D.2.8.1 Data
Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada lembar
penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data berikut :
Ukuran Balok anak
- B ( lebarbalok ) = 300 mm
- H ( tinggibalok ) = 400 mm
- L (Panjang Balok) = 5500 mm
Properti Beton
1
D13 = 3 mm
1
Ø10 = 0 mm
D.2.8.2.Pembebanan
Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0, maka Balok A1-A2 merupakan balok anak yang memikul berat sendiri balok anak
dan beban dinding ;
Format T-1
Beban akibat berat sendiri balok : Berat jenis beton x b x h = 288 kg/m
Beban dinding untuk tinggi dinding 4 m [Lampiran 8] = 315,48 kg/m
Total = 603,48 kg/m
= 6,0348 kN/m
Kombinasi Pembebanan
Berikut merupakan kombinasi pembebanan dari beban mati dan hidup yang akan dipikul oleh
balok anak. Dimana beban mati merupakan total beban mati pada pelat dan pembebanan
langsung pada balok.
6,034
Beban mati (qD) = 8 kN/m
Kombinasi Pembebanan (qu) = 1,4qD
= 8,449 kN/m
Mu
K =
Փ bd 2
Maka diperoleh ,
21,2985 x106 0,682 MPa
K = =
0,9 x 300x( 3402)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa, Menurut
SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat diperoleh
sebagai berikut:
Format T-1
2.0,682
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ).340
a = 13,93 mm
As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 13,93 x 300/360 = 197,3859 mm2
2)As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x 340 /(4 x 360) = 316,8 mm
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 340 / 360 = 396,7 mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 396,7 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n
= Asu = 396,7 = 2,9899 batang
1/4πD2 1/4x 3,14x(132)
n
= 3 batang
Format T-1
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar=40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,40 batang/ baris
13+40
Kontrol
: Jumlah baris yang dipasang = Jumlah baris asumsi awal
1,0 = 1 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.
Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds = Sb +Ø+1/2D = 56,5 mm = 60 mm
d = h-ds =340 mm
Mu
K =
Փ bd 2
Maka diperoleh ,
10,3852 x106 0,333 MPa
K = =
0,9 x 300x( 3402)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
382,5 0,8
Kmak x x ( 600 + 360 - 225 x 0,85 )
= x 5 20
s
( 600 + 360 )2
= 5,424 MPa
Kontrol K ≤ Kmaks, dimana 0,333 ≤ 5,424 (OK)
Maka akan digunakanTulangan Tunggal
2.0,333
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ).340
a = 6,72 mm
As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 6,72 x 300/360 = 95,2149 mm2
2)As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 300 340 /(4 x 360) = 316,8 mm
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 340 / 360 = 396,67 mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 396,67 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n 2,989
= Asu = 396,67 = 9 batang
1/4πD2 1/4x3,14x(132)
n
= 3 batang
D+Sn
dimana :
Sn =jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar=40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal 7.6.1]
Maka nilai m,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,40 batang/ baris
13+40
kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1,00 = 1 (OK)
Jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan berikut:
Փ Vc = Փ x 0,17λ (fc'0,5) bd
dimana : Փ = 0,75 [ SNI 2013 Pasal 9.3.2.3]
λ = 1 Untuk beton normal [SNI 2013 Pasal 8.6.1]
b = 300 mm
d = 340 mm
Maka Փ Vc didapat,
Format T-1
ØVc = 58,1601 kN
ØVc/2 = 29,08006 kN
Vu =23,235 kN
Vu =23,235 kN
ØVc/2 = 29,08006 kN
ØVc = 58,1601 kN
2,75 m 2,75 m
a) Momen negatif
- Mu = 21,2985 kNm
- Menghitung nilai a
a 36
x
= As fy = 397,995 0 28,09 mm
=
30
x
0,85 fc' b 0,85 x 20 0
b) Momen positif
- Mu = 10,3852 kNm
- Menghitung nilai a
a 36
x
= As fy = 397,995 0 28,09 Mm
=
30
x
0,85 fc' b 0,85 x 20 0
2) Terhadap Regangan
a) Momen negative
Ɛy =fy/
Es = 360 = 0,0018
20000
0
karena fc' = 20 MPa makanilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 28,0938 0,00019
= 0,0018 =
β1 d- a 260,906
b) Momen positif
Ɛy =fy/
Es = 360 = 0,0018
20000
0
karena fc' = 20 MPa makanilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 28,0938 0,00019
= 0,0018 =
β1 d- a 260,906
fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
ld> 300 mm
Dengan :
db = 13 mm (diameter tulangan )
ψt= 1,3 (jarakbersihtulanganatas dan bawah> 300 mm)
ψe = 1,0 (tulangantidakdilapisiepoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
360 x 1,3 x 1
ld = .13=800,25mm
1,7 x 1 x √20
Karena panjang penyaluran lurus (ld) ini terlampau Panjang dan tidak memenuhi jika dipasang
pada balok, maka akan dipasang penyaluran tulangan berkait (ldh ) menurut SNI 2847-2013
Pasal 12.5 sebagaiberikut :
0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '
ldh> 150 mm
Dimana :
0,24 x 360 x 1
ld h = . 13 x 1 x 1 x 0,8 = 200 mm = 200 mm
1 x √ 20
0,24 x 360
l dc = x 13=251,155 mm
1 x √ 20
3) Pembengkokan tulangan
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(13) = 156 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 13 mm, maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(13)= 52 mm
Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :
Format T-1
1298 mm 1298 mm
4db = 52 mm
A 4db = 52 mm
ldh=200 mm B 4db = 52 mm
ldh=200 mm C 4db = 52 mm
ldh=200 mm ldh=200 mm
A 4db = 52 mm
ldh=200 mm B 4db = 52 mm
ldh=200 mm C
2 D13 3 D13 2 D13
1000 mm 1000 mm
1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-170
L = 5500 mm