- UKL UPL -
PENGEMBANGAN
KLINIK AIZAR
@ 2016
LAMPIRAN LAMPIRAN
Dokumen UKL-UPL Klinik Aizar
K ATA PENGANTAR
i
Dokumen UKL-UPL Klinik Aizar
DAFTAR ISI
Hal.
PERNYATAAN PELAKSANAAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI . ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR .. vi
ii
Dokumen UKL-UPL Klinik Aizar
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran lampiran
iii
Dokumen UKL-UPL Klinik Aizar
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1. Penggunaan lahan .................................................... II-4
Tabel 2.2. Luas bangunan II-5
Tabel 2.3. Peralatan medis ...................................................... II-6
Tabel 2.4. Alat penunjang medis ............................................... II-7
Tabel 2.5. Peralatan non-medis ................................................ II-8
Tabel 2.6. Kapasitas pasien II-9
Tabel 2.7. Jenis kamar ... II-10
Tabel 2.8. Kebutuhan tenaga kerja ............................................ II-10
Tabel 2.9. Jadwal rencana kegiatan . II-11
Tabel 2.10. Baku mutu tingkat kebisingan II-13
Tabel 2.11. Perizinan yang dimiliki II-16
Tabel 2.12. Tenaga kerja konstruksi ........................................... II-17
Tabel 2.13. Peralatan yang digunakan . II-18
Tabel 2.14. Material yang digunakan ........................................... II-18
Tabel 2.15. Jenis tanaman penyerap polusi udara ........................... II-21
Tabel 2.16. Tenaga kerja operasi ............................................... II-26
Tabel 2.17. Kebutuhan air bersih ............................................... II-28
Tabel 2.18. Timbulan limbah cair domestik .................................. II-28
Tabel 2.19. Timbulan limbah padat ............................................ II-29
Tabel 2.20. Volume timbulan limbah B3 . II-30
Tabel 2.21. Koefisien limpasan ................................................. II-32
Tabel 3.1. Perubahan debit limpasan air hujan tahap konstruksi ....... III-7
iv
Dokumen UKL-UPL Klinik Aizar
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Peta Lokasi kegiatan .............................................. II-3
Gambar 2.2. Bagan alur pasien ................................................. II-8
Gambar 2.3. Bagan alur pasien rawat inap II-9
Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi ....................................... II-14
Gambar 2.5. Kondisi eksisting ................................................... II-17
Gambar 2.6. Desain drainase .................................................... II-19
Gambar 2.7. Skema penggunaan air bersih ................................... II-23
Gambar 2.8. Desain IPAL ......................................................... II-23
Gambar 2.9. Model sumur resapan ............................................. II-24
Gambar 2.10. Desain lubang biopori . II-24
Gambar 2.11. Rencan pemasangan septic tank .............................. II-25
Gambar 2.12. Neraca air ......................................................... II-28
v
BAB 1
IDENTITAS PEMRAKARSA
D. Alur Pasien
Alur pasien klinik Aizar harus memperhatikan tata tertib yang diberlakukan
oleh managemen klinik. Secara garis besar untuk alur pasien antara lain :
1. Melakukan pendaftaran
2. Menuju ruang tunggu
3. Masuk ke ruangan dokter yang di tuju untuk mendapatkan pelayanan
pemeriksaan kesehatan
4. Mendapatkan diagnosa dan resep dari dokter
5. Rujukan jika perlukan
6. Melakukan pembayaran di kasir
Kasir
Ruang kuret
E. Kapasitas Pasien
Kapasitas pasien untuk mendapatkan pelayanan Klinik Aizar tiada lain di
sesuaikan dengan jam kerja unit pelayanan Poli klinik selama 10 jam dan
persalinan selama 24 jam. Di targetkan setiap harinya di perkirakan jumlah
pasien poli klinik sebanyak 55 - 80 orang/hari dan pasien persalinan, kuret dan
perinatology anak diperkirakan sebanyak 100 orang/bulan. Disamping itu, untuk
perawatan kulit (skin care) diperkirakan 25 orang/bulan.
F. Jumlah Kamar
Jumlah kamar Klinik Aizar sebanyak 8 buah kamar. Kamar tersebut terbagi
beberapa jenis kamar yang dijelaskan pada table di bawah ini.
2. Kualitas Udara
Kualitas udara di sekitar lokasi studi cukup baik, hanya apabila musim
kemarau banyak terdapat debu dari jalan. Oleh karena itu dilakukan uji kadar
debu dan kualitas udara ambien rona lingkungan awal terlampir. Kualitas udara
harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan Pemerintah.
