8.2. Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang
tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
11. TEMPAT TINGGAL 11.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam
(DOMISILI) kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
KONTRAKTOR Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan
secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi
kepada Tim Pengelola Teknis setempat dan
Konsultan Pengawas/Direksi.
a. Pekerjaan pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan
kembali tanah yang selesai diurug dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan Konstruksi dan
peninggian untuk pembentukan tanah /
peninggian lantai.
a. Persyaratan Bahan
- Tanah
⚫ Tanah dari dalam tapak atau tanah dari luar
tapak
⚫ Tanah untuk pengurugan, pemadatan, dan
pembentukan muka tanah harus tanah asli
bukan tanah humus, bebas dari kapur, bekas
bongkaran, Lumpur maupun unsurunsur lain yang
dapat mengurangi kualitas pekerjaan.
- Alat pelaksanaan pekerjaan untuk
pembongkaran, penggalian, pengurugan dan
pemadatan.
- Pekerjaan Penggalian
⚫ Sisa tanah humus harus diambil dan dibuang
keluar halaman. Pembuangan
danpengangkutan adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Biaya apapun untuk pembuangan
dan pengangkutan dianggap sudah termasuk dalam
seluruh kontrak.
a. Persyaratan Pelaksanaan
- Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa
pemeliharaan, Kontraktor harus mengadakan
tindakan pencegahan, baik terhadap gebangan
atau arus air yang dapat menyebabkan
terjadinya erosi. Pencegahan ini termasuk
pembuatan tanggul-tanggul, parit-parit
sementara, sumur-sumur penampung, pompa air
dan tindakan yang dapat diterapkan guna
mencegah penundaan pekerjaantermasuk
pencegahan terhadapmasuknya air hujan atau
air dari daerah sekitarnya dan sebagainya.
20. PEKERJAAN
PASANGAN PONDASI
20.1. Pekerjaan pasangan ini dilaksanakan pada :
a. Pasangan Pondasi Batu Belah/ Dinding
Penahan Tanah
Semen Portland
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen
sekualitas TIGA RODA atau yang memenuhi
persyaratan dalam peraturan Portland
Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150
Type I Atau Standard Inggris BS-12.
b. Semen yang telah mengeras sebagian /
seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
c. Tempat penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga
semen bebas dari kelembapan.
d. Konsultan pengawas dapat memeriksa
semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum
dipergunakan. Kontraktor harus bersedia
untuk memberi bantuan yang dibutuhkan
oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut,
semen yang tidak dapat diterima sesuai
pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan/diafkir.
e. Jika semen yang dinyatakan tidak
memuaskan tersebut telah dipergunakan
untuk beton, maka Konsultan Pengawas
dapat memerintahkan untuk dibongkar,
beton tersebut dan diganti dengan
memakai semen yang telah disetujui atas
beban kontraktor.
f. Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan
butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan - bahan organis,Lumpur dan lain
sebagainya,serta memenuhi komposisi
butir dan kekerasan seperti yang
tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
Baja Tulangan :
a. Baja tulangan yang dipakai harus dari
mutu U-32 untuk baja diameter lebih besar
atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 12, kecuali untuk
diameter 16 keatas harus
menggunakan U-32 (ulir) sesuai dengan PBI
1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau
ASTM Designation A-15. dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas berhak meminta
kepada kontraktor,surat keterangan
tentang pengujian oleh pabrik dari
semua baja tulangan beton yang
disediakan untuk persetujuan konsultan
pengawas sesuai dengan persyaratan
mutu untuk setiap bagian konstruksi
seperti tercantum dalam gambar rencana.
c. Baja tulangan Beton harus bersih dari
lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih-serpih,karat
dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara
baja tulangan dengan beton.
d. Ukuran diameter baja tulangan harus
sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk
ukuran.diameter besi ulir adalah diameter
dalam.
Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm
atau papan borneo tenal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7,
5/10 secukupnya, sehingga mampu
mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses
ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai
papan borneo tebal 3/20.
b. Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu
borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm
atau pipa besi (scaffolding). Tidak
diperkenankan memakai bamboo.
c. Khusus cetakan bekisting untuk beton
pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus
sehingga menghasilkan bidang yang rata
dan halus.
Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus
dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “ Batch Mixer”.
Konsultan pengawas berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara
pengadukan gagal untuk mendapatkan
hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata
dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan,kecuali bila diminta
adanya perubahan dalam komposisi
atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu
selama pekerjaan penyerpurnaan.
21.9. Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih
dari 32o C dan tidak kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada
antara 270 C dan 320 C, beton harus diaduk
ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung
dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian
rupa,sehingga suhu dari beton melebihi 320 C,
sebagai yang ditetapkan oleh konsultan
pengawas, kontraktor harus mengambil
langkah - langkah yang efektif, upamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktu malam hari bila
perlu, untuk mempertahankan suhu beton,
waktu dicor pada suhu dibawah 320 C.
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua
pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai gambar rencana/
pelaksanaan, pemasangan sparing-
sparing instalasi, penyokong,pengikat dan lain-
lainnya selesai dikerjakan. sebelum
pengecoran dimulai permukaan - permukaan
bagian pekerjaan.
21.14. Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton
terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.
d. Perbaikan Las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan
perbaikan, maka harus dilakukan oleh
Kontraktor sebagaimana yang
diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan tidak dapat
diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Las yang menunjukan cacat harus
dipotong dan dilas kembali atas biaya
Kontraktor
e. Mur dan Baut :
Mur dan Baut yang digunakan harus
mempunyai ukuran yang sesuai
dengan yang tercantum dalam gambar
rencana Pemasangan Mur dan Baut
harus benar-benar kokoh serta
mempunyai kekokohan yang merata
antara satu dengan yang lainnya
Lapisan pertama
Cat primer jenis QD Metal Primer Red
Lead. Pelaksanaan pekerjaan dengan
kuas. Ketebalan 50 mikron atau daya
sebar per liter 8 - 10 m2. Tunggu
selama minimum 6 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan kedua
Cat dasar jenis undercoat,
pelaksanaan pekerjaan dengan
kuas. Ketebalan 35 mikron atau
daya sebar per liter 10 - 13 m2.
Tenggang waktu antara pelapisan
BAB XII Spesifikasi Teknis Halaman 50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lapisan ketiga
Cat akhir/finish/jenis synthetic super
gloss. Pelaksanaan pekerjaan
dengan kuas. Ketebalan 30 mikron
atau daya sebar perliter 15 - 17 m2.
Tenggang waktu antara pelapisan
minimum 16 jam.
27.2. Umum
Syarat-syarat instalasi Elektrikal ini
berisi perincian yang memperjelas /
menambahkan hal-hal yang
tercantum dalam Buku Syarat-syarat
Administrasi. Dalam hal ini Buku
Syarat-syarat Administratif saling
melengkapi dengan Syarat- syarat
Umum Teknis Elektrikal.
Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
menggunakan kabel NYM 3 x 2.5 mm2
+
conduit dia. 20 mm sekualitas supreme,
prima, eterna
Lampu armature sekualitas indah lite,
artolite, philips dengan componen
11. Bahan
1 Kontraktor harus menyerahkan
pada waktu tender, brosur teknis asli
peralatan utama Elektrikal juga
brosur asli, kabel, pipa konduit,
detektor, sensor dan lainnya beserta
data-data teknis dan mengisi daftar
skedul dari peralatan tersebut. Pada
bosur-brosur peralatan / bahan yang
ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.
2 Apabila ada tanda-tanda serta
bahan yang diajukan menyimpang
dari yang disebutkan di dalam
gambar-gambar dan spesifikasirlya,
maka nilai evaluasi penawaran
Kontraktor tersebut akan dikurangi
dan Kontraktor tetap harus
mengantinya sesuai dengan gambar
dan spesifikasinya.
3 Semua Pelaksanaan instalasi yang
berbeda dengan spesifikasi dan
gambar, tanpa persetujuan tertulis
dari pihak yang berwenang harus
6 Tidak diperkenankan
mendatangkan bahan / peralatan
masuk ke site sebelum contoh atau
brosur disejujui oleh Konsultan
Pengawas. Semua bahan yang
telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam
spesifikasi, contoh ataupun brosur
yang telah disejutui, maka bahan /
peralatan tersebut harus dikeluarkan
dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh
Konsultan Pengawas.
