Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

WORKHSOP BATU BETON DAN FINISHING BANGUNAN

Yang dibina oleh Drs. H. Sugiyanto, S.T., M.T dan


Ibu Cynthia Permata Dewi

Oleh:

Ayestha Wilga Claryan


190521648863
S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
DESEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Workshop Batu Beton dan Finishing
Bangunan ini dengan baik. Laporan Praktikum ini dikerjakan untuk menyelesaikan
tugas akhir mata kuliah Workshop Batu Beton dan Finishing Bangunan. Dalam
pembuatan tugas ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Sugiyanto dan Ibu Cynthia selaku dosen pembimbing mata kuliah Workshop Batu
Beton dan Finishing Bangunan semester ganjil ini. Saya menyadari dan mengetahui
bahwa dalam pelaksanaan praktikum ini masih belum maksimal dan tugas ini pun
memiliki banyak kekurangan. Kerenanya kami meminta kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Malang, 1 Desember 2019

Ayestha Wilga Claryan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3

PEMBUATAN BOUWPLANK..................................................................... 4
PEMBUATAN PONDASI BATU KALI ...................................................... 9
PEMBUATAN PROFIL PONDASI .............................................................. 14
PEMASANGAN PASANGAN DINDING BATA........................................ 18
PLESTERAN DINDING................................................................................ 23
PEMASANGAN KERAMIK……………...................................................... 27
PEMASANGAN TULANGAN …………………………………….……… 31
PEMBUATAN BEKISTING ………………………………..………...…… 35
PEMBUATAN STEGER ………………………………………………...… 39

3
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


Prodi : PTB A MEMBUAT BOUWPLANK Nama: Ayestha Wilga C.

PENDAHULUAN:
Bouwplank adalah semacam pembatas yang dipakai untuk menentukan titik bidang kerja pada
suatu proyek pendirian bangunan atau rumah. Bouwplank (Papan Bangunan) juga berfungsi
untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan
untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan
ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan jalan.

Bouwplank biasa dibuat dari bahan yang sangat sederhana sekali yaitu papan kayu kualitas
rendah atau kelas C karena hanya digunakan untuk sementara saja dan tidak butuh daya kekuatan
yang begitu besar. Selain papan kayu, pembuatan bouwplank juga membutuhkan kayu yang
berbentuk panjang/balok. Kayu yang berbentuk balok dipakai sebagai tiang pancang yang
diletakkan pada setiap sudut, sedangkan papan kayu digunakan sebagai alat untuk membuat garis
bantu. Pembuatan garis bantu ini pada umumnya menggunakan benang kenor yang berwarna
putih. Pembuatan bouwplank tersebut harus bias menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi
yang akan dijadikan sebagai tempat untuk membuat lubang galian pondasi. Jarak yang paling
tepat dan akurat menurut ahli bangunan adalah sekitar satu meter.

Syarat-syarat memasang bouwplank :

1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah


2. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat
pelaksanaan galian
3. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya
5. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan bouwplank
pada pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses pemasangan bouplank dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan
benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan bouwplank
yang datar dan tidak miring.
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

4
MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan bowplank dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Gerobak/Artco
2. Penggaris Siku
3. Palu/Martil
4. Bodem
5. Benang Nilon
6. Roll Meter
7. Gergaji Kayu
8. Linggis
9. Selang Air
10. Pensil Bangunan
11. Ember

