Anda di halaman 1dari 9

DINAMIKA TEKNIK SIPIL

MAJALAH ILMIAH TEKNIK SIPIL


Volume 15, Nomor 1, Juli 2022, Halaman 28-36
p-ISSN: 1411-8904, e-ISSN: 2828-2876
Tersedia online di https://journals.ums.ac.id/index.php/DTS/index

PERENCANAAN FONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG PERKULIAHAN


UNIVERSITAS SLAMET RIYADI (VARIASI DIAMETER TIANG PANCANG)
Iwan Setyo Nugroho 1 dan Qunik Wiqoyah2*
1,2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta, Indonesia, Kode Pos 57102
*
Email: Qunik.Wiqoyah@ums.ac.id
Diajukan:05/06/2022 Direvisi: 25/07/2022 Dierima:27/07/2022

Abstrak
Uji sondir dilakukan pada 3 titik di lokasi pembangunan Gedung perkuliahan Universitas Slamet Riyadi.
Didapatkan bahwa tanah keras terletak pada kedalaman 4,4 m dari permukan tanah. Berdasarkan hasil uji sondir
tersebut maka jenis fondasi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pondasi tiang pancang beton dengan
3 jenis variasi diameter yaitu dengan diameter 0,3; 0,4; 0,5 m dengan kedalaman tiang 4 m. Tujuan dari
perencanaan ini adalah menentukan beban struktur yang diterima oleh fondasi, mendesain jumlah tiang pancang
yang dibutuhkan, mendesain penulangan pada Pile Cap serta penulangan tiang pancang. Perencanaan diawali
dengan menentukan beban struktur yang diterima oleh fondasi, mendesain jumlah tiang pancang yang
dibutuhkan, mendesain penulangan pada Pile Cap serta penulangan tiang pancang. Hasil perhitungan kapasiktas
dukung tiang pancang mengunakan metode Meyerhof pada tanah pasir dan metode deRuiter dan Beringen pada
tanah lempung didapatkan hasil sebagai berikut : untuk tiang diameter 0,3 m sebesar 534,856 kN, diameter 0,4
m sebesar 780,257 kN, diameter 0,5 m sebesar 827,689 kN. Perhitungan beban struktur atas didapatkan nilai
beban aksial kolom terbesar 2293,510 kN. Jumlah tiang pancang yang dibutuhkan diameter 0,3 m jumlahnya 6
tiang, diameter 0,4 dan 0,5 m sebanyak 4 tiang
Kata kunci: Fondasi, Kapasitas Dukung, Penulangan, Pile Cap, Tiang Pancang

Abstract
According to the sondir test results conducted for three points on the soil at the Slamet Riyadi University lecture
building construction site, the hard soil is discovered to be 4.4 meters below the soil surface. Based on the
findings of the sondir test, the type of foundation employed in this plan is a concrete pile foundation with three
types of diameter variations, namely with a diameter of 0.3, 0.4, and 0.5 m and a pile depth of 4 m. This plan's
objectives include calculating the foundation's structural load, designing the necessary number of piles, and
designing the pile cap reinforcement and pile reinforcement. The results of the calculation of the pile bearing
capacity using the Meyerhof method on sandy soils and the DeRuiter and Beringen method on clay soils
obtained the following results: for piles with a diameter of 0.3 m of 534,856 kN, diameter of 0.4 m of 780,257
kN, diameter of 0.5 m of 827.689 kN. The calculation of the load on the upper structure obtained the largest
column axial load value of 2293.510 kN. The number of piles required with a diameter of 0.3 m is 6 poles, a
diameter of 0.4 and 0.5 m is 4 poles.
Keywords: Bearing Capacity, Foundation, Pile, Pile Cap , Reinforcemen

1. PENDAHULUAN fondasi dibandingkan dengan bangunan atas.


Keberadaan fondasi tidak dapat di (Sardjono, 1988)
pisahkan dari struktur bangunan karena fondasi Fondasi tiang pancang (pile
berfungsi untuk meneruskan gaya-gaya atau foundation) adalah bagian dari struktur fondasi
beban yang bekerja pada struktur atas ke tanah berbentuk tiang yang penempatannya pada
dasar yang cukup keras (Bowles, 1999). lapisan tanah pendukung dan digunakan untuk
Pemilihan tipe fondasi tiang didasarkan oleh menerima dan menyalurkan beban dari struktur
fungsi bangunan atas, besarnya beban dan atas ke tanah penunjang yang terletak pada
beratnya bangunan atas, keadaan tanah dimana kedalaman tertentu. Penggunaan fondasi tiang
bangunan tersebut akan didirikan, dan biaya pancang sebagai fondasi bangunan apabila