1.0 UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang
diuraikan disini adalah persyaratan
yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor dalam hal pengerjaan
instalasi maupun pengadaan material
dan peralatan untuk seluruh
pekerjaan listrik di dalam maupun
diluar bangunan gedung. Dalam hal
ini Syarat-syarat Teknis Umum
Pekerjaan Elektrikal adalah bagian
dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
4.0 GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar elektrikal
menunjukkan secara khusus teknik
pekerjaan listrik yang di dalamnya
dicantumkan besaran-besaran listrik
dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan
pemasangan peralatan-peralatan
harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur,
elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk
koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan
peralatan terhadap perencanaan
dan memeriksanya kembali. Setiap
kekurangan / kesalahan
perencanaan harus disampaikan
kepada Konsultan Manajemen
Konstruksian atau pihak lain yang
ditunjuk untuk itu.
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi
bukaan untuk kondulit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar unutk
menampung jumlah dan ukuran
condulit, sesuai dengan persyarata,
tetapi kurang dad ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker
mechanis dengan rating minimum
10A / 250 V. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan
tembok, kecuali ditentukan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain,
bingkai saklar harus dipasang pada
ketinggian 140 cm di atas lantai yang
BAB XII Spesifikasi Teknis Halaman 60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
5.1.3. Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan
penerangan bertegangan rendah
meliputi kabel tegangan rendah,
kabel kontrol, accessories, peralatan-
peralatan dan barang- barang lain
yang diperlukan untuk melengkapi
dan menyempurnakan pemasangan
serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
d. Splice/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya
pencabangan (splice) ataupun
sambungan- sambungan di dalam
pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan
harus dilakukan didalam kotak-kotak
cabang atau kotak sambung yang
mudah dicapai serta kotak saklar dan
stop kontak.
e. Kabel Kontrol
Di tempat-tempat yang ditunjuk
pada garnbar atau disyaratkan,
kabel kontrol motor, starter dan
peralatan-peralatan lain harus
terbuat dari tembaga jenis standed
annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab
dan ozon dengan rating teganyan
sampai 600 V.
f. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splin,
conection dan lain-lain seperti karet,
PVC, vernished carnbric, asbes,
gelas, tape sintetis, splice case,
composition dan lain-lain harus dari
tipe yang disetujui untuk penggunaan,
lokasi, tegangan kerja dan lain-lain
yang tertentu dan harus dipasang
dengan cara yang disetujui, menurut
anjuran perwakilan pemerintah atau
pabrik pembuatnya.
g. Pemasangan Kabel
i. Pendukung Kabel
Setiap kotak tarik (pull box)
termusuk kotak-kotak yang ada
diatas daya dan panel daya motor,
harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung Iain-lainnya .
Kabel dipasang dengan cara yang
rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan,
sehingga tidak ada kabel yang
membentang tanpa pendukung.
j. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada
konduit tertanam / tersembunyi harus
juga dipasang secara tertanam dan
penutupnya rata terhadap dinding
atau langit-langit.
a. Finishing
Semua rangka, penutup, copper
plate dan pintu panel listrik
seluruhnya harus dibuat tahan karat
dengan cat dasar atau prime
coating dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Penentuan warna
dan merek cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuan ke Konsultan
Manajemen Konstruksi.
b. Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi
dengan kunci "flat lock" jenis kunci
untuk setiap kabinet hares dari tipe
"common key", sehingga kunci untuk
setiap kabinetnya adalah sama. Pada
masing-masing kabinet harus
disediakan dua anak kunci.
d. Label
Semua kabinet panel daya, panel
kontrol, switch, fuse unit, isolator
switch group, pemutus daya (CB)
dan peralatan-peralatan lainnya
harus diberi
a. Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai
ukuran yang cukup untuk bisa
melayani dengan baik jumlah dan
jenis kabel sesuai dengan VDE, PULL
dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4"
menurut ukuran pasaran dengan
faktor pengisian kabel maksimurn 40 %.
b. Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan
penerangan harus dari bahan PVC
high impact heavy gauge yang
memenuhi standar BS4607 dan BS6099.
Konduit metal untuk instalasi daya
pompa yang digunakan harus dan
jenis heavy gauge galvanized
walded steel yang memenuhi
persyaratan BS
4568 : part I & II class 4. c.
Pamasangan
c.1. Race Way yang ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam
dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton
dengan pahat. Kedalaman dan lebar
pembobokan harus dilakukan
secukupnya, sesuai dengan ukuran
dan jumlah konduit yang akan
dipasang. Kontraktor diwajibkan
BAB XII Spesifikasi Teknis Halaman 68
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
c.8. Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi
dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC)
harus ditanahkan secara efektif)
b. Penggantung / penyangga
Untuk cable tray yang dipasang
penggantung cable tray harus dibuat
dari besi lunak yang digalvanisir
dengan ø minimum 6 mm ujung
penggantung di ulir untuk
memungkinkan pengaturan levelling
cable tray. Ukuran penyangga dan
penumpu (bracket) hartis dipilih agar
menghasilkan
penyangga/penumpuan yang kokoh.
5.1.7. Panel Utama Tegangan Rendah dan
Perlengkapannya. a. Umum
Penel daya bertegangan rendah
meliputi switch, tombol, circuit
breaker, indikator, magnetic
connector, accessories, peralatan
dan barang-barang lain yang
diperlukan untuk pemasangan dan
operasi yang sempurna dari segenap
sistem dan peralatan-peralatannya.
b. Panel-panel
Panel harus seperti ditunjukkan di
dalam gambar rencana, kocuali
ditentukan lain.
b.1. Umum
Setiap panel daya utama harus dari
jenis inbouw, dead-front, terbuat dari
plat baja (metal cled).
b.3. Konstruksi
Panel-panel harus seperti yang
disyaratkan di sini dan seperti di
tunjuk dalam gambar untuk
melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis
pertengkapan yang diperlihatkan
boleh berbeda menurut keperluan
penyesuaian material pabrik, sejauh
bahwa fungsi dan operasi yang
dimaksud dapat dicapai.
b.4. Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat
secara rapi dengan punch machine.
Untuk menjaga benda-henda asing
rnasuk melalui lubang tersebut. Pada
bagian dalam harus diberi lapisan
yang juga dilubangi (di-punch).
c. Jenis armature
c.1. Lampu-lampu Flourescent (TL)
Lampu (bulb) harus dengan warna
standar white deluxe.
d. Pemasangan
Semua armatur penerangan dan
perlengkapannya harus dipasang
oleh tukang yang berpengalaman
dan ahli, dengan cara-cara yang
disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
d. Permukaan Luar
Semua permukaan kayu halus yang akan
kelihatan permukaannya bila sudah jadi (finish),
harus dikerjakan dengan baik. Semua kayu
untuk pekerjaan kayu kasar harus dihaluskan,
kecuali ditentukan lain.
Bagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur
atau di melamic hanya mata kayu yang kecil (2
mm), mulus dan keras yang dapat diterima.
Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi
lapisan pengawet / pelindung. Untuk kayu yang
akan dicat dengan bahan solignum / creosot.
e. Jenis kayu
Kecuali ditentukan lain, jenis kayu yang
digunakan :
- Kayu Kamper Sungkai (kelas 1)
a. Selama pembangunan
berlangsung, kontraktor harus
menjaga keamanan bahan /
material, barang maupun bangunan
yang dilaksanakannya sampai tahap
serah terima.
35. PEKERJAAN LAIN -LAIN 35.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang
memerlukan penyelesaian di lapangan akan
diatur/dibicarakan dilapangan oleh konsultan
pengawas dan kontraktor, bila diperlukan akan
dibicarakan dengan konsultan perencana.
35.2 Selain persyaratan teknis yang tercantum di
atas, pemborong diwajibkan pula mengadakan
pengurusan -pengurusan perizinan antara lain:
- Pembuatan izin Mendirikan
bangunan (IMB) dari PEMDA setempat, Surat
perizinan ini harus sudah diserahkan kepada
Pemimpin Pelaksana Kegiatan sebelum serah
terima Pekerjaan pertama.
- Surat Bukti Keer Listrik/Pengetesan dari
PLN, dan pengetesan lainnya bila diperlukan
4. UKURAN TINGGI DAN 4.1. Satuan Semua ukuran yang ada dalam rencana
PATOK adalah dalam cm (centi meter) untuk ukuran baja
dalam mm atau inch
Permukaan atas lantai keramik (P + 0,00) adalah
4.2. 100 cm dari tanah setelah ukuran tanah hasil
timbunan, kecuali ditetapkan lain pada saat
rapat penjelasan pekerjaan (sesuai gambar
rencana)
Ukuran penduga dari Pipa dia 2” setinggi 100 cm
4.3. dari muka tanah asli, yang dilakukan dengan cor
beton untuk pondasinya. Ukuran penduga tersebut
merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat
pemborong sesuai arahan Direksi.
Mengukur letak bangunan
4.4. Ketentuan letak bangunan harus dibawah
arahan dan pengawasan pihak Direksi,
pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan
alat ukur THEODOLITE dan perlengkapan lainnya
yang dibutuhkan dalam pengukuran
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang
4.5. ahli dalam cara-cara mengukur, alat-alat
penyipat datar (Theodolit, Waterpass), prisma
silang pengukuran menurut kondisi dan situasi
tanah bangunan, yang selalu berada di
lapangan.
8.2. Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang
tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
11. TEMPAT TINGGAL 11.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam
(DOMISILI) kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
KONTRAKTOR Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan
secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi
kepada Tim Pengelola Teknis setempat dan
Konsultan Pengawas/Direksi.
a. Pekerjaan pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan
kembali tanah yang selesai diurug dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan Konstruksi dan
peninggian untuk pembentukan tanah /
peninggian lantai.
a. Persyaratan Bahan
- Tanah
⚫ Tanah dari dalam tapak atau tanah dari luar
tapak
⚫ Tanah untuk pengurugan, pemadatan, dan
pembentukan muka tanah harus tanah asli
BAB XII Spesifikasi Teknis bukan tanah humus, bebas Halaman
dari kapur,
20 bekas
bongkaran, Lumpur maupun unsurunsur lain yang
dapat mengurangi kualitas pekerjaan.
- Alat pelaksanaan pekerjaan untuk
pembongkaran, penggalian, pengurugan dan
pemadatan.
- Pekerjaan Penggalian
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
a. Persyaratan Pelaksanaan
- Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa
pemeliharaan, Kontraktor harus mengadakan
tindakan pencegahan, baik terhadap gebangan
atau arus air yang dapat menyebabkan
terjadinya erosi. Pencegahan ini termasuk
pembuatan tanggul-tanggul, parit-parit
sementara, sumur-sumur penampung, pompa air
dan tindakan yang dapat diterapkan guna
mencegah penundaan pekerjaantermasuk
pencegahan terhadapmasuknya air hujan atau
air dari daerah sekitarnya dan sebagainya.
20. PEKERJAAN
PASANGAN PONDASI
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Semen Portland
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen
sekualitas TIGA RODA atau yang memenuhi
persyaratan dalam peraturan Portland
Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150
Type I Atau Standard Inggris BS-12.
b. Semen yang telah mengeras sebagian /
seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
c. Tempat penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga
semen bebas dari kelembapan.
d. Konsultan pengawas dapat memeriksa
semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum
dipergunakan. Kontraktor harus bersedia
untuk memberi bantuan yang dibutuhkan
oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut,
BAB XII Spesifikasi Teknis semen yang tidak dapat diterima
Halaman 25 sesuai
pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan/diafkir.
e. Jika semen yang dinyatakan tidak
memuaskan tersebut telah dipergunakan
untuk beton, maka Konsultan Pengawas
dapat memerintahkan untuk dibongkar,
beton tersebut dan diganti dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Baja Tulangan :
a. Baja tulangan yang dipakai harus dari
mutu U-32 untuk baja diameter lebih besar
atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 12, kecuali untuk
diameter 16 keatas harus
menggunakan U-32 (ulir) sesuai dengan PBI
1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau
ASTM Designation A-15. dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas berhak meminta
kepada kontraktor,surat keterangan
tentang pengujian oleh pabrik dari
semua baja tulangan beton yang
disediakan untuk persetujuan konsultan
pengawas sesuai dengan persyaratan
mutu untuk setiap bagian konstruksi
seperti tercantum dalam gambar rencana.
