Anda di halaman 1dari 23

Dokumen

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan


upaya pemantauan lingkungan hidup

- UKL – UPL -

PABRIK ES BALOK

CV. SUMBER HASIL


Jl. Tano Bonunungan Kecamatan Banggai
Kabupaten Banggai Laut
Provinsi Sulawesi Selatan
KATA PENGANTAR

Pembuatan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) mengacu pada
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting


diharuskan menyusun dokumen UKL-UPL, sehingga rencana kegiatan
Klinik Cibadak Farma di Kabupaten Sukabumi kategori dampaknya kecil,
tetapi tetap harus diantisipasi dan dilakukan upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang memadai.

Tujuan penyusunan dokumen UKL-UPL ini khususnya agar dapat


digunakan sebagai pedoman bagi Klinik Cibadak Farma dalam melakukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup juga bagi Dinas/Instansi
terkait di Kabupaten Sukabumi, ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada segenap pihak yang telah mendukung penyelesaian dokumen UKL-
UPL ini.

1
DAFTAR ISI

Hal.

PERNYATAAN
PELAKSANAAN SURAT
REKOMENDASI UKL-UPL
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………
……….

ii
DAFTAR TABEL
………………………………………………………………………………… v

DAFTAR GAMBAR
…………………………………………………………………………….. vi
1.1. Identitas Pemrakarsa I-
………………………………………………… 1
1. Identitas penyususn I-1
Bab 1 Identitas
2. Pemrakarsa
…………………………………………………..
…………………………………………………………… I-1
Rencana Kegiatan
………………………………………………………………… II-
1
2.1. Nama Kegiatan II-1
……………………………………………………......
2.2. Lokasi Kegiatan II-1
………………………………………………………...
Bab 2
2.3. Skala Kegiatan II-4
……………………………………………………………
2.4. Kesesuaian Tata Ruang II-9
………………………………………………
2.5. 2
Rona Lingkungan Awal II-
………………………………………………. 11
2.6. Tahap Pra Operasi II-
2.7. Tahap Operasi II-
…………………………………………………………… 14
2.7.1. Mobilisasi tenaga kerja II-
…………………………………. 14
II-
2.7.2. Aktivitas operasional klinik ...................... 14

Bab 3 Prakiraan Dampak III-1


…………………………………………………………………
3.1. Tahap Pra operasi III-1
………………………………………………………
3.2. Tahap Operasi III-4
……………………………………………………………

MATRIKS UKL – UPL

Bab 4 Jadwal dan Jenis Izin PPLH ...................................... IV-1

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran – lampiran

1
DAFTAR TABEL

Hal
. Tabel 2.1. Penggunaan lahan .................................................... II-4
Tabel 2.2. Luas bangunan
………………………………………………………………………… II-
4 Tabel 2.3. Peralatan medis ...................................................... II-
5
Tabel 2.4. Alat penunjang medis ............................................... II-6

Tabel 2.5. Peralatan non-medis ................................................ II-7

Tabel 2.6. Kebutuhan tenaga kerja ............................................ II-8

Tabel 2.7. Jadwal rencana kegiatan


………………………………………………………. II-9
Tabel 2.8. Baku mutu kebisingan
……………………………………………………………. II-
11 Tabel 2.9. Perizinan yang dimiliki
…………………………………………………………… II-
13 Tabel 2.10. Tenaga kerja operasi ............................................... II-
14
Tabel 2.11. Kebutuhan air bersih ............................................... II-15

Tabel 2.12. Timbulan limbah cair domestik .................................. II-16

Tabel 2.13. Timbulan limbah padat ............................................ II-16

Tabel 2.14. Volume timbulan limbah B3


…………………………………………………. II-
17 Tabel 2.15. Koefisien limpasan ................................................. II-
19

2
DAFTAR GAMBAR

Ha
l Gambar 2.1. Peta Lokasi kegiatan .............................................. II-
3
Gambar 2.2. Bagan alur pasien ................................................. II-7

Gambar 2.3. Bagan alur pasien radiologi


……………………………………………….. II-8
Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi ....................................... II-
10 Gambar 2.5. Neraca air .......................................................... II-
16
Gambar 2.6. Desain sumur resapan dan lubang biopori ………………………….
II-20

3
BAB 1 IDENTITAS
PEMRAKARSA

1.1. Identitas Pemrakarsa

Nama Perusahaan :

Alamat :
Penanggung jawab :

Jabatan :

Alamat Rumah :
Jenis Usaha :

Nama Usaha :

Alamat Usaha :
Luas Lahan :

Luas Bangunan :

Titik Koordinat :

