran kurva persamaan
dengan fungsi distribusi teoritik pada distribusi teoritik dengan tahapan sebagai
berikut :
kertas probabilitas
 Hitung nilai analitis berdasarkan
Penentuan tipe distribusi secara grafis
persamaan matematis tipe distribusi
dilakuakan dengan melihat kesesuaian
dengan peluang tertentu sebagai titik
distribusi data pengamatan terhadap kurva
referensi dalam penggambaran kurva
persamaan distribusi teoritis dengan
persamaan distribusi. Untuk bentuk
menggunakan kertas peluang yang sesuai
kurva garis lurus, diperlukan minimal 2
dengan tipe distribusi yang digunakan.
(dua) titik referensi. Untuk bentuk garis
Kesesuaian tipe distribusi terhadap data
lengkung, semakin banyak titik
pengamatan ditentukan berdasarkan hasil uji
referensi, semakin akurat kurva yang
kecocokan.
terbentuk.
Langkah-langkah pelaksanaan seleng-  Gambar kurva persamaan distribusi
kapnya adalah sebagai berikut: melalui titik-titik referensi. Bentuk
a. Fungsi sebaran data kurva persamaan distribusi tergantung
Penggambaran posisi (plotting position) dari kertas probabilitas yang digunakan.
data pengamatan dengan prosedur sebagai Secara spesifik untuk penentuan kurva
berikut : distribusi ini dapat dilihat pada Tabel 1.
 Mengurutkan data dari besar ke kecil
atau sebaliknya Koefisien Pengaliran (C)
Koefisien Pengaliran adalah suatu nilai
 Menghitung nilai peluang atau periode
koefisien yang menunjukan persentase
ulang setiap variant dengan meng-
kualitas curah hujan yang menjadi aliran
gunakan persamaan Weibull
𝑚 permukaan dari curah hujan total setelah
𝑃 𝑋 = (2) mengalami infiltrasi.
𝑛+1

Tabel 1. Spesifikasi penentuan kurva persamaan distribusi


Tipe Kertas Bentuk
No Sebaran Persamaan Matematis Peluang Kurva Keterangan
KTR = nilai
1 Normal 𝑋𝑇𝑅 = 𝑋 + 𝐾𝑇𝑅 . 𝑆 Normal Garis Lurus variabel
reduksi Gauss
2 Log Normal 𝐿𝑜𝑔𝑋𝑇𝑅 = 𝑋 + 𝐾𝑇𝑅 . 𝑆𝑙𝑜𝑔 Logaritmatik Garis Lurus berdasarkan
P(x)
KTR = nilai K
3 Gumbel 𝑋𝑇𝑅 = 𝑋 + 𝐾𝑇𝑅 . 𝑆 Gumbel Garis Lurus distribusi
Pearson III,
Log Pearson Garis Hubungan
4 𝐿𝑜𝑔𝑋𝑇𝑅 = 𝑋 + 𝐾𝑇𝑅 . 𝑆𝑙𝑜𝑔 Logaritmatik antara Cs dan
III Lengkung
P(x)
Sumber: Suripin (2004)

166
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

Analisis Intensitas Hujan Keterangan :


