Anda di halaman 1dari 18

Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
D.2.12 Balok Anak Lantai 0, A5-A6

D.2.12.1 Data

Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada lembar
penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data berikut :
 Ukuran Balok anak
- B ( lebar balok ) = 300 mm
- H ( tinggi balok ) = 400 mm
- L (Panjang Balok) = 5500 mm

 Properti Beton

- fc' (mutu beton) : 20 MPa      


- fy (mutu baja) : 360 MPa      
- Berat beton : 24 kN/m3      
- Es (Elastisitas baja) : 200.000 MPa      
- Ec (Elastisitas Beton : 4700√ fc ' = 21019,04 MPa

 Tulangan yang Tersedia


Jenis Tulangan yang akan digunakan dalam perencanaan tulangan balok adalah sebagai
berikut :

D19
= 19 mm
Ø10
= 10 mm

D.2.12.2.Pembebanan

Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0 , maka Balok A5-A6 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium
dari beban hidup dan mati dari pelat lantai dan berat sendiri balok. Maka beban – beban
yang akan diterima oleh balok dihitung sebagai berikut.
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

 Beban Mati dari Pelat lantai

Berdasarkan daftar beban -beban yang bekerja pada lantai atap yang dapat dilihat pada poin
b.3.1 untuk beban mati dan b.3.2 beban hidup, maka beban yang bekerja pada pelat lantai 0
dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Berat spesifik pelat beton bertulang


[PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal.11] = 2400 kg/m3
Tebal pelat atap yang diasumsikan 14 cm = 0,14 m
Berat pelat beton bertulang = 336 kg/m2

b. Berat spesifik penutup lantai (keramik)[PPIUG 1983 tabel


tabel 2.1 halaman 12] = 24 kg/m2

c. Berat exhaust fan dan ducting[ Lampiran 12] = 0,802 kg/m2


Total Beban Mati = 360,8 kg/m2
= 3,608 kN/m2
Balok A5-A6 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium dari beban merata
areal dari pelat lantai . Untuk itu dalam memudahkan perhitungan balok anak maka perlu
dikonversikan ke beban merata linier, Sehingga pada balok anak ini terdapat daerah
tributaris berbentuk persegi dan membebani sumbu x penampang balok, yang dihitung
sebagai berikut :

1. Daerah tributaries Trapesium

Qek- trap = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

L1
Qek- trap = Q . X 4 2
L2

Dimana :

L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 16,152 m

 Beban Hidup dari Pelat lantai


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 3.1 poin c halaman 17 tentang beban hidup pada laintai
kantor diambil sebesar 250 kg/m2 atau 2,5 kN/m2

1. Daerah tributaries Trapesium

Qek- trap = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

L1
Qek- trap = Q.X4
L22

Dimana :

L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 11,191 m

 Pembebanan langsung pada balok

Beban akibat berat sendiri balok : 2400 x b x h = 288 kg/m


Beban dinding untuk tinggu dinding 4 m [Lampiran 8] = 315,5 kg/m
Berat total pipa air bersih dan kotor [Lampiran 11] = 11,86 kg/m
Total = 615,3 kg/m
= 6,153 kN/m
 Kombinasi Pembebanan
Berikut merupakan kombinasi pembebanan dari beban mati dan hidup yang akan dipikul oleh
balok anak. Dimana beban mati merupakan total beban mati pada pelat dan pembebanan
langsung pada balok.

Beban mati (qD) = 22,305 kN/m


Beban hidup (qL) = 11,191 kN/m
Kombinasi Pembebanan (qu) = 1,2qD + 1,6qL
44,67
= 2 kN/m

D.2.12.3. Analisa Struktur


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Beban qu diatas tersebut kemudian diaplikasikan pada balok dengan menggunakan
bantuan SAP 2000 v22 ,
Mu (+) = 54,9093 kNm
Berdasarkan hasil analisa
Mu(-) = 112,6107 kNm
Vu = 122,848 kN menggunakan SAP2000 yang
terdapat
pada Lampiran 25, didapat gaya -gaya dalam sebagai berikut.