1.2. Identitas Penyususn

Nama Perusahaan :

Alamat :

Telp/HP. : 08114614977

Tim Penyusun : Akbar H. Aksan, ST

I-1
BAB 2 RENCANA
KEGIATAN

2.1. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini antara lain adalah rencana pengembangan Pabrik Es


Balok dengan menambah fasilitas penunjang untuk kegiatan pebrik es balok.
Tujuan pebarik es balok tiada lain untuk memenuhi kebutuhan nelayan dan
industri perikanan di Kabupaten Banggai Laut. Pabrik Es Balok serta fasilitas yang
diberikan antara lain :
Nama Usaha :

Alamat Usaha :

Luas Lahan : 414 m2

Luas Bangunan : 425 m2

Titik Koordinat : 6°53'36.72"S 106°47'2.33"E

2.1. Lokasi Kegiatan

Rencana lokasi kegiatan secara administrasi berlokasi :


Jalan :
RT/RW :

Kelurahan :
Kecamatan :

II-1
Kabupaten :

Provinsi :
Koordinat :

Ketinggian :

Adapun lokasi rencana kegiatan berbatasan langsung dengan :

Sebelah utara :
Sebelah timur :
Sebelah selatan :
Sebelah barat :

Kesampaian lokasi rencana kegiatan sangat mudah dapat ditempuh dengan


jalan kaki ataupun dengan berbagai jenis kendaraan bermotor dan mobil. Lokasi
tersebut berada di jalan ................... merupakan jalan Kabupaten yang dilalui oleh
berbagai jenis kendaraan angkutan umum (angkot).
Gambar 2.1. Peta Lokasi Kegiatan
II-3
2.2. Skala Kegaiatan

A. Rencana Penggunaan Lahan dan Bangunan

Rencana pengembangan Pabrik Es Balok secara garis besar berada pada

sebidang lahan seluas 414 m2 dengan luas bangunan sebesar 425 m2.
Pengembangan Pabirk untuk rencana kegiatan lain akan memanfaatakan lahan dan
bangunan yang ada saat ini (eksisting).

Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan

Pemanfaatan lahan (m2) Persen


No. Banguna Luas (m2)
Tertutup Terbuka (%)
n
A Lahan Tertutup
1 Bangunan Pabrik 80
2 Parkir 6
Jumlah 86
B Lahan Terbuka
1 RTH 14
Jumlah 14
Jumlah total ( A + B ) 100
Sumber : diolah dari site plan

Adapun luas bangunan rencana pengembangan Pabirk Es sebesar 425 m 2


untuk bangunan utama bentuk permanen bertingkat dua lantai. Luas bangunan
secara rinci dijelaskan pada table di bawah ini.

Table 2.2. Luas Bangunan

No Bangunan Lantai Luas Jumlah (m2)


(m2)
1 Klinik 1 330 330
2 Klinik 2 95 95
Jumlah 425
Sumber : CV. Klinik Cibadak Farma
B. Mekanisme Pembuatan Pabrik Es

Air Pumping Bak Penampungan Filler


sumur
bor
Pengisian
Kedalam
Pembekuan cetakan
Pelepasan air
Es
Storage Tank Brine Tank Ice Can
dalam Frame

Penyimpanan
sementara

Gambar 6.1 Proses Pembuatan Es Balok


1) Siklus air
Bahan baku yang diperlukan untuk membuat es balok adalah air yang diperoleh
dari sumur bor sebanyak 30 ton perhari. Bahan baku lain yang digunakan dalam
pengoperasian pabrik es adalah garam sebanyak 500 kilogram perbulan untuk
membuat brine (air garam). Tabel 2.3 berikut akan menjelaskan kebutuhan bahan
baku utama dan utilitas dari pabrik es.
Prinsip dasar produksi es balok adalah pembekuan air dengan memakai media
larutan garam (brine) yang memiliki suhu mendekati titik beku larutannya. Proses
pendinginan brine menggunakan bantuan sirkulasi refrigerant ammonia.
Mekanisme proses pabrik es dijelaskan sebagai berikut: Air sumur bor disedot
dengan mesin pompa (sub mersible pump). Lalu, disalurkan ke bak penampungan
air, kemudian dialirkan ke bak pengisian air. Dalam pengisian air ke dalam cetakan
air yang masuk diatur oleh katup tangan dan pipa-pipa yang sudah diarahkan ke
cetakan es. Cetakan es tersebut diisi air dalam jumlah yang tidak penuh, yaitu
kurang dari 15 cm dibawah permukaan atas cetakan.

