Anda di halaman 1dari 6

DOKUMENTEKNIS

PEKERIAAN

PEMBANGUNAN RUMAH MANAIER LUAS 125 \IT2

KEBUTUHAN UNIT BENTAYAN

ptp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
IALAIX TEUKU UMAR NO. 3m
BANIDAR LAMPUNG 35141

PR.
RUANG LINGKUP PEKERIAAN
PEMBANGTINAN RUMAH MANAIER LUAS 125I[/,{2
KEBUTUHAN UNM BENTAYAN

I. Lokasi, jenis pekerjaan

a. Lokasi pekerjaan yang akan diletangkan di PT Perkebunan Nusantara VII


Unit : Bentayan
Provinsi : SumateraSelatan
I
b. ]enis Pekerjaan
Pembangunan Rumah Manajer Luas 1?-5 M2.

II. Pekerjaan Pengukuran & Bouwplank


I

1. Pengukuran harus dilaksanakan dengan seteliti untuk


mendapatkan hasil yang baik dan tuiuan dari pengukuran dapat tercapai
dengan sempurrr.l.
2. Semua ukuran mengikuti bestek, gambar, serta kontrak kerja.
3. Setiap keraguan dalam pelaksanaan maupun terdapat kelainan antara
i gambar, bestek, kontrak kerja maka hal tersebut harus segera ditanyakan
kepada pengawas lapangan pekeriaan ini untuk mendapatkan penjelasan
dan penyelesaian dengan segera.
4. Apabila dalam pemeriksaan pekerjaan terdapat hal-hal yang memnyimpang
dari gambar, bestek, dan kontrak, maka selaniuhya resiko pembongkaran
kerrbali dan penggantian sesuai dengan apa yang telah ditentukan diatas
menjadi'beban perrrborong.
5. Bouwplank dibuat dari balok kayu dan papan, kering angin, tidak memuai
dan permukaannya harus diratakan (water pass ) serta diserut halus.

III.Pekerjaan Tanah

L. Lokasi bnah dimana bangunan didirikan harus dibersihkan dari kotoran-


kotoran, akar, kayu-kayuan d1l, sezuai petuniuk pengawas lapangan PTPN
VII
2. Galian tanah dilaksan4kan untuk pondasi umpak, tanah tempat dudulmya
bangunan harus bersih dari bahan-bahan organis.
3. Kedalaman galian harus mencapai tanah keras minimal sesuai gambar atau
persetujuan pengawas lapagan PTPN VII.
4. Galian tanah untuk urugan pondasi umpak dapat dipergunakan tanah keras
galian pondasi yang terlebih dahulu dibersihkan dari akar-akaran kayu-
kayuan dll.
5. Setiap urugan tanah harus dikerjakan sec.ua bertahap lapis demi lapis,
dengan ketebalan tidak boleh melebihi dari 20 mr dan sebelum dilakukan
pengurugan selanjuhrya agar tanah tersebut dipadatkan terlebih dahulu
dengan ditumbuk atau dicompactor.
6. Bekas tanah galian yang tidak terpakai harus dibuang keluar lokasi
pekerjaan sesuai petunjuk pengawas lapangan PTPN VIL
IV.UruganPasir

't. Urugan pasir dilaksanakan untuk lantai bangunan tebal 10 cm dan urugan
pasir untuk pondasibatu belah tebal5 cm.
2. Urugan pasir harus ditumbuk/dipadatkan sampai padat
4. Pasir urug harus bersih dari segala macam kotoran kayu-kayuan, tanah dll

V. Pekerjaan Pondasi, Dinding

1. Sebelum pekerjaan dimulai maka perrrborong harus minta persetujuan


kepada penga!\ras laPangan PTPN VII, mengenai bouwplank dan galian
tanah apakah sudah daPat dimulai.
2. Pondasi batu belah adk 1 FC :4 PS, pondasi baru astamPeng
3. Dinding pasangan batu bata adukan 1:4, tupasang tegak lurus waterpass
dan tidakbergelombang
4. Plester+aci ditditg adk 1:4., benar benar rata halus dan tidak
bergelombang

