Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


JALAN PANCAITANA BUNGALIE NO. 09 TLP (0420) 21024 Fax ( 0420 ) 21024
E N R E K A NG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN BIDANG
SARANA/PRASARANA PERDAGANGAN KABUPATEN ENREKANG
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Adapun aktivitas di Kabupaten Enrekang sebagaimana aktivitas perdagangan pada


umumnya di kabupaten lainnya, masih di dominasi oleh pedagang kecil yang memanfaatkan
fasilitas pasar seperti toko, kios dan los. Pada saat ini aktivitas perdagangan diwilayah ini
menyebar di beberapa pasar, baik di pasar Pemda, inpres maupun nagari, seperti : pasar kota
enrekang, Pasar Kabere, Pasar Sudu, Pasar Baraka, Pasar Enrekang Pasar Loko, dan Pasar
Banti. Dimana aktivitas perdagangan paling tinggi terjadi yaitu di kawasan kota pasar
Enrekang.
Kondisi sektor perdagangan di Kota Enrekang menunjukkan peningkatan yang
sangat pesat dalam kurung waktu 5 (lima) tahun, belakangan ini, hal ini seiring dengan
kondisi Kota Sudu saat ini yang menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Enrekang.
Dengan beberapa terobosan pembangunan yang dilakukan Kota Enrekang yang sempat
mengalami pertumbuhan minimum terhadap penduduknya yang disebabkan

oleh

meningkatnya aktivitas perdaganagan khususnya hasil pertanian berupa bawang merah dan
sayuran lainnya yang saat ini kondisi semakin membaik. Jika diperhatikan peran sektor
perdagangan dalam perekonomian, maka tampak bahwa pada dasarnya sektor ini mempunyai
peran yang sangat penting dalam aktivitas ekonomi, karena disektor inilah

aktivitas

perindustrian barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat yang akan berlangsung terus

menerus. Keberhasilan program pengembangan sector pedagangan sangat dipengaruhi oleh


kondisi fasilitas pasar, fasilitas transportasi, telekomunikasi dan perbankan, dalam arti
kualitas dan kuantitas. Oleh sebab itu, program pengembangan sector perdagangan sangat
tergantung dengan program pengembangan fasilitas pendukungnya. Dengan demikian, roda
perekonomian daerah akan dapat berkembangan dengan lebih dinamis dan pada gilirannya
akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Dari uraian di atas, Program Pembangunan Pasar di beberapa Kota khususnya di
Kabupaten Enrekang merupakan salah satu program prioritas dalam upaya peningkatan
ekonomi masyarakat. Beberapa hal yang melatarbelakangi program pembangunan pasar di
Kabupaten Enrekang ini adalah :
1. Kondisi sarana pasar di beberapa Kota khususnya di Kabupaten Enrekang tidak sesuai
dengan tingkat perkembangan penduduk.
2. Untuk menjamin kepastian bagi perdagangan sector informal yang saat ini menjadi
sumber kesemrawatun lokasi pasar dan pusat kota.
3. Menunjang perekonomian daerah.
4. Menunjang pariwisata sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Enrekang.
Mengingat rencana pembangunan tersebut akan mengakibatkan dampak terhadap
lingkungan, maka perlu dilakukan langkah pengendalian dampak terhadap lingkungan.
Pengendalian dampak terhadap lingkungan ini merupakan cara yang sangat efektif dalam
rangka melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungam hidup. Pembangunan
berwawasan lingkungan merupakan upaya sadar dan berencana mengola sumber daya secara
bijaksana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sehingga hasil akhir
yang diinginkan adalah terciptanya pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan.
Sesuai perencanaan Pembangunan Pasar di Kabupaten Enrekang akan dibangun
pada lahan sekitar

yang terletak di Kelurahan Juppandang, Desa Taulan, Desa

Banti, Kelurahan Kambiolangi, dan Kecamatan Masalle, sehingga untuk mewujudkan


pembangunan yang berwawasan lingkungan tersebut, sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

(UPL) di Kabupaten Enrekang, di jelaskan bahwa Rencana Usaha/Kegiatan Pembangunan


