Anda di halaman 1dari 4

Nama : Galang Grapurwa

NIM : 41116110068

Resume Modul 5 (Labor, Material, and Equipment Utilization)

Manajemen proyek dapat dinilai baik apabila pekerja, bahan dan peralatan dapat
digunakan secara efektif. Sehingga dapat dilakukan pengendalian/pengurangan biyaya dan
peningkatan produktifitas.
A. Tenaga Kerja
Hal hal yang perlu dilakukan pengaturan (manajemen) tenaga kerja adalah semua
orang yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek diantaranya adalah tenaga kerja ahli,
mandor, tenaga tukang, tenaga kasar dan security.
manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan:

Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.

Recruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam k elompok kerja.

Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.

Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung.

Perencanaan, penjadualan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja

1. Produktivitas Tenaga Kerja


Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau
pekerja untuk menghasilkansejumlah keluaran dalam satu satuan waktu tertentu, ukuran
produktivitas berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi
pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang, produktivitas tenaga
kerja konstruksi dapat dinyatakan misalnya jumlah unit yang diselesaikan dibagi sumber daya
(jam-orang).
2. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas pekerjaan di Site
Produktivitas pekerjaan di site dipengaruhi karakteristik tenaga kerja, ko ndisi
pekerjaan proyek atau kegiatan non-produktif.
Karakteristik tenaga kerja meliputi: usia, keterampilan, pengalaman tenaga kerja,
kepemimpinan dan motivasi tenaga kerja

Kondisi proyek kerja meliputi faktor antara lain: ukuran dan kompleksitas pekerjaan,
akses lokasi kerja, ketersediaan tenaga kerja, peralatan, kontrak perjanjian, iklim lokal,
karakteristik budaya setempat, terutama yang dipegang oleh orang asing.
Kegiatan Non-produktif meliputi kegiatan antara lain: Tenaga kerja tidak langsung
diperlukan untuk mempertahankan kemajuan proyek, pengulangan untuk memperbaiki
pekerjaan yang tidak memuaskan, penghentian bekerja sementara karena cuaca buruk atau
kekurangan bahan, waktu off untuk kegiatan serikat,absen waktu, termasuk terlambat dan
awal berhenti,non-kerja liburan, pemogokan
3. Karakteristik Tenaga Kerja
Analisis kinerja adalah alat umum untuk menilai kualitas pekerja dan kontribusi.
Faktor-faktor yang mungkin dievaluasi antara lain meliputi:

Kualitas Kerja

Jumlah Pekerjaan

Pengetahuan Job.

Kemampuan Komunikatif.

Keterampilan Interpersonal.

Kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan

Keamanan Sensitivitas.

Kesadaran Keselamatan.

Biaya keuntungan dan Sensitivitas.

Perencanaan Efektivitas.

Kepemimpinan.

Mendelegasikan.

B. Manaje men Bahan


Manajemen bahan merupakan unsur penting dalam perencanaan proyek dan kontrol.
Bahan mewakili biaya besar dalam konstruksi, sehingga pengadaan meminimalkan biaya
pembelian
1. Pengadaan dan Pengiriman Bahan
Persediaan (inventory) adalah stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Karena sulit memprediksi permintaan, maka sejumlah
perusahaan menyediakan stok cadangan (buffer stock). Persediaan terdiri dari 3 (tiga)
kategori : persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

2. Inventory Control
Setelah barang dibeli, harus ada pengontrolan bahan yang digunakan selama proses
konstruksi.
Tujuan umum dari pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan di
antara kategori utama biaya:
a. Purchase Costs, Biaya pembelian dari suatu item adalah harga satuan pembelia n dari
sumber eksternal termasuk transportasi dan biaya pengiriman.
b. Order Cost, Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak
penempatan pesanan sampai tersedianya bahan/barang di gudang.
c. Holding Cost, biaya yang timbul akibat penyimpanan barang yaitu terjadi karena
perusahaan memiliki persediaan yang banyak.
d. Unavailability Cost, Biaya ini timbul ketika ketidak tersedianya bahan yang diinginkan
pada waktu yang dikehendaki..

3. Tradeoffs of Costs dalam Manajemen Material.


Model Persediaan (Inventory model) : suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan
besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan
operasi produksi,
Adapun sistem persediaan :

Sistem Persediaan Kontinyu

Sistem Persediaan Periodik

Total inventory cost sebagai fungsi dari persediaan :


Total Inventory Cost = Purchase Cost + Ordering Cost + Holding Cost + Stockout Cost

Macam Metode Inventory :


SINGLE ITEM STATIC MODEL /Economic Order Quality (EOQ)

= order quantity

= tingkat kebutuhan per satuan waktu

to

= panjang siklus

= ordering cost yang harus dibayar setiap kali pemesanan

= holding cost per unit inventory per satuan waktu

Ordering cost per satuan waktu: total jumlah pemesanan per satuan waktu x ordering
cost setiap pesan= /Y x k

Holding cost per satuan waktu: inventory rata-rata x holding cost per unit per satuan
waktu= Y/2 x h

Minimum cost terjadi apabila ordering cost sama dengan holding cost
/Y x k = Y/2 x h2 k = Y2 h

Maka jumlah pesanan optimum (unit) :


=

Reorder Point(ROP) = tingkat kebutuhan persatuan waktu x lead time = L


Penggunaan Safety Stock

Reorder Point : ROP = x L + SS dimana SS = Safety stock

C. Peralatan konstruksi
Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan tanah (earth works) yang memberikan faktor
effektifitas dan effisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan secara
manual.Pemilihan jenis dan ukuran peralatan konstruksi sering mempengaruhi waktu dan
produktivitas kerja lokasi proyek. Oleh karena itu penting bagi para manajer dan perencana
konstruksi mengetahui
konstruksi.

karakteristik peralatan yang paling umum digunakan dalam

Anda mungkin juga menyukai