Anda di halaman 1dari 6

METODA PELAKSANAAN

PAKET PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN TAHAP I

PELABUHAN SALUMEKKO KABUPATEN BONE

PROVINSI SULAWESI SELATAN

2022
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. NUR HAITAMIR JAYA


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN TAHAP I PELABUHAN SALUMEKKO KAB. BONE

1. METODA PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek diharapkan dengan
adanya metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek yang
memuaskan sesuai dengan tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta
pengelolaan pembiayaan proyek.

W O R K F L O W P E L A K S A N AAN
Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :

SPMK

PEKERJAAN CAUSEWAY PERALIHAN

PEKERJAAN MOORING DOLPHIN

PEKERJAAN AKSESORIS DAN FINSHING

Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master
schedule akan diperinci kembali menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa bagian
pekerjaan sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi Skejul Harian, Mingguan dan
Bulanan.

Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi kegiatan khusus (misalnya pek.
struktur dan pekerjaan atap dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan
persetujuan konsultan pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga
penjadwalan akan terkendali secara simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path /
work. Perlu dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan utama saja.

Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang
sinergi antara user dan konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan
mengingat terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum
lengkap perlunya pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan bila terjadi
penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun gambar bestek. Hal
| METODA PELAKSANAAN 2
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. NUR HAITAMIR JAYA


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN TAHAP I PELABUHAN SALUMEKKO KAB. BONE

tersebut untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan tidak berfungsi


dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang pekerjaan. MC 0 yang menjadi tolok
ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.

P E K E R JA A N P E R S I A P A N
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap
persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya
dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu
perusahaan dalam pengelolaan proyek.

Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal dibawah ini.

PENGADAAN DAN MOBILISASI.


Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harus
diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan
dengan pemilik pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal
mobilisasi sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek.

Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point interest
dalam pekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan dituangkan
kedalam Skejul Lapangan dengan mengacu kepada Skejul Master sehingga milestone
dan critical path pekerjaan sudah terencana dan bisa diminimalisir kesalahan yang akan
terjadi baik dari segi biaya ataupun jadwal/waktu pelaksanaan.

Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang tepat,
dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas pekerjaan di
atas yaitu dengan waktu 3 bulan, hal ini perlu perhatian yang serius kapan harus mulai
ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan skejul yang telah
direncanakan (liha dalam sub penjelasan masing-masing pekerjaan dalam metode kerja
ini)

Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya


karena menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan
Pengawas dan Kontraktor.

P E K E R J A A N S E M E N T A R A ( D I R E K S I K E E T , W O R K S H O P D L L ), D E N G A N L U A S M I N . 2 0 0
M 2, S T O C K I N G O U T , P E N E R A N G A N D A N K3

Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan mencakup dan
tidak terbatas pada hal dibawah ini :

1. Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari
segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan
kuantitas yang akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan barak pekerja
dengan ukuran minimum 5 m x 20 m untuk kapasitas maksimum 30
personnel/tenaga. Sementara untuk key personnel disediakan sarana akomodasi
sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga efisien dalam budget
perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitar lokasi
sebagai Korespodensi site dengan pusat.

2. Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office
dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi
| METODA PELAKSANAAN 3
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. NUR HAITAMIR JAYA


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN TAHAP I PELABUHAN SALUMEKKO KAB. BONE

keet diperlukan dengan luasan minimum 4 m x 8 m ditunjang dengan sarana kursi


dan meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang
kegiatan sehari-hari.

3. Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untuk


mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan
gudang sekitar 60 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitar
bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang /
workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman
terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus terencana
mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya.

4. Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk
mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang
diperlukan.

5. Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan
memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan
pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan

6. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan


bulanan.

P E K E R JA A N P E MB E R S I HAN L A HAN
Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal
seperti akar pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam
lagi adalah tanah jelek ( humus )./ gambut

Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi
daya dukung tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam pembersihan
area bangunan yaitu dengan membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15
cm.