VI. Pekeriaan Beton, Pasangan Granit, Kramik, Lantai

1. Cor beton berhtang adukan 1:2:3 dimensi sloof 15/20 crn, kolom beton
12/15mr, ringbalok 15/20 crrr danmeja dapur tabd 10 cmlebal60 oL
2. Cor lantai jalan masuk mobil tebal S cm.
3. Frofil *inimatis pada bagian tampak muka bangunan, atau sesuai petunjuk
dan aralian pengawas lapangan.
4. Batu muka minimalis dan pewarnaannya pada bagian tampak muka
bangunan, ahu sesuai PettJniuk dan arahan Pengawas lapangan.
5. Pasangan granit ukuran 60x60 or untuk lantai dan meia dapur.
6. Keramik 2AvAAcm untuk lantai krn/wc.
"
7. Keramik 2W25 cm untuk dinding km/wc, dinding dapur.
8. Pasir yang dipergunakan adalah pasir pasang tidak mengandung lumpur
serta bahan kimia perusak konstruksi.
9. Air yang dipergunakan adalah air bersih tidak mengandung lumpur serta
bahan kimia lain yang dapat merusak konstruksi.
10.P.C (Portland Cement) dipergunakan harus masih dalam keadaan baru,
belum terbuka kantongnya dengan merk yang sama atau jenis yang sama
serta tidak beku atau terdhpat butiran-butfuan serta daya tekatnya masih
baik
11.Bahan material yang dipakai untuk pekeriaan ini, misalnya pasir, split
porland cement harus diperiksakan kepada Manajer/Pengawas lapangan
untuk mendapat persetujuan
l2.Setelah selesai pekerjaan pondasi, maka sebelum ditaksanakan dengan
pengufugan kembali bekas Salian, pembotong harus minta persetujuan dari
penga*as lupangun perihal pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan
13.untuk alat perbandingan bahafl adukan/campuran menggunakan kotak
papan dengan volume (besarnya) disesuaikan dengan kantong PC.
VII PekeriaanPenuhrp Atap

1. Rangka kuda kuda menggunakan baja ringan C.75 tebal 1 mm


2. Atap nrenggunakan seng model genteng redam suara )model pasr).
3. Atap di pilih dan berkualitas baik dan setelah dipasang tidak bocor.
4. Nok ditutup denganmenggunakanseng plat (nokSeng).
5. Material dalam keadaan tidak cacat, lurus, tidak bocor, tidak berkarat,
6. Lispalang menggunakan Kalsiplang.
7. Pelaksana pekerjaan selalu berkoordinasi dengan pengawas lapangan untuk
pekerjaan tersebut

VIII. Pekerjaan Plapond


' 1. Plapond menggunakan plapond PVC dengan rangka besit hollow.
2. Plapond dipasang harus rata dan tidak bergelombang.
3. Lis plapond disesuaikan dengan plapond PVC.
4. Pada jarak tertentu rangka plapond harus dipasang penggantung agar
plapond tidak lentur/bergelombang
5. Pelaksana pekerjaan selalu berkoordinasi dengan pengawas lapangan untuk
pekerjaan tersebut

IX. Pekerjaa kusen daun pintudan Kunci

1. Seluruh kuy,, y*g dipergunakan adalah kayu kering angin, hra,lurus, dan
tidak bercacat serta tidak merupakan kayu tebangan baru.
2. Kusen pintu, jendela dan daun pintu jendela tebal minimal 3 cm
kayu. merantimerah
3. Daun Pintu meranti merah dilengkapi dengan engsel 4" sebanyak 3 (tiga)
buah setiap daun pintunya dilengkapi 2 buah kunci gerendel dan kunci
tanam Zslaag.
4. Daun Jendela+kaca 5 mm dilengkapi dengan engsel 3" sebanyak 2 (dua)
buah setiap daun jendelanya, setiap fendela dilengkapi 2 buah kunci
gerendel dan 2 buah hak angina
5. Roster kayu meranti merah