Pasar dengan luas area < 5 Ha wajib memiliki Dokumen UKL dan UPL.
Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan konstruksi dan operasi Pasar Kabere,
Pasar Sudu, Pasar Loko dan Pasar Banti, terlebih dahulu pembrakarsa kegiatan harus
menyusun dokumen UKL dan UPL untuk menjamin tercapainya pembangunan yang
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pasar pada Dinas Kuperindag Kabupaten
Enrekang Tahun Anggaran 2016 ini bermaksud untuk mengetahui gambaran awal atau
rona lingkungan di kawasan tersebut dengan adanya kegiatan usaha atau aktivitas
operasional Pasar di setiap lokasi saat ini, kemudian menjadi pedoman pelaksanaan
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat
meminimalkan

dampak

negatif

dan

mengoptimalkan

dampak

positif

yang

ditimbulkannya. Selain itu dapat membantu instansi yang berwenang dalam pelaksanaan
koordinasi kebijakan, pengawasan, monitoring serta evaluasi pemantauan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai akibat dari kegiatan usaha yang
berlangsung, mulai kegiatan pra konstruksi, konstruksi, hingga tahap operasional.
b. Tujuan

Menghindari atau mencegah dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan


Operasioanal Pasar di setiap lokasi, atas dasar tinjauan terhadap pola hidup
masyarakat dan populasi tumbuhan di sekitar site (kompleks) usaha/kegiatan, serta
tata ruang makro dan mikro, fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia, bidangbidang kegiatan usaha yang akan menimbulkan dampak negatif.

Menanggulangi, meminimalisasi atau mengendalikan dampak negatif yang timbul


saat kegiatan berlangsung/beroperasi maupun hingga saat kegiatan usaha berakhir
atau sesudah kegiatan berlangsung.

Meningkatkan dampak positif sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat


yang lebih besar kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang

turut menikmati dampak positif, untuk usaha peningkatan tersebut perlu saran tindak
lanjut.

Memberikan arahan upaya pengelolaan lingkungan terhadap dampak negatif pada


sebaran, luasan, besaran dampak secara kualitatif dan kuantitatif.

Memberikan arahan upaya pemantauan lingkungan terhadap dampak negatif pada


komponen fisik (ruang, lahan, air dan udara), sosial dan ekonomi serta kesehatan
masyarakat sejauh mana dampak negatif tersebut dapat dikendalikan dan dieliminir
sehingga tidak mempengaruhi lingkungan dan membahayakan ekosistem/menetralisir
kualitas lingkungan di kawasan tersebut.

Target / Sasaran
Target/ sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah :
a. Teridentifikasinya komponen-komponen lingkungan yang mengalami perubahan
mendasar sebagai akibat adanya kegiatan operasional Pasar di setiap lokasi.
b. Memprakirakan dan mengevaluasi segenap dampak lingkungan yang timbul sebagai
akibat adanya Pasar di setiap lokasi.
c. Sebagai Pedoman Pemantauan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan
lingkungan usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dan
mengoptimalkan dampak positif yang ditimbulkannya.
d. Membantu instansi yang berwenang dalam pelaksanaan koordinasi kebijakan,
pengawasan, monitoring serta evaluasi pemantauan pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
e. Untuk mewujudkan keserasian antara pembangunan Pasar pada Dinas Perdagangan
Kabupaten Enrekang dengan daya dukung lingkungan guna tercapainya usaha dan/atau
kegiatan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

4. Nama Organisasi

: Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan


barang

Pengadaan Barang

K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Enrekang

Satker : Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan

KPA : Hardi, SE

5. Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan barang APBD Tahun
Anggaran 2016
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang/jasa Rp.100.000.000.- (
Seratus Juta Rupiah ).
6. Ruang lingkup

: a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi :

Pengadaan/lokasi dan

: a) Persiapan
Kegiatan pada tahap ini terdiri dari :
Pengumpulan data sekunder di pusat dan daerah.
Penyusunan Laporan Persiapan yang memuat :
1) Hasil Identifikasi dampak lingkungan
2) Identifikasi Dampak yang timbul dengan adanya kegiatan
pembangunan Pasar di setiap lokasi dan Rona lingkungan yang
berubah dan/atau terkena dampak lingkungan.
3) Komponen lingkungan yang akan diteliti.
4) Uraian singkat batas wilayah studi.
5) Metodologi
Metode pengumpulan data.
Metode Identifikasi dan evaluasi dampak lingkungan
6) Rencana Pelaksanaan.
Jadwal kegiatan pelaksanaan.
Nama-nama tenaga ahli dan kedudukan dalam tim.
b) Pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan akan melakukan kegiatan-kegiatan
a. Survey lapangan meliputi :
Pengumpulan data sekunder/primer di daerah dan lapangan.
Koordinasi dengan instansi terkait
Pengambilan sampel air, tanah
Pengambilan/observasi flora & fauna
Pengambilan gambar/foto