3. Kebisingan
Keadaan di lokasi studi mempunyai tingkat kebisingan relatif aman, karena
berada di areal pemukiman dan pertanian. Kebisingan diakibatkan dari aktivitas
mobilisasi kendaraan umum pengguna jalan Pelabuan yang merupakan jalan
Provinsi yang menghubungkan antara Kota Sukabumi dengan Pelabuan Ratu
(Pusat Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan obyek wisata bahari).
4. Perairan
Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh
topografi dan kondisi bentang alam daerah wilayah studi merupakan dataran
dengan kemiringan < 10. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat yang
rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka tim
melakukan pengamatan langsung dilapangan dan pengambilan sampling air
permukaan (eksisting).
5. Kependudukan
Desa Bojongkembar yang memiliki luas wilayah 956,58 Ha, dengan kondisi
geografis dataran dan lereng terbagi dalam lahan pertanian sebesar 103 Ha
tanah sawah, 635,2 Ha tanah kering, dan 738,2 Ha lainnya serta 218,38 Ha lahan
non-pertanian. Jumlah penduduk Desa Bojongkembar sebanyak 9.692 jiwa terdiri
dari laki-laki 4.860 jiwa dan perempuan 4.832 jiwa, yang terkelompok pada
3.197 KK. Tersebar dalam wilayah 5 Kedusunan, 10 RW dan 56 RT. Sebagian
besar penduduk berprofesi sebagai buruh pabrik. Sedangkan yang lainnya
berprofesi sebagai buruh tani, petani, PNS, buruh kasar, pegawai swasta, tenaga
pengajar, wirausaha, TNI, POLRI, dan sebagainya.
Jam kerja proyek mulai dari pukul 08.00 16.00 WIB setiap hari kerja senin
sabtu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Areal Parkir
Areal parkir berupa jalan beton yang dibangun stabil dan kuat sehingga
tidak terjadi penurunan badan permukaan/amblas ketika kendaraan berada di
atasnya. Pemadatan sub grade dilakukan untuk menjamin kepadatan maksimal
sesuai dengan peruntukannya. Untuk mencegah kerusakan maka dibuatkan
saluran drainase dan lindi-lindi di setiap sisi areal parkir dan permukaan beton,
untuk menyalurkan limpasan air hujan dari badan permukaan ke saluran.
Permukaan harus memiliki kemiringan 2 drajat untuk memperlancar air hujan
menuju saluran drainase.
0,5 m 0,5 m
0,5 cm
Toilet/MCK
Pipa Primer
Waste Water
Reservoir Septic Tank
treatment
Pipa Primer
Pompa
Badan Air
Sumur bor Penerima
Bak penampung
Bak penampung berfungsi untuk menampung air limbah cair (inlet). Mesin
IPAL akan mengolah air limbah yang ditampung dalam bak penampung selama 1
jam. Kemudian air limbah dialirkan secara gravitasi ke bak lumpur atau bak
pengendapan lumpur. Setelah itu, air limbah di bak lumpur dialirkan melalui
sistem filterasi sehingga menghasilkan air bersih dalam bak hasil (outlet) yang
kadar pencemarnya sudah di bawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Septictank
MCK/toilet/dll
(4,75 m3)
PDAM dan Reservoir IPAL
sumur bor (10 m3)
Lain-lain
(3 m3) Badan air
Air tanah
4. Timbulan Limbah B3
Timbulan limbah B3 sebagian besar berasal dari aktivitas laboratorium,
perawatan kulit dan pelayanan persalinan dengan penggunaan bahan kimia,
darah nifas, obat-obatan dan lain-lain baik padatan maupun cairan serta sisa oli
bekas dari genset. Timbulan limbah B3 padat seperti pecahan kaca, pial, botol
bekas, bekas kemasan, alat suntikan, jarum suntik, alumunium foil, obat-obatan
7. Potensi Kebakaran
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Klinik telah di sediakan APAR
kapasitas 3 Kg sebanyak 10 unit yang dipasang di setiap ruangan. Selain itu,
dipasangnya CCTV sebanyak 10 unit sebagai pengontrol keamanan dini untuk
memudahkan melakukan pengawasan di seluruh ruang areal klinik. Disamping
itu, jugan dibuatkan jalur evakuasi dan alarm peringatan sebagai upaya
penyelamatan pertama ketika terjadi bencana.