Bahan :
1. Paku 7cm
2. Patok Kayu 3/5
3. Air
4. Papan Kayu 2/20 x 400

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

5
LANGKAH KERJA:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Isi selang air dengan menggunakan air, pastikan tidak ada gelembung di dalamnya
3. Tentukan lokasi proyek praktikum pembuatan bowplank
4. Ukur garis batas depan rumah dengan jarak dari jalan, tancapkan patok K. Usahakan tidak
goyang
5. Lalu ukur ketinggian jalan dengan patok sebagai ketinggian lantai menggunakan selang
air dan tandai
6. Tancapkan patok K’ segaris dengan K dengan jarak-jarak yang sudah ditentukan
7. Tancapkan patok K’ dengan posisi segaris dengan patok K untuk mengikat benang
pertama
8. Untuk mengikatkan benang harus dengan tinggi yang sama antar patok, gunakan selang
air untuk membuat tingginya sama
9. Buat patok bantuan L tegak lurus dengan benang K dan K’ lalu tarik benang, patok sisi
lainnya ditancapkan tetapi tidak terlalu kuat, agar saat penyesuaian sudut mudah
10. Dari pemasangan patok diatas akan terbentuk sudut lalu ukur dengan phytagoras
(60:80:100) membentuk sudut siku
11. Supaya mendapatkan sisi miring yang sesuai patok L digeser kekiri atau kekanan
12. Bila sudah mendapatkan sisi miring yang sesuai patok L ditancapkan ke tanah
13. Ukur beda tinggi benang L dengan patok K lalu sesuaikan
14. Pindahkan benang pada patok bantuan ke benang K sesuai dengan tanda, lalu ikat
15. Ulangi langkah ke-9, sampai K, K’, L, M.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum membuat rangkaian bouwplank ini, bahwa didapatkan:
1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
2. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
3. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank
lainnya
4. Kedudukan bouwplank harus tegak lurus 90°
5. Pemasangannya harus sesuai perencanaan gambar bouwplank.

6
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1 Tampak Atas dan Depan

Gambar 2 Isometri

7
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

8
Gambar 2 dan 3

TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


PEMBUATAN PONDASI
Prodi : PTB A BATU KALI Nama: Ayestha Wilga C.

9
PENDAHULUAN:
Pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam beban, baik horizontal maupun
vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk menahan beban-beban yang terjadi
sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi. Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan
dari bangunan di atasnya sekaligus akan menjamin mantabnya kedudukan suatu
bangunan.

Pondasi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini :


1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran.
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil, tanah
mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi.
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organic maupun non organik.
4. Mampu menahan tekanan air.

Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan pondasi batu kali. Pondasi
batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu alam yang dibuat dengan
bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat berupa campuran adukan beton.
Pondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium dengan lebar bagian 29 cm atasnya minimal 25
cm. Ukuran ini sengaja tidak disamakan dengan ukuran lebarnya dinding karena dikhawatirkan
bisa mempengaruhi ketepatan dalam pemasangan pondasi. Adapun ukuran lebar bagian bawah
biasanya disesuaikan dengan berat beban di atasnya. Tetapi standar umum yang dipakai biasanya
berkisar antara 70-80 cm.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan pondasi batu kali pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses
pemasangan pondasi batu kali dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan pondasi batu kali dan
cara merangkainya
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan pondasi batu kali dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
4. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
5. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.

10
6. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Palu
2. Waterpass
3. Selang Air
4. Cetok Plester
5. Sekop
6. Ayakan
7. Cangkul
8. Artco
9. Ember
10. Benang Nilon
11. Roll Meter
12. Profil Pondasi Kayu
13. Paku
14. Palu / Martil

Bahan :
1. Patok Pondasi
2. Batu Kali
3. Pasir
4. Semen
5. Air

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan dan membersihkan lokasi yang akan dipasangi pondasi
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Pasir dan semen dicampur menggunakan perbandingan 1:5, kemudian campur dengan air
secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan cangkul / sekop.
4. Membuat papan duga yang sesuai dengan ketinggian yang diinginkan dan dalam keadaan datar
5. Tentukan as pondasi tersebut
6. Mengukur sudut pondasi sesuai dengan kemiringan pondasi dan sudut siku dengan bantuan plat

11
siku
7. Pasang unting-unting pada as pondasi lalu ukurlah lebar bawah pondasi sesuai dengan ukuran
8. Pengukuran lebar puncak pondasi dengan kemiringan pondasi dengan bantuan plat
9. Memasang kayu lurus pada lebar puncak ujung bawah dari pondasi
10. Lalu, Pasang benang pada sisi luar profil (lebar bawah profil 60 cm dan lebar atas profil
30 cm) untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir
11. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut
12. Susun batu- batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan dengan tinggi 25 cm dan isikan
spesi dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air
13. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum membuat pondasi batu kali ini, bahwa didapatkan:
1. Ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25 cm. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh
2. Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan pasir setebal 5-10
cm yang berfungsi untuk meratakan permukaan tanah
3. Dalam celah batu tersebut diisi spesi semen dan pasir sampai padat sehingga mampu
mendukung beban yang berada di atasnya, berfungsi sebagai drainase sehingga bisa
mengeringkan air tanah yang berada di sekitarnya
4. Untuk menjaga agar pondasi batu kali tidak cepat rusak ataupun basah terkena air tanah
maka badan pondasi diplester kasar yang tebalnya sekitar 1,5 cm.

GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

12
Gambar 1 Detail Rencana Pondasi

LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

13
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

14
Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826
PEMBUATAN PROFIL
Prodi : PTB A PONDASI Nama: Ayestha Wilga C.

PENDAHULUAN:
Profil pondasi adalah dasar sebagai bentuk dari pondasi yang akan dibuat (atau secara umum bisa
disebut sebagai cetakan). Bentuknya bisa disesuaikan kebutuhan dan fungsinya, biasanya dibuat
dari material kayu berupa papan dan patok. Bila profil tidak simetris maka akan berpengaruh
dengan pondasi nantinya.

TUJUAN:
1. Memahami konsep dasar pembuatan profil pondasi
2. Memahami fungsi dari profil pondasi dalam pembuatan profil
3. Mampu melaksanakan langkah-langkah perkerjaan pembuatan profil pondasi
4. Memahami fungsi dari jenis dan bentuk profil pondasi.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan pembuatan profil pondasi dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya
3. Mahasiswa dapat membuat perbandingan ukuran dalam membuat profil pondasi.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Gergaji Kayu
2. Palu / Martil
3. Roll Meter
4. Benang Nilon
5. Penggaris Siku

Bahan :
1. Paku
2. Bambu / Kayu Reng

PERSIAPAN K3:

15
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membuat pola dan ukuran disesuaikan dengan bentuk dan besarnya pondasi
3. Memotong / meruncingkan kayu sesuai dengan ukuran pondasi
4. Memotong kayu menggunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan
5. Merakit bentuk pondasi yang sudah ditentukan
6. Memaku bentuk kayu supaya kuat
7. Buat rangkaian profil lain dengan cara yang sama.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum membuat profil pondasi ini, bahwa didapatkan:
1. Ukuran profil pondasi harus sesuai yang telah direncanakan
2. Rakit / bentuk pondasi sesuai dengan fungsinya
3. Paku dengan kuat profil agar tidak ada pergeseran bentuk.

16
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1 Tampak Depan, Samping, dan Isometri

17
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

Gambar 2

18
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


PEMASANGAN
Prodi : PTB A PASANGAN DINDING Nama: Ayestha Wilga C.
BATU BATA

PENDAHULUAN:
Batu bata merah adalah jenis material bangunan buatan yang terbuat dari tanah liat atau tanah
lempung yang dicetak sesuai standar ukuran pasaran kemudian dibakar. Salah satu keuntungan
adalah batu bata merah memiliki adhesi yang sangat kuat dari adukan semen dan pasir. Hal ini
menyebabkan dinding terbuat dari batu bata merah pair memiliki struktur yang kuat dan kokoh.

Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai standar pekerjaan
agar tidak terjadi keruntuhan dari kekurangan semen sebagai bahan pengikat pasangan batu bata.
perbandingan campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1 pc : 6 ps misalnya dengan
perbandingan satu ember semen dicampur dengan enam ember pasir. perbandingan ini
menyesuaikan kualitas dinding yang direncanakan serta pada posisi mana dinding dipasang
apakah berhubungan langsung dengan cuaca luar atau pada lokasi yang terlindung.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan batu bata pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses pemasangan batu bata dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan
benar
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan batu bata yang
benar
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan batu bata dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing.

