D.2.12.1 Data
Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada lembar
penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data berikut :
Ukuran Balok anak
- B ( lebar balok ) = 300 mm
- H ( tinggi balok ) = 400 mm
- L (Panjang Balok) = 5500 mm
Properti Beton
D19
= 19 mm
Ø10
= 10 mm
D.2.12.2.Pembebanan
Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0 , maka Balok A5-A6 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium
dari beban hidup dan mati dari pelat lantai dan berat sendiri balok. Maka beban – beban
yang akan diterima oleh balok dihitung sebagai berikut.
Format T-1
Berdasarkan daftar beban -beban yang bekerja pada lantai atap yang dapat dilihat pada poin
b.3.1 untuk beban mati dan b.3.2 beban hidup, maka beban yang bekerja pada pelat lantai 0
dapat diuraikan sebagai berikut :
L1
Qek- trap = Q . X 4 2
L2
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 16,152 m
L1
Qek- trap = Q.X4
L22
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 11,191 m
Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 59,5 mm = 60 mm
ds2 = Snv + D = 44 mm = 45 mm
ds = ds1 + 0,5ds2 = 82,5 mm
317,
d = h-ds = 5 mm
Mu
K =
Փ bd 2
Maka diperoleh ,
112,6107 x10 6
K = = 4,1374 MPa
0,9 x 300x( 3402)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa .Menurut
SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat diperoleh
sebagai berikut:
2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d
2 x 4,13741
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) .317,5
a = 90,04 mm
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 1275,556 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n
= Asu = 1275,556 = 4,501 batang
2
1/4πD 1/4x 3,14x(192)
n 5
= batang
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,05 batang/ baris
19+40
5
Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = batang
Jumlah baris tulangan yang akan dipasang = n/m = 2 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal 2 baris
Format T-1
Kontrol
: Jumlah baris yang dipasang = Jumlah baris asumsi awal
2 = 2 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.
Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds = Sb +Ø+1/2D= 59,5 mm = 60 mm
d = h-ds = 340 mm
Mu
K =
Փ bd 2
Maka
diperoleh ,
54,9093 x10 6
K = =1,759 MPa
0,9 x 300x( 3402)
382,5 0,8
Kmak x x ( 600 + 360 - 225 x 0,85 )
= x 5 20
s
( 600 + 360 )2
= 5,424 MPa
2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d
2 x 1,7592
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ). 3 40
a = 37,22 mm
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 527,3149 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n
= Asu = 527,3149 = 1,8608 batang
2
1/4πD 1/4x3,14x(192)
n batan
= 2 g
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,05 batang/ baris
19+40
m = 4 batang/ baris
kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1 = 1 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.
Փ Vc = Փ x 0,17λ (fc'0,5) bd
dimana : Փ = 0,75 [ SNI 2013 Pasal 9.3.2.3]
λ = 1 untuk beton normal [SNI 2013 Pasal 8.6.1]
b = 300 mm
d = 317,5 mm
Maka Փ Vc
didapat,
Փ Vc = 54311,3 N
Փ Vc = 54,3113 kN
Փ Vc /2 = 27,15565 kN
Vu =112,848kN
ØVc = 54,3113 kN
III
ØVc/2 = 27,15565 kN
I II
I
II ØVc/2 = 27,15565 kN
III
ØVc = 54,3113 kN
Vu =112,848 kN
X1 X2 X3 X3 X2 X1
2,75 m 2,75 m
Vu - ФVc Vu
=
X1 2,75
68,54 122,85
=
X1 2,75
X1 = 1,53 m
ФVc/2 Vu
=
X3 2,75
27,1
6 = 122,85
X3 2,75
X3 = 0,61 m
X2 = (L/2) – X1 – X3
Menghitung luas tulangan geser yang diperlukan (Av,u) dari perhitungan berikut :
- Av,u = 0,062(fc0,5) b S/ fyt
Av, u = 0,062 (200,5) 300 x 1000 / 360
Av, u =231,06 mm2
- Av,u = 0,35bS/fyt
Av,u = 0,35 x3 00 x 1000 x / 360
Av,u = 291,667 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 291,667 mm2
Menghitung spasi antar tulangan sengkang, dipilih yang paling kecil dari perhitungan berikut.
Dimana direncanakan tulangan Sengkang 2 kaki , sehingga n = 2.
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm
Menghitung luas tulangan geser (Av,u) , dimana diambil Av,u terkecil dari perhitungan berikut:
- Av,u = Vs x S/(fyt x d)
Av,u = 91,3823 x 1000/(360 x 317,5) = 799,495 mm2
- Av,u = 0,062(fc0,5)b S /fyt
Av,u = 0,062(20 0,5)400 x 1000 /360 = 308,08 mm2
- Av,u = 0,35 bS/(fyt)
Av,u = 0,35 x 300 x 1000 /(360 ) =291,667 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 799,495 mm2
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm
1) Terhadap Momen
a) Momen negatif
- Mu = 112,6107 kNm
- Menghitung nilai a
a
x
= As fy = 1416,925 360 =100,018 mm
0,85 fc' b 0,85 x 20 x 300
- Menghitung momen desain
Mn = As. fy. (d-a/2)
Format T-1
b) Momen positif
- Mu = 54,9093 kNm
- Menghitung nilai a
a
x
= As fy = 566,77 360 =40,01 mm
0,85 fc' b 0,85 x 20 x 300
2) Terhadap Regangan
a) Momen negatif
Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018
Format T-1
b) Momen positif
Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018
200000
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 40,01 =
= 0,0018
β1 d- a 248,993 0,00029
fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
ld > 300 mm
Dengan :
db = 19 mm (diameter tulangan )
ψt= 1,3 (jarak bersih tulangan atas dan bawah > 300 mm)
ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
Format T-1
360 x 1,3 x 1
ld = .19=1169,60 mm
1,7 x 1 x √20
ld reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ld = 0,90023 x 1169,60= 1052,9 mm = 1100 mm
Karena panjang penyaluran lurus (ld) ini terlampau Panjang dan tidak memenuhi jika dipasang
pada balok, maka akan dipasang penyaluran tulangan berkait (ldh ) menurut SNI 2847-2013
Pasal 12.5 sebagai berikut :
0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '
Dimana :
0,24 x 360 x 1
ld h = . 19 x 1 x 1 x 0,90023 = 264 mm = 265 mm
1 x √ 20
3) Pembengkokan tulangan
- Tulangan yang dibengkokan dengan bersudut 1800, maka SNI 03-2847-2013 pasal
12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(19) = 76 mm > 65 mm = 76 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(19 )= 76 mm
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(19) = 228 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 19 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(19 )= 76 mm
D.2.12.6. Hasil Desain
Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :
1339 mm 1339 mm
5 D19 2 D19 5 D19
4db = 76 mm
ldh = 265 mm
152 mm
152 mm
12db = 228 mm 12db = 228 mm
4db = 76 mm
ldc = 370 mm
A B C ldc = 370 mm
4db = 76 mm
1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-155
L = 5500 mm