D.2.1.3.1. Perhitungan Tulangan longitudinal


1) Tulangan longitudinal pada Tumpuan
Mu(-) = 112,6107 kNm
- Asumsi Tulangan
Tulangan Tarik : 2 baris
- Menghitung ds dan d
Dimana diameter tulangan longitudinal yang akan digunakan adalah D19
Selimut beton (Sb) = 40 mm [SNI 2013 Pasal 7.7.1(c )]
ds = jarak serat tarik terluar ke titik berat tulangan
d = tinggi efektif balok
ds2 = jarak titik berat tulangan antar baris

Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 59,5 mm = 60 mm
ds2 = Snv + D = 44 mm = 45 mm
ds = ds1 + 0,5ds2 = 82,5 mm    
317,
d = h-ds = 5 mm

- Mengecek nilai factor momen pikul ( K )


Pengecekan nilai factor momen pikul (K) dimaksudkan untuk mengecek jenis tulangan
yang dipakai dan mengontrol kecukupan dimensi balok yang akan dipasang tulangan ,
sehingga perencanaan keruntuhan yang akan terjadi adalah runtuh Tarik (underreinforced)
dimana jenis keruntuhan ini yang direkomendasi aman untuk struktur bangunan.
Syarat underreinforced dan Tulangan tunggal : K ≤ Kmaks
Momen perlu yang bekerja adalah sebagai berikut :
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Mu(-) = 112,6107 kNm

Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]

Mu        
K =
Փ bd 2
       
Maka diperoleh ,          
112,6107 x10 6
K = = 4,1374 MPa
0,9 x 300x( 3402)    
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks    

382,5. β 1 . fc' .(600+ fy−225. β 1)


Kmaks=
¿¿

Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa .Menurut
SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat diperoleh
sebagai berikut:

382,5 x   0,85     x 20 x ( 600   + 360 - 225 x 0,85 )


Kmaks =
( 600 + 360 )2
= 5,4240 MPa

Kontrol K ≤ Kmaks , dimana 4,1374≤ 5,4240 (OK)


Maka akan digunakan tulangan tunggal

- Menghitung Nilai a (Tinggi penampang tegangan ekivalen )

2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d

2 x 4,13741
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) .317,5
a = 90,04 mm

- Menghitung luasan Tulangan perlu(As,u)


Luasan tulangan perlu (As,u) diambil paling terbesar dari perhitungan berikut ;
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
1) As
=0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 90,04 x 300 /360 = 1275,556 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x317,5 /(4 x 360) = 295,813 mm
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 317,5 / 360 = 466,667mm2

Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 1275,556 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)

n
= Asu = 1275,556 = 4,501 batang
2
1/4πD 1/4x 3,14x(192)
n 5
= batang

- Menghitung jumlah batang maksimum per baris

m= b-2ds1
+1
D+Sn

dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,

m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,05 batang/ baris
19+40

m = 4,00 batang/ baris

- Pengecekan Asumsi Baris

5
Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = batang
Jumlah baris tulangan yang akan dipasang = n/m = 2 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal 2 baris
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
=

Kontrol
: Jumlah baris yang dipasang = Jumlah baris asumsi awal
2 = 2 (OK)

Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.

Jadi pada daerah tumpuan akan dipasang tulangan berikut :

Tulangan Tarik : As = 5D19 = 1416,925 mm2 ≥ 1275,56 mm2

Tulangan Tekan : As’ = 2D19 = 566,77mm2

2) Tulangan Longitudinal Pada Lapangan


Mu(+) = 54,9093 kNm
- Asumsi Tulangan is
Tulangan Tarik : 1 baris
- Menghitung ds dan d
Dimana diameter tulangan longitudinal yang akan digunakan adalah D19
Selimut beton (Sb) = 40 mm [SNI 2013 Pasal 7.7.1(c )

Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds = Sb +Ø+1/2D= 59,5 mm = 60 mm
d = h-ds = 340 mm

- Mengecek nilai factor momen pikul ( K )


Pengecekan nilai factor momen pikul (K) dimaksudkan untuk mengecek jenis tulangan
yang dipakai dan mengontrol kecukupan dimensi balok yang akan dipasang tulangan ,
sehingga perencanaan keruntuhan yang akan terjadi adalah runtuh Tarik (underreinforced)
dimana jenis keruntuhan ini yang direkomendasi aman untuk struktur bangunan.
Syarat underreinforced dan Tulangan tunggal : K ≤ Kmaks

Momen perlu yang bekerja adalah sebagai berikut :


Mu(-) = 54,9093 kNm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

Mu        
K =
Փ bd 2
       
Maka
diperoleh ,          
54,9093 x10 6
K = =1,759 MPa
0,9 x 300x( 3402)    

Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks    

382,5. β 1 . fc' .(600+ fy−225. β 1)


Kmaks=
¿¿
Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa ,Menurut
SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat diperoleh
sebagai berikut:

382,5 0,8
Kmak       x x ( 600   + 360 - 225 x 0,85 )
= x 5 20
s
( 600 + 360 )2
= 5,424 MPa

Kontrol K ≤ Kmaks , dimana 1,759 ≤ 5,424 (OK)


Maka akan digunakan Tulangan Tunggal

- Menghitung Nilai a (Tinggi penampang tegangan ekivalen )

2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d

2 x 1,7592
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ). 3 40
a = 37,22 mm

- Menghitung luasan Tulangan perlu(As,u)


Luasan tulangan perlu (As,u) diambil paling terbesar dari perhitungan berikut ;
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
1) As
=0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 37,22 x 300/360 = 527,3149 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x 340 /(4 x 360) = 211,2 mm2
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 340 / 360 = 396,67 mm2

Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 527,3149 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)

n
= Asu = 527,3149 = 1,8608 batang
2
1/4πD 1/4x3,14x(192)
n batan
= 2 g

- Menghitung jumlah batang maksimum per baris

m= b-2ds1
+1
D+Sn

dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,

m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,05 batang/ baris
19+40

m = 4 batang/ baris

- Pengecekan Asumsi Baris

Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = 2 batang


Jumlah baris tulangan yang akan dipasang = n/m = 1 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal = 1 baris
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1 = 1 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.

Jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan berikut :

Tulangan Tarik: As = 2D19 = 566,8 mm2 ≥ 527,31 mm2

Tulangan Tekan : As’ = 2D19 = 566,8 mm2

D.2.1.3.2. Perhitunhgan Tulangan geser


Vu = 122,848 kN

- Menghitung kekuatan beton balok dalam memikul geser (Փ Vc)

Փ Vc = Փ x 0,17λ (fc'0,5) bd
dimana : Փ = 0,75 [ SNI 2013 Pasal 9.3.2.3]
λ = 1 untuk beton normal [SNI 2013 Pasal 8.6.1]
b = 300 mm
d = 317,5 mm

Maka Փ Vc
didapat,
Փ Vc = 54311,3 N
Փ Vc = 54,3113 kN
Փ Vc /2 = 27,15565 kN

- Menghitung mistar begel


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

Vu =112,848kN

ØVc = 54,3113 kN
III
ØVc/2 = 27,15565 kN

I II
I
II ØVc/2 = 27,15565 kN
III
ØVc = 54,3113 kN

Vu =112,848 kN
X1 X2 X3 X3 X2 X1

2,75 m 2,75 m

1) Menghitung X1 (Daerah Penulangan III)

Vu - ФVc Vu
=
X1 2,75
68,54 122,85
=
X1 2,75
X1 = 1,53 m

2) Menghitung X3 (Daerah Penulangan I)

ФVc/2 Vu
=
X3 2,75
27,1
6 = 122,85
X3 2,75
X3 = 0,61 m

3) Menghitung X2 (Daerah Penulangan II )

X2 = (L/2) – X1 – X3

X2 = 2,75 – 1,53 – 0,61 = 0,61 mm

- Menghitung tulangan sengkang berdasarkan daerah penulangan

1) Daerah penulangan I ( Vu ≤ Փ Vc/2)

Dipakai begel dengan Ø10 , dengan spasi berikut :


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
 s=d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm
 s = 600 mm
maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas , yaitu s =158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Ø10 -155

2) Daerah Penulangan II ( Փ Vc/2≤ Vu ≤ Փ Vc)

Menghitung luas tulangan geser yang diperlukan (Av,u) dari perhitungan berikut :
- Av,u = 0,062(fc0,5) b S/ fyt
Av, u = 0,062 (200,5) 300 x 1000 / 360
Av, u =231,06 mm2

- Av,u = 0,35bS/fyt
Av,u = 0,35 x3 00 x 1000 x / 360
Av,u = 291,667 mm2

Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 291,667 mm2

Menghitung spasi antar tulangan sengkang, dipilih yang paling kecil dari perhitungan berikut.
Dimana direncanakan tulangan Sengkang 2 kaki , sehingga n = 2.