8. Aspek Transportasi
Aspek transportasi akan melibatkan semua pihak baik karyawan maupun
pasien klinik. Rata-rata diperkirakan penggunaan alat transportasi yang
digunakan berjenis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2. Mobilisasi
transportasi baik karyawan dan pasien klinik akan meningkatkan bangkitan lalu
lintas di jalan Pelabuan II, yang merupakan jalan Provinsi yang padat dan sering
terjadi kemacetan pada jam tertentu karena adanya aktivitas pergantian shift
karyawan Industri Garmen yang tidak jauh dari lokasi kegiatan sekitar 500 m.
Untuk itu, pihak managemen klinik akan mengelola parkir dengan adanya
petugas parkir untuk mengatur keluar masuk kendaraan ke lokasi kegiatan.
Jika diketahui :
- Luas lanah kegiatan adalah 498,4 m2 atau 0,05 Ha
- Intensitas hujan berdasarkan data dalam satu tahun di wilayah studi
adalah 4.000 mm/tahun atau 0,46 mm/jam untuk wilayah Kabupaten
Sukabumi (BPSDA Propinsi Jawa Barat),
Maka :
Perkiraan debet limpasan air hujan areal atap yang tidak tembus air dan
beton adalah:
Q = 0,00278 C . A . I
= 0,00278 x 0,75 x 0,05 x 0,46
= 0,00005 m3/s
= 4,32 m3/hari
Q = 0,00278 C . A . I
= 0,00278 x 0,9 x 0,05 x 0,46
= 0,00006 m3/s
= 5,2 m3/hari
1. Persepsi Masyarakat
Sumber Dampak
Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan di Kp. Mekarsari RT.
01/03 Desa Bojongkembar Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi untuk
mendapatkan persetujuan izin warga.
2. Pematangan Lahan
Sumber Dampak
Pembukaan lahan seluas 400 m2 dilakukan pembersihan, perataan, dan
penggalian untuk pondasi bangunan sesuai rencana teknis.
a. Jenis Dampak Kualitas Udara
Peningkatan kadar debu.
Besaran Dampak
Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus
lebih rendah dari 10 g maksimal 150 g/m 3 dan debu maksimum 350
mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999).
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Penyiraman lahan secara periodik pada musim kemarau.
Lokasi UKL
Areal lokasi kegiatan.
Periode UKL
Pada saat musim kemarau.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Uji kualitas udara.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Areal lokasi kegiatan.
2. Kegiatan Klinik
Sumber Dampak
Operasional Klinik akan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif
terhadap komponen lingkungan.
a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan
Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari
aktivitas klinik.
j. Jenis Dampak K3
Potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan karyawan
Besaran Dampak
Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Menerapkan SOP.
Pemakaian alat pelindung kerja SNI.
Pemakaian seragam khusus radiologi dan laboratorium.
Menyediakan P3K.
Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan.
Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan.
Lokasi UKL
MATRIKS
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
4
Dokumen UKL UPL Klinik Aizar
7
Dokumen UKL UPL Klinik Aizar
Penuruan Volume Penyediaan Areal lokasi Selama Pengama Areal lokasi Selama
an sampah/ tempat kegiatan kegiatan tan kegiatan kegiatan
estetika limbah pembuangan pengemban pengemba visual pengemban pengemb
lingkunga padat sampah gan ngan Pencatat gan angan
n sisa-sisa sementara an dan
pengemb Sisa bahan dokumen
angan bangunan tasi
yang yang layak
berserak pakai dapat
an dimanfaatkan
kembali atau
di jual
Kecelakaa Jumlah Pemakaian Areal lokasi Selama Pengama Areal lokasi Sebelum
n kerja pekerja alat kegiatan kegiatan tan kegiatan dan
yang pelindung pengemban pengemba visual pengemban setelah
mengala kerja gan ngan Medical gan kegiatan
mi konstruksi check up pengemb
kecelaka sesuai SNI Pencatat angan
an dan seperti helm, an dan
ganggua sarung dokumen
n tangan, tasi
9
Dokumen UKL UPL Klinik Aizar
15
Dokumen UKL UPL Klinik Aizar
17
BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Panduan Standar Minimal Alat Kesehatan PPK
tahun 2012;
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/
http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/19/pengelolaan-limbah-medis-rumah-
sakit/
Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D., Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat
dan Infeksius Rumah Sakit, Departemen Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.