28
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

tanah yang berada dibawah dasar bangunan Kalimantan Timur yang telah dilakukan
tidak mempunyai daya dukung (bearing Muhajir (2018). untuk data tanah dari uji SPT
capacity) yang cukup untuk memikul berat dengan menggunakan metode Luciano Decourt
bangunan beban yang bekerja padanya didapat hasil 67,64 ton dan dengan metode
(Sardjono , 1988). Meyerhof didapat hasil 82,27 ton.
Dalam menentukan jenis fondasi Besar tahanan gesek tiang tergantung
yang akan digunakan, maka diperlukan dari bahan dan bentuk tiang (Hardiyatmo,
penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah 2011). Umumnya bila tanah homogen tahanan
dilakukan dengan melakukan penyelidikan di gesek yang berupa adhesi antara sisi tiang dan
lapangan kemudian sampel tanah diambil dan tanah akan berpengaruh besar pada kapasitas
dilakukan pengujian di laboratorium untuk ultimitnya.
mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah. Perhitungan kapasitas dukung tiang
Penyelidikan tanah di lapangan bertujuan tunggal yang digunakan sebagai berikut :
untuk mengetahui kondisi tanah dan jenis 1. Kapasitas Dukung Ultimit Netto (Qu)
lapisannya (Pamungkas dan Harianti,2013).
Qu = Qb+Qs - Wp = Ab fb +As fs - Wp (1)
Pengujian sondir telah dilakukan pada
lokasi yang akan didirikan bangunan gedung dengan,
perkuliahan Universitas Slamet Riyadi Qu = kapasitas dukung ultimit netto tiang (kN)
Surakarta, sebanyak 3 titik. Tanah keras Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2)
ditemukan pada kedalaman 4,4 m dari
As = luas selimut tiang (m2)
permukaan tanah. Pondasi yang digunakan
pada perencanaan bangun Gedung perkuliahan fb = tahanan ujung satuan tiang (kN/m2)
ini berupa pondasi tiang pancang. fs = tahanan gesek satuan tiang (kN/m2)
Perencanaan ini bertujuan untuk Wp = berat sendiri tiang (kN)
menentukan beban struktur yang diterima oleh
fondasi, mendesain jumlah tiang pancang yang Berdasarkan rumus 1 kapasitas dukung
dibutuhkan, mendesain penulangan pada Pile ultimit netto tiang tunggal pada tanah
Cap serta penulangan tiang pancang. Pada granuler dapat dihitung menggunakan
perencanaan ini difokuskan menggunakan metode Schmertmann dan Nottingham
fondasi tiang pancang beton, dengan variasi (1975) dalam Listyawan dkk (2017), dapat
diameter tiang 0,3; 0,4; 0,5 m dengan dinyatakan dalam persamaan :
kedalaman pemancangan 4 m. Qu = Ab ω qca + As Kf qf – Wp (2)
Perencanaan fondasi tiang pancang juga dengan,
telah dilakukan oleh Afriyanto (2017)
menggunakan metode konvensional, statistik, Ab = luas penampang ujung bawah tiang
dan probabilistik atau LRFD. Nasarani (2014) (cm2)
juga melakukan perencanaan fondasi tiang As = luas selimut tiang (cm2)
pancang beton yang bertujuan memberiakn ω = koefisien korelasi
suatu gambaran alternatif perencanaan struktur
qca = tahanan konus rata-rata (kg/cm2)
fondasi dengan menggunakan fondasi tiang
pancang, serta memberikan informasi qf = tahanan geek sisi konus (kg/cm2)
mengenai teknologi fondasi tiang pancang Kf = koefisien tak berdimensi
beton.
Perencanaan fondasi tiang pancang pada 2. Tahanan Ujung Ultimit (Qb)
Gedung Kantor Taman Wisata candi Lapisan tanah pada ujung tiang bersifat
Yogyakarta yang telah dilakukan oleh Aji Putra granuler perhitungan tahanan ujung tiang
(2021) menggunakan variasi diameter tiang 0,3 menggunakan metode Meyerhof yang
m,0,4 m dan 0,5 m didapatkan bahwa efisiensi merupakan penyempurnaan dari metode
tiang dan kapasitas dukung tertinggi pada Schmertmann dan Nottingham.
penggunaan diameter tiang 0.5. Dalam metode Schmertmann dan
Perhitungan kapasitas dukung tiang Nottingham (1975) dalam Listyawan dkk
pancang pada Gedung Kejaksaan Tinggi (2017), tahanan ujung tiang per satuan luas,