Tabel 2.3 Bahan baku yang dibutuhkan pada pembuatan es balok dan kebutuhan
solar
No Bahan Baku/ Jumlah Keperluan Sumber
Utilitas
1 Garam 500 kg/bulan Brine Tank Kontraktor Pabrik
2 Ammonia 500 kg/bulan Refrigerant Kontraktor Pabrik
3 Air Bersih 30 ton/hari Es Balok Sumur Bor
4 Solar 355 Genset dan Pertamina
liter/bulan Mobil Box

Hal ini dilakukan agar air garam yang ada di bak pendingin tak bercampur dengan
air di cetakan. Air yang dimasukkan ke dalam cetakan mempunyai temperatur

30oC. Selanjutnya ice can dimasukkan sebagian permukaannya ke dalam larutan


garam dalam freezing tank (tangki pendingin). Kadar garam tersebut kurang dari

-18oC, maka seolah-olah air garam tersebut menjadi beku. Apabila kadar air garam

melebihi 20oC, maka keadaan es akan sangat keras (sulit cair) karena melebihi titik
beku.
Kemudian cetakan es tersebut direndam di dalam bak pendinginan yang berisi air

garam dengan suhu awal air cetakan adalah 30 oC. Lamanya pembekuan untuk es
balok dengan berat 50 kg adalah 18 – 24 jam. Pada saat cetakannya direndam,
permukaan air garam harus tinggi dari permukaan air yang berada dalam cetakan
dengan tinggi lebih kurang 8 centimeter. Bila suhu dingin tidak mencapai -8 – -12
oC, maka es tersebut tidak akan menjadi beku. Hal ini disebabkan refrigerant

yang mengalirkurang. Sedangkan apabila temperaturnya melebihi 12 oC maka es


tersebut akan rapuh karena perbedaan suhu yang tinggi dengan brine (air garam).

2) Siklus refrigerant (amonia)


Brine didinginkan dengan menggunakan bantuan refrigerant ammonia. Sirkulasi
dari ammonia dapat dilihat dari Gambar 6.2.
Gambar 6.2 Siklus Refrigerant

Pada siklus ini, pendinginan dilakukan secara tidak langsung (indirect expansion
coil) karena evaporator di sistem tidak langsung mendinginkan air yang ada di
cetakan, tapi melalui zat cair perantara yaitu larutan garam (NaCl). Fluida
refrigerant yang digunakan adalah amonia (NH 3). Amonia dapat mendinginkan es
karena ada kompressor yang berfungsi untuk menekan amonia, sehingga pada
saat ekspansi dan dialirkan ke seluruh sistem dapat menjadi pendingin. Alat
pemindah panas dari sistem refrigerasi ke media pendingin disebut kondensor.
Kondensor ini digerakkan oleh motor penggerak dengan sumber daya listrik.
Sedangkan amonia dilewatkan melalui katup ekspansi untuk menurunkan tekanan
sehingga temperaturnya turun sampai ke tekanan evaporator. Katup ekspansi
merupakan cara sangat sederhana dalam menurunkan tekanan dan mengalirkan
refrigerant ke evaporator. Pada katup ekspansi akan terjadi perubahan fasa dari
cairan tekanan tinggi menjadi cairan tekanan rendah yang mengalir ke vendamper.
Vendamper fungsinya sebagai penyerap panas dari produk atau air garam dan
memberi dingin pada produk refrigeran amonia uap bertekan rendah. Di dalam
vendamper terjadi perpindahan kalor yang ada dicetakan dipindahkan/dilepaskan
ke larutan garam secara konduksi.
Dengan demikian, es balok yang telah selesai diangkat menggunakan hoist crane
dan dimasukkan ke dalam ice storage.

2. Hal–hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi


1) Kualitas air bahan baku sesuai ketentuan air bersih Permenkes
2) Pengadaan kompresor sesuai kebutuhan pendingin
3) Pembuatan brine tank harus sesuai standar untuk menghindari kebocoran