X. PekerjaanCat ,
L. Kusen, daun pintu, daun jendela yang akan dipasang harus terlebih dahulu
dicat dengan catmenie minimal 1 x yang berkwalitas baik sampai rata.
2. Pelaksanaan pengecatan harus terlebih dahulu dihaluskan dengan kertas
gosok ( umpl"r ).
' 3. Semua bidang yang akan dicat harus benar-belrar rata menutupi pori-pori
kecil pada kayu.
A. Catkaya/ kilat minimal2 x pengecatan, sampai permukaan betul-betul rata.
5. Minyak campurrm cat/thirurer menggunakan yang berkualitas baik.
XI. PekerjaanSanitair

1. Pekerjaan sanitair menghubungkan air bersih yang ada diunit ke rumah staf
2. hrstalasiairbersih anpipaPvc Awdiarte@t3/+,V2"
3. Inshlasi air bersih terkoneksi dengan westafel shower, tempat cuci piring,
kran air bersih,
4. Instalasi pipa air kotor PVC AW dia 3"
5. Dan pembuatan septictank + peresapar

XII. Foto Visua1

Foto-foto mmgenai keadaan lapangan disusun dalam satu albtrm, dibuat 2


(dua) set L set untuk Kantor Direksi PTPN-VIL dan satu set untuk arstp di
Kantor Unitusaha
Foto visual 0 % : menggambarkan kondisi falan sebelum pekerjaan dimulai
Foto visual 50 %: menggambarkan kondisi jalan pada saat volume pekerjaan
mencapai 50 %.
Foto visual 100 o/o: murggambarkan kondisi jalan pada saat volume pekerja-an
selesai lW %.

XIII. Pekerjaan Selesai

1. Perrbersihan halaman bangunan setelah bangunan selesai.


2. Sisa bahar! rnupun hasil bongkaran diangkut keluar lokasi sesuai petuniuk
pengawas lapangan
3. Penyenrpurnaan pekerjaan lainnya sesuai petuniuk pengawas.

XIV. Waktu Pemeliharaan

1. Perrborong masih bertanggung jawab sepenuhnya atas segala


kerusakan/kekurangan-kekurangan akibat kurang baiknya bahan-bahan
yang dipergunakan dari pelaksanaan pekerjaan
2. Sesudah habis jaogka waktu peureliharaan ini, kontraktor harus
menyerahkan pekerjaan untuk kedua kalinya.
Pekerjaan lain-lain
1. Perryedia iasa berkewajiban untuk memetuhi dan memerintahkan personilnya untuk
memenuhi peraturan keselamatan kerja pada waktu pelaksanaan pekerjaan. Penyedia
jasa beserta fersonitnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerfa.
2. Setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya harus
dilengkapi dengan metode kerja, yang selamat dan aman. Misalnya untuk pekerjaan
ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai keria (plat form), papan tepi
tangga kerja pagar pelindung tepi, serta alat pelindung diri (APD) yang sesuai antara lain
helm dan sabuk keselamatan agar pekerja terlindung dari bahaya jatuh.
3. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia iasa lmtuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia wajib mel,aporkan kepada PTPN VII
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan kontrak ini
dalam waktu 2x24 iansetelah kejadian.
4. Penyedia jasa waiib melaksanakan pencegahan dan pengendalian pencemaran
lingkungan hidup dalam setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku ataupun sistem manaiemen lingkungan
yang diteapkan PTPN VII.
5. Berkomitnen penerapan ISO 3700L:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
dan larangan memerima gratifikasi di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara VII
seperti:
- Berkomifrten penuh menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
berbasis ISO 37001:20L6 menuju perusahaan yang berintegritas tinggl.
- Menghimbau kepada seluruh karyawan PTPN VII untuk menghindari segala
bentuk penerimaan gratifikasi baik berupa uang,, bingkisan/parsel maupun bentuk
pemberian lainnya.
- Agar seluruh relasi atau mitra kerja perusahaan untuk fidak memberikan bingkisan
baik berupa uan& parsel maupun pemberian lainnya kepada sqluruh karyawan
PTPNVII.
- Dalam proses pekerjaan tidak melibatkan pekerja anak, pekerja paksa dan pekerja
perdagangan manusia.

DrsETrrr{noLEH: DIPERIKSA OLEH : DISUSUN OLEH :

Kepala Bagian Staf Sub Bagian

Anda mungkin juga menyukai