29
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

diperoleh dari nilai rata-rata qc di sepanjang Kondisi demikian dapat pula terjadi pada
8d di atas dasar tiang sampai 0,7d atau 4d kelompok tiang pada tipe tiang gesek.
dibawah tiang. sehingga tahanan ujung Kecuali, jika tiang-tiang dipancang pada
satuan tiang dihitung dengan persamaan: jarak yang besar. Namun jarak tiang yang
fb = ω qca < 150 kg/cm2 (15000 kN/m2) terlalu besar menyebabkan biaya pembuatan
pelat penutup tiang (pile cap) menjadi tidak
3. Tahanan Gesek Dinding Ultimit (Qs) ekonomis.
Tiang pancang, tahanan gesek satuan
diambil salah satu dari persamaan berikut: c. Efisiensi Kelompok Tiang
fs = Kf qf dengan Kf = 1 (3) Persamaan-persamaan yang diusulkan
atau apabila tidak dilakukan didasarkan pada susunan tiang, dengan
pengukuran tahanan gesek sisi konus: mengabaikan panjang tiang, variasi bentuk
fs = Kc qc dengan Kc = 0,005 (4) tiang yang meruncing, variasi sifat tanah
dengan, dengan kedalaman dan pengaruh muka air
fs = tahanan gesek satuan (kg/cm2). tanah. Salah satu dari persamaan efisiensi
Nilainya dibatasi sampai 1,2 kg/cm2 tiang tersebut, persamaan pendekatan yang
(120 kPa) disarankan oleh “Converse-Labarre
Kf = koefisien modifikasi tahanan gesek Formula” sebagai berikut (Listyawan, A.B.,
sisi konus dkk. 2017; 260):
Kc = koefisien modifikasi tahanan konus
qf = gesek satuan local sisi konus (sleeve Eg = 1 – θ (6)
friction) (kg/cm2)
qc = tahanan konus (kg/cm2) Dengan:
4. Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang Eg = efisiensi kelompok tiang
Untuk menghitung kapasitas kelompok m = jumlah baris tiang
tiang, ada beberapa hal yang harus n = jumlah tiang dalam satu baris
diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah θ = arc tg d/s (˚)
tiang dalam satu kelompok, jarak tiang,
susunan tiang dan efisiensi kelompok tiang. s = jarak pusat ke pusat tiang (m)
d = diameter tiang (m)
a. Jumlah Tiang Efisiensi Kelompok Tiang
Untuk menentukan jumlah tiang yang didefinisikan sebagai berikut:
akan didasarkan beban yang bekerja pada
Eg = (7)
pondasi dan kapasitas dukung ijin tiang,
maka rumus yang digunakan dapat dilihat Qg = Eg.n.Qu (8)
pada persamaan 5 sebagai berikut :
Keterangan:
𝑛= (5) Eg = Efisiensi Kelompok Tiang
keterangan : Qg = Beban Maksimum kelompok tiang
P = Beban yang bekerja Qu = Beban maksimum tiang tunggal
Qa = Kapasitas dukung ijin tunggal n = Jumlah tiang dalam kelompok

b. Jarak Antar Tiang 5. Kapasitas Dukung Ijin Tiang (Qa)


Pada tiang tunggal luas zone tertekan Kapasitas dukung ijin fondasi tiang untuk
pada bagian bawah tiang sangat lebih kecil beban aksial, Qa atau Qall diperoleh dengan
daripada luas zone tertekan untuk kelompok membagi daya dukung ultimit, Qu atau Qult,
tiang. Hal inilah yang menyebabkan dengan suatu faktor keamanan (SF) baik secara
penurunan kelompok tiang menjadi lebih keseluruhan maupun secara terpisah dengan
besar dari pada penurunan tiang tunggal. menerapkan faktor keamanan pada daya

30
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

dukung selimut tiang dan pada tahanan


ujungnya. Daya dukung ijin tiang dapat b) Tulangan geser spiral
dinyatakan dalam persamaan 7 berikut: Perhitungan tulangan geser spiral
Qa = (9) Ag = ¼ .π.(DL-DD) 2
dengan : As, spiral = ¼ .π.2
Qa = Kapasitas dukung ijin tiang (kN) Ac = ¼ .π.(Defektif-DD)2
Qu = Kapasitas dukung ultimit tiang (kN)
SF = Faktor Keamanan ρs = 0,45.( ).( (10)

Nilai-nilai faktor aman yang disarankan oleh S = (11)


Reese dan O’Neill (1989) dalam Hardiyatmo
(2015) ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1. Faktor aman yang disarankan oleh Persyaratan SNI 2847:2013 Spasi
Reese dan O’Neill (1989) bersih antar spiral tidak boleh melebihi
Faktor aman (F) 75 mm, atau tidak kurang dari 25 mm
Klasifikasi
struktur Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol (Pasal 7.10.4.3).
baik normal jelek sangat jelek
Monumental 2,3 3 3,5 4
7. Perhitungan Penulangan Pile Cap
Permanen 2 2,5 2,8 3,4 a. Perhitungan penulangan arah x :
Sementara 1,4 2 2,3 2,8
Mu = ∑Pu.lx (kN) ;
∑Pu = Dipilih yang terbesar
Kisaran faktor aman dari analisis statis Lx = Jarak as Tiang Pancang ke as
yang umumnya sering digunakan adalah Kolom arah sumbu x
sekitar 2 – 4, dan kebanyakan digunakan 3. K = (Mpa) (12)

6. Penulangan Tiang Pancang Kmaks= (13)


Tiang pancang direncanakan
menggunakan beton prategang dengan K < Kmaks (Oke)
bantuan software SE Pile, data – data :
a) Dihitung tinggi balok tegangan tekan :
Mu, maks = Momen maksimum (Nmm)
Pu, maks = Beban maksimum yang di a = ).d (14)
terima oleh tiang (N)
b) Hitung Luasan Tulangan Pokok Perlu
DL = Diameter luar tiang (mm) (As,u) :
DD = Diameter dalam /void (mm) As,u = (0,85.f’c.a.b)/fy (mm2)
Defektif = Diameter efektif (jarak as tiang
ke as tulangan utama)(mm) As,u = (mm2)
strand = Diameter tulangan prestressed
yang digunakan (mm)
a) Tulangan longitudinal/utama As,u = (mm2 (15)
prestressed Dipilih nilai As,u yang terbesar
Setelah data dimasukkan c) Hitung Jarak Tulangan Pokok (s) :
kedalam software SE Pile dan s = (mm) (16)
dijalankan, maka akan tampil grafik
diagram ϕPn dan ϕMn yang berarti
kapasitas tiang tersebut dalam memikul s = 2.h (mm)
gaya. Jika Mu dan Pu masuk dalam
diagram berarti tiang aman ketika s ≤ 450 (mm)
diberi gaya tersebut. Dipilih nilai s yang terkecil

31
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

d) Hitung Luasan Tulangan Bagi Perlu


(Asb,u) : s = (mm) (31)
As,b = 20%.As,u (mm2) (17) s = 5.h (mm)
As,b = {0,002-(fy-350)/350000}.b.h s ≤ 450 (mm) (32)
(mm2) (18) Dipilih nilai s yang terkecil
e) Hitung Jarak Tulangan Bagi (s) :
3. Perhitungan Panjang Penyaluran Tegangan
s = (mm) (19)
(1d)
s = 5.h (mm) Panjang penyaluran tegangan (ld)
dihitung berdasarkan SNI 2847-2013
s ≤ 450 (mm) (20) dengan rumus berikut :
Dipilih nilai s yang terkecil
fy  t . e . s
ld = . .d b dan ld
1. Perhitungan Penulangan arah y : 1,1. f 'c  cb + K tr 
Mu = ∑Pu.ly (kN)  
∑Pu = Dipilih yang terbesar  db 
Ly = Jarak as Tiang Bor ke as harus ≥ 300 mm.
Kolom arah sumbu y (33)

