Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK SIPIL-PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

HANDOUT
PBGN 6011 GAMBAR TEKNIK DASAR HO 04 KAMIS
22/10/2019

PROYEKSI AKSONOMETRI
(ORTOGONAL TAMPAK TUNGGAL)

Tujuan Pembelajaran:
Peserta pembelajaran memahami dan terampil mengaplikasikan konsep menggambar
proyeksi ortogonal tampak tunggal/aksonometri (isometri, dimetri, dan trimetri).
Kompetensi:
1. Menggambar benda dengan proyeksi isometri
2. Menggambar benda dengan proyeksi dimetri
3. Menggambar benda dengan proyeksi trimetri.

URAIAN MATERI

Proyeksi Aksonometri
Adalah bagian dari proyeksi ortografis/ortogonal (yang dalam
penggambarannya garis-garis proyeksi ditarik secara tegak lurus
terhadap bidang proyeksi).
Gambar hasil proyeksi aksonometri memperlihatkan benda secara utuh
(tampak atas, depan dan samping) secara langsung, atau berbentuk 3
dimensi. Gambar tidak terpisah antara tampak depan, atas dan samping
Namun demikian gambar proyeksi aksonometri, khususnya untuk obyek
yang besar, kurang bagus karena adanya distorsi (bagian belakang akan
terlihat lebih besar daripada bagian depan).
Jadi gambar aksonometri dipakai untuk mengambar benda atau obyek
kecil. Biasanya digunakan oleh pada disainer produk/industri jarang
digunakan oleh arsitek dan sipil. Kalaupun digunakan dalam bidang
teknik sipil dan arsitektur, digunakan untuk mengambarkan detail-detail
objek dari bangunan

Ada tiga jenis gambar proyeksi aksonometri yaitu:

1. Isometri:
Adalah proyeksi aksonometri yang ukuran tinggi, panjang dan
kedalamnya berukuran sama (satu ukuran). Atau dengan kata lain
perbandingan ukuran tinggi, panjang dan kedalam benda 1:1:1.
Selain itu sudut-sudut dari sisi bujur sangkarnya membentuk
sudut sama yaitu 30°.

2. Dimetri:
Adalah proyeksi aksonometri yang ukuran tinggi, dan
kedalamannya berukuran sama (satu ukuran) sedangkan
panjang/lebar ½ dari ukuran tinggi atau dalamnya. Atau dengan
kata lain perbandingan ukuran tinggi, kedalaman dan
panjang/lebarnya 1:1:1/2. Atau perbandingan 2:2:1
Selain itu sudut-sudut dari sisi bujur sangkarnya membentuk
sudut 7,2° dan 41,4°.

3. Trimetri:
Adalah modifikasi dari isometri yang ukuran tinggi, kedalaman
dan panjang/lebar disesuaikan.
Umumnya perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4.
Terdapat tiga skala untuk ukuran rusuk dan tiga jenis sudut untuk
bidang sudutnya.

ISOMETRI DIMETRI TRIMETRI

Tabel mempermudah menggambar obyek dengan menggunakan proyeksi


aksonometri untuk penggambaran ortogonal multitampaknya dalah sbb:

Keterangan: Panjang/lebar Ke-dalam- tinggi a:b c:d


an
isometri 1 1 1 30° 30°
1/2 1 1 7:8 1:8
dimetri 1/3 1 1 17:18 1;18
1/4 1 1 31:32 1:32
2/3 5/6 1 1:3 1:5
trimetri 1/2 9/10 1 1:3 1:11
Ket: yg di blok adalah bagian yang jarang digunakan

Penjelasan tabel:

c a

d b

Gambar 1.
CARA/PROSES MENGGAMBAR AKSONOMETRI
1. Sebuah objek yang digambar secara aksonometri harus
menampilkan semua bagian dari benda (tampak depan,
samping dan atas) secara langsung.
2. Menentukan jenis aksonometri (isometri, dimetri atau trimetri)
yang akan digunakan untuk menggambar objek benda.
3. Membuat garis rusuk utama seperti contoh gambar 1 di atas,
untuk tinggi panjang dan dalam objek
4. Harus ada data ukuran panjang/lebar, kedalaman dan tinggi
dari objek yang akan digambar. Sehingga (pada umumnya)
gambar proyeksi aksonometri digambar berdasarkan data
gambar proyeksi ortogonal multi tampak (denah/tampak atas,
tampak depan dan tampak samping)
5. Menetapkan panjang garis untuk tinggi benda, panjang benda
dan kedalaman benda yang akan di gambar pada garis rusuk
utama
6. Menggambar rusuk-rusuk benda yang lainnya sesuai dengan
ukuran yang ditetapkan dan jenis aksonometrinya

CONTOH-CONTOH GAMBAR AKSONOMETRI


Contoh Aplikasi gambar aksonometri pada gambar bangunan (besar),
bagian belakang bangunan terlihat lebih besar dari pada bagian depan

KETERKAITAN GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MULTITAMPAK


dan AKSONOMETRI adalah gambar multitampak sebagai sumber untuk
menentukan ukuran dan melihat bagian-bagian tampak secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai