Anda di halaman 1dari 18

Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
D.2.10 Balok Anak Lantai 0, B1-B2

D.2.10.1 Data

Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada lembar
penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data berikut :
 Ukuran Balok anak
- B ( lebar balok ) = 300 mm
- H ( tinggi balok ) = 400 mm
- L (Panjang Balok) = 5500 mm

 Properti Beton

- fc' (mutu beton) : 20 MPa      


- fy (mutu baja) : 360 MPa      
- Berat beton : 24 kN/m3      
- Es (Elastisitas baja) : 200.000 MPa      
- Ec (Elastisitas Beton : 4700√ fc ' = 21019,04 MPa

 Tulangan yang Tersedia


Jenis Tulangan yang akan digunakan dalam perencanaan tulangan balok adalah sebagai
berikut :

D16
= 16 mm
Ø10
= 10 mm

D.2.10.2.Pembebanan

Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0 , maka Balok B1-B2 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium
dari beban hidup dan mati dari pelat lantai dan berat sendiri balok. Maka beban – beban
yang akan diterima oleh balok dihitung sebagai berikut.
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

 Beban Mati dari Pelat lantai

Berdasarkan daftar beban -beban yang bekerja pada lantai 0 yang dapat dilihat pada poin
b.3.1 untuk beban mati dan b.3.2 beban hidup, maka beban yang bekerja pada pelat lantai 0
dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Berat spesifik pelat beton bertulang


[PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal.11] = 2400 kg/m3
Tebal pelat atap yang diasumsikan 14 cm = 0,14 m
Berat pelat beton bertulang = 336 kg/m2

b. Berat spesifik penutup lantai (keramik)[PPIUG 1983 tabel


tabel 2.1 halaman 12] = 24 kg/m2
c. Berat Plafon [Lampiran 5] = 0 kg/m2
d. Berat exhaust fan dan ducting[ Lampiran 12] = 0,802 kg/m2
Total Beban Mati = 360,8 kg/m2
= 3,608 kN/m2
Balok B1-B2 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium dari beban merata
areal dari pelat lantai . Untuk itu dalam memudahkan perhitungan balok anak maka perlu
dikonversikan ke beban merata linier, Sehingga pada balok anak ini terdapat daerah
tributaris berbentuk persegi dan membebani sumbu x penampang balok, yang dihitung
sebagai berikut :

1. Daerah tributaries Trapesium

Qek- trap = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

L1
Qek- trap = Q . X 4
L22

Dimana :

L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 16,152 m

 Beban Hidup dari Pelat lantai


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 3.1 poin c halaman 17 tentang beban hidup pada laintai
kantor diambil sebesar 250 kg/m2 atau 2,5 kN/m2
1. Daerah tributaries Trapesium

Qek- trap = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

L1
Qek- trap = Q.X4
L22

Dimana :

L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 11,191 m

 Pembebanan langsung pada balok

Beban akibat berat sendiri balok : 2400 x b x h = 288 kg/m

Total = 288 kg/m


= 2,88 kN/m

 Kombinasi Pembebanan
Berikut merupakan kombinasi pembebanan dari beban mati dan hidup yang akan dipikul oleh
balok anak. Dimana beban mati merupakan total beban mati pada pelat dan pembebanan
langsung pada balok.

Beban mati (qD) = 19,0316 kN/m


Beban hidup (qL) = 11,191 kN/m
Kombinasi Pembebanan
(qu) = 1,2qD + 1,6qL
40,74
= 4 kN/m
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

D.2.10.3. Analisa Struktur

Beban qu diatas tersebut kemudian diaplikasikan pada balok dengan menggunakan


bantuan SAP 2000 v22 , Berdasarkan hasil analisa menggunakan SAP2000 yang terdapat
pada Lampiran 23, didapat gaya -gaya dalam sebagai berikut.