K= (Mpa) dengan :
Ψt = Faktor lokasi tulangan
=1,3 (jika tulangan berada diatas beton
Kmaks = (21) segar sete bal > 300 mm)
K < Kmaks (Oke) =1,0 (untuk situasi lainnya)
a) Dihitung tinggi balok tegangan tekan : Ψe = Faktor pelapis tulangan
a = ).d =1,5 (jika tulangan berlapis epoksi
dengan Sb< 3.db atau spasi bersih <6.db)
(22) = 1,2 (jika tulangan berlapis epoksi
lainnya)
b) Hitung Luasan Tulangan Pokok Perlu
(As,u) : = 1,0 (jika tulangan tanpa pelapis)
As,u = (0,85.f’c.a.b)/fy (mm2) (23) Ψs = Faktor ukuran batang tulangan
2
As,u = (mm ) (24) = 0,8 (jika digunakan tulangan D-19
atau lebih kecil)
As,u = (mm2) (25) = 1,0 (jika digunakan tulangan D-22
Dipilih nilai As,u yang terbesar atau lebih besar)
db = diameter batang tulangan (mm)
c) Hitung Jarak Tulangan Pokok (s) : λ = Faktor beton agregat ringan
s = (mm) (26) = 0,75 (jika digunakan beton ringan)
s = 3.h (mm) (27) = 1,0 (jika digunakan beton normal).
s ≤ 450 (mm) (28) cb = 75 mm (concrete covers Sb = 75
Dipilih nilai s yang terkecil mm).
Ktr = 0 (untuk penyederhanaan: Pasal 12.2.4
d) Hitung Luasan Tulangan Bagi Perlu
SNI 03-2847-2013)
(Asb,u) :
As,b = 20%.As,u (mm2) (29) (cb+Ktr)/db < 2,5
As,b = {0,002-(fy-350)/350000}.b.h lt =Panjang tersedia,
(mm2) (30) =B/2-bk/2–Sb
Apabila nilai lt > ld maka lebar pile cap sudah
e) Hitung Jarak Tulangan Bagi (s) :
cukup.

32
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

Tahap kelima mendesain dan menghitung


2. METODOLOGI kebutuhan tulangan pada pile cap, serta
Data yang digunakan dalam perencanaan menghitung kebutuhan tulangan tiang pancang
fondasi adalah sebagai berikut : data tanah dengan menggunakan software SE Pile. Pada
merupakan data sondir manual pada proyek tahap keenam terdiri dari pembahasan dan
pembangunan Gedung Kuliah Fakultas kesimpulan.
Ekonomi Universitas Slamet Riyadi, Gedung
Kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Slamet 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Riyadi ini terdiri dari 5 lantai, struktur bawah
yang digunakan adalah fondasi tiang pancang, 3.1 Pembebanan Struktur
variasi diameter fondasi yang digunakan 0,3; Analisa pembebanan pada bagian stuktur
0,4; 0,5 m dengan kedalaman pemancangan 4 atas meliputi beban mati, beban hidup, beban
m, analisis daya dukung fondasi menggunakan gempa. Perencannan gedung 5 lantai ini
metode statis berdasarkan pengujian menggunakan analisa pembebanan dengan
CPT/Sondir, dengan kedalaman muka air tanah program bantu ETABS 2018. Berikut pada
tidak diketahui, dan tanah lempung dianggap Gambar 1, menunjukkan gambar model
terkonsolidasi normal. Faktor Aman (Safety struktur 3 dimensi bangunan gedung kuliah
Factor) yang digunakan dalam perencanaan Fakultas Ekonomi UNISRI dalam program
fondasi tiang pancang adalah 3. Hasil computer ETABS.
perhitungan pembebanan struktur
menggunakan data sekunder analisis ETABS,
analisis perhitungan daya dukung
menggunakan perhitungan secara manual
dengan bantuan program Microsoft Excel
2016, perhitungan tulangan longitudinal yang
dibutuhkan dan untuk mengecek kecukupan
rasio tulangan dalam menerima beban
menggunakan bantuan program SE Pile.
Perencanaan ini dilakukan secara
bertahap untuk mencapai hasil yang Gambar 1. Model Struktur 3 Dimensi
diharapkan. Tahap awal penelitian dimulai Bangunan (hasil penelitian)
dengan studi literatur, untuk mencari informasi
yang relevan degan masalah atau topik yang Dari hasil output program analisa ETABS
sedang diteliti dari jurnal, artikel, maupun diperoleh gaya-gaya dalam maksimal yang
buku. Tahap kedua dilakukan pengumpulan diperlihatkan pada Gambar 2, akibat kombinasi
data serta melakukan interpretasi data. Data beban terdapat pada frame 4 yaitu:
yang digunakan pada saat melakukan
penelitian merupakan data sekunder berupa P (beban aksial) = 2293,5074 kN
gambar teknis, data hasil uji sondir tanah, dan Vx (gaya geser) = -6,676 kN
data analisis ETABS yang didapatkan dari
Vy (gaya geser) = 0,4132 kN
pihak yang bersangkutan pada proyek
pembangunan gedung kuliah Fakultas Mx (momen) = 0,3152 kNm
Ekonomi Universitas Slamet Riyadi. Tahap My (momen) = -21,5646 kNm
ketiga menentukan beban maksimum kolom
dari hasil analisis ETABS. Pada tahap ini
bertujuan untuk mendapatkan hasil beban
akhir yang akan diterima oleh fondasi tiang
pancang. Pada tahapan keempat dilakukan
perhitungan kapasitas daya dukung fondasi
tiang pancang berdasarkan data hasil uji sondir
pada proyek pembangunan gedung Kuliah
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi.

