KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR KABUPATEN KENDAL
TAHUN ANGGARAN 2022
A. UMUM
B. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Peningkatan sarana prasarana menjadi salah satu unsur penting dalam peningkatan
pelayanan haji dan umrah di Kabupaten Kendal;
b. Prasarana layanan haji dan umrah di Kabupaten Kendal merupakan bagian dari bangunan
gedung negara, yang harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal, ramah lingkungan dan dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia;
c. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi bangunan Gedung negara;
d. Pemberi jasa konstruksi untuk bangunan Gedung negara perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya konstruksi teknis bangunan yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional;
e. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan konstruksi perlu disiapkan secara matang
sehingga mampu mendorong perwujudan karya bangunan yang sesuai dengan kepentingan
kegiatan.
C. LATAR BELAKANG
1. Peningkatan sarana prasarana haji dan umrah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Kendal merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan haji
dan umrah di Kabupaten Kendal. Ketercukupan sarana layanan haji dan umrah di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Kendal menjadi salah satu stimulant bagi stakeholder untuk
bersinergi meningkatkan kualitas dan mutu haji dan umrah di Kabupaten Kendal;
2. Direktorat Jenderal PHU dalam hal ini Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal
melakukan inovasi dan terobosan dalam upaya peningkatan mutu haji dan umrah di
Kabupaten Kendal dengan pemenuhan sarana prasarana haji dan umrah di Kabupaten Kendal;
3. SBSN menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan dalam menopang terlaksananya
pemenuhan sarana prasarana di haji dan umrah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Kendal.
F. KLASIFIKASI BANGUNAN
Klasifikasi bangunan adalah Bangunan Gedung Negara dengan klasifikasi sebagaimana dimaksud
Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018.Berdasarkan klasifikasi gedung negara, untuk pembangunan
Pembangunan Gedung Pusat Layanan Haji dan UmrahTerpadu meliputi :
1) Bangunan gedung sederhana, yaitu bangunan gedung dengan karakter sederhana, serta
memiliki kompleksitas dan teknologi yang sederhana. Bangunan gedung sederhana meliputi
gedung kantor dengan jumlah s.d. 2 lantai dengan luas maksimal mencapai 500 , bangunan
dinas tipe C, D, dan E yang tidak bertingkat, gedung pelayanan kesehatan (puskesmas),
gedung pendidikan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai;
2) Bangunan gedung tidak sederhana, yaitu bangunan gedung yang memiliki karakter,
kompleksitas, dan teknologi yang tidak sederhana pula. Bangunan gedung tidak sederhana
meliputi gedung kantor bertingkat lebih dari 2 lantai yang memiliki luas di atas 500 ;
bangunan dinas tipe A dan B atau bangunan tipe C, D, E yang bertingkat lebih dari 2 lantai;
gedung pelayanan kesehatan (rumah sakit) tipe A, B, C, D; gedung pendidikan bertingkat
lebih dari 2 lantai.
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Lantai 1
a. Pekerjaan pondasi Tiang Pancang Mini Pile
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pondasi Batu Belah
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Dinding dan Plesteran
f. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
g. Pekerjaan Pintu Jendela dan Partisi
h. Pekerjaan Plafond
i. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kontor
j. Pekerjaan Mekanikal Elekrtikal
k. Pekerjaan Cat-Catan
l. Pekerjaan Accessories
3. Pekerjaan Lantai 2
a. Pekerjaan Beton
b. Pekerjaan Dinding dan Plesteran
c. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
d. Pekerjaan Pintu Jendela dan Partisi
e. Pekerjaan Atap
f. Pekerjaan Plafond
g. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kontor
h. Pekerjaan Mekanikal Elekrtikal
i. Pekerjaan Cat-Catan
j. Pekerjaan Accessories.
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan barang / jasa ini adalah : Penyedia Jasa
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan yang tercantum pada Gambar
Perencanaan, Bill of Quantity (BoQ) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS)/ Spesifikasi Teknis.