Mu (+) = 50,0812 kNm


Mu(-) = 102,7088 kNm
Vu = 112,046 kN

D.2.1.3.1. Perhitungan Tulangan longitudinal


1) Tulangan longitudinal pada Tumpuan
Mu(-) = 102,7088 kNm
- Asumsi Tulangan
Tulangan Tarik : 2 baris
- Menghitung ds dan d
Dimana diameter tulangan longitudinal yang akan digunakan adalah D16
Selimut beton (Sb) = 40 mm [SNI 2013 Pasal 7.7.1(c )]
ds = jarak serat tarik terluar ke titik berat tulangan
d = tinggi efektif balok
ds2 = jarak titik berat tulangan antar baris

Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 58 mm = 60 mm
ds2 = Snv + D = 41 mm = 45 mm
ds = ds1 + 0,5ds2 = 82,5 mm    
317,
d = h-ds = 5 mm

- Mengecek nilai factor momen pikul ( K )


Pengecekan nilai factor momen pikul (K) dimaksudkan untuk mengecek jenis tulangan
yang dipakai dan mengontrol kecukupan dimensi balok yang akan dipasang tulangan ,
sehingga perencanaan keruntuhan yang akan terjadi adalah runtuh Tarik (underreinforced)
dimana jenis keruntuhan ini yang direkomendasi aman untuk struktur bangunan.
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

Syarat underreinforced dan Tulangan tunggal : K ≤ Kmaks


Momen perlu yang bekerja adalah sebagai berikut :
Mu(-) = 102,7088 kNm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]

Mu        
K =
Փ bd 2
       
Maka diperoleh ,          
102,7088 x10 6
K = = 3,774
0,9 x 300x( 317,52)    
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks    

382,5. β 1 . fc' .(600+ fy−225. β 1)


Kmaks=
¿¿

Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa ,
,Menurut SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat
diperoleh sebagai berikut:

382,5 x   0,85     x 20 x ( 600   + 360 - 225 x 0,85 )


Kmaks =
( 600 + 360 )2
= 5,4240 MPa

Kontrol K ≤ Kmaks , dimana 3,774 ≤ 5,4240 (OK)


Maka akan digunakan tulangan tunggal

- Menghitung Nilai a (Tinggi penampang tegangan ekivalen )

2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d

2 x 3,744
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) . 317,5
a = 80,74 mm

- Menghitung luasan Tulangan perlu(As,u)


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Luasan tulangan perlu (As,u) diambil paling terbesar dari perhitungan berikut ;

As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 80,74 x 300 /360 = 1143,887 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x317,5 /(4 x 360) = 295,813 mm
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 317,5 / 360 = 466,667mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 1143,887 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)

n
= Asu = 1143,887 = 5,6921 batang
2
1/4πD 1/4x 3,14x(162)
n
= 6 batang

- Menghitung jumlah batang maksimum per baris

m= b-2ds1
+1
D+Sn

dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,

m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,21 batang/ baris
16+40
4,00 batang/
m = baris

- Pengecekan Asumsi Baris

6
Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = batang
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Jumlah baris tulangan yang akan dipasang = n/m = 2 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal
=
2 baris

Kontrol
: Jumlah baris yang dipasang = Jumlah baris asumsi awal
2 = 2 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.

Jadi pada daerah tumpuan akan dipasang tulangan berikut :

Tulangan Tarik : As = 6D16 = 1205,76 mm2 ≥ 1143,887 mm2

Tulangan Tekan : As’ = 2D16 = 401,92 mm2

2) Tulangan Longitudinal Pada Lapangan


Mu(+) = 50,0812 kNm
- Asumsi Tulangan
Tulangan Tarik : 1 baris
- Menghitung ds dan d
Dimana diameter tulangan longitudinal yang akan digunakan adalah D16
Selimut beton (Sb) = 40 mm [SNI 2013 Pasal 7.7.1(c )
ds = jarak serat tarik terluar ke titik berat tulangan
d = tinggi efektif balok

Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
6
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 58 mm = 0 mm
ds = ds1 = 60 mm    
d = h-ds = 340 mm

- Mengecek nilai factor momen pikul ( K )


Pengecekan nilai factor momen pikul (K) dimaksudkan untuk mengecek jenis tulangan
yang dipakai dan mengontrol kecukupan dimensi balok yang akan dipasang tulangan ,
sehingga perencanaan keruntuhan yang akan terjadi adalah runtuh Tarik (underreinforced)
dimana jenis keruntuhan ini yang direkomendasi aman untuk struktur bangunan.
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

Syarat underreinforced dan Tulangan tunggal : K ≤ Kmaks

Momen perlu yang bekerja adalah sebagai berikut :


Mu(-) = 50,0812 kNm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]