Yang menjadi kritikal poin adalah area pembuangan yang perlu dicermati karena
bagaimanapun tanah jelek yang akan di keluarkan cukup banyak mencapai 1000~1500
M3. perlu lahan luas yang dapat menampung menjadi perhatian khusus dalam
pelaksanaan ini

Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan
menjadi kegiatan rutinitas proyek itu sendiri

Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara baik puing atau sampah
sangat diperlukan dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak terganggu oleh
penumpukan-penumpukan yang tidak beraturan .

| METODA PELAKSANAAN 4
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. NUR HAITAMIR JAYA


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN TAHAP I PELABUHAN SALUMEKKO KAB. BONE

P E K E R JA A N K O N TR UK S I
PE K ERJ AAN CA U SE W A Y P ER ALI HAN
a. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kls A (t-200 mm, CBR 70)

Berikut langkah kerja pondasi agregat kelas A

- Material batu yang digunakan adalah hasil Stone Crusher.


- Blending material mulai dari fraksi 1, 2 , 3 dan 4 sesuai komposisi yang
disyaratkan. Blending bisa menggunakan alat blending plant. Jika tidak tersedia,
blending bisa menggunkan excavator maupun wheel loader.
- Proses pengangkutan dari stockpile menuju lokasi penghamparan
menggunakan dump truck.
- Penghamparan agregat menggunakan motor grader, tebal hamparan
maksimum 20 cm.
- Proses pemadatan menggunakan alat berat vibro roller. Pada saat pemadatan
perlu menjaga kadar air. Oleh karena itu dilakukan penyiraman menggunakan
truck water tank.
- Pengujian ketebalan LPA atau tes spit.
- Pengujian kepadatan agregat menggunakan metode sand cone. Tingkat
kepadatan sampai 100%.
- Pengujian CBR lapangan dan CBR lab. Nilai CBR minimal minimal 90%.

b. Pengadaan Tiang Pancang Beton Ø 600 mm

Pengadaan material tiang pancang dimulai pada saat surat penunjukan mulai kerja
telah terbit sehingga menjadi acuan bagi vendor dalam melakukan proses pabrikasi
tiang pancang, dan sesuai pengalaman biasanya akan memakan waktu hingga 1
bulan, setelah itu akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan durasi sekitar 1 minggu
perjalanan.

Setelah tiba dilokasi pekerjaan akan ditempatkan pada lokasi yang nantinya
memudahakan proses pemancangan.

c. Pekerjaan Tiang Pancang Beton Ø 600 mm


- Penentuan titik-titik dimana tiang pancang akan diletakkan harus sesuai dengan
gambar konstruksi. Juga dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur
seperti theodolit.
- Alat pemancang disiapkan dilokasi pemancangan
- Pengangkutan tiang pancang menuju titik pancang dengan crane service.
- Pemancangan tiang siap dilakukan setelah pile terpasang dan posisi alat sudah
berada pada titik pemancangan. Pemancangan dihentikan apabila telah
mencapai tanah keras diindikasikan dengan palu dari hammer sudah mental
tinggi, biasanya dalam tiap alat pancang sudah ukurannya, jika sudah pada
posisi seperti itu maka dilakukan pembacaan kalendering. Kalendering adalah
catatan grafik yang berada pada alat pancang dimana berfungsi untuk
mengetahui sejauh mana pemancangan yang telah dilakukan sudah memenuhi
spesifikasi daya dukung yang diinginkan.

| METODA PELAKSANAAN 5
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. NUR HAITAMIR JAYA


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN TAHAP I PELABUHAN SALUMEKKO KAB. BONE

PEKERJAAN MOORING DOLPHIN


a. Untuk proses pengadaan material serta proses pemancangan sama seperti pada
pekerjaan Causeway diatas

b. Pendadaan beton pracetak untuk pile cap dan balok beton bersamaan dengan
pemesanan tiang pancang. Juga dengan mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

PEKERJAAN AKSEORIS
Pekerjaan aksesoris meliputi pengadaan dan pemasangan Bollard dan Dilatsi baja siku
L100.100.10.

2. PENUTUP
Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen yang diharapkan
dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksana pekerjaan
dimaksud di atas.

| PENUTUP 6

Anda mungkin juga menyukai