c. Baja tulangan Beton harus bersih dari
lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih-serpih,karat
dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara
baja tulangan dengan beton.
d. Ukuran diameter baja tulangan harus
BAB XII Spesifikasi Teknis sesuai dengan gambar rencana dan tidak
Halaman 26
diperkenankan adanya toleransi bentuk
ukuran.diameter besi ulir adalah diameter
dalam.
Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm
atau papan borneo tenal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan
BAB XII Spesifikasi Teknis penyangga dibuat dari kayu27 borneo 5/7,
Halaman
5/10 secukupnya, sehingga mampu
mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses
ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai
papan borneo tebal 3/20.
b. Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu
borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus
dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “ Batch Mixer”.
Konsultan pengawas berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara
pengadukan gagal untuk mendapatkan
hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata
dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan,kecuali bila diminta
adanya perubahan dalam komposisi
atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu
selama pekerjaan penyerpurnaan.
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua
pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai gambar rencana/
pelaksanaan, pemasangan sparing-
sparing instalasi, penyokong,pengikat dan lain-
lainnya selesai dikerjakan. sebelum
pengecoran dimulai permukaan - permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran
harus sudah disetujui oleh konsultan pengawas.
21.14. Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton
terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.
danketepatanpenyetelan/pemasangan
semua bagian Konstruksi baja.
d. Perbaikan Las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan
perbaikan, maka harus dilakukan oleh
Kontraktor sebagaimana yang
diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan tidak dapat
diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Las yang menunjukan cacat harus
dipotong dan dilas kembali atas biaya
BAB XII Spesifikasi Teknis Kontraktor Halaman 43
e. Mur dan Baut :
Mur dan Baut yang digunakan harus
mempunyai ukuran yang sesuai
dengan yang tercantum dalam gambar
rencana Pemasangan Mur dan Baut
harus benar-benar kokoh serta
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lapisan pertama
Cat primer jenis QD Metal Primer Red
Lead. Pelaksanaan pekerjaan
dengan kuas. Ketebalan 50 mikron
atau daya sebar per liter 8 - 10 m2.
Tunggu selama minimum 6 jam
sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Lapisan kedua
Cat dasar jenis undercoat,
pelaksanaan pekerjaan dengan
kuas. Ketebalan 35 mikron atau
daya sebar per liter 10 - 13 m2.
Tenggang waktu antara pelapisan
minimum 6 jam sebelum
pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan ketiga
Cat akhir/finish/jenis synthetic super
gloss. Pelaksanaan pekerjaan
dengan kuas. Ketebalan 30 mikron
atau daya sebar perliter 15 - 17 m2.
Tenggang waktu antara pelapisan
minimum 16 jam.
27.2. Umum
Syarat-syarat instalasi Elektrikal ini
berisi perincian yang memperjelas
/ menambahkan hal-hal yang
tercantum dalam Buku Syarat-syarat
Administrasi. Dalam hal ini Buku
Syarat-syarat Administratif saling
melengkapi dengan Syarat- syarat
BAB XII Spesifikasi Teknis Umum Teknis Elektrikal.
Halaman 51
Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
menggunakan kabel NYM 3 x 2.5 mm2
+
conduit dia. 20 mm sekualitas supreme,
prima, eterna
Lampu armature sekualitas indah lite,
artolite, philips dengan componen
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
11. Bahan
1 Kontraktor harus menyerahkan
pada waktu tender, brosur teknis asli
peralatan utama Elektrikal juga
brosur asli, kabel, pipa konduit,
detektor, sensor dan lainnya beserta
BAB XII Spesifikasi Teknis data-data teknis dan mengisi daftar
Halaman 54
skedul dari peralatan tersebut. Pada
bosur-brosur peralatan / bahan yang
ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.
2 Apabila ada tanda-tanda serta
bahan yang diajukan menyimpang
dari yang disebutkan di dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
6 Tidak diperkenankan
mendatangkan bahan / peralatan
masuk ke site sebelum contoh atau
brosur disejujui oleh Konsultan
Pengawas. Semua bahan yang
telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam
spesifikasi, contoh ataupun brosur
yang telah disejutui, maka bahan /
peralatan tersebut harus dikeluarkan
dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh
Konsultan Pengawas.
BAB XII Spesifikasi Teknis Halaman 55
19.2. Lingkup Pekerjaan
1.0 UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang
diuraikan disini adalah persyaratan
yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor dalam hal pengerjaan
instalasi maupun pengadaan material
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
4.0 GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar elektrikal
menunjukkan secara khusus teknik
pekerjaan listrik yang di dalamnya
dicantumkan besaran-besaran listrik
dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan
pemasangan peralatan-peralatan
harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur,
elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk
koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan
peralatan terhadap perencanaan
dan memeriksanya kembali. Setiap
kekurangan / kesalahan
perencanaan harus disampaikan
kepada Konsultan Manajemen
Konstruksian atau pihak lain yang
ditunjuk untuk itu.
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi
bukaan untuk kondulit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar unutk
menampung jumlah dan ukuran
condulit, sesuai dengan persyarata,
tetapi kurang dad ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker
mechanis dengan rating minimum
10A / 250 V. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan
tembok, kecuali ditentukan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain,
bingkai saklar harus dipasang pada
ketinggian 140 cm di atas lantai yang
sudah selesai. Saklar-saklar tersebut
harus di pasang doos (kotak) yang
sesuai. Sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak yang
berdekatan. Stop kontak harus
dipasang rata terhadap permukaan
dinding dengan ketinggian 110 cm
atau 30 cm dari permukaan lantai
yang sudah selesai sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Saklar dan stop kontak ex MK, Clipsal
atau setara.
c. Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari
jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan ranting
minimum 10 A / 220 V. Cara
pemasangan harus disesuaikan
dengan peraturan PUIL dan diberi
saluran pentanahan.
5.1.3. Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan
penerangan bertegangan rendah
meliputi kabel tegangan rendah,
BAB XII Spesifikasi Teknis kabel kontrol, accessories,
Halaman 61
peralatan-
peralatan dan barang- barang lain
yang diperlukan untuk melengkapi
dan menyempurnakan pemasangan
serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
e. Kabel Kontrol
Di tempat-tempat yang ditunjuk
pada garnbar atau disyaratkan,
kabel kontrol motor, starter dan
peralatan-peralatan lain harus
terbuat dari tembaga jenis standed
annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab
dan ozon dengan rating teganyan
sampai 600 V.
f. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splin,
conection dan lain-lain seperti karet,
PVC, vernished carnbric, asbes,
gelas, tape sintetis, splice case,
composition dan lain-lain harus dari
tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi, tegangan kerja
dan lain-lain yang tertentu dan
harus dipasang dengan cara yang
BAB XII Spesifikasi Teknis disetujui, menurut Halaman
anjuran64
perwakilan
pemerintah atau pabrik pembuatnya.
g. Pemasangan Kabel
j. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada
konduit tertanam / tersembunyi harus
juga dipasang secara tertanam dan
penutupnya rata terhadap dinding
atau langit-langit.
a. Finishing
Semua rangka, penutup, copper
plate dan pintu panel listrik
seluruhnya harus dibuat tahan karat
dengan cat dasar atau prime
coating dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Penentuan warna
dan merek cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuan ke Konsultan
Manajemen Konstruksi.
b. Kunci
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
d. Label
Semua kabinet panel daya, panel
kontrol, switch, fuse unit, isolator
switch group, pemutus daya (CB)
dan peralatan-peralatan lainnya
harus diberi
a. Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai
ukuran yang cukup untuk bisa
melayani dengan baik jumlah dan
jenis kabel sesuai dengan VDE, PULL
dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4"
menurut ukuran pasaran dengan
BAB XII Spesifikasi Teknis faktor pengisian kabel maksimurn 40 %.
