D.2.10.1 Data
Berdasarkan pada poin a.4 tata letak dan dimensi preliminer balok anak dan data pada lembar
penugasan maka dalam perencanaan ini akan direncakan balok anak dengan data -data berikut :
Ukuran Balok anak
- B ( lebar balok ) = 300 mm
- H ( tinggi balok ) = 400 mm
- L (Panjang Balok) = 5500 mm
Properti Beton
D16
= 16 mm
Ø10
= 10 mm
D.2.10.2.Pembebanan
Berdasarkan Gambar d.1.3 dan table d.1.3. Jenis balok anak dan representative pada
lantai 0 , maka Balok B1-B2 merupakan balok anak yang memikul satu beban trapesium
dari beban hidup dan mati dari pelat lantai dan berat sendiri balok. Maka beban – beban
yang akan diterima oleh balok dihitung sebagai berikut.
Format T-1
Berdasarkan daftar beban -beban yang bekerja pada lantai 0 yang dapat dilihat pada poin
b.3.1 untuk beban mati dan b.3.2 beban hidup, maka beban yang bekerja pada pelat lantai 0
dapat diuraikan sebagai berikut :
L1
Qek- trap = Q . X 4
L22
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 16,152 m
L1
Qek- trap = Q.X4
L22
Dimana :
L1 = 5 m
L2 = 5,5 m
X1 = 3
X2 = 1,08333
X3 = 0,5
X4 = 27,0833
Qek- kN/
trap = 11,191 m
Kombinasi Pembebanan
Berikut merupakan kombinasi pembebanan dari beban mati dan hidup yang akan dipikul oleh
balok anak. Dimana beban mati merupakan total beban mati pada pelat dan pembebanan
langsung pada balok.
Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25 mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 58 mm = 60 mm
ds2 = Snv + D = 41 mm = 45 mm
ds = ds1 + 0,5ds2 = 82,5 mm
317,
d = h-ds = 5 mm
Mu
K =
Փ bd 2
Maka diperoleh ,
102,7088 x10 6
K = = 3,774
0,9 x 300x( 317,52)
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
Dimana β1 merupakan factor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen nilai β 1 ini
bergantung pada mutu beton maka dengan mutu beton fc' =20 MPa karena fc'< 28 MPa ,
,Menurut SNI 2847-2013 Pasal 10.2.7(3) , maka nilai β1 diperoleh 0,85. Maka nilai Kmaks dapat
diperoleh sebagai berikut:
2. K
( √ 0,85.
a= 1− 1−
fc ' )
.d
2 x 3,744
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) . 317,5
a = 80,74 mm
As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 80,74 x 300 /360 = 1143,887 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x317,5 /(4 x 360) = 295,813 mm
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 317,5 / 360 = 466,667mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 1143,887 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n
= Asu = 1143,887 = 5,6921 batang
2
1/4πD 1/4x 3,14x(162)
n
= 6 batang
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,21 batang/ baris
16+40
4,00 batang/
m = baris
6
Jumlah tulangan yang akan dipasang (n) = batang
Format T-1
Kontrol
: Jumlah baris yang dipasang = Jumlah baris asumsi awal
2 = 2 (OK)
Namun pada daerah tekan balok tetap akan dipasang 2 buah tulangan tekan sebagai tulangan
pembentuk balok dan penguat kedudukkan tulangan sengkang.
Jarak bersih tulangan pada arah vertikal (Snv) = 25mm [SNI 2013 Pasal 7.6.2]
6
ds1 = Sb +Ø+1/2D = 58 mm = 0 mm
ds = ds1 = 60 mm
d = h-ds = 340 mm
Mu
K =
Փ bd 2
Maka
diperoleh ,
50,0812 x106 =1,605
K =
0,9 x 300x( 3402) Mpa
Kontrol terhadap Kmaks, Syarat K ≤ Kmaks
382,5 0,8
Kmak x x ( 600 + 360 - 225 x 0,85 )
= x 5 20
s
( 600 + 360 )2
= 5,424 MPa
2 x 1,605
a=( 1− 1−
√ 0,85 x 20 ) . 3 40
a = 33,77 mm
Format T-1
As
1) =0,85fc'ab/fy
As=0,85 x 20 x 33,77 x 300/360 = 478,3780 mm2
2) As =√fc' bd /(4fy)
As = √20 x 300 x 340 /(4 x 360) = 316,776 mm2
3) As = 1,4 bd/fy
As = 1,4 x 300x 340 / 360 = 396,667 mm2
Maka As dipilih yang paling besar dari perhitungan diatas, yaitu Asu = 478,3780 mm2
- Menghitung Jumlah Tulangan (n)
n
= Asu = 478,3780 = 2,3805 batang
2
1/4πD 1/4x3,14x(162)
n batan
= 3 g
m= b-2ds1
+1
D+Sn
dimana :
Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar =40 mm [ SNI 2847-2013 Pasal
7.6.1]
Maka nilai m ,
m= 300-(2 x 60)
+1 = 4,21 batang/ baris
16+40
m = 4 batang/ baris
kontrol
: jumlah baris yang dipasang = jumlah baris asumsi awal
1 = 1 (OK)
Namun pada daerah tekan tetap akan dipasang 2 tulangan tekan sebagai tulangan pembentuk
balok dan penguat kedudukan Sengkang. Jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan
berikut :
Vu =112,046 kN
ØVc = 54,3113 kN
III
ØVc/2 = 27,15565 kN
I II
I
II ØVc/2 = 27,15565 kN
III
ØVc = 54,3113 kN
Vu =112,046 kN
X1 X2 X3 X3 X2 X1
2,75 m 2,75 m
Vu -
ФVc = Vu
X1 2,75
57,73 112,046
=
X1 2,75
X1 = 1,42 m
ФVc/2 Vu
=
X3 2,75
27,1
6 = 112,046
X3 2,75
X3 = 0,665 m
X2 = (L/2) – X1 – X3
Menghitung luas tulangan geser yang diperlukan (Av,u) dari perhitungan berikut :
- Av,u = 0,062(fc0,5) b S/ fyt
Av, u = 0,062 (200,5) 300 x 1000 / 360
Av, u =231,06 mm2
- Av,u = 0,35bS/fyt
Av,u = 0,35 x300 x 1000 x / 360
Av,u = 291,667 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 291,667 mm2
Menghitung spasi antar tulangan sengkang, dipilih yang paling kecil dari perhitungan berikut.