19
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:
ALAT :
1. Waterpass
2. Benang
3. Cetok
4. Ember
5. Sekop
6. Cangkul
7. Selang Air
8. Unting-Unting
9. Siku Rangka
10. Profil

Bahan :
1. Batu Bata
2. Semen
3. Pasir
4. Kapur
5. Air

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti : batu bata, pasir sungai, semen abu-abu /
kapur, dan air . Sebelumnya anda harus menghitung kebutuhan batu bata dengan cara
yang akan mengukur lapangan berpasangan dan kemudian berbagi dengan kebutuhan batu
bata per meter persegi
2. Siapkan alat dan bahan
3. Siapkan pasir dan semen portland sesuai kebutuhan, tidak terlalu banyak , karena terlalu
banyak campuran akan mudah mengeras jika dibiarkan saja terlalu lama . Pasir dan semen
dicampur dengan perbandingan 3:1. Perbandingan ini akan menghasilkan kombinasi yang
kuat
4. Setelah bahan dicampur dengan baik , kemudian disiram dengan air . Biarkan pertama
sampai air meresap ke dalam adukan semen . Aduk merata campuran basah

20
5. Mengukur kesamaan tinggi menggunakan selang air
6. Letakkan sendok adukan semen menggunakan sekitar 2 cm , lalu meletakkan
batu bata di atasnya dengan posisi horizontal. Tinggalkan jarak antara batu
bata sekitar 2 cm , kemudian diisi dengan spesi
7. Susun tingkatan batu bata selang seling, jangan bertumpuk lurus agar tidak
mudah terjadi retakan
8. Lakukan ini secara bertahap, dan susun sesuai bentuk yang diperlukan.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum pemasangan pasangan dinding batu bata ini, bahwa
didapatkan:
1. Pemasangan batu bata harus di perhatikan kelurusan, kedataran dan
kerapiannya
2. Porsi adukan spesi harus benar agar bisa merekatkan batu bata dengan kuat
3. Membuat profil untuk pasangan dinding batu bata dan pemasangan benang
harus sesuai agar pasangan batu bata terlihat rapi.

21
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1. Detail Rencana

Gambar 2. Isometri

22
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3
Gambar 4

23
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


PEMASANGAN
Prodi : PTB A PLESTERAN PADA Nama: Ayestha Wilga C.
DINDING

PENDAHULUAN:
Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik luar atau dalam bangunan
dari pasangan bata merah atau batu cetak, yang berfungsi sebagai perata permukaan,
memperindah dan memperkedap dinding. Fungsi dari plesteran tembok/dinding antara lain:
1. Sebagai pelindung dinding dari pengaruh cuaca
2. Menambah kekokohan atau kekuatan dinding
3. Meratakan permukaan dinding

Untuk pasangan plesteran tembok/dinding, ada beberapa syarat pemasangannya diantaranya


adalah :
1. Permukaan harus rata dan tegak
2. Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm
3. Tidak ada retak-retak pada plesteran

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara plesteran dinding pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses plesteran dinding dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara plesteran dinding
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan plesteran dinding dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

24
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:
ALAT :
1. Cangkul
2. Sekop
3. Roskam
4. Cetok
5. Waterpass
6. Benang
7. Selang Air
8. Ember
9. Artco

Bahan :
1. Pasir
2. Semen
3. Kapur
4. Air
5. Lem

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Siapkan bahan, tempat pekerjaan dan alat-alat yang diperlukan
2. Saring pasir dengan menggunakan ayakan
3. Pindahkan pasir halus ke dalam artco kemudian letakkan di dekat lokasi adonan
4. Buat adonan plester dengan perbandingan 1 pc : 2 ps
5. Basahi dinding pasangan bata dengan air
6. Pasang paku di setiap sisi pojok dinding pasangan bata
7. Tentukan ketebalan plesteran dengan menghubungkan benang antar paku satu sama lain,
diukur dari sisa ketebalan dindig pasangan batu bata yang muncul
8. Buat kepala plesteran dengan cara memplester sisi kanan dan kiri sesuai tebal benangan
dengan menggunakan roskam.
9. Plester keseluruhan sisi dinding pasangan bata yang belum di plester.
10. Setelah itu ratakan dan haluskan dengan menggunakan mistar penghalus.

25
KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:
Kesimpulan dari hasil paktikum membuat plesteran dinding ini, bahwa didapatkan:
1. Permukaan harus rata dan tegak
2. Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm, harus tepat karena jika terlalu tebal akan ambruk plesterannya
3. Tidak ada retak-retak pada plesteran.

GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1. Tampak Atas dan Depan

Gambar 2. Isometri

26
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

27
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


PEMASANGAN KERAMIK
Prodi : PTB A LANTAI Nama: Ayestha Wilga C.

PENDAHULUAN:

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Lantai rumah digunakan untuk
meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, lemari, dan sebagainya serta mendukung berbagai
aktivitas seperti berjalan, dan lain-lain. Dilihat dari segi struktur, beban yang diterima oleh lantai
kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti lemari dengan cara
menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung
dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter
ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter
yang dimunculkan. Adapun syarat dalam pemasangan lantai, antara lain:
1. Bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan
menyerap panas.
2. Material penutup lantai yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet,
sedangkan material bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .
3. Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar, seperti: kamar
mandi, teras dan garasi.
4. Pemasangan elemen material lantai harus sesuai dengan fungsi dari ruangannya

Pemasangan keramik pada lantai adalah salah satu bagian dari finishin suatu bangunan.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara untuk memasang keramik
lantai pada pekerjaan suatu proyek dan mampu mengarahkan kepada mahasiswa untuk dapat
memasang lantai keramik dengan baik dan benar.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam
proses pemasangan keramik lantai dan mampu menganalisa alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya.

28
MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan keramik lantai dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Roll Meter
2. Palu karet
3. Sekop
4. Cangkul
5. Cetok Spesi
6. Ember
7. Waterpass
8. Martil
9. Penggaris Siku
10. Benang

Bahan :
1. Keramik uk.20x25cm
2. Pasir
3. Kapur
4. Paku

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

29
LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengayak pasir untuk menghilangkan batu batu kecil
3. Merendam keramik di air supaya keramik lembab dan bisa menempel dengan spesi
4. Membuat campuran dengan pasir ayak dan kapur lalu tambahkan dengan air secukupnya
untuk bahan pengikat
5. Membuat batas area kerja menggunakan paku yang dililitkan benang nylon agar menjadi
lurus dan rata air. Area kerjanya 100 cm x 100 cm
6. Menuangkan pasir urug di area kerja tadi dengan ketebalan 3 cm
7. Bahan campuran tadi dituangkan dipermukaan area kerja yang akan dipasangi keramik
menggunakan cetok spesi dengan ketebelan 5cm
8. Kemudian keramik tersebut dipasang diatas campuran yang sudah diratakan tadi
9. Keramik tersebut lalu diketok-ketok menggunakan palu karet secara perlahan agar tidak
ada udara di dalam pemasangan
10. Menambahkan nat selebar 4 mm di atas keramik
11. Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai
12. Setelah semua pekerjaan selesai,bersihkan area kerja di sekitar keramik dan kembalikan
alat serta bahan yang tersisa di tempat sebelumnya
13. Mengukur kedataran menggunakan waterpass
14. Rapihkan kembali sisa material dan kembalikan alat ke tempat semula.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum pemasangan lantai keramik ini, bahwa didapatkan bahan
banguanan yang di gunakan untuk pemasangan keramik semuanya sama dengan teori, tetapi yang
membedakan yaitu campuran yang di gunakan untuk pemasangan tidak sama dengan teori.

Pemasangan keramik ini harus lurus, rata dan simetris, maka dari itu diperlukan
pemasangan bantuan benang dan waterpass untuk memastikannya. Jarak antar keramik jangan
terlalu renggang dan spesi dibawah keramik harus padat agar tidak terjadi keretakan pada keramik
nantinya.

30
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1. Tampak Atas, Depan, dan Isometri

LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

31
Gambar 2

TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


PEMASANGAN
Prodi : PTB A TULANGAN BETON Nama: Ayestha Wilga C.

32
PENDAHULUAN:
Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang
tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama sama dalam menahan beban.