Halaman 68
b. Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan
penerangan harus dari bahan PVC
high impact heavy gauge yang
memenuhi standar BS4607 dan BS6099.
Konduit metal untuk instalasi daya
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
c.8. Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi
dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC)
harus ditanahkan secara efektif)
b. Penggantung / penyangga
Untuk cable tray yang dipasang
penggantung cable tray harus dibuat
dari besi lunak yang digalvanisir
dengan ø minimum 6 mm ujung
penggantung di ulir untuk
memungkinkan pengaturan levelling
cable tray. Ukuran penyangga dan
penumpu (bracket) hartis dipilih agar
menghasilkan
penyangga/penumpuan yang kokoh.
5.1.7. Panel Utama Tegangan Rendah dan
Perlengkapannya. a. Umum
Penel daya bertegangan rendah
meliputi switch, tombol, circuit
breaker, indikator, magnetic
connector, accessories, peralatan
dan barang-barang lain yang
diperlukan untuk pemasangan dan
operasi yang sempurna dari segenap
sistem dan peralatan-peralatannya.
b. Panel-panel
Panel harus seperti ditunjukkan di
dalam gambar rencana, kocuali
ditentukan lain.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
b.1. Umum
Setiap panel daya utama harus dari
jenis inbouw, dead-front, terbuat dari
plat baja (metal cled).
b.3. Konstruksi
Panel-panel harus seperti yang
disyaratkan di sini dan seperti di
tunjuk dalam gambar untuk
melaksanakan fungsi yang diperlukan.
BAB XII Spesifikasi Teknis Lokasi yang tepat
Halaman 74
dan jenis
pertengkapan yang diperlihatkan
boleh berbeda menurut keperluan
penyesuaian material pabrik, sejauh
bahwa fungsi dan operasi yang
dimaksud dapat dicapai.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
b.4. Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat
secara rapi dengan punch machine.
Untuk menjaga benda-henda asing
rnasuk melalui lubang tersebut. Pada
bagian dalam harus diberi lapisan
yang juga dilubangi (di-punch).
RKS Teknis
c. Jenis armature
c.1. Lampu-lampu Flourescent (TL)
Lampu (bulb) harus dengan warna
standar white deluxe.
d. Pemasangan
Semua armatur penerangan dan
perlengkapannya harus dipasang
oleh tukang yang berpengalaman
dan ahli, dengan cara-cara yang
disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
d. Permukaan Luar
Semua permukaan kayu halus yang akan
kelihatan permukaannya bila sudah jadi (finish),
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
e. Jenis kayu
Kecuali ditentukan lain, jenis kayu yang
digunakan :
- Kayu Kamper Sungkai (kelas 1)
Digunakan untuk pekerjaan kayu halus
seperti kusen pintu kayu, pintu kayu dan
jendela kayu.
- Digunakan untuk pekerjaan kayu halus
seperti kusen pintu kayu, pintu kayu dan
jendela kayu.
- Kayu Kamper Samarinda (kelas 1).
Digunakan untuk pekerjaan kayu halus
seperti pada gambar rencana.
a. Selama pembangunan
berlangsung, kontraktor harus
menjaga keamanan bahan /
material, barang maupun bangunan
yang dilaksanakannya sampai tahap
serah terima.
35. PEKERJAAN LAIN -LAIN 35.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang
memerlukan penyelesaian di lapangan akan
diatur/dibicarakan dilapangan oleh konsultan
pengawas dan kontraktor, bila diperlukan akan
dibicarakan dengan konsultan perencana.
35.2 Selain persyaratan teknis yang tercantum di
atas, pemborong diwajibkan pula mengadakan
pengurusan -pengurusan perizinan antara lain:
- Pembuatan izin Mendirikan bangunan
(IMB) dari PEMDA setempat, Surat perizinan
BAB XII Spesifikasi Teknis ini harus sudah diserahkan Halamankepada
86
Pemimpin Pelaksana Kegiatan sebelum
serah terima Pekerjaan pertama.
- Surat Bukti Keer Listrik/Pengetesan dari
PLN, dan pengetesan lainnya bila diperlukan