Wawancara

dengan

penduduk

desa

sekitarnya

menggunakan metode PRA (Participation Rural Appraisal


/ Pemberdayaan Masyarakat) meliputi fisik kimia, biologi,
soseksosbud, kesmas dan lain-lain.

b. Penyusunan UKL-UPL kegiatan ini secara garis besar meliputi :


1) Menganalisis data rona lingkungan
2) Mengevaluasi dampak lingkungan
3) Menyusun laporan UKL-UPL
Pertemuan tim ahli
Survey lapang
Penyusunan laporan
Konsultasi dengan Unit Kerja/Badan Lingkungan Hidup
untuk dilakukan penilaian.
Penyempurnaan/perbaikan laporan akhir.
c) Pelaporan
1) Laporan akhir UKL-UPL
b. Lokasi pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi
Kegiatan Penyusunan UKL-UPL Pasar Pada Dinas Perdagangan
Kabupaten Enrekang Tahun 2016 meliputi Pasar, Kabere, Pasar Sudu,
Pasar Loko dan Pasar Banti.
c. Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK : Tidak Ada
7. Produk Yang Dihasilkan

: Hasil /produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa


Konsultansi adalah : Tersusunnya Dokumen UKL-UPL Pasar
pada Dinas Perdaganagan Kabupaten Enrekang di Pasar Kabere,
Pasar Sudu, Pasar Loko, Pasar Banti.

8. Waktu Pelaksanaan

Yang

Diperlukan

Waktu

yang

diperlukan

untuk

pelaksanaan/pengadaan jasa konsultansi : 60 ( Enam Puluh ) hari


kalender, terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

9. Kualifikasi Perusahaan

1. Memiliki IUJK Klasifikasi Bidang Usaha Jasa Konsultansi yang sesuai dengan
PERMEN LH Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Sertiikasi Kompetensi Penyusun
Dokumen AMDAL dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun
Dokumen AMDAL khususnya pada Pasal 3 yang terkait Tenaga Tetap
Bersertifikasi Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL ( KTPA ) yang masih
berlaku.
2. Memiliki NPWP dan SPT Tahunan 2015.
3. Memiliki pengalaman minimal 1 (satu) pekerjaan yang sejenis dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir.
4. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan (1 unit kendaraan roda empat, 1
unit kendaraan roda dua dan 1 set peralatan pengolah data (laptop/komputer dan
printer)
5. Memiliki kemampuan menyediakan personil sesuai dengan persyaratan pada
point berikutnya.

10. Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan

Tim Penyusunan Dokumen UKL-UPL dipimpin

oleh 1 (satu) Ketua tim (Team Leader) dan didukung


sepenuhnya oleh tim yang solid terdiri dari 6 (enam)
tenaga ahli yang berpengalaman dengan beberapa
latar belakang dan 2 (dua) orang tenaga pendukung.
Untuk Tim Penyusun UKL-UPL seluruhnya Wajib
memiliki Sertifikat Kursus penyusun AMDAL.
Detail tim penyusun UKL-UPL seperti yang terlihat
pada tabel di bawah ini:
Kualifikas Tenaga Ahli, yaitu :
1. Team Leader
S2

Kesehatan

Masyarakat.

Pemimpin

Tim

memiliki minimal 3 (tiga) tahun pengalaman


progresif

pada

proyek-proyek

lingkungan,

memiliki sertifikat kursus penyusun AMDAL,

serta

memiliki

pengalaman

dalam

studi

Lingkungan.
Tugas dan tanggung jawab:
1.

Melakukan

koordinasi dan

memberikan

instruksi kepada seluruh tim dalam rangka


melaksanakan tugas masing-masing, dari
awal sampai akhir penelitian, terutama di
lapangan .
2. Koordinasi penjadwalan, kemajuan pekerjaan,
dan menyelesaikan masalah yang akan
berpotensi selama studi.
3. Team leader harus memiliki inisiatif, inovatif,
bertanggung jawab, dan perilaku profesional
untuk proyek agar proyek selesai sesuai
rencana.
4.

Tanggung jawab langsung atas pemeriksaan


dokumen UKL-UPL dan penyelesaian secara
menyeluruh terhadap keseluruhan dokumen
laporan.

2. Ahli Kimia
Sarjana (S1) dalam Ilmu Kimia / Teknik Kimia
dengan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun,
memiliki sertifikat kursus penyusun AMDAL,
serta berpengalaman dalam studi lingkungan.
Tugas dan tanggung jawab:
1. Mengidentifikasi dan mempelajari komponen
lingkungan yang terkena dampak dari zat-zat
kimia akibat operasionalisasi Pasar.
2. Menyusun perencanaan antisipasi dan alternatif
terhadap zat-zat

kimia

lingkungan sekitar Pasar.

yang mencemari

3.