Mu        
K =
Փ bd 2
       
Maka
diperoleh ,          
50,0812 x106 =1,605
K =
0,9 x 300x( 3402) Mpa    
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks    

382,5. β 1 . fc' .(600+ fy−225. β 1)


Kmaks=
¿¿
Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa ,Menurut
SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat diperoleh
sebagai berikut:

382,5 0,8
Kmak       x x ( 600   + 360 - 225 x 0,85 )
= x 5 20
s
( 600 + 360 )2
= 5,424 MPa

Kontrol K ≤ Kmaks , dimana 1,605 ≤ 5,424 (OK)


Maka akan digunakan Tulangan Tunggal

- Menghitung Nilai a (Tinggi penampang tegangan ekivalen )

( √ 0,85.2. Kfc ' ) . d


a= 1− 1−

2 x 1,605
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) . 3 40
a = 33,77 mm
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

- Menghitung luasan Tulangan perlu(As,u)


Luasan tulangan perlu (As,u) diambil paling terbesar dari perhitungan berikut ;

As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 33,77 x 300/360 = 478,3780 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x 340 /(4 x 360) = 316,776 mm2
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 340 / 360 = 396,667 mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 478,3780 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)

n
= Asu = 478,3780 = 2,3805 batang
2
1/4πD 1/4x3,14x(162)
n batan
= 3 g

- Menghitung jumlah batang maksimum per baris

m= b-2ds1
+1
D+Sn

dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,

m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,21 batang/ baris
16+40

m = 4 batang/ baris

- Pengecekan Asumsi Baris

Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = 3 batang


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Jumlah baris tulangan yang akan dipasang = n/m = 1 baris
Jumlah baris yang diasumsi diawal =
1 baris

kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1 = 1 (OK)
Namun pada daerah tekan tetap akan dipasang 2 tulangan tekan sebagai tulangan pembentuk
balok dan penguat kedudukan Sengkang. Jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan
berikut :

Tulangan Tarik : As = 3D16 = 602,88 mm2 ≥ 478,38 mm2

Tulangan Tekan : As’ = 2D16 = 401,92 mm2

D.2.1.3.2. Perhitungan Tulangan geser


Vu = 112,046 kN

- Menghitung kekuatan beton balok dalam memikul geser (ՓVc)

ՓVc = Փ x 0,17λ (fc'0,5) bd


dimana : Փ = 0,75 [ SNI 2013 Pasal 9.3.2.3]
λ = 1 untuk beton normal [SNI 2013 Pasal 8.6.1]
b = 300 mm
d = 317,5 mm

Maka ØVc didapat,


ՓVc = 54311,3 N
ՓVc = 54,3113 kN
ՓVc /2 = 27,15565 kN

- Menghitung mistar begel


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

Vu =112,046 kN

ØVc = 54,3113 kN
III
ØVc/2 = 27,15565 kN

I II
I
II ØVc/2 = 27,15565 kN
III
ØVc = 54,3113 kN

Vu =112,046 kN
X1 X2 X3 X3 X2 X1

2,75 m 2,75 m

1) Menghitung X1 (Daerah Penulangan III)

Vu -
ФVc = Vu
X1 2,75
57,73 112,046
=
X1 2,75
X1 = 1,42 m

2) Menghitung X3 (Daerah Penulangan I)

ФVc/2 Vu
=
X3 2,75
27,1
6 = 112,046
X3 2,75
X3 = 0,665 m

3) Menghitung X2 (Daerah Penulangan II )

X2 = (L/2) – X1 – X3

X2 = 2,75 – 1,42– 0,665 = 0,665 m

- Menghitung tulangan sengkang berdasarkan daerah penulangan


Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
1) Daerah penulangan I ( Vu ≤ ՓVc/2)

Dipakai begel dengan Ø10 , dengan spasi berikut :

 s=d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm


 s = 600 mm
maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas , yaitu s =158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Ø10 -155

2) Daerah Penulangan II ( ՓVc/2≤ Vu ≤ ՓVc)

Menghitung luas tulangan geser yang diperlukan (Av,u) dari perhitungan berikut :
- Av,u = 0,062(fc0,5) b S/ fyt
Av, u = 0,062 (200,5) 300 x 1000 / 360
Av, u =231,06 mm2

- Av,u = 0,35bS/fyt
Av,u = 0,35 x300 x 1000 x / 360
Av,u = 291,667 mm2

Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 291,667 mm2

Menghitung spasi antar tulangan sengkang, dipilih yang paling kecil dari perhitungan berikut.
Dimana direncanakan tulangan Sengkang 2 kaki , sehingga n = 2.