Intensitas hujan adalah tinggi atau Q = debit saluran (m3/det)
kedalaman air hujan per satuan waktu. A = luas penampang basah saluran
Intensitas hujan berbeda-beda, tergantung (m2)
dari lamanya hujan atau frekuensi R = jari – jari hidrolis (m)
kejadiannya Untuk data hujan jangka n = koefisien kekasaran saluran
pendek dapat digunakan rumus Tallbot, S = kemiringan dasar saluran
Sherman, Ishiguro. Apabila data hujan P = keliling basah (m)
jangka pendek tidak tersedia dapat dihitung V = kecepatan rata-rata (m/det)
dengan rumus Mononobe (Suripin,2004)
𝑅24 24 2/3 Untuk penampang berbentuk trapesium
𝐼= (3) luas penampang basah (A), keliling basah
24 𝑡
(P) dan tinggi total saluran dihitung dengan
Dengan : persamaan :
I = intensitas hujan ( mm/jam)
t = lamanya hujan (jam) 𝐴 = 𝐵 + 𝑚. 𝑌𝑘𝑎𝑝𝑠 . 𝑌𝑘𝑎𝑝𝑠 (8)
R24 = curah hujan maksimum harian (mm)
Debit Rencana 𝑃 = 𝐵 + 2. 𝑌𝑘𝑎𝑝𝑠 1 + 𝑚2 (9)
Perhitungan debit rencana dilakukan dengan
menggunakan persamaan rasional
(Mullvaney, 1881 dan Kuichling, 1889) 𝑌 = 𝑌𝑘𝑎𝑝𝑠 + 𝐹 (10)
persamaan yang digunakan adalah sebagai
berikut : Keterangan :
Ykaps = tinggi aliran maksimum yang
𝑄 = 0,00278. 𝐶. 𝐼. 𝐴 (4) direncanakan
Keterangan : B = lebar dasar saluran
Q = Debit rencana (m3/detik) m = faktor kemiringan saluran
C = Koefisien run off F = tinggi jagaan (m)
I = Intensitas hujan selama (Triatmodjo, 2008)
waktu konsentrasi (mm/jam)
A = Catchman Area (ha)
Analisa Hidrolika
Analisa hidrolika dimaksudkan untuk
mencari dimensi hidrolis dari saluran
drainase dan bangunan-bangunan peleng-
kapnya. Dalam menentukan besaran dimensi
saluran drainase, perlu diper-hitungkan
kriteria-kriteria perencanaan berdasarkan
kaidah-kaidah hidrolika. Gambar 1. Saluran berbentuk
Kapasitas Saluran trapesium
Aliran yang terjadi di setiap saluran Sumber : Triatmodjo, 2008
belum tentu sesuai yang direncanakan.
Namun pada tahap awal perencanaan dapat
diasumsikan bahwa yang tejadi adalah aliran METODOLOGI PENELITIAN
seragam. Perencanaan untuk aliran sragam
dilakukan dengan rumus Manning, yaitu : Pelaksanaan penelitian dimulai dengan
1 survey terhadap keberadaan saluran
𝑉 = 𝑅 2/3 𝑆1/2 (5) eksisting. Jika dilokasi penelitian tidak
𝑛
tedapat saluran eksisting maka dilakukan
1 penataan sistem drainase berupa pembuatan
𝑄= 𝐴𝑅2/3 𝑆 1/2 (6) sistem salura, sedangkan jika dilokasi
𝑛
penelitian terdapat saluran eksisting maka
𝐴 langkah selanjutnya adalah pengecekan
𝑅= (7) kondisi lokasi penelitian dalam hal ini
𝑃