3. Delivery
1. Konstruksi Gedung
a. Pembangunan pabrik es kapasitas 30 ton/hari
b. Pembuatan sumur bor
c. Pembuatan jalan masuk ke pabrik es kapasitas 30 ton/hari
2. Pengadaan dan Fabrikasi Mesin Pabrik
Es Tabel 6.2 Kebutuhan Mesin Pabrik Es
Compressor 1100 rpm, Motor 120-140
1
KW, Kcal/HR 194.800 1 unit
2 Shell and tube Condesor 1 unit
3 Evaporator Heringbon Coil 1 unit
4 Suction trap Acumulator 1 unit
5 Liquid Receiver 1 unit
6 Oil Separator 1 unit
7 Brine Tank Besi 1 set
8 Agitator 1 unit
9 Ice Can Tilter 1 set
10 Ice Can Frame 30 unit
11 Ice Can Filler 1 set
12 Penutup Brine Tank 1 set
13 Crane maju mundur Kapasitas 2 Ton 1 unit
(Grider,Hoist,Motor dan Rail)
14 Hoist DEMAG 2 unit
15 Isolasi Brane Tank (Sterefom) 1 set
16 Ice Cane 608 unit
17 Pompa Condesor 1 set
18 Pompa Pengisian 1 set
19 Cooling Power 1 set
20 Valve – valve 1 set
21 Alat-alat ukur 1 set
22 Instalasi perpipaan NH3 1 set
23 Instalasi Pipa Air 1 unit
Material Isolasi untuk Komponen
24
Pendingin 1 set
25 Amonia,Garam dan Oil Clavust 1 set
26 Transportasi Peralatan dan Bahan 1 Ls
27 Runing Test 1 Ls
28 Jasa Pemasangan 1 Ls
29 Ice Sotrage 1 Ls
30 Instalasi listrik untuk mesin 1 Ls
GENSET 200 KVA Silent Type Berikut
31 Accessories 1 Unit

3. Pendukung
a. Pengadaan truk box es
b. Pengadaan inventaris kantor
4. Pelatihan
a. Manajemen dan kepemimpinan, pemasaran, manajemen koperasi dan
antikorupsi, peningkatan kapasitas masyarakat, adiministrasi dan
manajemen, manajemen pengelolaan keuangan.
b. Keberlanjutan ramah lingkungan untuk pengelola pabrik es.

C. Peralatan Pabrik Es

1. Peralatan medis

Peralatan medis yang akan digunakan di klinik Cibadak Farma adalah :

Tabel 2.3. Peralatan Medis

No. Alat Jumlah Keterangan


1. Tensi meter 5 bh Ruang dokter
2. Stetoskop 5 bh Ruang dokter
3. Timbangan 4 bh Pendaftaran, Ruang dokter
4. Bak sarung tangan 5 bh Ruang dokter, ruang rontgen,

ruang tindakan, laboratorium


5. Sarung tangan 50 psg Ruang dokter, ruang rontgen,
ruang tindakan, laboratorium
6. Termometer 5 bh Ruang dokter
7. Alat suntik 100 set Ruang dokter, ruang tindakan
8. Dental kit 2 set Ruang dokter
9. Penlight 4 bh Ruang dokter
10. Hammer buck 2 bh Ruang dokter
11. Hammer refleks 2 bh Ruang dokter
12. IUD 4 bh Ruang dokter
13. Spekulum hidung 1 bh Ruang dokter
14. Spekulum telinga 1 bh Ruang dokter
Sumber : Klinik Cibadak Farma

2. Peralatan penunjang medis

Untuk memudahkan kerja dokter dalam mendiagnosa pasien diperlukan alat bantu
lainnya sebagai penunjang alat medis, yaitu :

Tabel 2.4. Alat Penunjang Medis

No. Alat Jumlah Keterangan


1. Baki logam 15 bh Ruang dokter, ruang rontgen
2. Kain balut segitiga 25 bh Ruang dokter
3. Kursi 50 bh Ruang dokter, ruang rontgen,
ruang tunggu, apotik,
laboratorium, apotik, kamar, dll
4. Lemari alat-alat 5 bh Ruang dokter, rontgen,
laboratorium
5. Lampu senter 5 bh Ruang dokter
6. Standar infus 10 bh Ruang tindakan
7. Tabung oksigen 5 bh Ruang tindakan
8. Tempat tidur pasien 10 bh ruang dokter, ruang tindakan
9. Handuk 10 bh Ruang dokter, ruang tindakan
10. Lemari obat 4 bh Ruang dokter, Apotik
11. Spektrofotometer 1 bh Laboratorium
12. X-ray 1 set Ruang rontgen
13 USG 1 set Ruang dokter SP.O.G.
Sumber : Klinik Cibadak Farma

3. Peralatan non medis


Sedangkan peralatan non medis yang dapat menunjang kegiatan Klinik Cibadak
Farma antara lain :

Tabel 2.5. Peralatan Non-Medis

No. Alat Jumlah Keterangan


1. Tong sampah medis 7 bh Ruang dokter, rontgen, laboratorium
2. Genset 1 bh Ruangan genset
3. Meteran 3 bh Ruang dokter
4. AC 3 bh Ruang dokter, laboratorium
5. Komputer 5 set Kantor, laboratorium, apotik
6. Tong sampah biasa 10 bh Seluruh ruangan
Sumber : Klinik Cibadak Farma