- S=(n/4 π dp2 S)/Avu


S= ( 2/4 x 3,14 x 102 x 1000)/ 291,667 = 538,286mm
- S = d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm
- S = 600 mm

Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Sengkang Ø10 -155

3) Daerah penulangan III (Vu ≥ ՓVc)

Mengecek kondisi Vs terhadap Vsmaks , dimana :


- Vs =(Vu-ՓVc)/Փ = 76,9796 kN
- Vs maks = 0,66(fc'0,5) bd = 0,66(20 0,5) 300 x 317,5= 281,14 kN
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
- Vs maks/2 =281,14 /2 = 140,57041 kN

Dimana , Vs ≤ ½ Vsmaks

Menghitung luas tulangan geser (Av,u) , dimana diambil Av,u terkecil dari perhitungan berikut:

- Av,u = Vs x S/(fyt x d)
Av,u = 76,9796 x 1000/(360 x 317,5) = 673,487 mm2
- Av,u = 0,062(fc0,5)b S /fyt
Av,u = 0,062(20 0,5)400 x 1000 /360 = 308,08 mm2
- Av,u = 0,35 bS/(fyt)
Av,u = 0,35 x 300 x 1000 /(360 ) =291,667 mm2

Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 673,487 mm2

Menghitung spasi tulangan , dimana diambil s terkecil dari perhitungan berikut:

- S=(n/4 π dp2 S)/Avu


S= ( 2/4 x 3,14 x 102 x 1000)/ 673,487 = 233,115 mm
- S = d/2 = 317,5/2 = 158,75 mm
- S = 600 mm

Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm

Jadi akan digunakan Sengkang Ø10 -155

D.2.10.4. Limit State

1) Terhadap Momen

a) Momen negatif

- Mu = 112,6107 kNm

- Luas Tulangan Tarik yang terpasang , As= 6D19 = 1205,76 mm2

- Menghitung nilai a

a
x
= As fy = 1205,76 360 =85,1125 mm
  0,85 fc' b   0,85 x 20 x 300
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
- Menghitung momen desain
Mn = As. fy. (d-a/2)
Dimana : As = 1205,76 mm2
d = 317,5 mm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Maka nilai Mn, didapat sebagai berikut.
Mn = 1205,76 x 360 . (317,5-85,1125/2) = 119,709 kNm
Md = Փ Mn = 0,9 x 119,709 = 107,709 kNm ‘
Kontrol : Md ≥ Mu , dimana 107,709 kNm ≥ 102,7088 kNm (OK)

b) Momen positif

- Mu = 50,0812 kNm

- Luas Tulangan Tarik yang terpasang , As= 3D16 =602,88 mm2

- Menghitung nilai a

a 36
x
= As fy = 602,88 0
=42,5562 mm
30
x
  0,85 fc' b   0,85 x 20 0    

- Menghitung momen desain


Mn = As. fy. (d-a/2)
Dimana : As = 602,88 mm2
d = 340 mm
Փ = 0,9 [ SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Maka nilai Mn, didapat sebagai berikut.
Mn = 602,88 x 360 . (340 -42,5562 /2) = 69,1744 kNm
Md = Փ Mn = 0,9 x 69,1744 = 62,2569 kNm ‘
Kontrol : Md ≥ Mu , dimana 62,2569 kNm ≥ 50,0812kNm (OK)

2) Terhadap Regangan

a) Momen negatif

Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018    
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
    200000        
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85
   
Ɛ'c = a Ɛy 85,1125 =
= 0,0018
  β1 d- a 184,763 0,00083  
             

Dimana Ɛ'c ≤ 0,003 ; 0,00083 ≤ 0,003 (OK)

b) Momen positif

Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018    
    200000        
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85    
Ɛ'c = a Ɛy 42,5562 =
= 0,0018
  β1 d- a 246,444 0,00031  
             

Dimana Ɛ'c ≤ 0,003 ; 0,00031 ≤ 0,003 (OK)