167
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

melihat masalah (genangan/banjir) yang yang sesuai. Untuk melihat kecocokan


terjadi dilokasi penelitian. Masalah distribusi data dengan distribusi teoritik
genangan yang ada diharapkan dapat diatasi dilakukan pengujian, untuk skripsi ini
dengan melakukan penataan sistem saluran pengujian kesesuaian sebaran dilakukan
berupa perubahan sistem saluran, dengan metode Smirnov-Kolmogorov.
penambahan jumlah saluran ataupun Setelah pengujian Smirnov-Kolmogorov
penambahan kapasitas saluran. Penataan dilakukan maka dapat ditentukan jenis
sistem saluran yang dilakukan menghasilkan sebaran yang sesuai dengan sebaran yang
sistem jaringan drainase yang baru yang dipilih dihitung curah hujan rencana.
akan digunakan sebagai patokan untuk Tahapan selanjutnya yaitu menghitung
analisa selanjutnya. debit rencana dengan menggunakan rumus
Analisis hidrologi dan hidrolika rasional diperlukan data-data antara lain luas
dilakukan untuk menentukan nilai debit DPS, intensitas hujan selama waktu
rencana dan debit kapasitas. Analisis konsentrasi dan nilai koefisien run off.
hidrologi meliputi analisis data curah hujan, Intensitas hujan selama waktu konsentrai
analisis curah hujan rata-rata daerah, analisis dihitung menggunakan rumus manonobe,
curah hujan rencana dan analisis debit karena data yang digunakan adalah data
rencana. Analisis data curah hujan bertujuan curah hujan harian maksimum.
untuk menentukan data curah hujan yang Untuk menghitung debit kapasitas
akan digunakan untuk perhitungan. Tahapan digunakan formula Manning dengan data
yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi masukan yaitu data dimensi saluran. Nilai
stasiun penakar hujan baik yang ada didalam debit rencana dan debit kapasitas saluran
lokasi penelitian maupun disekitar lokaasi drainase kemudian dibandingkan untuk
penelitian, kemudian dikumpul data dari melihat kemampuan dari setiap saluran. Jika
semua stasiun yang terpilih dan dipilih data saluran tidak mampu menanggung debit
yang akan di analisis. yang lewat maka dilakukan penataan ulang
Untuk menemukan data statistik yang sistem drainase dan kemudian dihitung
menyimpang dari kumpulan datanya kembali nilai debit rencana dan debit
dilakukan analisis terhadap kualitas datanya kapasitas sedangkan jika saluran mampu
berupa analisis outlier. Melihat kondisi menampung debit yang ada maka dapat
lokasi penelitian, ditentukan metode yang dilakukan pemeliharaan saluran seperti
digunakan untuk menghitung curah hujan pemasangan kisi-kisi penahan sampah dan
rata-rata daerah. Untuk kondisi Universitas normalisasi saluran.
Sam Ratulangi yang tidak terlalu luas, maka
dalam menganalisis curah hujan rata-rata HASIL DAN PEMBAHASAN
daerah digunakan metode rata-rata aljabar.
Untuk mendapatkan nilai curah hujan Data curah hujan yang digunakan adalah
rencana dilakukan analisis statistik dari data data curah hujan harian maksimum dengan
curah hujan harian maksimum yang telah periode 10 tahun pengamatan. Data curah
dianalisis sebelumnya, kemudian dilakukan hujan kemudian dianalisis, untuk mencari
perhitungan terhadap parameter statistik data-data outlier karena dapat mempe-
yaitu nilai rata-rata, standar deviasi, ngaruhi hasil perhitungan. Setelah dilakukan
koefisien variasi, koefisien kemencengan, analisis outlier terdapat data oulier tinggi
dan koefisien kurtosis. pada stasiun kalasey kemudian dikoreksi
Dari parameter statistik (nilai koefisien kembali datanya sehingga keseluruhan data
kemencengan) diatas ditentukan perkiraan dapat dipakai selanjutnya untuk me-
awal jenis sebaran data apakah akan ndapatkan data-data parameter statistik.
mengikuti sebaran normal, log normal, Parameter statistik yang diperoleh dari
gumbel, pearson III atau log pearson III. hasil analisis akan menentukan jenis sebaran
Dengan persamaan Weibull ditentukan nilai- dari tiap populasi data. Dari parameter
nilai fungsi sebaran data sedangkan fungsi statistik bahwa untuk sebaran normal, log
sebaran teoritik dihitung berdasarkan normal, dan gumbel tidak memenuhi syarat
persamaan matematis tipe distribusi maka digunakan tipe sebaran Pearson III dan
kemudian nilai fungsi sebaran data dan log Pearson III.
sebaran teoritik diplot ke kertas probabilitas

168
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

Analisis berikut adalah mencari hujan saluran eksisting dan 21 gorong-gorong


rencana yang akan digunakan untuk eksisting, 35 ruas saluran dan 11 gorong-
mendapatkan harga intensitas hujan. Dalam gorong bisa dipertahankan, 15 ruas dan 10
mencari intensitas curah hujan, digunakan gorong-gorong harus diperbesar dan perlu
rumus Mononobe selanjutnya dapat dihitung penambahan 11 ruas saluran dan 4 gorong-
debit rencana dengan menggunakan metode gorong.
Rasional.
Untuk analisa hidrolika dihitung debit RESUME DAN REKOMENDASI
kapasitas tiap saluran dengan rumus
Manning. Resume dan rekomendasi diberikan
Tiap saluran dihitung debit rencananya dalam Tabel 2 sampai dengan Tabel 5.
masing-masing kemudian dibandingkan
dengan analisis debit kapasitas saluran, dan
dari hasil perbandingan tersebut 50 ruas

Tabel 2. Resume dan rekomendasi

Sumber: Hasil Penelitian

Tabel 3. Resume dan rekomendasi

Sumber: Hasil Penelitian

169
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.3, Februari 2013 (164-170)

Tabel 4. Resume dan Rekomendasi

Sumber: Hasil Penelitian

Tabel 5. Resume dan Rekomendasi

Sumber: Hasil Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Triatmodjo,. 2008. Hidrologi Terapan, Beta Offset. Yogyakarta.


Chow V. T, 1959. Open Channel Hydraulics, McGraw – Hill.
Soewarno. 1995, Hidrologi : Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data, jilid Pertama,
Nova. Bandung.
Suripin. 2004, Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, ANDI. Yogyakarta.

170

Anda mungkin juga menyukai