Memberikan saran atau rekomendasi kepada


Pemrakarsa terhadap isu-isu yang berkaitan
dengan dampak proyek, terutama zat-zat
kimia berbahaya (Limbah B3).

3. Ahli Biologi
Sarjana (S1) dalam biologi / kehutanan dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang
biologi dan aspek lingkungan, memiliki sertifikat
kursus penyusun AMDAL, serta berpengalaman
dalam studi lingkungan..
Tugas dan tanggung jawab:
1.

Mengidentifikasi dan mempelajari masalahmasalah biologis.

2. Mengidentifikasi kondisi flora dan fauna, di


daerah studi.
3. Melakukan pengamatan lapangan terhadap flora
dan fauna di daerah studi.
4. Kategori dilindungi undang-undang flora dan
fauna di daerah studi.
5.

Memberikan rekomendasi atau saran kepada


Pemrakarsa terhadap isu-isu yang berkaitan
dengan

dampak

proyek

terutama

aspek

biologis dalam penyusunan dokumen Kajian


Lingkungan.
4. Ahli Lingkungan
Sarjana

(S1)

Teknik

Lingkungan.

Memiliki

pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam aspek


Lingkungan, memiliki sertifikat kursus penyusun

AMDAL

dan

berpengalaman

dalam

studi

lingkungan.
Tugas dan tanggung jawab:
1. Mengidentifikasi dan mempelajari komponen
lingkungan yang terkena dampak akibat
konstruksi dan operasionalisasi Pasar.
2. Mengidentifikasi kondisi lingkungan di daerah
studi.
3.

Memberikan rekomendasi dan saran kepada


pemrakarsa tentang isu yang berkaitan dengan
dampak pembangunan Pasar terhadap potensi
sumber daya lahan dan lingkungan.

5. Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya


Sarjana (S1) Ilmu Sosial / Sosial Ekonomi
Pertanian/
pengalaman

Manajemen
3

(tiga)

Kehutanan.
tahun

Memiliki

dalam

aspek

lingkungan, memiliki sertifikat kursus penyusun


AMDAL

dan

berpengalaman

dalam

studi

lingkungan.
Tugas dan tanggung jawab:
1. Mengedentifkasi Aspek Sosial terhadap kegiatan
Pasar di setiap lokasi.
2. Menyusun rencana antisipasi dan alternatif
terhadap pemasalahan sosial di lokasi kegiatan
3. Memberikan saran dan rekomendasi kepada
pemrakarsa terhadap isu-isu yang berkaitan
dengan dampak proyek , terutama dalam aspek
sosial .
6. Ahli Konstruksi Bangunan
Sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun pengalaman,

memiliki

sertifikat

kursus

penyusun

AMDAL

dan

berpengalaman dalam studi lingkungan.


Tugas dan tanggung jawab:
1. Mempelajari dan mengidentifikasi konstruksi
bangunan Pasar di setiap lokasi sesuai dengan
batas studi.
2. Pengumpulan data lapangan mengenai data
desain konstrusi bangunan Pasar dan lain
sebagainya.
3. Berikan

saran

atau

rekomendasi

kepada

Pemrakarsa tentang konstruksi Pasar yang


berkaitan dengan dampak lingkungan.
Tenaga Pendukung
1.

Administrasi

(Operator

Komputer)

SMA/SMK
2. Surveyor
SMA/SMK

11. Pendekatan Dan Metodologi


Metodologi Pelakasanaan : 1. Pendekatan Studi
Pendekatan studi ini disebut komponen penilaian
dari kegiatan proyek, kondisi lingkungan sekitar
daerah proyek, dan peraturan hukum yang berlaku:
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
b. Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007
Tentang Tata Ruang
c. Undang-undang
Perlindungan
Hidup.