33
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

tiang dan efisiensi tiang dapat dilihat pada


Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi Perhitungan Daya
Dukung Fondasi

Berdasarkan hasil perhitungan


kapasitas dukung ultimit tiang tunggal maupun
tiang group sebagaimana terdapat dalam Tabel
3, besarnya diameter akan mempengaruhi nilai
kapasitas dukung ultimit, jadi semakin besar
diameternya maka nilai kapasitas dukungnya
Gambar 2. Kolom yang Menerima Beban juga semakin besar walaupun kedalaman
Paling Besar (hasil penelitian) pondasinya sama dengan jumlah tiang yang
semakin sedikit. Selain mempengaruhi
3.2 Perencanaan Fondasi Tiang Pancang
kapasitas dukung ultimit tiang tunggal,
Pengujian tanah dilakukan dengan alat besarnya diameter tiang juga berpengaruh
sondir atau DCPT (Dutch Cone Penetration terhadap nilai efisiensi dan kapasitas dukung
Test) yang memiliki kapasitas sebesar 2,5 ton. ultimit group tiang.
Hasil uji sondir ditunjukan pada Tabel 2.
Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Penulangan
Tabel 2. Hasil Pengujian Sondir dan Jenis Tiang pancang
Tanah

Besarnya diameter tiang juga akan


mempengaruhi jumlah tiang yang digunakan
terutama jumlah tulangan longitudinal, adapun
tulangan geser selisih jarak tidak begitu besar.

Tabel 5. Rekapitulasi Perhitungan Penulangan


Pile cap

Dimensi pile cape juga dipengaruhi oleh


besarnya dimensi tiang, semakin besar
diameter tiang maka dimensi pile cape juga
akan semakin besar, walaupun jumlah tulangan
semakin sedikit.