D. Alur Pasien

Alur pasien klinik Cibadak Farma harus memperhatikan tata tertib yang
diberlakukan oleh managemen klinik. Secara garis besar untuk alur pasien antara
lain :
1. Melakukan pendaftaran

2. Menuju ruang tunggu

3. Masuk ke ruangan dokter yang di tuju untuk mendapatkan pelayanan


pemeriksaan kesehatan / konsultasi
4. Pemeriksaan laboratorium jika diperlukan

5. Mendapatkan diagnosa dan resep dari dokter

6. Mendapatkan rujukan jika diperlukan

7. Melakukan pembayaran di kasir

Ruang Diagnosa Rujukan


Pasien Daftar
tunggu dokter
Laboratorium Kasi
r

Gambar 2.2. Bagan Alur Pasien

Sedangkan alur pasien untuk pelayanan radiologi (rontgent) antara lain :

1. Melakukan pendaftaran dengan membawa surat rujukan dari dokter


spesialis Radiologi

2. Menuju ruang tunggu

3. Menerima pelayanan radiologi

4. Melakukan pembayaran di kasir sekaligus mendapatkan hasil rontgent

Pasien Ruang
Pendaftaran Kasir (pembayaran dan penerimaan hasil rontgent)
(rujukan) tunggu Ruang rontgent

Gambar 2.3. Alur Pasien Radiologi

E.Kapasitas Pasien

Kapasitas pasien untuk mendapatkan pelayanan Klinik Cibadak Farma tiada lain
di sesuaikan dengan jam kerja unit pelayanan klinik. Di targetkan setiap harinya
selama 8 jam kerja di perkirakan jumlah pasien sebanyak 100 orang/hari.

F. Kebutuhan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk rencana kegiatan Klinik Cibadak Farma
sebanyak 20 orang. Tenaga kerja tersebut secara rinci dijelaskan pada table dibawah
ini :
Tabel 2.6. Kebutuhan Tenaga Kerja

Jenis Kelamin
No Keterangan Jumlah Pendidikan
L P
1 Manager 1 - 1 Sarjana
2 Dokter spesialis 2 1 3 Sarjana
3 Dokter umum 1 - 1 Sarjana
4 Laboran 1 1 2 Diploma
5 Administrasi 1 1 2 Diploma
6 Perawat - 3 3 Diploma
8 Radiographer 3 - 3 Diploma
9 Keamanan 3 - 3 -
10 OB 1 1 2 -
Jumlah 13 7 20

Jadwal praktek dokter dan pelayanan di klinik setiap hari senin – sabtu dari mulai
pukul 8.00 s/d 16.00 WIB dan hari minggu libur. Waktu istirahat siang mulai pukul 12.00
s/d 13.00 WIB kecuali hari jumat waktu istirahat mulai pukul 11.30 s/d 13.00 WIB.
Sedangkan hari sabtu hanya setengah hari dari pukul 08.00 s/d
12.00 WIB. Untuk laboratorium beroperasi mulai pukul 07.00 s/d 16.00 WIB.

G.Rencana Jadwal Kegiatan

Jadwal rencana kegiatan pengembangan Klinik Cibadak Farma dimulai dari


sosialisasi kepada masyarakat sekitar sebelum melakukan persiapan ruangan sampai
operasional rencana kegiatan. Adapun jadwal rencana kegiatan antara lain:

Tabel 2.7. Jadwal Rencana Kegiatan

Tahun 2016
No Kegiata Bula

n n
VI VII IX X XI XI
I I I
I Pra Operasi
1 Sosialisasi kepada masyarakat
2 pengurusan perizinan
II Operasi
1 rekrutmen tenaga kerja
operasional
2 kegiatan klinik

2.3. Kesesuaian Tata Ruang

Rencana kegiatan pengembangan Klinik Cibadak Farma harus melakukan kajian


tata ruang Kabupaten Sukabumi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Sukabumi Tahun 2011-2023. Berdasarkan hasil kajian tersebut rencana kegiatan Klinik
Cibadak Farma yang berlokasi di jalan Siliwangi Kelurahan Cibadak Kecamatan
Cibadak Kabupaten Sukabumi berada di kawasan fasilitas social dan fasilitas umum.
Pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh swasta menyesuaikan dengan
kebutuhan sistem pelayanan, daya dukung dan daya tampung lahan, serta standar
pelayanan minimal yang telah ditetapkan pemerintah. Surat Keterangan Kesesuaian
Tata Ruang tersebut terlampir pada lampiran dokumen UKL-UPL ini.

Anda mungkin juga menyukai