Keluaran yang diminta dari Penyedia Jasa Pelaksana pada penugasan ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Pelaksanaan Program Kerja, Alokasi Tenaga dan Konsep Pelaksanaan Pekerjaan;
2. Program Mutu dan Program K3 terkait pelaksanaan pembangunan fisik;
3. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang dilaksanakan;
4. Membuat Laporan Harian yang berisikan tentang :
a) Tenaga;
b) Bahan Bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak;
c) Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
d) Kegiatan perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan;
e) Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan;
f) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pekerjaan.
5. Membuat Laporan Mingguan, sebagai resume Laporan Harian (Kemajuan Pekerjaan, Tenaga
dan Hari Kerja);
6. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan untuk pembayaran termin;
7. Membuat Surat Permintaan Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang (Jika ada tambahan atau pengurangan pekerjaan);
8. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
9. Membuat Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan;
10. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan; dan
11. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing)
Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat
Komitmen untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan, sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka
jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas adalah :
L. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil kegiatan/unit kerja
Kuasa Pengguna Anggaran.
M. SPESIFIKASI TEKNIS
1) Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Penyedia
Jasa diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam KAK ini. Bila
terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Penyedia
Jasa diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Perencana dan/atau Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
2) Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan- bahan, alat kerja maupun
hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai
dengan sempurna.
a) Sarana Kerja
Penyedia Jasa wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Penyedia Jasa wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
b) Gambar-Gambar Dokumen
Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan
Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam 2 (dua)
rangkap untuk masing- masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.
d) Jaminan Kualitas
Penyedia Jasa menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,
serta Penyedia Jasa menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya, yakni :
1) Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2) Undang Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3) Undang Undang No. 29 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tangga l1 Desember 2006
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor :
31/PRT/M/2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan menteri pekerjaan umum nomor :
07/PRT/M/2011 tentang standar dan pedoman pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa
konsultansi;
8) Permen PUPR No 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor :
07/PRT/M/2019 tentang Standar Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia
tanggal 20 Maret 2019;
10) Permen PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
11) Permen PUPR Nomor : 14 Tahun 2020 tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia;
12) Instruksi Menteri PUPR Nomor : 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-2019) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
13) Peraturan LKPP terbaru tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui
Penyedia;
14) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah RI No.11 tahun 2021
Tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
15) Peraturan Lembaga LKPP RI no 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
Pengalaman Kerja
Jabatan Dalam Pekerjaan yang Profesional Sertifikat Kompetensi Jumlah
No. Akan Dilaksanakan Minimal Kerja Minimal (Orang)
(Tahun)
1 2 3 4 5
1 Pelaksana Proyek 2 SKT Pelaksana Bangunan 1
Gedung / Pekerjaan
Gedung (TS 051) atau
Pelaksana Bangunan
Gedung / Pekerjaan
Gedung (TA022)
2 Petugas K3 konstruksi 0 Sertifikat Pelatihan K3/ 1
SKA K3 Konstruksi
Jenis/Type
No Identifikasi Resiko
Pekerjaan
Segala biaya yang ditimbulkan dalam penyelesaian pekerjaan sudah termasuk didalam perhitungan
Harga Penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Jasa meliputi antara lain :
1) Pengadaan Air Kerja;
2) Pengadaan Listrik Kerja;
3) Pembuatan Barak, Direksi Keet, Gudang Material/Barang;
4) Biaya yang ditimbulkan dan peralatan yang dibutuhkan saat Commisioning Test;
5) Penjagaan keamanan bahan, material dan tenaga selama pelaksanaan pekerjaan fisik;
6) Biaya Asuransi Tenaga Kerja yang dipekerjakan daan biaya pengobatan/santunan bila terjadi
kecelakaan di areal pekerjaan;
7) Biaya Pembongkaran dan Pembersihan lahan sebelum dan sesudah Pekerjaan selesai dan di
serah terimakan (PHO).
S. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dijadikan acuan dan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan rencana.
ttd
MUGIYANTO, S.H.
NIP. 19831211 201101 1 009