D.2.10.5. Panjang Penyaluran

1) Panjang penyaluran tulangan Tarik


Menurut SNI 2847-2013 Pasal 12.2 , Panjang penyaluran tulangan Tarik yang akan diputuskan
adalah sebagai berikut :

fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
Ld > 300 mm
Dengan :
db = 16 mm (diameter tulangan )
ψt= 1,3 (jarak bersih tulangan atas dan bawah > 300 mm)
ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)

Maka didapat ld,

360 x 1,3 x 1
ld = .16=984,92mm
1,7 x 1 x √ 20
Ld reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ld = 0,9487 x 984,92= 934,38 mm = 940 mm
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Karena panjang penyaluran lurus (ld) ini terlampau Panjang dan tidak memenuhi jika dipasang
pada balok, maka akan dipasang penyaluran tulangan berkait (ldh ) menurut SNI 2847-2013
Pasal 12.5 sebagai berikut :

0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '

Ldh > 150 mm

Dimana :

ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)


λ = 1,0 (beton normal)
db = 16 mm (diameter tulangan )
f1 = 1 (factor selimut beton, tulangan <D36, selimut beton <65 mm)
f2 = 0,8 (factor sengkang)
f3 = As,u / As terpasang = 0,9487
Maka didapat,

0,24 x 360 x 1
ld h = . 16 x 1 x 0,8 x 0,9487 = 235 mm = 240 mm
1 x √ 20

2) Panjang penyaluran tulangan tekan


Berdasarkan SNI 2847-2013 Pasal 12.3.2 maka Panjang penyaluran untuk tulangan tekan yang
ingin diputuskan adalah sebagai berikut.
Ldc > 200 mm
0,24 fy
l dc = . db
λ . √ fc '
l d c =0,043 fy . db
Dimana :
λ = 1,0 (beton normal)
db = 16 mm (diameter tulangan )
Maka didapat
0,24 x 360
l dc = x 16=309,114 mm
1 x √ 20

l d c =0,043 x 360 x 16=247,68 mm


Maka diambil yang terbesar yaitu 309,114 mm
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman

ldc reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ldc = 309,114 mm = 310 mm

3) Pembengkokan tulangan

- Tulangan yang dibengkokan dengan bersudut 1800, maka SNI 03-2847-2013 pasal
12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(16) = 64 mm > 65 mm = 65 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 16 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(16 )= 64 mm
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(16) = 192 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 16 mm , maka jari-jari bengkokan:

r= 4db= 4(16 )= 64 mm

D.2.10.6. Hasil Desain

Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :

Tabel d.2.10 Hasil desain Balok Anak lantai 0, B1-B2

Jenis Tulangan Mu (+) Mu (-)


Tulangan tarik 3D16 6D16
Tulangan lentur
Tulangan tekan 2D16 2D16
X1 = 1,42 m Ø10-155
Tulangan geser
X2 = X3 = 0,665 m Ø10-155

1326 mm 1326 mm

6 D16 2 D16 6 D16

4db=64mm
A B C 4db=64mm

ldh =240 mm ldh =240 mm ldh =240 mm ldh =240 mm


128 mm

128 mm

12db =192 mm 12db =192 mm

ldc =310 mm ldc =310 mm


4db=64mm 65mm 65mm 4db=64mm 4db=64mm 65mm 65mm 4db=64mm

4db=64mm 4db=64mm

A ldh =240 mm
B ldh =240 mm
C
2 D16 3 D16 2 D16
969 mm 969 mm

X1 = 1420 mm X2 = 665 mm X3 = 665 mm X3 = 665 mm X2 = 665 mm X1 = 1420 mm

1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-155
L = 5500 mm
Format T-1

TUGAS Perencanan Beton Semester Ganjil 2021-2022 Kelompok: II


Prodi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman :
Dari halaman
Gambar d.2.19 Penulangan Balok Anak lantai 0, B1-B2

300 mm 300 mm 300 mm

6 D16 2 D16 6 D16

400 mm 400 mm 400 mm

Ø10-155 Ø10-155 Ø10-155


2 D16 3 D16 2 D16
6db = 60 mm 6db = 60 mm 6db = 60 mm

POTONGAN A-A POTONGAN B-B POTONGAN C-C

Gambar d.2.20 Detail Potongan Balok Anak lantai 0, B1-B2

Anda mungkin juga menyukai