Beton hanya diperhitungkan dalam memikul gaya tekan sedangkan tulangan


diperhitungkan memikul gaya tarik dan sebagian gaya tekan, selain itu ada gaya gaya lain yang
dipikul oleh tulangan seperti, gaya puntir ( Torsi ), gaya geser dan lain lain.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan tulangan beton
pada pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses pembuatan tulangan beton dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan
benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan tulangan beton
yang kuat dan kokoh
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan tulangan beton dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Cetut
2. Pembengkok Tulangan

33
3. Palu besi
4. Martil
5. Meteran
6. Pemotong Besi
7. Anvil
Bahan :
1. Kawat bendrat
2. Tulangan Besi ∅6
3. Tulangan Besi ∅8

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Siapkanlah alat dan bahan
2. Potong besi ∅6 sepanjang 95 cm
3. Untuk begel atau sengkang bengkokkan besi membentuk besi panjang dengan ukuran 15 x
30 cm
4. Jangan lupa beri lekukan berukuran 5 cm dari ujung
5. Potong besi ∅8 sepanjang 110 cm sebanyak 5 buah
6. Susun 3 tulangan bawah dan 2 tulangan atas, jangan lupa untuk setiap ujung diberi
lekukan 5 cm
7. Masukan sengkang dengan jarak 20 cm dari tiap ujung tulangan pokok
8. Lalu pasnga bendrat tiap sisi sengkang untuk mengeratkan antara sengkang dan tulangan
pokok
9. Sususn sengkang kedua dangan jarak 15 cm dari sengkang pertama , kemudian eratkan
dengan kawat bendrat
10. Ulangi langkah ke 10 hingga sengkang terpasang semua pada tulangan pokok
11. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesai tempatnya
12. Rapihkan kembali sisa material dan kembalikan alat ke tempat semula.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum membuat tulangan beton ini, bahwa didapatkan:
1. Setiap begel atau tulangan lainnya ukurannya harus sesuai yang sudah ditentukan
2. Dalam pembengkokan besi tulangan juga harus benar dan usahakan tidak ada pembengkokan besi

34
di tengah bagiannya
3. Dalam pengikatan begel, jarak antar sengkang harus sama dan pengikatanya dengan kawat harus
kuat agar tidak terjadi pergeseran.

GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1. Detail Rencana

LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

35
Gambar 1

Gambar 2

36
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


Prodi : PTB A PEMBUATAN BEKISTING Nama: Ayestha Wilga C.

PENDAHULUAN:
Bekisting adalah konstruksi bersifat sementara yang merupakan cetakan untuk menentukan
bentuk dari konstruksi beton pada saat beton masih segar. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan
sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai
kekuatan yang cukup.

Ada beberapa persyaratan bekisting agar pengecoran beton bertulang dapat berjalan dengan
baik, diantaranya yaitu:
1. Bahan yang digunakan harus keras dan kuat menahan beban kesamping dan beban dari atas.
2. Bahan yang digunakan harus seefisien mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia.
3. Bahan yang digunakan aman bagi pekerja (tukang) dan mudah dalam pengerjaannya.
4. Bahan yang digunakan diperlukan waktu yang tidak terlalu lama sehingga dapat menghemat
biaya tenaga kerja.
5. Khusus bekisting konvensional, gunakan bahan yang baru akan lebih baik hasilnya.
6. Sistem pengerjaannya harus menggunakan tenaga ahli profesional agar menghasilkan jenis
pekerjaan yang berkualitas baik.
7. Mudah dibuka dan tidak lengket
8. Kedap air dan tidak mudah bocor
9. Bahan yang digunakan untuk pembuatan bekisiting harus presisi

Terdapat juga beberapa syarat khusus dalam pembuatan bekisting :


 Kualitas : Bentuk dan ukuran sesuai dengan rencana yang di buat dan diinginkan, posisi dan
bentuk acuan sesuai dengan rencana, hasil akhir permukaan beton rata/ tidak kropos
 Keamanan : harus stabil pada posisinya, kokoh yaitu harus mampu menahan beban-beban
khususnya vertical/horizontal, kekakuan yaitu harus mampu menahan beban horizontal
sehingga tidak bergeser dari posisi
 Ekonomis : Mudah di kerjakan, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, mudah dipasang
sehingga menghemat waktu, dan mudah dibongkar.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan bekisting pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses pembuatan bekisting dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan
benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan bekisting

37
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan bekisting dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
1. Meteran
2. Martil
3. Palu
4. Paku
5. Pensil
6. Gergaji Kayu