- S=(n/4 π dp2 S)/Avu


S= ( 2/4 x 3,14 x 102 x 1000)/ 291,667 = 538,286mm
- S = d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm
- S = 600 mm

Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Sengkang Ø10 -155

3) Daerah penulangan III (Vu ≥ Փ Vc)

Mengecek kondisi Vs terhadap Vsmaks , dimana :


- Vs =(Vu-Փ Vc)/ Փ = 91,3823 kN
- Vs maks = 0,66(fc'0,5) bd = 0,66(20 0,5) 300 x 340 = 281,14 kN
- Vs maks/2 =281,14 /2 = 140,57041 kN
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Dimana , Vs ≤ ½ Vsmaks

Menghitung luas tulangan geser (Av,u) , dimana diambil Av,u terkecil dari perhitungan berikut:

- Av,u = Vs x S/(fyt x d)
Av,u = 91,3823 x 1000/(360 x 317,5) = 799,495 mm2
- Av,u = 0,062(fc0,5)b S /fyt
Av,u = 0,062(20 0,5)400 x 1000 /360 = 308,08 mm2
- Av,u = 0,35 bS/(fyt)
Av,u = 0,35 x 300 x 1000 /(360 ) =291,667 mm2

Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 799,495 mm2

Menghitung spasi tulangan , dimana diambil s terkecil dari perhitungan berikut:

- S=(n/4 π dp2 S)/Avu


S= ( 2/4 x 3,14 x 102 x 1000)/799,495 = 196,374mm
- S = d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm
- S = 600 mm

Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Sengkang Ø10 -155

D.2.12.4. Limit State

1) Terhadap Momen

a) Momen negatif

- Mu = 112,6107 kNm

- Luas Tulangan Tarik yang terpasang , As= 2D19 =1416,925 mm2

- Menghitung nilai a

a
x
= As fy = 1416,925 360 =100,018 mm
  0,85 fc' b   0,85 x 20 x 300
- Menghitung momen desain
Mn = As. fy. (d-a/2)
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Dimana : As = 1416,925 mm2
d = 317,5 mm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Maka nilai Mn, didapat sebagai berikut.
Mn = 1416,925 x 360 . (317,5-100,018 /2) = 136,445 kNm
Md = Փ Mn = 0,9 x 101,7542 =122,801 kNm ‘
Kontrol : Md ≥ Mu , dimana 122,801 kNm ≥ 112,611 kNm (OK)

b) Momen positif

- Mu = 54,9093 kNm

- Luas Tulangan Tarik yang terpasang , As= 2D19 =566,77 mm2

- Menghitung nilai a

a
x
= As fy = 566,77 360 =40,01 mm
  0,85 fc' b   0,85 x 20 x 300    

- Menghitung momen desain


Mn = As. fy. (d-a/2)
Dimana : As = 566,77 mm2
d = 340 mm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Maka nilai Mn, didapat sebagai berikut.
Mn = 566,77 x 360 . (340 -40,01 /2)= 65,2912 kNm
Md = Փ Mn = 0,9 x 65,2912 = 58,762 kNm ‘
Kontrol : Md ≥ Mu , dimana 58,762 kNm ≥ 54,9093 kNm (OK)

2) Terhadap Regangan

a) Momen negatif

Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018    
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
    200000        
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85
   
Ɛ'c = a Ɛy 100,018 =
= 0,0018
  β1 d- a 169,857 0,00106  
             

Dimana Ɛ'c ≤ 0,003 ; 0,00106 ≤ 0,003 (OK)

b) Momen positif

Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018    
    200000        
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85    
Ɛ'c = a Ɛy 40,01 =
= 0,0018
  β1 d- a 248,993 0,00029  
             