Nomor
dan

32/2009

Pengelolaan

Tentang

Lingkungan

d. Undang-Undang No. 36 tahun 2009, tentang


Kesehatan.
e. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, tentang
Pengelolaan Sampah.
f. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang
Perdagangan.
g. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
tentang

Penataan

Tradisional,

Pusat

dan

Pembinaan

Perbelanjaan

Pasar

dan

Toko

Modern
h. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/MDAG/PER/12/2013

tentang

Perubahan

atas

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/MDAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan


dan

Pembinaan

Pasar

Tradisional,

Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern.


i. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05/2012 Tentang Jenis Usaha dan/ Atau
Kegiatan yang wajib Dilengkapi dengan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
j. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
kesehatan Masyarakat.
2. Pengumpulan

Data

dan

Analisis

Metode

pengumpulan data dibagi menjadi dua kelompok;


pengumpulan data primer dan pengumpulan data
sekunder.
2.1. Pengumpulan Data
A. Data primer terdiri:
I. Fisika Kimia
a) Kualitas udara dan kebisingan
b) Kualitas air

c) Kualitas tanah

II. Biologi
a) Biota Darat
b) Biota Perairan

III. Sosial, Ekonomi, Budaya, dan


Kesehatan Masyarakat
a)

Komponen sosial ekonomi dan


budaya

b) Komponen kesehatan masyarakat


B. Data sekunder terdiri:
a) Data Iklim
b) Data Hidrologi
c) Geologi dan Data Penggunaan Tanah
d) Data monografi Kecamatan
e) Data potensi desa dan data monografi
f) Data Dinas Kesehatan (Puskesmas)
2.2 Metode Analisis Data
Analisis data akan menggunakan metode
standar yang sesuai dengan parameter yang
diukur dan diamati tiap komponen.
3. Identifikasi Dampak
Identifikasasi dampak dengan matriks logis
yang menunjukkan keterkaitan antara aktivitas
komponen

yang

berpotensi

menimbulkan

dampak dampak,
4. Dialog partisipatif dengan stakeholder (lingkup
Kabupaten sekitar lokasi kegiatan).

12. Spesifikasi Teknis

: Studi Kajian Lingkungan atas Penyusunan Dokumen Upaya


Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan,diselesaikan
dalam 60 ( Enam puluh) hari kalender, dihitung sejak Surat
Perintah Melaksanakan Kerja SPMK ditetapkan.
I. Laporan Pendahuluan
1. Mobilisasi tenaga ahli
2. Metodologi
3. Pendekatan studi
4. Rencana kerja
a. Pengumpulan data sekunder
b. Survey lapangan (data primer)
c.

Penentuan lokasi pengambilan sampel (air,


udara, tanah)

d. Waktu pengambilan sampel


e. Penentuan parameter yang dianalisis
f. Informasi persiapan Analisis laboratorium
g. Rencana Kerja Selanjutnya.

II. Laporan Akhir


Penyempurnaan Laporan Akhir dari hasil diskusi dan
dialog pakar serta hasil penilaian memuat hal-hal tentang :
1. Identitas Pemrakarsa
2. Rencana Usaha dan Atau Kegiatan
2.1. Nama Rencana Usaha
2.2. Lokasi Rencana Kegiatan
2.3. Rona Lingkungan Hidup Awal Kegiatan, meliputi:
i. Iklim dan kualitas udara
1. Iklim
2. Kualitas udara
3. Kebisingan
ii. Fisiografi & Geologi

1. Fisiografi (morfologi, bentuk lahan, topografi


atau kemiringan dan panjang lereng , dll).
2. Geologi (kondisi geologi permukaan / surface
dan kondisi geologi bawah permukaaan / sub
surface)
iii. Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Kependudukan
a. Kependudukan (struktur kependudukan atau
profil masyarakat, kelompok etnis, pendidikan,
tenaga kerja, mobilisasi tenaga kerja).
b. Pertumbuhan penduduk
c. Kepadatan penduduk.
d. Struktur ekonomi
e. Mata pencaharian termasuk bentuk usaha tani
yang ada, teknik pemeliharaan, produksi,
pendapatan bersih, intensitas pemeliharaan, dll
f. Penguasaan dan penggunaan lahan
g. Volume dan sumber pendapatan dari sektor
pertanian dan non pertanian
h. Lapangan pekerjaan
i. Pendapatan daerah (PAD)
iv. Sosial budaya
a. Komunitas penduduk di sekitar lokasi kegiatan.
b. Karakteristik budaya yang berhubungan dengan
kondisi sosial dan penyelesaian konflik (jenis
konflik dan frekuensi konflik)
c. Kelembagaan
d. Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan
e. Kepercayaan masyarakat
f. Agama

4. Kesehatan Masyarakat
a. Jenis penyakit dan jumlah penderita penyakit
b. Angka kematian
c. Sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang terdapat di
lokasi studi
d. Tenaga medis dan paramedis di lokasi studi
e. Status gizi masyarakat.

Enrekang , 26 September 2016


Kuasa Pengguna Anggaran

H A R D I, SE
NIP. 19591231 198903 1 101

Anda mungkin juga menyukai