Hasil perhitungan kapasitas dukung ultimit


tiang tunggal dan tiang group serta jumlah

34
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

4. KESIMPULAN 3041,0617 mm2, sedangkan tulangan spiral


digukanan Ø19-60. Tulangan longitudinal
Kesimpulan dari perencanaan dan
tiang pancang pada tiang dengan diameter
perhitungan fondasi tiang pancang sebagai
0,5 m adalah 10-D22 dengan As =
berikut : 3801,327 mm2, sedangkan tulangan spiral
1. Berdasarkan nilai qc dan FR pada digukanan Ø19-60.
pengujian sondir, jenis tanah di lokasi
proyek merupakan tanah berlapis antara DAFTAR PUSTAKA
tanah lempung kedalaman 0-3,6 meter
dan tanah pasir kedalaman 3,6-4,4 meter. Afriyanto, A., (2017). Analisis Perbandingan
2. Perhitungan beban struktur atas didapat Perencanaan Fondasi Tiang Pancang
dari data sekunder menggunakan software Menggunakan Berbagai Macam
ETABS sehingga didapatkan nilai beban Metode pada Proyek Apartemen The
aksial kolom paling besar sebesar Frontage Surabaya. Surabaya: Institut
2293,510 kN. Teknologi Sepuluh Nopember.
3. Jumlah tiang pancang yang dibutuhkan Aji Putra,D.A. (2021). Perencanaan Fondasi
untuk menahan beban aksial kolom Tiang Pancang Gedung Kantor Taman
terbesar pada tiang dengan diameter 0,3 Wisata Candi Yogyakarta, Tugas Akhir.
m adalah 6 tiang dengan kapasitas dukung Surakarta: Universitas Muhammadiyah
kelompok tiang sebesar 2401,789 kN, Surakarta.
sedangkan jumlah tiang pancang yang Bowles, J.E. (1988). Foundation Analysis and
dibutuhkan pada tiang dengan diameter Design. 4th Edition, McGraw Hill.
0,4 m adalah 4 tiang dengan kapasitas New York: Mc-Graw Hill Book
dukung kelompok tiang sebesar 2298,654 Company.
kN dan jumlah tiang pancang yang Ghassani, F., (2021). Perencanaan Fondasi
dibutuhkan pada tiang diameter 0,5 m Tiang Pancang Gedung Hotel Manohara
sebanyak 4 tiang dengan kapasitas dukung Gejayan Yogyakarta. Surakarta: Skripsi,
kelompok tiang sebesar 2712,797 kN. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Kebutuhan tulangan Pile Cap pada tiang Hardiyatmo, Hary .C., (2015). Analisis dan
dengan diameter 0,3 m pada arah x yaitu Perancangan Fondasi Jilid 2, Edisi
D22-250 untuk tulangan pokok dan D13- ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
140 untuk tulangan bagi, pada arah y University Press.
yaitu D22-115 untuk tulangan pokok dan Kristianingrum. (2020). Perencanaan Fondasi
D13-140 untuk tulangan bagi. Kebutuhan Tiang Pancang Pada Bangunan Gedung
tulangan untuk tiang dengan diameter 0,4 Rest Area Km.456 Ruas Jalan
m pada arah x yaitu D22-180 untuk Semarang-Solo Kota Salatiga Jawa
tulangan pokok dan D13-115 untuk Tengah. Tugas Akhir. Surakarta:
tulangan bagi, pada arah y yaitu D22-180 Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk tulangan pokok dan D13-115 untuk Listyawan, Anto .B., dkk. (2017). Mekanika
tulangan bagi. Sedangkan kebutuhan Tanah dan Rekayasa Pondasi. Surakarta:
tulangan untuk tiang dengan diameter 0,5 Muhammadiyah University Press.
m pada arah x yaitu D22-170 untuk Muhajir, G. M., (2018). Perhitungan Kapasitas
tulangan pokok dan D13-100 untuk Dukung Tiang Pancang Pada Gedung
tulangan bagi, pada arah y yaitu D22-170 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur,
untuk tulangan pokok dan D13-100 untuk Samarinda
tulangan bagi. Nasarani, Hadi Wira. (2014). Studi
5. Tulangan longitudinal tiang pancang yang Perencanaan Tiang Pancang Beton
dibutuhkan pada tiang dengan diameter pada Proyek Pembangunan
0,3 m adalah 6-D22 dengan As = 2280,796 Apartemen Riverside Malang. Tugas
mm2, sedangkan untuk tulangan spiral Akhir. Malang: Institut Teknologi
digunakan Ø19-30. Tulangan longitudinal Nasional.
tiang pancang pada tiang dengan diameter Nugroho, R. P., (2020). Perencanaan Fondasi
0,4 m adalah 8-D22 dengan As = Tiang Pancang Pada Bangunan Gedung 7

35
DINAMIKA TEKNIK SIPIL Vol. 15/No. 1

Lantai RSUD Kabupaten Tegal Jawa


Tengah. Surakarta: Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pamungkas, A., & Harianti, E. (2013). Desain
Pondasi Tahan Gempa. Yogyakarta:
ANDI.
Rizqia, Mohammad Denizra. (2021).
Perencanaan Fondasi Tiang Pancang
Beton Pada Proyek Pembangunan
Gedung Sekolah Di Karangpandan
Kabupaten Karanganyar. Tugas Akhir.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sardjono, H. S., (1988). Pondasi Tiang
Pancang, Jilid 1. Surabaya : Sinar Jaya
Wijaya.
SNI 03-2847-2002. (2002). Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Setiyono, Adi Tri. (2012). Perencanaan
Fondasi Tiang Pancang Gedung
Rusunawa Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur. Tugas
Akhir. Surabaya: Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Timur.
Surendro, B., (2015). Rekayasa Fondasi
Teori Dan Penyelesaian Soal, Cetakan
1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simalango, A., (2016) Analisis Daya Dukung
Dan Penurunan Pondasi Tiang
Pancang Dengan Metode Analitis Dan
Metode Elemen Hingga Pada Bore
Hole II. Medan: Skripsi, Universitas
Sumatera Utara Medan.

36

Anda mungkin juga menyukai