Dimana direncanakan tulangan Sengkang 2 kaki , sehingga n = 2.
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm
Dimana , Vs ≤ ½ Vsmaks
Menghitung luas tulangan geser (Av,u) , dimana diambil Av,u terkecil dari perhitungan berikut:
- Av,u = Vs x S/(fyt x d)
Av,u = 76,9796 x 1000/(360 x 317,5) = 673,487 mm2
- Av,u = 0,062(fc0,5)b S /fyt
Av,u = 0,062(20 0,5)400 x 1000 /360 = 308,08 mm2
- Av,u = 0,35 bS/(fyt)
Av,u = 0,35 x 300 x 1000 /(360 ) =291,667 mm2
Maka akan digunakan luasan tulangan terbesar yaitu, Av,u = 673,487 mm2
Maka akan digunakan spasi terkecil dari perhitungan diatas, yaitu s = 158,75 mm = 155 mm
1) Terhadap Momen
a) Momen negatif
- Mu = 112,6107 kNm
- Menghitung nilai a
a
x
= As fy = 1205,76 360 =85,1125 mm
0,85 fc' b 0,85 x 20 x 300
Format T-1
b) Momen positif
- Mu = 50,0812 kNm
- Menghitung nilai a
a 36
x
= As fy = 602,88 0
=42,5562 mm
30
x
0,85 fc' b 0,85 x 20 0
2) Terhadap Regangan
a) Momen negatif
Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018
Format T-1
b) Momen positif
Ɛy = fy/ =
Es = 360 0,0018
200000
karena fc' = 20 MPa maka nilai β1 = 0,85
Ɛ'c = a Ɛy 42,5562 =
= 0,0018
β1 d- a 246,444 0,00031
fy ψ t . ψ e
ld = . db
1,7. λ . √ fc '
Ld > 300 mm
Dengan :
db = 16 mm (diameter tulangan )
ψt= 1,3 (jarak bersih tulangan atas dan bawah > 300 mm)
ψe = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
360 x 1,3 x 1
ld = .16=984,92mm
1,7 x 1 x √ 20
Ld reduksi = (Asperlu/As terpasang) x ld = 0,9487 x 984,92= 934,38 mm = 940 mm
Format T-1
0,24 . fy . ψ e
ld h = . db . f1. f2 . f3
λ . √ fc '
Dimana :
0,24 x 360 x 1
ld h = . 16 x 1 x 0,8 x 0,9487 = 235 mm = 240 mm
1 x √ 20
3) Pembengkokan tulangan
- Tulangan yang dibengkokan dengan bersudut 1800, maka SNI 03-2847-2013 pasal
12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(16) = 64 mm > 65 mm = 65 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 16 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(16 )= 64 mm
- Tulangan yang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900, maka berlaku SNI 03-2847-2013 pasal 12.5.1 dengan perpanjangan pada ujung
bebas kait sebesar:
12db = 12(16) = 192 mm
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 16 mm , maka jari-jari bengkokan:
r= 4db= 4(16 )= 64 mm
Berikut merupakan Tabel hasil desain balok anak dari perhitungan diatas :
1326 mm 1326 mm
4db=64mm
A B C 4db=64mm
128 mm
4db=64mm 4db=64mm
A ldh =240 mm
B ldh =240 mm
C
2 D16 3 D16 2 D16
969 mm 969 mm
1 1 1
4 L = 1375 mm 2 L = 2750 mm 4 L = 1375 mm
Ø10-155
L = 5500 mm
Format T-1