Dimana Ɛ'c ≤ 0,003 ; 0,00029 ≤ 0,003 (OK)

D.2.12.5. Panjang Penyaluran

1) Panjang penyaluran tulangan Tarik


Menurut SNI 2847-2013 Pasal 12.2 , Panjang penyaluran tulangan Tarik yang akan diputuskan
adalah sebagai berikut :

fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
ld > 300 mm
Dengan :
db = 19 mm (diameter tulangan )
ψt= 1,3 (jarak bersih tulangan atas dan bawah > 300 mm)
ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Maka didapat ld,

360 x 1,3 x 1
ld = .19=1169,60 mm
1,7 x 1 x √20
ld reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ld = 0,90023 x 1169,60= 1052,9 mm = 1100 mm

Karena panjang penyaluran lurus (ld) ini terlampau Panjang dan tidak memenuhi jika dipasang
pada balok, maka akan dipasang penyaluran tulangan berkait (ldh ) menurut SNI 2847-2013
Pasal 12.5 sebagai berikut :

0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '

ldh > 150 mm

Dimana :

ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)


λ = 1,0 (beton normal)
db = 19 mm (diameter tulangan )
f1 = 1 (factor selimut beton, tulangan <D36, selimut beton <65 mm)
f2 = 0,8 (factor sengkang)
f3 = As,u / As terpasang = 0,90023
Maka didapat,

0,24 x 360 x 1
ld h = . 19 x 1 x 1 x 0,90023 = 264 mm = 265 mm
1 x √ 20

2) Panjang penyaluran tulangan tekan


Berdasarkan SNI 2847-2013 Pasal 12.3.2 maka Panjang penyaluran untuk tulangan tekan yang
ingin diputuskan adalah sebagai berikut.
ldc > 200 mm
0,24 fy
l dc = . db
λ . √ fc '
l d c =0,043 fy . db
Dimana :

λ = 1,0 (beton normal)


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
db = 19 mm (diameter tulangan )
Maka didapat
0,24 x 360
l dc = x 19=367,073 mm
1 x √ 20

l d c =0,043 x 360 x 19=294,12 mm


Maka diambil yang terbesar yaitu 367,073 mm

ldc reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ldc = 367,073 mm = 370 mm

3) Pembengkokan tulangan

- Tulangan yang dibengkokan dengan bersudut 1800, maka SNI 03-2847-2013 pasal
12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(19) = 76 mm > 65 mm = 76 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(19 )= 76 mm
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(19) = 228 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(19 )= 76 mm
D.2.12.6. Hasil Desain

Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :

Tabel d.2.12 Hasil desain Balok Anak lantai 0, A5-A6

Jenis Tulangan Mu (+) Mu (-)


Tulangan tarik 2D19 5D19
Tulangan lentur
Tulangan tekan 2D19 2D19
X1 = 1,53 m Ø10-155
Tulangan geser
X2 = X3 = 0,61 m Ø10-155
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

1339 mm 1339 mm
5 D19 2 D19 5 D19
4db = 76 mm

ldh = 265 mm A ldh = 265 mm B ldh = 265 mm C 4db = 76 mm

ldh = 265 mm

152 mm

152 mm
12db = 228 mm 12db = 228 mm

4db = 76 mm 4db = 76 mm 4db = 76 mm 4db = 76 mm

4db = 76 mm
ldc = 370 mm
A B C ldc = 370 mm
4db = 76 mm

2 D19 2 D19 2 D19

X1 = 1530 mm X2 = 610 mm X2 = 610 mm X2 = 610 mm X2 = 610 mm X1 = 1530 mm

1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-155
L = 5500 mm

Gambar d.2.23 Penulangan Balok Anak lantai 0, A5-A6

300 mm 300 mm 300 mm

5 D19 2 D19 5 D19

400 mm 400 mm 400 mm

Ø10-155 Ø10-155 Ø10-155


2 D19 2 D19 2 D19
6db = 60 mm 6db = 60 mm 6db = 60 mm

POTONGAN A-A POTONGAN B-B POTONGAN C-C

Gambar d.2.24 Detail Potongan Balok Anak lantai 0, A5-A6

Anda mungkin juga menyukai