Bahan :
1. Kayu 4/6
2. Multiplek
3. Tulangan Besi

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Gunakan kayu multiplek 12 mm dengan lebar 30 cm untuk sisi kanan dan kiri
balok.gunakan papan kayu denagn lebar 15 cm untuk sisi bawah balok.
3. Potong kayu kaso 4/6 dengan ukuran menyesuaikan papan kayu . paku kayu kaso 4/6

38
mengelilingi papan kayu multiplek dan paku kayu kaso pada papan kayu multiplek
dengan jarak 50-60 cm.
4. Gabungkan papan bekesting bawah, kanan, kiri membentuk seperti balok tanpa papan
penutup pada bagian atas balok. Kemudian paku antar papan tersebut jangan lupa beri
papan penutup bagian kanan dan kiri supaya cor beton tidak tumpah
5. Rapihkan kembali sisa material dan kembalikan alat ke tempat semula.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Kesimpulan dari hasil paktikum membuat pembuatan bekisting ini, bahwa didapatkan:
1. Pastikan kayu yang digunakan tidak lapuk
2. Memastikan tidak ada celah atau lubang agar nanti ketika pengecoran tidak ada kesalahan
3. Gunakan ukuran dan jenis kayu sesuai dengan fungsinya.

GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1 Tampak Atas dan Depan dan Samping

39
Gambar 2. Isometri

LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

Gambar 2

40
TEKNIK SIPIL Matkul : Workshop Batu Beton Kode : Kode Lembar

Angkatan : 2019 Judul : LAPORAN PRAKTIKUM NIM : 190521648826


Prodi : PTB A PEMBUATAN STEGER Nama: Ayestha Wilga C.

PENDAHULUAN:
Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan
bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai
ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform
sementara.

Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar
lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam,
meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti RRC dan
Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah.

TUJUAN:
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan steger pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan
proses pembuatan steger dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pembuatan steger yang
benar
4. Membuat mahasiswa menjadi disiplin dalam pelaksanaan suatu proyek pekerjaan.

MANFAAT:
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan steger dengan benar
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

INSTRUKSI UMUM:
1. Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama.
2. Perhatikan gambar kerjanya baik-baik.
3. Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur / dosen pembimbing.

41
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN:
ALAT :
1. Meteran
2. Gergaji
3. Paku
4. Palu
5. Alat Bor
6. Pensil Bangunan

Bahan :
1. Kayu 4/6
2. Bambu ∅ 8
3. Papan Multiplek

PERSIAPAN K3:
1. Pakailah pakaian khusus seperti jas lab agar pakaian kita tidak kotor, sarung tangan
bangunan agar tangan tidak terluka, helm bangunan untuk melindungi kepala, sepatu boot
untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu
2. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum
3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi
4. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat steger
2. Memotong bambu yang berdiameter 8 sepanjang 1,15 m
3. Kemudian potong kayu dimensi 4/6 sepanjang 100 cm dan 50 cm
4. Setelah kayu yang berukuran 100 cm dan 50 cm siap paku seperti huruf T
5. Setelah siap, kayu dimasukkan ke dalam bambu dan kemudian diberi besi berdiameter 6
untuk mengikat kayu di dalam bambu agar tidak goyah
6. Membuat penompang bawah steger dengan papan ukuran 20 cm x 20 cm dan dipaku
dengan kayu ukuran 20 cm
7. Terakhir beri silangan pada kepala steger dengan kayu yang telah dipotong sepanjang 40
cm
8. Rapihkan kembali sisa material dan kembalikan alat ke tempat semula.

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM:


Steiger berguna sebagai penguat apabila adanya pekerjaan pengecoran balok yang berada
diatas sehingga bekisting ada yang menumpu. Perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah agar
antara steiger satu dengan yang lainnya memiliki tinggi yang sama persis agar tidak terjadi
kemiringan pada balok. Pastikan saat memaku kuat dan kayu tidak pecah agar saat pengaplikasian
pada lapangan tidak ada steiger yang rusak.

42
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING):

Gambar 1. Detail Rencana

43
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM:

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

44

Anda mungkin juga menyukai